Bukan Duda Biasa

Bukan Duda Biasa

Bab 1 Keinginan Rosalina

"Wah tas ini bagus sekali," ucap Rosalina ketika melihat tas di counter brand ternama.

"Silahkan Kak, ini tas limited edition keluaran terbaru. Sekarang hanya tersisa dua saja Kak. Apa mau diambil sekarang?" tanya penjaga toko tersebut.

"Tapi saya lagi gak bawa uang Kak. Apa bisa disimpankan dulu barangnya?" tanya Rosalina pada penjaga toko tersebut.

Penjaga toko tersebut diam dan terlihat sedang berpikir. Beberapa detik kemudian dia berkata,

"Maaf Kak, karena ini barang limited edition, jadi kami tidak bisa menyimpan barang karena pasti banyak yang ingin membelinya. Jika Kakak berkenan, segera dibeli saja Kak," tutur penjaga toko tersebut.

Dengan berat hati Rosalina meninggalkan toko tersebut. Tatapan matanya masih enggan berpaling dari tas berharga ratusan juta itu. Dan langkah kakinya sangat berat meninggalkan tas yang sangat ingin dia miliki.

"Aku harus memilikinya. Secara itu limited edition. Gak bakalan banyak yang memiliki. Aku harus mendapatkan uang bagaimanapun caranya," Rosalina bermonolog lirih dengan pandangan matanya masih menatap ke arah tas terbaru dari brand ternama yang limited edition itu.

Dengan tekatnya yang bulat itu, dia mulai mencari pekerjaan ke sana kemari agar bisa membeli tas yang diinginkannya itu.

Dari sekian banyak dia berkeliling untuk mencari pekerjaan, tidak ada satupun yang bisa menerimanya dengan gaji yang besar.

"Gaji cuma segitu mana bisa buat beli tas tadi? Butuh berapa tahun baru bisa beli? Sedangkan tas tadi kan limited edition, pasti udah gak ada lagi," ucap Rosalina lemas sambil berjalan gontai.

Langkah kakinya masih menyusuri tiap lorong toko dan jalan yang mempunyai usaha. Semua toko dan usaha yang dia datangi menolak persyaratan yang dia berikan.

Hufffttt...

"Tak ada seorang pun yang bisa menolongku," gumam Rosalina lirih.

Tiba-tiba dari pintu butik ternama dia melihat Santi, temannya yang sedang berjalan dengan seorang pria dengan perut buncit yang lebih tua darinya. Tangan Santi bergelayut manja pada lengan pria tersebut, dan tangan pria tersebut membawa banyak goody bag dari butik yang mereka baru kunjungi.

"Ah ternyata benar apa yang dikatakan oleh teman-teman. Santi mempunyai sugar daddy. Hidupnya sangat mewah dan tidak kekurangan. Apa aku harus jadi sugar baby seperti Santi agar bisa membeli tas branded limited edition itu? Tapi... prinsip aku kan harus menikah dengan orang yang aku cintai, dan tentunya orang itu harus perjaka."

Rosalina bermonolog dengan memandang Santi dan pria tersebut, kemudian dia berpikir sejenak.

"Ah enggak... enggak... aku gak akan mengkhianati prinsipku. Aku akan tetap mencari cinta sejatiku, seorang perjaka yang bisa menjaga cintanya untukku," ucap Rosalina dengan membayangkan seorang laki-laki yang wajahnya buram sedang bergandeng tangan dengannya.

Beberapa detik kemudian dia tersadar dari khayalannya. Kemudian dia berkata,

"Terus, tasnya gimana dong? Aku harus kerja apa agar bisa membeli tas itu? Aaah... pusiiiiing...," ucap Rosalina sambil mengacak-acak rambutnya dan duduk di emperan toko.

Dia melamun memikirkan beberapa pekerjaan yang mungkin bisa dia kerjakan, serta menghitung pendapatan yang akan dia terima jika mengerjakan pekerjaan itu sekaligus.

Pikirannya menerawang membayangkan dirinya sedang memakai tas branded limited edition yang menjadi incarannya sejak melihatnya di counter brand ternama waktu itu.

Sangat senang membayangkan dirinya memakai tas tersebut dan banyak pasang mata yang memandang takjub melihatnya.

Bibir Rosalina melengkung ke atas, matanya terpejam dan wajahnya memperlihatkan kebahagiaan dengan senyum lebarnya.

"Kasihan ya masih muda udah cengar-cengir gitu," ucap orang yang lewat di depan Rosalina.

"Dia orang gila baru kali. Tuh lihat, rambutnya acak-acakan. Padahal dia cantik. Kasihan ya, kasih aja uang buat makan," ucap orang yang bersama dengan orang yang lewat tadi.

Uang selembar lima puluh ribu diletakkan orang lewat tersebut dalam genggaman Rosalina.

"Ini ya Mbak, buat beli makanan," ucap orang tersebut sebelum meninggalkan Rosalina.

Mata Rosalina terbuka dan dia melihat apa yang diberikan oleh orang tersebut. Seketika dia kaget melihat apa yang ada di genggaman tangannya.

