bab 3 . Kecewa

"apa?" Berlian bangkit terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

"Apa kamu bersedia menjadi istriku?" ulang Rangga.

"Kamu pasti becanda?"

"Aku serius, Berlian . Aku ingin kamu menjadi pendamping hidupku selamanya" Rangga kembali berjongkok di hadapan Berlian.

"Lian , sudah hampir 3 tahun kita menjalin cinta . Aku sudah bosan harus main kucing-kucingan berpacaran dengan kamu . Aku ingin semua orang tahu kamu itu milik ku. Sudah waktunya kakek juga nenek kamu tahu tentang hubungan kita . Aku sangat ingin membawa hubungan kita ke jenjang yang lebih serius . Apa kamu bersedia menjadi istri ku" Rangga melanjutkan perkataannya dengan sungguh-sungguh.

Mata Lian berkaca-kaca , hatinya tersentuh dengan niat baik yang di lontarkan Rangga . Inilah hal yang paling dia tunggu-tunggu dari Rangga . Hubungan diam-diam mereka selama 2 tahun lebih harus di ketahui oleh semua orang , termasuk kakek dan neneknya.

"Berlian Oktaviani , apa kamu bersedia menjadi istri dari Rangga Pratama?" ulang Rangga tanpa bosan dan terus berlutut di hadapan kekasihnya.

"Aku bersedia" jawab Berlian dengan senyum kebahagian.

"Sungguh?" tanya Rangga berbinar-binar.

Berlian mengangguk pasti. Bagi Rangga itu sudah cukup. Rangga pun berdiri . Keduanya lalu berpelukan meluapkan kebahagian yang mereka rasakan.

"Sayang, aku punya sesuatu untuk mu" Rangga melepaskan pelukannya , kemudian kembali merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah cincin yang indah.

"Ini cincin sebagai tanda aku serius dengan perkataan ku. Kamu tidak keberatan kalau cincin ini aku pasangkan di jari manis mu?"

Berlian kehilangan kata-kata untuk menjawab , dia hanya mengangguk meng iya kan dan membiarkan Rangga memasangkan cincin itu di jari manisnya.

"Di cincin ini terukir nama kita berdua . Jangan pernah melepaskan cincin ini, karena cincin ini adalah simbol kekuatan cinta kita" ucap Rangga.

"Aku janji, Rangga . Aku tidak akan pernah melepaskan cincin ini, dan aku akan menjaganya dengan baik "ujar Berlian menangis haru.

Rangga tersenyum bahagia dan kembali memeluk sang pujaan.

"Rangga , aku juga punya sesuatu buat kamu" seru berlian melepaskan pelukan nya.

"Apa itu?" Rangga bertanya dengan raut wajah penasaran.

"Hadiah dari aku mungkin tidak senilai dengan cincin yang kamu berikan. Tapi, apa yang aku berikan adalah sebuah buku sederhana dan buku itu sangat berharga buat aku"

"Buku !!. Buku apa?" kening Rangga mengkerut.

"Kamu tunggu sebentar" Berlian berjalan tertatih menuju sepedanya . Di keranjang sepeda yang dibawa nya ada sebuah buku yang akan di berikan khusus untuk kekasih hatinya .

Buku itu adalah buku novel terbitan pertama miliknya . Berlian mau, terbitan pertama hasil karyanya di berikan pada orang yang sangat special. Siapa lagi, kalau bukan Rangga.

"Loh Bukunya mana ya?" Berlian kebingungan mencari buku goresan pelangi yang tidak ada dalam keranjang sepeda itu .

"Lian ,ada apa?" Rangga mendekat dan ikutan bingung melihat Berlian yang menengok kanan kiri mencari sesuatu.

"Itu,,,, buku yang mau aku kasih ke kamu tiba-tiba hilang , padahal aku menyimpannya di keranjang sepeda ini " jawabnya.

"Memangnya buku apaan sih?. Sepertinya penting sekali"

"Buku itu,buku..."

"Jangan bilang kalau kamu tetap nekat jadi penulis dan kamu mau menerbitkan hasil karangan kamu?" potong Rangga dengan sorot mata berubah tidak senang dengan apa yang ada di pikirannya saat ini.

Berlian diam terpaku. Dia tak mungkin jujur mengatakan yang sebenarnya. Rangga tidak boleh tahu tentang kesibukannya saat ini . Rangga juga tidak boleh tahu kalau dia memang sudah menerbitkan hasil karyanya dalam sebuah buku . Berlian tidak ingin kehilangan lelaki yang dia cintai sebab Rangga tidak pernah menyukai dunia tulis menulis. Entah apa alasannya.

"Itu hanya buku bisnis yang aku pesan pada Kartika buat kamu pelajari karena aku tahu saat ini kamu sedang sibuk membantu sepupu kamu membangun kerajaan bisnisnya" Berlian terpaksa berbohong.

"Buku itu banyak di pasaran . Kamu bisa cari ganti yang lain" sahut Rangga ringan yang di balas senyuman hambar dari Berlian.

"Rangga , apa yang akan kamu lakukan jika tahu jiwaku adalah jiwa seorang penulis?. Apa kamu akan meninggalkan aku?. Aku benar-benar ngga bisa membayangkan itu" gumam berlian dalam hati sendiri.

#####

"Pengkhianat" maki Bintang menggebu .

Jantung pemuda bertubuh tinggi itu serasa mau meledak melihat pemandangan memalukan dalam sebuah kamar rumah yang di belikan khusus buat kekasih hatinya.

"Bi...Bintang" gadis manis itu tersentak kaget dan segera merapikan pakaiannya yang berantakan.

"Bella , siapa laki-laki itu ?" tanya seorang pemuda yang berada satu ranjang dengan perempuan yang bernama Bella .

