Di tabrak kereta, terdampar di negeri aneh, mendapatkan sistem aneh pula, dan saat ini pria itu tak tahu siang atau malam di luar sana karena goa itu gelap hanya sinar dari lentera kecil di luar ruangan.
Pria itu tak bisa memejamkan matanya karena memikirkan kawan selnya yang melindungi dirinya. Padahal mereka tak kenal satu sama lain.
“Via,” panggil Eros.
“Ia bos," jawab si shavia.
“Bisa tidak kau menyelinap ke luar, belikan aku pecel lele sama seblak. Besok kan aku mau mati, setidaknya aku mati kenyang!" kata Eros yang memegang perutnya kelaparan, pria itu belum menyantap makanan paginya.
“Astaga bos, disini mana ada orang jual seblak. Bos ada ada saja. Ngomong-ngomong, sistem Pengembangan Dewa belum aktif dan belum bisa di gunakan, ini baru 10 jam setelah di aktifkan, anda butuh 24 jam agar membuka sistem dan menyatu 100%,” terang si Shavia menggigit kuku jarinya.
“Dasar, sistem tak guna!” maki Eros.
“Bdw bos, di ruang waktu tadi aku memungut barang bos ini," si tikus membuka resleting di dadanya, sepertinya bulu tikus itu adalah jaket hingga sewaktu-waktu ia bukan pasang.
Gedebuk... karena barang berat si tikus sampai terpental, sebuah ransel sekolah milik Eros keluar dari sana.
Pria itu tak menghiraukan si tikus yang terjatuh, yang menjadi perhatian remaja itu adalah ransel miliknya. Seketika air mata Eros yang tengah mengering tergenang lagi, ia mengingat ucapan sang mama sebelum berangkat dan memberikan bekal kepadanya, Ada Mie untung, Mie selalu ceria, Mie selera rakyat serta Mie kuburan VIP ada juga Mie panjang umur.
pria muda menyingkirkan macam-macam mie tersebut, setelah menemukan mie Eros mengeluarkan bermacam cemilan tradisional serta snack bekal anak-anak camping. Mata pria itu tertuju pada bekal sarapan pagi yang ibunya siapkan tadi.
Eros membuka bekal seketika aroma makanan basi mulai menyengat, di dalam kotak itu terdapat nasi rendang lengkap dengan nasinya yang sudah tak layak di makan. sepertinya karena perbedaan ruang waktu makanan itu cepat rusak.
Dengan linangan air mata Eros menyantap makanan dari sang Mama tanpa menghiraukan kondisi makanan tersebut.
“Bos, punya makanan itu bagi-bagi Napa!" Via menaiki tubuh sang majikan. Baunya sudah tidak sedap, Bos... Ueekkkk," kata Via pusing serta mual.
“Diam jangan ganggu acara makan ku Via! Ini makanan yang Mama masak untuk ku terakhir kali, aku tak boleh membuangnya. Mungkin ini kesempatan terakhir ku makan masakan Mama,” kata Eros memasukkan suap demi suap sambil menangis.
Setelah acara makan tersebut Eros diam merenung memikirkan nasibnya hari esok, entah jam berapa ia tertidur ia pun tak tau.
“Bukkk. Bangun!" penjaga menendang tubuh kurus Eros.
“Ayo bawa dia, sudah waktunya," ajak penjaga pada rekannya.
....
....
Saat ini kondisi Eros di rantai di sekujur tubuhnya, tak lupa puluhan pedang mengelilingi tubuh pemuda itu, tiada celah untuk kabur dari sebuah ruangan yang berbentuk stasiun bola, bahkan ribuan penonton ingin menyaksikan kremasi hidup-hidup ini.
Apakah ini akhir hidup ku? Batin Eros.
Ia layaknya ******* yang di pertontonkan di khalayak umum. Sedangkan di tengah-tengah ruangan itu, seorang pendeta di dorong tak manusiawi ke tengah lapangan.
“Hukum Mati pendeta Wong Gendeng!” Teriak riuh para masyarakat di kuris penonton.
