Konspirasi

Hay Reader Sayang Nyai, Dimanapun kalian berada semoga sehat selalu, terimakasih sudah Sudi mampir di karya receh nyai🙏🙏🙏

...----------------...

Buk ... Buk.... Buk. Penganiayaan keji terhadap tubuh Eros semakin menjadi dengan tubuh pria itu tak bisa berkutik.

“Cuiiihhh... Hanya laki-laki pengecut yang memukul dengan keroyokan seperti ini!” teriak Eros tak gentar meski tubuhnya sakit semua, ia yakin jika tubuh ini paling ringan patah tulang paling parah ya mati.

“Baru kali ini aku melihat orang sombong seperti dirimu anak muda. Biasanya siapa yang akan kami lenyapkan pasti memohon kepada kami agar nyawanya kita ampuni!” kata ketua penjahat.

“Kalian urus anak ini cepat, kami harus segera kembali ke istana, aku mau kencing dulu," kata salah kepala prajurit.

“Sip, harta Karun anak ini milik kami kan? Seperti perjanjian kita kemarin!" Kata ketua perampok.

“Ambil saja, kita akan bersiap-siap kembali ke istana,” dua orang prajurit lainnya menaiki kereta kuda menunggu rekannya yang lagi buang air kecil di semak-semak.

“Sana, cepat. Jangan lama-lama,” dua perajurit lainnya.

Karena mereka berbincang-bincang . Eros menarik tangannya agar bisa bersatu.

Plok ... Pria itu bertepuk tangan sebanyak 1 kali, seketika waktu berhenti.

“Sistem Kloning Aktif! Dengan Kekuatan Dewa sistem, Aku Eros Ze menginginkan pria di arah jam 12 di Kloning,”

“Permintaan di Terima, Bos!” jawab si sistem.

Seperti perintah Eros, pria yang pergi membuang air kecil menjadi dua, “Lindungi aku!” perintah Eros.

Plok... Tepukan tangan Eros yang ke dua mengembalikan waktu.

Bruk... bruk... bruk... Mereka memukul Eros lagi.

Gedebuk... Sebuah batu besar menghantam kepada ketus kelompok itu hingga kepala orang itu bocor.

Ahhhhhh.... Jeritan mekik menandakan si ketua merasakan sakit yang luar biasa. Mereka marah karena yang melukai si bos.

“Sialan, siapa yang melakukan ini!" Teriak penjahat bayaran.

“Aku!" Jawab si klonong.

“Kau!” mata semua penjahat merah, kilat ke marahan sangat mengerikan.

“Apa maksudmu melukai Bos kita?" Tanya salah satu wakil bosnya sudah menggelepar tak bernyawa.

Buk..

Gedebuk...

Buk...

Kloningan itu tidak menjawab melainkan menghajar membabi-buta si musuh, karena musuh ada 9 tubuh kloningan itu kalah terpental ke jurang yang gelap hingga bayangannya menghilang.

Tak lama kemudian, “Apakah dia sudah mati?" Tanya tubuh asli si prajurit sambil membenarkan resleting celananya.

“Bunuh dia!" Para perampok mendekati si perajut lalu menghantam tubuh si prajurit hingga terpental, dua prajurit yang mendengarkan keributan pun turun untuk memeriksa apalagi mereka mulai bosan menunggu kawannya tak kunjung datang.

“Ada apa ini?" Tanya dua pria itu kaget.

“Mereka sepertinya hanya ingin menjebak kita. Serang mereka,"Aba-aba wakil ketua perampok.

Buk.... Buk.... Buk... Dua kubu itu saling menyerang dan saling membunuh satu sama lain.

Di kubu penjahat mengira di khianati sedangkan di dari kubu prajurit merasa mereka ingin di rampok sebelum meninggalkan tempat itu.

“Hiaattt...," Si perampok langsung memenggal kepala si prajurit pergi membuang air kecil tadi.

Melihat atasnya mati di tangan penjahat, amarah dua orang itu semakin berkobar.

Bau anyir dari darah serta suara pedang saling beradu membuat suasana malam begitu mencekam. Suara lolongan anjing liar terdengar memekikkan telinga.

Semilir angin menusuk hingga tulang. Terlihat samar dari kejauhan sesosok makhluk besar berbulu, berdiri tegap dengan mata merah menyala. Taring begitu jelas terlihat panjang tajam dengan liur yang menetes menandakan ganasnya makhluk penghisap darah tersebut.

Mengkerlit kening Amat dengan mata membelalak menatap ke lokasi peperangan dadakan itu. Mata tajam Eros melih dan merasakan kehadiran binatang itu. Meski seluruh seluruh tubuh bergetar karena ketakutan akan tetapi ia berusaha memperlihatkan auranya yang tak muda di taklukan.

