"Aaaaarrrggghhh " tinju Bintang melayang dan mengarah ke wajah Bella.
Bella sempat berteriak dan menutup mata karena takut membayangkan apa yang akan terjadi.
"Bintang" gumam gadis itu bergidik melihat wajah Bintang yang memerah menahan amarahnya . Tinju pemuda itu tak mengenai wajahnya . Tapi dinding tembok di belakangnya.
"Kenapa kamu tega melakukan ini?. Kenapa....?" bentak Bintang.
"Senang bisa melihatmu patah hati, Bintang...." senyum Bella perih dengan sorot mata tak mudah di mengerti.
"Brengs*k...." Bintang berbalik menghantam kursi juga membalikkan meja . Bintang mengamuk sedemikian rupa.
"Pranggg...." suara barang berjatuhan akibat ulah Bintang yang melempar semua barang yang dia lihat tak terkecuali.
"Kalau kamu belum puas menghancurkan rumah ini, kamu bisa bunuh aku" Bella memungut pecahan kaca meja dan menyerahkannya pada Bintang.
"Kamu mau mati?. Baik!" Bintang menatap tajam gadis yang pasrah menyerahkan nyawanya. Tangan Bintang melayang dan tertahan di udara. Darah tiba-tiba menetes sedikit demi sedikit mengotori lantai.
"Aku tidak perlu mengotori tangan aku untuk membunuh kamu . Kamu bisa melakukannya sendiri" Bintang menahan amarahnya dan menjatuhkan kaca dari tangannya yang terkena darahnya karena menggenggam kuat pecahan kaca yang di pegang nya.
"Bintang Pratama , tidak mengenal patah hati. Kamu akan mati perlahan di bunuh rasa penyesalan kamu karena sudah menyia-nyiakan cinta seorang Bintang"
Bintang berjalan keluar rumah dengan rasa sakit yang di pendam nya sendiri.
"Brakkkk..." Bintang membanting pintu dengan kasar , membuat Bella kaget dan tersentak . Kemudian gadis itu menangis tersedu sepeninggalan Bintang.
...****************...
Hari-hari Berlian penuh warna . Cincin yang melingkar di jari manisnya jadi pemicu semangat baru dalam hidupnya , termasuk melamar pekerjaan di perusahaan milik keluarga Pratama atas dorongan kakek juga neneknya . Rangga pun tak ketinggalan mendukungnya.
"Lian , nenek sama kakek senang kamu akhirnya mau bekerja di perusahaan keluarganya Pratama" ujar Nenek Aminah saat mereka bertiga berkumpul untuk sarapan pagi.
"Lian baru mau melamar pekerjaan di sana , nek. Belum diterima kerja" jelas Berlian.
"Kakek yakin, kamu pasti di terima. Cucu kakek pasti akan mendapatkan posisi kerja yang bagus di sana" kata kakek Dharma memberi dukungan dan semangatnya.
"Kakek sama nenek doain saja Lian bisa di terima. Apa pun posisinya nanti, yang penting Lian akan bekerja keras mewujudkan mimpi kakek sama nenek" Berlian tersenyum tulus menatap kakek dan nenek nya yang sudah berumur dengan rambut yang mulai memutih penuh kasih sayang.
"Sudah, kamu habiskan sarapannya dulu "ucap nenek Aminah pada cucunya.
...****************...
Bukan Bintang namanya kalau meratapi nasib cintanya . Bintang sangat pintar menyembunyikan kegalauannya. Tidak ada satu orang pun yang bisa tahu dan mengerti apa yang di alaminya . Termasuk mama nya yang terus mendesaknya mau menerima perjodohannya karena dia sudah gagal mempertemukan Bella dengan mamanya.
"Bintang , sampai kapan kamu menghindar terus dari mama ?. Mama sudah memberi kesempatan pada kamu untuk mengenalkan wanita pujaan kamu. Tapi sampai hari ini, kamu belum juga memberi jawaban pasti pada mama" ujar Mama Farida mengingatkan putranya yang mau berangkat kerja.
"Ma, sudah berapa kali Bintang bilang , kita tidak perlu membahas masalah ini. Aku tidak akan menikah dengan wanita pilihan mama , dan aku juga tidak akan menikah dengan Bella" tekan Bintang.
"Kalau kamu tidak mau menikah dengan wanita pilihan mama juga dengan wanita pilihan kamu sendiri, lalu kamu mau menikah dengan siapa?"
"aku tidak akan pernah menikah seumur hidup ku" tandas pemuda bermata tajam itu sambil berlalu.
"Bin , kamu sudah siap?" seru Rangga yang menunggu di dekat mobil.
"Kita pergi sekarang" Bintang berjalan memasuki mobil berwarna hitam milik Bintang.
"Rangga , biarkan Bintang berangkat sendiri . Mama mau bicara sama kamu" ujar mama Farida pada keponakannya yang sudah di anggapnya anak sendiri.
"Bin , bagaimana ini?" Rangga melirik sepupunya, meminta pendapatnya.
