bab 4 . Pertemuan kedua

"Aaaaarrrggghhh " tinju Bintang melayang dan mengarah ke wajah Bella.

Bella sempat berteriak dan menutup mata karena takut membayangkan apa yang akan terjadi.

"Bintang" gumam gadis itu bergidik melihat wajah Bintang yang memerah menahan amarahnya . Tinju pemuda itu tak mengenai wajahnya . Tapi dinding tembok di belakangnya.

"Kenapa kamu tega melakukan ini?. Kenapa....?" bentak Bintang.

"Senang bisa melihatmu patah hati, Bintang...." senyum Bella perih dengan sorot mata tak mudah di mengerti.

"Brengs*k...." Bintang berbalik menghantam kursi juga membalikkan meja . Bintang mengamuk sedemikian rupa.

"Pranggg...." suara barang berjatuhan akibat ulah Bintang yang melempar semua barang yang dia lihat tak terkecuali.

"Kalau kamu belum puas menghancurkan rumah ini, kamu bisa bunuh aku" Bella memungut pecahan kaca meja dan menyerahkannya pada Bintang.

"Kamu mau mati?. Baik!" Bintang menatap tajam gadis yang pasrah menyerahkan nyawanya. Tangan Bintang melayang dan tertahan di udara. Darah tiba-tiba menetes sedikit demi sedikit mengotori lantai.

"Aku tidak perlu mengotori tangan aku untuk membunuh kamu . Kamu bisa melakukannya sendiri" Bintang menahan amarahnya dan menjatuhkan kaca dari tangannya yang terkena darahnya karena menggenggam kuat pecahan kaca yang di pegang nya.

"Bintang Pratama , tidak mengenal patah hati. Kamu akan mati perlahan di bunuh rasa penyesalan kamu karena sudah menyia-nyiakan cinta seorang Bintang"

Bintang berjalan keluar rumah dengan rasa sakit yang di pendam nya sendiri.

"Brakkkk..." Bintang membanting pintu dengan kasar , membuat Bella kaget dan tersentak . Kemudian gadis itu menangis tersedu sepeninggalan Bintang.

...****************...

Hari-hari Berlian penuh warna . Cincin yang melingkar di jari manisnya jadi pemicu semangat baru dalam hidupnya , termasuk melamar pekerjaan di perusahaan milik keluarga Pratama atas dorongan kakek juga neneknya . Rangga pun tak ketinggalan mendukungnya.

"Lian , nenek sama kakek senang kamu akhirnya mau bekerja di perusahaan keluarganya Pratama" ujar Nenek Aminah saat mereka bertiga berkumpul untuk sarapan pagi.

"Lian baru mau melamar pekerjaan di sana , nek. Belum diterima kerja" jelas Berlian.

"Kakek yakin, kamu pasti di terima. Cucu kakek pasti akan mendapatkan posisi kerja yang bagus di sana" kata kakek Dharma memberi dukungan dan semangatnya.

"Kakek sama nenek doain saja Lian bisa di terima. Apa pun posisinya nanti, yang penting Lian akan bekerja keras mewujudkan mimpi kakek sama nenek" Berlian tersenyum tulus menatap kakek dan nenek nya yang sudah berumur dengan rambut yang mulai memutih penuh kasih sayang.

"Sudah, kamu habiskan sarapannya dulu "ucap nenek Aminah pada cucunya.

...****************...

Bukan Bintang namanya kalau meratapi nasib cintanya . Bintang sangat pintar menyembunyikan kegalauannya. Tidak ada satu orang pun yang bisa tahu dan mengerti apa yang di alaminya . Termasuk mama nya yang terus mendesaknya mau menerima perjodohannya karena dia sudah gagal mempertemukan Bella dengan mamanya.

"Bintang , sampai kapan kamu menghindar terus dari mama ?. Mama sudah memberi kesempatan pada kamu untuk mengenalkan wanita pujaan kamu. Tapi sampai hari ini, kamu belum juga memberi jawaban pasti pada mama" ujar Mama Farida mengingatkan putranya yang mau berangkat kerja.

"Ma, sudah berapa kali Bintang bilang , kita tidak perlu membahas masalah ini. Aku tidak akan menikah dengan wanita pilihan mama , dan aku juga tidak akan menikah dengan Bella" tekan Bintang.

"Kalau kamu tidak mau menikah dengan wanita pilihan mama juga dengan wanita pilihan kamu sendiri, lalu kamu mau menikah dengan siapa?"