“Ia tak sendiri melainkan berbanyak!” gumam Eros ingin berlari tapi apalah daya tubuhnya terikat di dalam jaring.

“Via, kau itu menggigit jaring ini berapa lama sih!" Umpat Eros.

“Gigi saya ini kecil bos. Jika jaring ini adalah jaring biasa saya mah hanya butuh sekali kedipan membebaskan Anda, ini jaring spiritual, lihat kekuatan mereka bertarung tuan. Anda harus melatih kekuatan anda setelah ini!” kata Via yang tak mau di salahkan. Giginya hampir lepas karena mengigit satu bersatu benang itu.

Ting... Ting... Sreng... Sreng... Antara kubu prajurit dan penjahat itu tak mau mengalah, bahkan kontan mulai berjatuhan, ada bagian tubuh terpotong ada pula yang sudah mati di tangan musuh. Mereka tidak memperdulikan jika tengah dalam bahaya. Yang mereka pikirkan adalah mengalahkan lawan untuk memuaskan dahaga dendam.

Geeerrrr.... Aung... Aung... Bunyi serigala itu mekik telinga semua orang. Di bawah sinar bulan purnama mereka semua di kejutkan datangnya seekor serigala besar berwarna emas di ikuti puluhan serigala jenis biasa.

“Seserigala Juju!” penjahat ketakutan.

“Sialan, jika kita tidak pergi dari sini maka kita akan di santap oleh mereka," kedua kelompok itu ketakutan.

Serigala Juju merupakan ratu dari ribuan jenis serigala, ia sangat legendaris karena memiliki corak berbeda dari serigala pada umumnya. Biasanya serigala memiliki bulu abu-abu maka khusus serigala Juju adalah kuning keemasan.

Gerrr... Ternyata mereka telah di kepung hingga tubuh para penjahat itu menggigil tanpa sadar celana mereka basah karena air seni.

“Oh yang mulia Juju, lepaskan kami!" Pinta para penjahat sambil bersujud akan tetapi yang terjadi hal tidak di duga.

Greeessss... Tubuh penjahat itu di tusuk menggunakan kuku panjang sang ratu serigala hingga menembus ke depan.

Glekkk... Eros menelan air liurnya, tenggorokannya mengering, “Via, kita bebas dari para perampok malah jatuh ke tangan serigala yang mengerikan ini."

“Benar bos, serigala ini berada di tingkatkan alam ke tiga dimana ia adalah ratunya! Jangan tinggalkan saya ya bos," Kata Via juga mulai waspada, tikus itu menajamkan penglihatan, untuk pertama kali si somplak Tikus serius, dengan tubuhnya yang mungil ia berdiri di Granada depan melindungi tuanya.

Eros yang saat ini masih terjebak dalam jaring spiritual bangun duduk lalu bersila, mengaktifkan sistem dewanya sebagai bentuk perlindungan terakhirnya, tak lama kemudian tubuhnya pun memancarkan sinar biru seperti senter.

Musuh yang melihat sinar dari tubuh Eros seketika syok. Ia ingin melarikan diri akan tetapi lehernya sudah di gigit oleh serigala hingga lepas.

Hanya butuh 3 menit mereka membunuh 7 orang itu. Mata merah itu melihat ke arah Eros yang bercahaya, sinar dari rembulan bercampur dengan sinar dari tubuh Eros membias mengenai bulu emas serigala yang indah.

“Waspada bos. Serigala dengan bulu yang bercahaya itu mendekati kita. Dari pengamatan saya ia adalah ratu singa Juju!" Kata Via semakin meningkatkan auranya.

“Serigala ini tak takut apapun. Bahkan konon katanya ia adalah binantang pertama yang berani membantai dewa Api yang panas demi melindungi tuannya,” informasi dari Shavia.

Jika aku masih hidup di hari esok. Maka akan aku membalas perbuatan kerajaan Laoyu kepadaku malam ini. Batin Eros yang sedari tadi memiliki amarah serta dendam yang besar.

Siapa yang tak sakit hati jika hanya di berikan harapan palsu. Jika ia mati malam ini maka kejahatan serta kemunafikan Raja Lauyo akan tersimpan rapi.

Dunia tau raja Laoyu adalah raja ter adil nyatanya hanya topeng belaka.

Geeeerrrr ... Ratu Serigala itu melompat ke arah Eros.

“Selamat datang kembali Tuan ku. Terimakasih sudah kembali!” kata Serigala tersebut.

Kembali? Memangnya Eros pernah datang ke tempat ini? Bukannya dia hanyalah manusia tersesat?

To Be Continued

Terimakasih atas dukungan kalian di karya receh Nyai Gendeng Permanen 🙏🙏🙏

Jangan lupa

Like👍

komentar🗣️

Hadiah🎁🌹☕

Vote 🔥

Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di rating pojok popularitas karya ini.