Sudah lebih dari satu minggu ini Bintang tinggal bersama Leo. Dan itu membuat Leo merasa tersiksa. Bagaimana tidak, ia sering berdua dengan lawan jenis dalam satu kamar? dan sering terjadinya hal hal yang tak terduga dan tak disengaja terkadang membuat gairah dan birahi Leo bangkit. Sebagai lelaki dewasa dan lelaki normal, semua hal itu pasti menimbulkan kesan tersendiri bagi Leo.
"Bintang" panggil Leo
"ya tuan"
"sini" Leo menepuk sofa disebelahnya
Bintang pun mendekat dan mendudukkan dirinya di lantai
"kenapa duduk di lantai?"
"tidak apa apa tuan, saya kan hanya seorang pelayan, jadi memang sepantasnya saya berada di bawah"
Leo yang mendengar Bintang merendahkan dirinya merasa tak enak hati. Namun ia segera menggelengkan kepalanya, menepis pikiran aneh itu.
"Bintang jangan berbicara seperti itu, aku minta maaf soal tadi"
"gak papap tuan, tuan tidak salah kok, saya yang harusnya minta maaf sudah merepotkan tuan"
"besok kamu kan sudah mulai kerja, jadi.."
"iya tuan saya mengerti, sesuai janji dan permintaan saya, mulai besok saya akan keluar dari apartemen ini"
Ya, selama beberapa hari ini ia selalu diperlalukan baik oleh Leo. Bahkan terlalu baik. Leo keluar dari hotel intuk memesan sebuah apartemen agar Bintang tak lagi tidur di sofa.
Leo memenuhi semua kebutuhan Bintang selama disana. Terkadang Bintang merasa bersalah, merasa risih, dan merasa menjadi beban.
Pernah pada suatu hari, Berkas yang sudah Leo persiapkan dari semalam tertinggal. dan Leo meminta Bintang untuk mengantarkannya dengan memberikan sebuah alamat. Dan dengan senang hati, Bintang bersedia mengantarkan berkas meeting yang tertinggal itu ke kantor Leo.
Namun saat sampai disana ia begitu terluka kala ada seorang koleganya yang menanyakan tentang siapa Bintang dan mengajakya makan siang bersama, dan dengan lantangnya Leo mengatakan jika dirinya hanya pelayan rendah dan tak pantas makan siang bersama disana.
Dan dari situlah Bintang mulai sadar jika dirinya ternyata menjadi beban tersendiri bagi Leo. Dia sudah pituskan untuk mencari pekerjaan.
Sepulang dari mengantar berkas, Bintang berinisiatif memulai melamar pekerjaan. Ia membuat beberapa cv dirinya dan ia tinggalkan di beberapa perusahaan yang ada disekitar ssana.
Ia pun tak yakin akan mendapat pekerjaan bagus mengingat ijazah yang ia miliki hanyalah SMA.
"Bintang, sebelum kita berpisah, aku ingin tau apa permasalahanmu dengan kedua kakakmu itu"
"untuk apa Tuan?"
"bukankah kamu yang sudah berjanji untuk bercerita padaku?"
"ah baiklah, Aku sudah tak memiliki orang tua, babkan saudara. Hanya Kak Abian dan kak Agam yang peduli denganku"
"Abian dan Agam?"
"ya, mereka berdua kakak sepupuku. apa Tuan mengenalnya?"
"tentu saja, baiklah, lanjutkan ceritamu!"
"Mereka memberikan aku tempat tinggal yang layak, memberikan aku fasilitas yang lengkap, bahkan saat aku sudah besar seperti ini pun kak Abian dan Kak Agam masih memberikan aku seorang pengasuh. Mereka benar benar menganggapku seorang adik perempuannya. Bahkan saat aku belum lulus kuliah pun Merwka sudah mempercayaiku untuk ikut bergabung di perusahaan. Aku menjadi manajer pemasaran disana. Aku di dampingi sekretaris kak Abia yang cantik dan seksi itu. Awalnya semua berjalan mulus, tak ada masalah dalam pekerjaanku. Hingga pada suatu hari kak Abian dan kak Agam memanggilku karena terjadi keselisihan yang lumayan besar dari pemasukan dan pengeluaran produk. Dan terjadilah kerugian yang sangat bessr bagi perusahaan. Setelah aku cek ulang laporan itu, aku sangat terkejut saat melihat jauhnya perbedaan nominal dilaporan itu. Itu bukanlah laporan yang aku buat, karena aku sangat teliti dan detail dalam mengecek pemasukan dan pengeluaran produk. Dan dari situlah aku sangat yakin jika ada yang mensabotase laporanku"
"apa karena itu juga kamu diusir?"
"tentu saja, karena semua bukti mengarah padaku"
"hah! bagaimana bisa?"
"tentu saja tuan.. karena anehnya, sebagian saldo itu masuk ke rekening saya"
Leo mengerutkan keningnya
"Aku juga tidak tau kenapa uang itu bisa masuk ke rekening saya.. dan disitu kak Abian dan kak Agam sangat murka padaku. Aku dianggap tidak tau diri, tidak tau terimakasih, tidak tau balas budi, dan maaih banyak lagi kata kata yang menyakitkan" Bintang meneteskan air mata
Melihat itu, Leo menuntunnya hingga duduk di sofa yang sama dengannya
"apa kamu mencurigai seseorang?"
Bintang menggeleng pelan.
"sudahlah, jalani semua dengan sabar. Jika memang kamu tak bersalah, percayalah, suatu saat nanti semua kebohongan itu akan terbongkar dengan sendirinya" Leo menangkup kedua pipi Bintang dan menghapus airmata itu dengan ibu jarinya.
Bintang... aku akan membantu membersihkan namamu dimata Abian dan Agam
Tatapan mata mereka saling beradu, dan tanpa sengaja, keduanya malah saling mendekatkan wajah mereka. Semakin dekat, lebih dekat, sangat dekat dan..
cup
Kedua bibir itu menyatu. Hanya sebuah sentuhan bibir. Bintang hendak menarik wajahnya namun gerakan cepat dari Leo yang menahan tengkuk Bintang dan malah semakin memperdalam ciumannya mampu membuat gelenyar aneh timbul dihati Bintang.
Leo menyusuri setiap rongga mulut Bintang, menghisap lidah itu sampai dalam. Keduanya saling memejamkani matanya. Menikmati sentuhan bibir yang sama sama baru mereka rasakan pertama kali.
Keduanya menyudahi akssi itu saat pasokan udara di paru parunya terasa menipis
Baik Bintang maupun Leo merasa sangat canggung.
Bintang terus menundukkan pandangannya menahan malu. Sementara Leo malah menatap lekat bibir tipis berwarna pink milik Bintang yang baru saja ia nikmati.
manis
"Bintang maaf aku..."
"sudahlah tuan, semua sudah terjadi"
Leo hanya mengangguk sambil tersenyum, mengacak pelan rambut Bintang.
"aku sudah carikan apartemen untukmu, besok kita lihat ya"
"iya tuan"
Mereka menyudahi obrolan itu dan memutuskan untuk kembali ke kamar masing masing.
Malam semakin larut, di sebuh kamar yang berbeda, Leo dan Bintang ternyata tak dapat tidur. Keduanya masih terngiang ngiang ciuman tadi. Ciuman pertama yang baru saja mereka lakukan tak akan mereka lupakan, khususnya Bintang. Karena Bintang mulai merasakan debaran aneh saat bersama Leo.
ternyata begini rasanya ciuman?? aku jadi ingin merasakannya lagi..
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments