BAB 4 : Menjadi bagian dari petualang.

Tiga puluh menit berlalu. Nusa dan Tara pergi ke guild di kota. Nusa membalikan badan saat seorang anak laki-laki memanggilnya.

"Kalian juga mau daftar jadi petualang?" tanya anak laki-laki itu. Dia memakai zirah besi dan pedang di pinggang.

"Um, sepertinya sih begitu," balas Nusa sambil tersenyum ramah.

Siapa juga yang mau daftar jadi petualang, aku ke sini gara-gara Tara yang menyeretku. gumam Nusa dalam hati.

"Ka-kalau begitu kita bisa mendaftar bersama," ucap seorang gadis gugup, dia berdiri tepat di samping temannya. Gadis itu menggenggam tongkat sihir setinggi orang dewasa. Matanya berwarna hijau dengan telinga kelinci yang terus bergerak di atas kepala.

"Oh iya, aku lupa memperkenalkan diri." Nusa sedikit membungkuk. "Aku Nusa, seorang anak nelayan dari pulau jauh. Sedangkan gadis ini, bisa kalian panggil Set... "

"Ehmm..." Tara memotong perkataan Nusa.

"Eee... Maksudku gadis ini adalah anak kapten kapal. Kalian bisa memanggilnya Tara." Nusa melirik Tara, menghela napas lega.

Untung masih selamat. Hampir saja setan Tara menjadikanku dendeng ikan.

"Aku Bagus, dan dia Tina Bella fiona." Bagus menyalami Tara.

"K-ka-kalian bi-bisa memanggilku Tina," ucap gadis itu gugup.

Setelah berkenalan, Nusa dan teman-temannya masuk ke dalam guild. Pemandangan di dalam sangat kental akan dunia fantasi.

"Ada yang bisa kami bantu." Seorang wanita berpakaian rapi berdiri di balik meja penerimaan.

"Kami ingin mendaftar sebagai petualang." Bagus menatap sekeliling. Orang-orang hilir-mudik disudut ruangan, mencari misi. Ada juga beberapa orang yang berbincang dengan teman-temannya di kursi.

"Hari ini pendaftaran bagi petualang baru telah di buka. Tidak heran orang-orang dari kota ataupun desa-desa disekitar memenuhi guild." Nusa menjelaskan. Dia baru saja mendapat informasi itu dari selebaran.

Tidak lama resepsionis memberikan dua lembar kertas. "Tuan dan Nona bisa mengisi formulir terlebih dahulu. Setelah selesai kalian bisa menunggu di tempat yang telah disediakan. Kami akan memanggil Nama kalian untuk mengikuti ujian. Baik ujian tertulis ataupun ujian praktek, jadi persiapan diri kalian ya."

Tara melihat dada sang resepsionis. Entah mengapa dia merasa kesal. Tangannya juga gatal ini memukul Nusa yang genit, menggoda sang resepsionis.

Mereka berdua sangat mencurigakan, tapi tidak mungkin ras atas seperti Kuyang mau jadi petualang, batin seorang pria memperhatikan Nusa dan Tara. Pria itu memakai seragam layaknya petugas hotel bintang 5, berdiri di samping resepsionis wanita.

Semua mata tertuju pada Tara. Dia sangat cantik dengan pakaiannya yang elegan. Tara memakai rok berwarna merah sarah, serta pakaian lengan pendek berompi.

Selesai mengisi formulir, Nusa beranjak duduk. Namun resepsionis segera memanggil.

"Kami sangat terkejut mengetahui bahwa Nona Tara merupakan Ras elite. Apakah Nona bersedia menjadi petualang? Seorang petualang memiliki risiko kehilangan nyawa, meskipun begitu bayaran setiap misi terbilang rendah. Kami juga tidak bisa memberikan peringkat tinggi sebelum Nona Tara berpartisipasi dalam ujian masuk." Resepsionis itu nampak gugup. Dia berusaha tidak menyinggung perasaan Tara.

"Tidak masalah, aku akan mengikuti setiap peraturan di guild. Selama itu masuk akal dan tidak merugikanku." Tara mengambil keras yang berisi berbagai pekerjaan. Dia kemudian memilih pekerjaan sebagai Assasin. Sementara Nusa mengambil pekerjaan sebagai Summoner.

Sebenarnya Nusa dan Tara dapat menggunakan semua kelas dan job di Game Jelajah Benua. Namun mereka memilih menyembunyikannya, dan menutup rapat-rapat identitas asli mereka.

Tidak lama mereka dipanggil oleh petugas guild. Nusa dan teman-temanny mencari asal suara.