"aku tidak akan pernah menikah seumur hidup ku" tandas pemuda bermata tajam itu sambil berlalu.

"Bin , kamu sudah siap?" seru Rangga yang menunggu di dekat mobil.

"Kita pergi sekarang" Bintang berjalan memasuki mobil berwarna hitam milik Bintang.

"Rangga , biarkan Bintang berangkat sendiri . Mama mau bicara sama kamu" ujar mama Farida pada keponakannya yang sudah di anggapnya anak sendiri.

"Bin , bagaimana ini?" Rangga melirik sepupunya, meminta pendapatnya.

"Kamu ikuti aja perintah mama . Aku tunggu di kantor" kata Bintang santai , sambil berjalan menuju pintu mobil.

...****************...

Kebahagian Berlian semakin bertambah. Tinggal selangkah lagi dia bisa bekerja di kantor yang sama dengan kekasihnya. Tidak terbayang bagaimana indah hari-harinya ke depan bisa bertemu setiap hari dengan lelaki yang di cintai nya.

"Berlian Oktaviani" Panggil salah seorang karyawati menyuruhnya untuk memasuki ruang wawancara. Dengan perasaan yakin , Berlian pun masuk. Karena posisi lowongan kerja bagian sangat penting, kali ini pemilik Perusahaan ingin langsung mewawancarai untuk tahap akhir .

"Selamat siang ,pak" sapa Berlian ketika memasuki ruangan.

"Siang,silahkan du...."

"Kamu?" ujar keduanya sama-sama kaget.

Bintang menutup berkas yang di bacanya dengan kasar, lalu menekan tombol telpon di meja kerjanya.

"Rin ,suruh pak Yanto keruangan saya, sekarang"

Bintang menutup percakapan singkat dengan sekretaris nya dengan sorot mata tajam dan sinis mengamati gadis yang berdiri kaku menghadapinya.

"Ya Allah, apa benar pemuda angkuh itu pemilik kantor ini?" gumam Lian panik dan tak berani menatap pemuda tersebut.

"Bapak memanggil saya?" seorang laki-laki berumur memasuki ruangan atasannya.

"Pak Yanto, bisa jelaskan, kenapa gadis ini berada di kantor ini?" cecar nya langsung sambil menunjuk tajam kearah Berlian.

"Maaf pak, dia salah satu orang yang melamar pekerjaan di kantor ini atas rekomendasi pak Rangga " jawab pak Yanto.

"baiklah, silahkan Pak Yanto kembali bekerja " perintah bintang.

"Baik , pak. Permisi" pak Yanto sedikit membungkuk hormat lalu pergi.

"Oh, jadi kamu mau bekerja di sini bukan karena kemampuan sendiri , tapi karena hasil rekomendasi orang lain?" sindir Bintang.

"Maaf, saya melamar pekerjaan di sini, karna saya memiliki kemampuan dan saya juga sudah memenuhi segala persyaratan yang di ajukan perusahaan ini, bukan karena rekomendasi siapa pun" sela Berlian membela harga dirinya.

"Siapa nama kamu?" tanya Bintang duduk santai di kursi kebesarannya.

"Berlian Oktaviani" jawabnya singkat.

"Berlian Oktaviani" ucap Bintang sambil mencari beberapa tumpukan map di mejanya.

"Berlian Oktaviani, ah....ini dia " senyum dingin menyungging dari bibir Bintang memperhatikan map biru yang di pegang nya.

"Map ini tidak pantas berada di meja saya. Map ini pantasnya berada di....." Bintang membuang map tersebut ke tong sampah di sudut ruangannya.

"Tong sampah" senyum Bintang penuh kepuasan . Berlian jelas tersinggung dengan tingkah arogan lelaki angkuh itu.

"Kalau anda tidak mau menerima saya bekerja di kantor anda, anda bisa mengatakannya dengan baik, bukan dengan cara tidak berpendidikan seperti ini" protes Berlian keras.

"Kamu tidak suka?. Kamu bisa ambil kembali map itu dan bawa pergi dari kantor saya"

"Baik" balas Berlian.

Berlian berjalan mendekati tong sampah yang terletak di sudut samping kursi kebesaran pria angkuh tak punya perasaan itu . Saat melewati meja si pemuda angkuh, Berlian berhenti dan balas tersenyum sinis . Gelas berisi air putih yang ada di meja itu segera di sambar dan di siram langsung membasahi wajah tampan Bintang.