"Hah, uang? Lima puluh ribu? Lumayan nih. Eh tapi kenapa aku diberi uang sama orang itu?" tukas Rosalina dengan memperlihatkan wajah bingungnya.

"Eh tunggu, apa jangan-jangan aku dikira... pengemis?"

Rosalina kembali mengacak-acak rambutnya dan dia menggelengkan kepalanya tidak mau membayangkan dirinya menjadi pengemis.

"Tapi... lumayan sih satu orang ngasihnya lima puluh ribu. Gimana kalau ada banyak orang? Pasti cepat terkumpul uangnya," ucap Rosalina dengan senyumnya yang terlihat di bibirnya.

"Eh tapi malu ih, masa' seorang Rosalina Berlianda ngemis? Gak level ah. Apa kata dunia?" Rosalina bermonolog kembali.

Dimasukkannya selembar uang lima puluh ribuan itu ke dalam saku celananya. Kemudian dia bangkit dari duduknya dan berjalan kembali menyusuri pertokoan.

Tiba-tiba dia berhenti di sebuah toko yang dikelilingi oleh kaca. Dia terkejut melihat penampilannya sendiri.

"Ck, pantas saja aku dikira pengemis, ternyata penampilanku sangat memprihatinkan," gerutu Rosalina sambil membenarkan rambut dan penampilannya.

"Ah, kenapa aku tidak mencari di koran dan media sosial saja ya. Ck, bodohnya aku," ucap Rosalina seraya mengambil ponselnya dari celananya.

Dia kembali duduk di emper toko dan mengutak-atik ponselnya untuk mencari informasi pekerjaan yang sekiranya bisa dia kerjakan.

Huffft...

Dia menghela nafasnya ketika melihat semua lowongan pekerjaan yang ada di media sosial rata-rata dengan syarat yang sama dan tidak bisa dia lakukan karena kuliahnya saja belum lulus.

Namun keinginan kuat Rosalina membuatnya tidak akan putus asa. Hampir satu jam dia mencari lowongan pekerjaan untuk dirinya melalui media sosial. Dan matanya melotot ketika dia melihat ada satu lowongan pekerjaan yang memberikan gaji sangat besar, di atas rata-rata.

"Dibutuhkan seorang baby sitter untuk bayi dengan gaji lima kali lipat dengan syarat mengasuhnya selama dua puluh empat jam," ucap Rosalina ketika membaca lowongan pekerjaan pada layar ponselnya.

"Ini dia yang aku butuhkan. Tidak ada syarat pendidikan dan yang terpenting gajinya lima kali lipat."

Bibir Rosalina tersenyum bahagia telah mendapatkan informasi lowongan pekerjaan tersebut.

Memang dia seorang gadis penyuka anak-anak. Dia sudah terbiasa merawat bayi dan anak-anak karena dia memiliki dua adik yang lahirnya hanya berbeda satu tahun.

Dialah yang membantu ibunya untuk mengasuh adiknya mulai dari bayi hingga tumbuh besar menjadi anak-anak yang sekarang sudah bersekolah di bangku SMP.

"Aku akan mendatanginya. Dan aku akan pastikan akan mendapatkan pekerjaan ini, apapun yang terjadi," ucap Rosalina meyakinkan dirinya sendiri.

"Lalu kuliahku bagaimana? Masa' iya bayinya aku bawa ke kampus? Apa aku harus cuti demi mengasuh bayi ini?"