Mereka diarahkan menuju sebuah lapangan luas tanpa atap. Para calon anggota petualang sudah menunggu di kursi panjang. Mereka menatap Nusa dan Tara takjub sekaligus bingung. Tidak ada yang berani berbicara, ataupun berdiri.

"Nanti ujiannya sulit atau sangat sulit. Dari ratusan peserta, kebanyakan gugur di ujian tulis." Tara sedikit gugup, ini pertama kalinya dia mengikuti ujian masuk.

Saat di bumi, Tara tidak pernah mengikuti ujian masuk, baik itu saat di SMA ataupun Perguruan tinggi. Dia menggunakan koneksi orang dalam untuk lulus tanpa tes. Tara juga memberikan beberapa gepok uang untuk memperlancar tujuannya.

Hari ini 500 peserta mengikuti ujian masuk. Nusa dan teman-temannya ditempatkan di lokasi yang terpisah. Lalu ujian pun dimulai.

...********...

Empat orang keluar dari pintu. Salah satu dari keempat orang itu berwajah memperihatinkan. Yap siapa lagi kalau bukan Nusa, sang raja nestapa.

Nusa melihat secarik kertas dengan lesu. Hanya dengan melakukan 2 kesalahan saja dalam ujian praktek, tamatlah riwayatnya. Dia harus mengulang kembali ujian masuk di hari lain.

"Jangan muram seperti Nusa. Kamu sudah berjuang dan hasilnya tidak mengecewakan, bukan." Tara memeluk Nusa yang berjalan gontai.

"Semangat, Nusa. Tinggal satu langkah lagi untuk menjadi petualang." Bagus menyerahkan hasil tes pada resepsionis.

"Su-sulit dipercaya! kalian mendapat nilai sempurna," teriak resepsionis sambil mengangkat kedua kertas di tangannya. "Ini keajaiban. Jarang sekali calon petualang mendapat nilai tinggi di atas 50% untuk ujian tulis dan 70% untuk ujian praktek.

Namun Nona Tara mendapatkan nilai sempurna dalam ujian praktek dan nilai 70% dalam ujian tulis. Sedangkan Tuan Nusa mendapatkan nilai sempurna dalam ujian tulis dan 30,2% dalam ujian praktek."

"Sesuai dugaanku, wanita itu merupakan seorang bangsawan. Sedangkan pria disampingnya adalah seorang kesatria. Mereka berdua mencoba menyembunyikan identitasnya dari kita, " bisik seorang pria berkepala plontos pada teman-temannya.

"Biasanya hanya bangsawan atau Ras elite saja yang bisa menyelesaikan ujian dengan nilai sempurna, " balas seorang wanita muda yang memakai topi penyihir berukuran besar.

Tidak lama teriakan muncul dari ujung ruangan, disusul dengan teriakan lainnya. Semua anggota guild bersorak gembira menyambut kedatangan Nusa dan Tara.

...*******...

Nusa, Tara, Tina, dan Bagus berkumpul di bangku panjang, tepatnya di pojok ruangan guild. Bagus menunjukkan kartu anggotanya, dia sekarang resmi menjadi petualang peringkat E. Tina yang malu-malu juga menunjukkan kartu anggotanya sambil menatap Nusa sesekali. Sekarang dia juga resmi menjadi petualang peringkat E, sama seperti Bagus.

Nusa dan Tara secara bersamaan menunjukkan kartu anggotanya, mereka juga resmi menjadi petualang peringkat B. Di guild Rada Geol, setiap petualang tidak harus memulai kariernya dari dasar. Mereka bisa ditempatkan dimanapun, tergantung dari hasil tes ujian masuk.

"Setelah ini kalian berdua akan menjalani misi berat." Bagus menyimpan kartunya. "Aku khawatir seorang nelayan seperti kalian pergi ke tempat berbahaya. Walaupun peringkat kalian tinggi, tapi pengalaman kalian masih kurang."

"Tenang saja. Kami pasti lari jika berhadapan dengan marabahaya." Nusa tersenyum hangat.

Tidak lama resepsionis menghampiri mereka sambil membawa secarik kertas.

"Tuan Nusa dan Nona Tara, sebagai anggota baru. Kalian wajib menyelesaikan satu misi peringkat B. Misi pertama akan kami kirimkan lewat kartu anggota guild. Semoga kalian berhasil menyelesaikan semua misi tanpa masalah, ya."

"Terima kasih atas bantuan." Nusa dan Tara memandang kertas berisi cek senilai lima puluh rupe.

Setelah mencairkan uang tersebut, kedua remaja itu akan memulai petualangan mereka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***