"Sial" maki Bintang tersulut emosi di permalukan oleh gadis yang sama.

"Anda pikir saya bersedia bekerja dengan pria angkuh seperti anda?. Lebih baik saya jadi pengangguran dari pada saya menjadi bawahan anda" ujar Berlian keras, tegas dan tajam.

"Keluar dari ruangan saya atau saya sendiri yang menyeret kamu dari sini" gertak Bintang menatap sangar perempuan yang berani mempermalukannya.

"Dengan senang hati saya akan keluar sendiri dari kantor ini" Berlian tersenyum puas melangkah keluar dari ruangan panas tersebut.

Sepertinya baru kali ini ada yang berani menantang seorang Bintang Pratama.

"Brengs*k" Bintang meninju meja kerjanya tanpa memperdulikan luka di tangannya yang belum sembuh.

Terpopuler

Comments

Ҝ卄卂 丂乇卩

Ҝ卄卂 丂乇卩

Bagus, orang seperti Bintang memang harus dilawan biar tidak semena-mena terus

2022-10-20

8

reedha

reedha

Yakin Bintang??? Ada yang pernah bilang "Never say never...." kita enggak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, mungkin seseorang di suatu tempat adalah jodohmu....

2022-10-08

14

🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜

woooo sinting bintang 🤬🤬🤬

2022-10-03

3

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian
2 Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh
3 bab 3 . Kecewa
4 bab 4 . Pertemuan kedua
5 bab 5 Sama-sama merasa kesal
6 bab 6. .menggantikan nenek Aminah memetik daun teh
7 Bab 7. Insiden jatuh dan ulat bulu
8 Bab 8. Dunia seakan terasa sempit
9 Bab 9. Cari gara-gara
10 Bab 10. Tumpangan Sepeda
11 Bab 11. "Berlian cantik ,kan?"
12 Bab 12. Ciuman tak di sengaja
13 Bab 13. Usaha Berlian
14 Bab 14. Menemui Bu Farida
15 Bab 15. Di suruh mencoba Kebaya
16 Bab 16. Tempat rahasia Berlian
17 Bab 17. Akhirnya Bintang setuju
18 Bab 18. Menunggu jawaban
19 Bab 19. Berlian salah menduga
20 Bab 20. Kenyataan menyakitkan
21 Bab 21. Fakta mengejutkan
22 Bab 22. Berlian dalam bahaya
23 Bab 23. Bintang membawa Berlian ke rumahnya
24 Bab 24. Hutang nyawa
25 Bab 25. SAH!
26 Bab 26. Baju tidur malam pertama
27 Bab 27. Menggoda iman Bintang
28 Bab 28. Diantara dua laki-laki
29 Bab 29. Pembelaan Bintang
30 Bab 30. Bintang yang keras kepala
31 Bab 31. Mencoba meluluhkan hati Bintang
32 Bab 32. Semakin kagum
33 Bab 33. Makan siang berdua
34 Bab 34. Bertemu Kak Arya
35 Bab. 35 Berlian kangen Kak Arya
36 Bab. 36 Rangga Mabuk
37 Bab. 37 Meninjau lokasi perkebunan baru
38 Bab. 38 Malam yang indah
39 Bab. 39 Bintang semakin manis
40 Bab. 40 Tas Bintang ketinggalan
41 Bab. 41 Arya bertemu Bintang
42 Bab 42 curahan hati Berlian
43 Bab 43. Kejutan dari Bintang
44 Bab 44. Salah tingkah
45 Bab 45. Rencana memiliki momongan
46 Bab 46. Siapa Bella?
47 Bab 47. Berlian kehilangan percaya diri
48 Bab 48. Meniru gaya Bella
49 Bab 49. Berlian merajuk
50 Bab 50. Gundah
51 Bab 51. Kapan tutur kata mu seromantis ciuman mu.
52 Bab 52. Bella ingin bertemu Bintang?
53 Bab 53. Izin bertemu Kartika
54 Bab 54. Bintang marah besar.
55 Bab 55. Pertengkaran hebat.
56 Bab 56. Penyesalan Bintang.
57 Bab 57. Terlanjur sakit hati.
58 Bab 58. Menerima tantangan pihak penerbit.
59 Bab 59. Mengikuti Berlian.
60 Bab 60. Membawakan makan siang.
61 Bab 61. Gara-gara cabe rawit.
62 Bab 62. Semangat Bintang
63 Bab 63. Sikap tak biasa Kartika
64 Bab 64. Belajar Mengenalmu lebih dekat
65 Bab 65. Menginap di rumah Kakek.
66 Bab 66. Terimakasih sudah mau memaafkan ku.
67 Bab 67. Berlian sakit.
68 Bab 68. Di rawat di Rumah sakit yang sama.
69 Bab 69. Mulai curiga.
70 Bab 70. Berpikir positif
71 Bab 71. Perasaan Takut kehilangan
72 Bab 72. Rangga VS Bintang
73 Bab 73. Kepergian Bella untuk selamanya.
74 Bab 74. Pulang
75 Bab 75. Bintang semakin romantis.
76 Bab 76. Dukungan penuh
77 Bab 77. Pagi yang cerah
78 Bab 78. AKU SAYANG KAMU....!
79 Bab 79. Papa kartika marah
80 Bab 80. Berlian hanyut.
81 Bab 81. Ancaman
82 Bab 82. Mama Farida sakit
83 Bab 83. Rangga si tak tahu malu.
84 Bab 84. Sempurna!!
85 Bab 85. Rencana Gelar resepsi pernikahan
86 bab 86. Malam ini janganlah cepat berlalu.
87 Bab 87. Masa lalu Bintang
88 Bab 88. Aku cinta kamu
89 Bab 89. Berlian pulang ke rumah kakek
90 Bab 90. Saling menguatkan.
91 Bab 91. Aku cinta kamu, Bin.
92 Bab 92. Rangga mencurigakan.
93 Bab 93. Penangguhan Penahanan Bintang.
94 Bab 94. Bahagia Bersama
95 Bab 95. Bernostalgia
96 Bab 96. Berlian menemui Pak Yadi
97 Bab 97. Tak pandai berbohong
98 Bab 98. Rangga di usir
99 Bab 99. Akhir kisah Rangga (bagian 1)
100 Bab 100. Akhir kisah Rangga (bagian 2)
101 Bab 101. Kecewa
102 Bab 102. Mencurahkan isi hati
103 Bab 103. Berlian sakit ?
104 104. Positif
105 105. Bintang yang tak peka.
106 106. Seandainya....
107 107. Berlian akhirnya tahu.
108 108. Bintang akhirnya tahu.
109 109. Merasa ditampar berkali kali
110 110. Saling Terbuka.
111 111. Kartika datang membesuk Berlian.
112 112. Kebahagiaan dua keluarga.
113 113. Ngidam mangga muda.
114 114. Bintang bebas dari segala tuntutan.
115 115. Penuh Syukur.
116 116. Menemui Pak Yadi.
117 117. Mimpi dikejar monster makanan
118 118. Akhirnya makan rujak....
119 119. Kartika minta bantuan Arya.
120 120. Berlian yang hamil Bintang yang doyan makan.
121 121. Bantuan Bintang.
122 PENGUMUMAN
123 122. Check Up
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian
2
Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh
3
bab 3 . Kecewa
4
bab 4 . Pertemuan kedua
5
bab 5 Sama-sama merasa kesal
6
bab 6. .menggantikan nenek Aminah memetik daun teh
7
Bab 7. Insiden jatuh dan ulat bulu
8
Bab 8. Dunia seakan terasa sempit
9
Bab 9. Cari gara-gara
10
Bab 10. Tumpangan Sepeda
11
Bab 11. "Berlian cantik ,kan?"
12
Bab 12. Ciuman tak di sengaja
13
Bab 13. Usaha Berlian
14
Bab 14. Menemui Bu Farida
15
Bab 15. Di suruh mencoba Kebaya
16
Bab 16. Tempat rahasia Berlian
17
Bab 17. Akhirnya Bintang setuju
18
Bab 18. Menunggu jawaban
19
Bab 19. Berlian salah menduga
20
Bab 20. Kenyataan menyakitkan
21
Bab 21. Fakta mengejutkan
22
Bab 22. Berlian dalam bahaya
23
Bab 23. Bintang membawa Berlian ke rumahnya
24
Bab 24. Hutang nyawa
25
Bab 25. SAH!
26
Bab 26. Baju tidur malam pertama
27
Bab 27. Menggoda iman Bintang
28
Bab 28. Diantara dua laki-laki
29
Bab 29. Pembelaan Bintang
30
Bab 30. Bintang yang keras kepala