"Kamu ikuti aja perintah mama . Aku tunggu di kantor" kata Bintang santai , sambil berjalan menuju pintu mobil.
...****************...
Kebahagian Berlian semakin bertambah. Tinggal selangkah lagi dia bisa bekerja di kantor yang sama dengan kekasihnya. Tidak terbayang bagaimana indah hari-harinya ke depan bisa bertemu setiap hari dengan lelaki yang di cintai nya.
"Berlian Oktaviani" Panggil salah seorang karyawati menyuruhnya untuk memasuki ruang wawancara. Dengan perasaan yakin , Berlian pun masuk. Karena posisi lowongan kerja bagian sangat penting, kali ini pemilik Perusahaan ingin langsung mewawancarai untuk tahap akhir .
"Selamat siang ,pak" sapa Berlian ketika memasuki ruangan.
"Siang,silahkan du...."
"Kamu?" ujar keduanya sama-sama kaget.
Bintang menutup berkas yang di bacanya dengan kasar, lalu menekan tombol telpon di meja kerjanya.
"Rin ,suruh pak Yanto keruangan saya, sekarang"
Bintang menutup percakapan singkat dengan sekretaris nya dengan sorot mata tajam dan sinis mengamati gadis yang berdiri kaku menghadapinya.
"Ya Allah, apa benar pemuda angkuh itu pemilik kantor ini?" gumam Lian panik dan tak berani menatap pemuda tersebut.
"Bapak memanggil saya?" seorang laki-laki berumur memasuki ruangan atasannya.
"Pak Yanto, bisa jelaskan, kenapa gadis ini berada di kantor ini?" cecar nya langsung sambil menunjuk tajam kearah Berlian.
"Maaf pak, dia salah satu orang yang melamar pekerjaan di kantor ini atas rekomendasi pak Rangga " jawab pak Yanto.
"baiklah, silahkan Pak Yanto kembali bekerja " perintah bintang.
"Baik , pak. Permisi" pak Yanto sedikit membungkuk hormat lalu pergi.
"Oh, jadi kamu mau bekerja di sini bukan karena kemampuan sendiri , tapi karena hasil rekomendasi orang lain?" sindir Bintang.
"Maaf, saya melamar pekerjaan di sini, karna saya memiliki kemampuan dan saya juga sudah memenuhi segala persyaratan yang di ajukan perusahaan ini, bukan karena rekomendasi siapa pun" sela Berlian membela harga dirinya.
"Siapa nama kamu?" tanya Bintang duduk santai di kursi kebesarannya.
"Berlian Oktaviani" jawabnya singkat.
"Berlian Oktaviani" ucap Bintang sambil mencari beberapa tumpukan map di mejanya.
"Berlian Oktaviani, ah....ini dia " senyum dingin menyungging dari bibir Bintang memperhatikan map biru yang di pegang nya.
"Map ini tidak pantas berada di meja saya. Map ini pantasnya berada di....." Bintang membuang map tersebut ke tong sampah di sudut ruangannya.
"Tong sampah" senyum Bintang penuh kepuasan . Berlian jelas tersinggung dengan tingkah arogan lelaki angkuh itu.
"Kalau anda tidak mau menerima saya bekerja di kantor anda, anda bisa mengatakannya dengan baik, bukan dengan cara tidak berpendidikan seperti ini" protes Berlian keras.
"Kamu tidak suka?. Kamu bisa ambil kembali map itu dan bawa pergi dari kantor saya"
"Baik" balas Berlian.
Berlian berjalan mendekati tong sampah yang terletak di sudut samping kursi kebesaran pria angkuh tak punya perasaan itu . Saat melewati meja si pemuda angkuh, Berlian berhenti dan balas tersenyum sinis . Gelas berisi air putih yang ada di meja itu segera di sambar dan di siram langsung membasahi wajah tampan Bintang.
"Sial" maki Bintang tersulut emosi di permalukan oleh gadis yang sama.
"Anda pikir saya bersedia bekerja dengan pria angkuh seperti anda?. Lebih baik saya jadi pengangguran dari pada saya menjadi bawahan anda" ujar Berlian keras, tegas dan tajam.
"Keluar dari ruangan saya atau saya sendiri yang menyeret kamu dari sini" gertak Bintang menatap sangar perempuan yang berani mempermalukannya.
"Dengan senang hati saya akan keluar sendiri dari kantor ini" Berlian tersenyum puas melangkah keluar dari ruangan panas tersebut.
Sepertinya baru kali ini ada yang berani menantang seorang Bintang Pratama.
"Brengs*k" Bintang meninju meja kerjanya tanpa memperdulikan luka di tangannya yang belum sembuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
Ҝ卄卂 丂乇卩
Bagus, orang seperti Bintang memang harus dilawan biar tidak semena-mena terus
2022-10-20
8
reedha
Yakin Bintang??? Ada yang pernah bilang "Never say never...." kita enggak pernah tahu apa yang akan terjadi di masa depan, mungkin seseorang di suatu tempat adalah jodohmu....
2022-10-08
14
🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜
woooo sinting bintang 🤬🤬🤬
2022-10-03
3