Terpopuler

Comments

Naba rumi

Naba rumi

Hadir tuk beri dukungan👍🏻😍

2022-10-10

4

Sebutir Debu

Sebutir Debu

udah ganti cover aja nih

2022-09-30

3

Lili

Lili

awalnya aja sudah seru, apalagi selanjutnya. Lanjut author kesayangan😍

2022-09-28

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Keinginan Rosalina
2 Bab 2 Jadi baby sitter
3 Bab 3 Terlihat seperti pasangan
4 Bab 4 Kenangan buruk
5 Bab 5 Bonus
6 Bab 6 Wajah Chintya
7 Bab 7 Gosip
8 Bab 8 Curahan hati
9 Bab 9 Usaha Rendi
10 Bab 10 Pernyataan Rendi
11 Bab 11 Perjuangan Rendi
12 Bab 12 Kejutan untuk Rosalina
13 Bab 13 Keinginan Rendi
14 Bab 14 Keteledoran Rosalina
15 Bab 15 Kemarahan Kenzo
16 Bab 16 Takut khilaf
17 Bab 17 Tanya jawab
18 Bab 18 Antara gaji dan lelaki
19 Bab 19 Main apa?
20 Bab 20 Dia istriku
21 Bab 21 Antara duda dan perjaka
22 Bab 22 Perasaan apa ini?
23 Bab 23 Panggil aku sayang!
24 Bab 24 Kekecewaan Rendi
25 Bab 25 Hukuman?
26 Bab 26 Mencoba menerima
27 Bab 27 Kecurigaan
28 Bab 28 Semakin curiga
29 Bab 29 Kekesalan Rosalina
30 Bab 30 Bayangan pemilik tendangan super
31 Bab 31 Usaha Dino dan Dina
32 Bab 32 Perasaan Dina pada Kenzo
33 Bab 33 Ingin menikah dengan perjaka
34 Bab 34 Aku masih perjaka!
35 Bab 35 Skakmat!
36 Bab 36 Terciduk
37 Bab 37 Ketakutan Rosalina
38 Bab 38 Cerita Kenzo
39 Bab 39 Kejujuran Levia
40 Bab 40 Keputusan Kenzo
41 Bab 41 Kenyataan yang menyakitkan
42 Bab 42 Kebencian Kenzo
43 Bab 43 Kehadiran Chintya
44 Bab 44 Kemarahan Venita
45 Bab 45 Tentang cinta
46 Bab 46 Sebuah pilihan
47 Bab 47 Proses pencarian kebenaran
48 Bab 48 Pertimbangan
49 Bab 49 Kedatangan Rendi
50 Bab 50 Pembuktian
51 Bab 51 Tes
52 Bab 52 Harga diri
53 Bab 53 Pencarian Rosalina
54 Bab 54 Virus cinta
55 Bab 55 Kangen
56 Bab 56 Usaha Kenzo
57 Bab 57 Perasaan Kenzo
58 Bab 58 Dokter Cinta Kenzo
59 Bab 59 Antara hati dan harga diri
60 Bab 60 Pilihan hati
61 Bab 61 Bubur pengobat rindu
62 Bab 62 Obat rindu
63 Bab 63 Kapan nikah?
64 Bab 64 Hukuman Rosalina dari Kenzo
65 Bab 65 Apa hubungan kalian?
66 Bab 66 Ayah Chintya
67 Bab 67 Kekalutan hati Rosalina
68 Bab 68 Mama dan Papa Chintya
69 Bab 69 Duda perjaka dan gadis perawan
Episodes

Updated 69 Episodes

1
Bab 1 Keinginan Rosalina
2
Bab 2 Jadi baby sitter
3
Bab 3 Terlihat seperti pasangan
4
Bab 4 Kenangan buruk
5
Bab 5 Bonus
6
Bab 6 Wajah Chintya
7
Bab 7 Gosip
8
Bab 8 Curahan hati
9
Bab 9 Usaha Rendi
10
Bab 10 Pernyataan Rendi
11
Bab 11 Perjuangan Rendi
12
Bab 12 Kejutan untuk Rosalina
13
Bab 13 Keinginan Rendi
14
Bab 14 Keteledoran Rosalina
15
Bab 15 Kemarahan Kenzo
16
Bab 16 Takut khilaf
17
Bab 17 Tanya jawab
18
Bab 18 Antara gaji dan lelaki
19
Bab 19 Main apa?
20
Bab 20 Dia istriku
21
Bab 21 Antara duda dan perjaka
22
Bab 22 Perasaan apa ini?
23
Bab 23 Panggil aku sayang!
24
Bab 24 Kekecewaan Rendi
25
Bab 25 Hukuman?
26
Bab 26 Mencoba menerima
27
Bab 27 Kecurigaan
28
Bab 28 Semakin curiga
29
Bab 29 Kekesalan Rosalina
30
Bab 30 Bayangan pemilik tendangan super
31
Bab 31 Usaha Dino dan Dina
32
Bab 32 Perasaan Dina pada Kenzo
33
Bab 33 Ingin menikah dengan perjaka
34
Bab 34 Aku masih perjaka!
35
Bab 35 Skakmat!
36
Bab 36 Terciduk
37
Bab 37 Ketakutan Rosalina
38
Bab 38 Cerita Kenzo
39
Bab 39 Kejujuran Levia
40
Bab 40 Keputusan Kenzo
41
Bab 41 Kenyataan yang menyakitkan
42
Bab 42 Kebencian Kenzo
43
Bab 43 Kehadiran Chintya
44
Bab 44 Kemarahan Venita
45
Bab 45 Tentang cinta
46
Bab 46 Sebuah pilihan
47
Bab 47 Proses pencarian kebenaran
48
Bab 48 Pertimbangan
49
Bab 49 Kedatangan Rendi
50
Bab 50 Pembuktian
51
Bab 51 Tes
52
Bab 52 Harga diri
53
Bab 53 Pencarian Rosalina
54
Bab 54 Virus cinta
55
Bab 55 Kangen
56
Bab 56 Usaha Kenzo
57
Bab 57 Perasaan Kenzo
58
Bab 58 Dokter Cinta Kenzo
59
Bab 59 Antara hati dan harga diri
60
Bab 60 Pilihan hati
61
Bab 61 Bubur pengobat rindu
62
Bab 62 Obat rindu
63
Bab 63 Kapan nikah?
64
Bab 64 Hukuman Rosalina dari Kenzo
65
Bab 65 Apa hubungan kalian?
66
Bab 66 Ayah Chintya
67
Bab 67 Kekalutan hati Rosalina
68
Bab 68 Mama dan Papa Chintya
69
Bab 69 Duda perjaka dan gadis perawan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!