31
Bab 31. Mencoba meluluhkan hati Bintang
32
Bab 32. Semakin kagum
33
Bab 33. Makan siang berdua
34
Bab 34. Bertemu Kak Arya
35
Bab. 35 Berlian kangen Kak Arya
36
Bab. 36 Rangga Mabuk
37
Bab. 37 Meninjau lokasi perkebunan baru
38
Bab. 38 Malam yang indah
39
Bab. 39 Bintang semakin manis
40
Bab. 40 Tas Bintang ketinggalan
41
Bab. 41 Arya bertemu Bintang
42
Bab 42 curahan hati Berlian
43
Bab 43. Kejutan dari Bintang
44
Bab 44. Salah tingkah
45
Bab 45. Rencana memiliki momongan
46
Bab 46. Siapa Bella?
47
Bab 47. Berlian kehilangan percaya diri
48
Bab 48. Meniru gaya Bella
49
Bab 49. Berlian merajuk
50
Bab 50. Gundah
51
Bab 51. Kapan tutur kata mu seromantis ciuman mu.
52
Bab 52. Bella ingin bertemu Bintang?
53
Bab 53. Izin bertemu Kartika
54
Bab 54. Bintang marah besar.
55
Bab 55. Pertengkaran hebat.
56
Bab 56. Penyesalan Bintang.
57
Bab 57. Terlanjur sakit hati.
58
Bab 58. Menerima tantangan pihak penerbit.
59
Bab 59. Mengikuti Berlian.
60
Bab 60. Membawakan makan siang.
61
Bab 61. Gara-gara cabe rawit.
62
Bab 62. Semangat Bintang
63
Bab 63. Sikap tak biasa Kartika
64
Bab 64. Belajar Mengenalmu lebih dekat
65
Bab 65. Menginap di rumah Kakek.
66
Bab 66. Terimakasih sudah mau memaafkan ku.
67
Bab 67. Berlian sakit.
68
Bab 68. Di rawat di Rumah sakit yang sama.
69
Bab 69. Mulai curiga.
70
Bab 70. Berpikir positif
71
Bab 71. Perasaan Takut kehilangan
72
Bab 72. Rangga VS Bintang
73
Bab 73. Kepergian Bella untuk selamanya.
74
Bab 74. Pulang
75
Bab 75. Bintang semakin romantis.
76
Bab 76. Dukungan penuh
77
Bab 77. Pagi yang cerah
78
Bab 78. AKU SAYANG KAMU....!
79
Bab 79. Papa kartika marah
80
Bab 80. Berlian hanyut.
81
Bab 81. Ancaman
82
Bab 82. Mama Farida sakit
83
Bab 83. Rangga si tak tahu malu.
84
Bab 84. Sempurna!!
85
Bab 85. Rencana Gelar resepsi pernikahan
86
bab 86. Malam ini janganlah cepat berlalu.
87
Bab 87. Masa lalu Bintang
88
Bab 88. Aku cinta kamu
89
Bab 89. Berlian pulang ke rumah kakek
90
Bab 90. Saling menguatkan.
91
Bab 91. Aku cinta kamu, Bin.
92
Bab 92. Rangga mencurigakan.
93
Bab 93. Penangguhan Penahanan Bintang.
94
Bab 94. Bahagia Bersama
95
Bab 95. Bernostalgia
96
Bab 96. Berlian menemui Pak Yadi
97
Bab 97. Tak pandai berbohong
98
Bab 98. Rangga di usir
99
Bab 99. Akhir kisah Rangga (bagian 1)
100
Bab 100. Akhir kisah Rangga (bagian 2)
101
Bab 101. Kecewa
102
Bab 102. Mencurahkan isi hati
103
Bab 103. Berlian sakit ?
104
104. Positif
105
105. Bintang yang tak peka.
106
106. Seandainya....
107
107. Berlian akhirnya tahu.
108
108. Bintang akhirnya tahu.
109
109. Merasa ditampar berkali kali
110
110. Saling Terbuka.
111
111. Kartika datang membesuk Berlian.
112
112. Kebahagiaan dua keluarga.
113
113. Ngidam mangga muda.
114
114. Bintang bebas dari segala tuntutan.
115
115. Penuh Syukur.
116
116. Menemui Pak Yadi.
117
117. Mimpi dikejar monster makanan
118
118. Akhirnya makan rujak....
119
119. Kartika minta bantuan Arya.
120
120. Berlian yang hamil Bintang yang doyan makan.
121
121. Bantuan Bintang.
122
PENGUMUMAN
123
122. Check Up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!