“Hukum Mati pendeta Wong Gendeng!”
“Hukum Mati pendeta Wong Gendeng!”
“Hukum Mati pendeta Wong Gendeng!”
Dung...
Dung....
Dung...
Gong di pukul 3 kali, semua orang langsung terdiam. Seorang pria menggunakan topi hitam bundar persis milik pesulap hitam yang ada di TV TV masuk ke arena eksekusi tersebut.
Senin 17 JI 1990 tahun Gong (Ini tahun dalam cerita ini ya 🙏, semua Rel hasil imajinasi Autor)
“Atas Nama Pendeta Wong Gendeng di jatuhkan hukuman Mati di salib dan bakar hidup-hidup setelah 3 hari di Pampang di alun-alun negeri Laoyu-”
“...,Untuk keluarga serta kerabat pendeta hari ini dan detik ini akan di bakar hidup-hidup.”
Lima orang berbadan tegap mengangkat palu raksasa lalu memukulkan palu tersebut ke atas batu, Bangggg... Banggg... Bangg.... bunyi menggemuruh mekik telinga hingga membuat gigi berdenyut.
Tak lama kemudian tubuh seorang pria paruh baya berjenggot putih dengan luka cambuk. Darah segar dan kering membuat penampilan pria itu sangat mengerikan. Pria itu di ikat di tanah kakinya berbentuk salip.
Tok...
Klatok...
“Ahhhhh....”
Klatok...
Tok... bunyi sebuah tulang manusia di paku ke sebuah papan.
“Ahhhh," jerit pria itu semakin memekik, crressss.... darah muncar ke lantai.
Baru pertama kali Eros menyaksikan kekejaman itu, “Jangan, itu kejam!” Eros bangun akan tetapi langsung di kunci hingga tengkurep di lantai tak berdaya.
Telinga serta matanya mau tak mau melihat kekejaman itu hingga akhir, hingga tubuh pak tua itu sudah didirikan dengan papan salip.
Brak... Brak... puluhan langkah kaki manusia memasuki altar.
“Apakah mereka kelurga serta pembantu pendeta Wong?" tanya prajurit yang menahan Eros.
“Benar, sekarang giliran mereka," jawab si perajut lainnya.
Seorang wanita yang semalam ia sangka pria yang Eros kenali semalam di giring memasuki Altar mengikuti para tahanan lainnya. Orang pertama menolong Eros di penjara semalam.
gerombolan itu adalah keluarga pendeta serta pelayan pendeta, karena kesalahan satu orang semua keluarga di musnahkan hingga ke akar. Mereka di giring memasuki sebuah toples kaca yang ukurannya besar.
Tidak, aku harus menolong dia, aku tak boleh lemah! Batin Eros memandang gadis lusuh yang di letakkan di barisan terakhir.
“Tuan, tuan!" panggil Via keluar dari saku Eros,
Via... Batin Eros.
“Cepat tuan, Menyatulah dengan sistem dewa buat perjanjian bahwa anda siap menerima sistem dan karma anda sebagi dewa, maka setelah ini anda akan mendapatkan karma poin sebagi kenaikan level 0 anda ke level 1," suruh Via.
Tangan pria itu mengepal, matanya memerah, ketika melihat api kompor di bawah toples itu.
“Baik Aku Eros Ze menerima sistem pengembangan dewa ini, akan mengikuti pasal dan peraturan sistem hingga menjadi dewa seutuhnya!" sumpah Eros.
Jeeglekkkk... Waktu seakan berhenti, semua manusia di dalam ruangan itu mematung.
“Selamat, anda telah menerima sistem pengembangan dewa, level anda 1 serta mendapatkan bonus 1000 karma poin pertama!” kata Via menyentuh lengan sang tuan.
Dari lengan Eros muncul seperti layar ponsel.
Ketika di sentuh sebuah layar transparan seperti LED TV muncul di depan pria itu.
“Silahkan pilih bos!" suruh Via.
“Layar apa ini Vi? Kenapa juga ada yang di gembok?" tanya Eros bingung.
“Itu layar status Level anda serta berapa jumlah karma poin yang anda punya saat ini, bos!” jelas via.
“Apa itu play store sistem?" tanya Eros.
“Play stor sistem adalah tempat pembelian sistem anda, dan Karman poin disini nominal atau harga yang harus anda bayar, contoh nih bos, anda ingin membeli satu item cincin ruang waktu, berarti anda harus merelakan karma poin anda berkurang 250. Semakin banyak anda mengumpulkan Karma poin maka anda semakin mudah membeli sistem yang lebih kuat lagi. Karena level anda 1 maka sistem-sistem itu hanya bisa anda gunakan 1 kali dalam 24 jam," terang Shavia.
“Oh, kenapa ada gambar gembok itu bos, berarti semakin banyak karma poin yang anda dapatkan serta tingginya level anda, maka akan ada sistem misteri yang akan terbuka dan tentunya nominal pertukaran akan semakin besar, ” tambah Sahvia.
Eros menganggukkan kepalanya pertanda memahami apa yang di jelaskan pemandu sistemnya,“Jika aku memilih Sistem kloning ini, apa kelebihan dan kekuatan yang aku terima?" tanya Eros.
“Sistem kloning adalah sistem tiruan dimana anda bisa membuat tiruan pada sebuah objek agar si objek bisa kembar alias sama persis, anda bisa menukar sistem ini bos, setelah itu anda pakai aja sistem kloning ini untuk membuat anda menjadi dua, mumpung waktu berhenti. Mari kita tinggalkan kerjaan ini dan memulai petualangan anda," saran Shavia.
Tangan ragu Eros memencet sistem Kloning serta ia memilih item tambahan Ruang waktu (item ruang waktu adalah tempat penyimpanan segala benda di sebuah ruangan yang di miliki seorang master).
“Terimakasih sudah berbelanja, karma poin anda di kurangin 97.500 di bayar dengan lunas tanpa kredit," kata sistem.
“Fokuskan pikiran anda bos, bayangkan tubuh anda menjadi dua,!" kata Via.
Eros memfokuskan pikirannya,“Aku mau kloning gadis itu,” tunjuk Eros pada gadis penolongnya semalam.
“Sistem Kloning aktif,” gadis tadi itu pun langsung menjadi dua.
“Astaga bos, sudah mau mati melindungi nyawa orang!" omel Via jengkel.
Eros bangun langsung menarik tubuh asli gadis itu lalu memasukan ke ruang waktunya, sedangkan kloning berdiri di tempat si gadis itu.
Setelah beres Eros kembali ke posisi semula lalu menepuk tangannya.
Werr... suara api dari dalam toples tersebut, semua kembali riuh.
Aaahhhh... teriakan kepanasan di dalam toples memekik telinga...
“Dasar bos gendeng. Kaloh bos menggunakan kemampuan bos menolong orang itu maka bagaimana anda menolong diri anda dari kremasi mandiri anda!" marah si Via.
Lah, ia ya. Kan hanya ku gunakan 1 kali 24 jam itu kemampuan! Batin Eros.
To Be Continued
Terimakasih atas dukungan kalian di karya receh Nyai Gendeng Permanen 🙏🙏🙏
Jangan lupa
Like👍
komentar🗣️
Hadiah🎁🌹☕
Vote 🔥
Bintang lima ⭐⭐⭐⭐⭐ di rating pojok popularitas karya ini.
Favorit ♥️ agar kalian mendapatkan notifikasi update karya ini
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 23 Episodes
Comments
dholpin👅🎉🎉
mcnya pekok
2022-10-26
0
🌍ɢ⃟꙰Ⓜ️
hadeeech eros beneran konslet otaknya,, orang dia terdampar di dunia lain masih aje cari seblak 🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-10-23
1
ℤℍ𝔼𝔼💜N⃟ʲᵃᵃ࿐ⁿʲᵘˢ⋆⃝🌈
bisa2nya ngatain bosnya gendeng🤣🤣🤣
2022-10-23
1