"Arya , sebaiknya kamu keluar dari kamar aku, sekarang .Di...dia, Bintang" jelas Bella .

Mata pemuda itu melotot kaget , Arya langsung melompat dari tempat tidur dan bermaksud keluar dari jendela.

"Tunggu" teriak Bintang sambil berlari dan berhasil mengait leher pemuda itu dengan lengannya.

"Lepasin..." Arya memberontak dan melawan.

"aku akan lepasin kamu, tapi setelah kamu mati di tanganku" Bintang yang emosi , mencekik kuat leher lelaki yang tertangkap basah bermesraan dengan kekasihnya menggunakan pergelangan tangan juga sikunya.

"Bin, lepaskan dia" Bella coba melerai dan memukul tangan Bintang agar terlepas dari lehernya Arya.

"Bella , tolongin aku, aakkk" pinta Arya terbata-bata menahan sesak dan sakit di lehernya.

Gadis berambut pendek se bahu itu tak tahu harus berbuat apa. Bintang bagaikan penjahat yang mau menghabisi nyawa lawannya. Namun, Bella tak punya pilihan lain saat matanya tertuju pada sebuah vas bunga yang terdapat pada meja riasnya.

"Bin , maafin aku"

"Buukk" suara Hantaman vas bunga mengenai kepala bintang.

"Aaaaahhhh" Bintang berteriak kesakitan memegang kepalanya . Arya terbebas dan segera kabur lewat jendela.

"Bella... kamu?" ujar Bintang tak percaya sambil menatap tangannya yang berdarah dan tangan Bella yang masih memegang sisa pecahan vas bunga.

"Bin , maafin aku" sesal Bella.

"Maaf?" dengus Bintang dengan sorot mata sangar dan mendendam amarah.

"Dasar perempuan murahan" maki Bintang meluapkan emosinya.

"Jadi ini kerjaan kamu, menjual diri pada laki-laki hidung belang ? huh?" lanjutnya.

"Bintang , berhenti menghina aku" sela Bella tak bisa menahan rasa ke tersinggungan nya.

"Kamu memang layak di hina, karena kamu hanya seorang perempuan yang tidak tahu diri. Kamu perempuan yang tidak pantas mendapatkan cinta aku . Sekarang aku tahu , Kamu hanya memanfaatkan kekayaan ku aja kan ?!"

"Cinta?" sengit Bella tersenyum sinis.

"Hebat!. Dalam sejarah hubungan kita, baru kali ini kamu berkata cinta. Apa aku tidak salah dengar?. Tuan Bintang Pratama yang angkuh dan dingin ternyata memiliki rasa cinta" ejek Bella menyinggung perasaan Bintang.

"Kamu sama sekali tidak mengerti dengan yang namanya cinta , tuan Bintang . Dalam hidup mu, yang kamu kenal hanyalah kekuasan dan kesombongan . Selama ini kamu hanya memperhatikan aku dengan uang kamu, kekayaan kamu. Tapi tidak dengan cinta kamu. Aku yakin, tidak akan ada satu pun wanita di dunia ini yang mau menyerahkan cintanya dengan tulus untuk kamu . Mereka tidak akan bisa tahan memahami kesombongan juga keangkuhan mu. Kamu lelaki yang tidak mempunyai cinta dan kamu juga tidak akan pernah mendapatkan cinta yang sebenar-benarnya cinta" sengit Bella berkobar-kobar.

"Kamu.." rahang Bintang mengeras menahan geram dan amarahnya di lontarkan kata-kata sedemikian rupa oleh wanita yang di cintai nya.

#Bersambung

Terpopuler

Comments

reedha

reedha

Bella...Bella .... kamu bicara soal cinta seolah kamu tahu cinta itu apa atau bagaimana cara mencintai seseorang, selingkuh ya selingkuh jangan jadikan sikap bintang sebagai pembenar atas perselingkuhanmu.

2022-10-06

12

🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜

🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜

backstreet dong 🤭🤭🤭🤭 wuihhhh betah amat selama 2 tahun main backstreet

2022-10-02

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian
2 Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh
3 bab 3 . Kecewa
4 bab 4 . Pertemuan kedua
5 bab 5 Sama-sama merasa kesal
6 bab 6. .menggantikan nenek Aminah memetik daun teh
7 Bab 7. Insiden jatuh dan ulat bulu
8 Bab 8. Dunia seakan terasa sempit
9 Bab 9. Cari gara-gara
10 Bab 10. Tumpangan Sepeda
11 Bab 11. "Berlian cantik ,kan?"
12 Bab 12. Ciuman tak di sengaja
13 Bab 13. Usaha Berlian
14 Bab 14. Menemui Bu Farida
15 Bab 15. Di suruh mencoba Kebaya
16 Bab 16. Tempat rahasia Berlian
17 Bab 17. Akhirnya Bintang setuju
18 Bab 18. Menunggu jawaban
19 Bab 19. Berlian salah menduga
20 Bab 20. Kenyataan menyakitkan
21 Bab 21. Fakta mengejutkan
22 Bab 22. Berlian dalam bahaya
23 Bab 23. Bintang membawa Berlian ke rumahnya
24 Bab 24. Hutang nyawa
25 Bab 25. SAH!
26 Bab 26. Baju tidur malam pertama
27 Bab 27. Menggoda iman Bintang
28 Bab 28. Diantara dua laki-laki
29 Bab 29. Pembelaan Bintang
30 Bab 30. Bintang yang keras kepala
31 Bab 31. Mencoba meluluhkan hati Bintang
32 Bab 32. Semakin kagum
33 Bab 33. Makan siang berdua
34 Bab 34. Bertemu Kak Arya
35 Bab. 35 Berlian kangen Kak Arya
36 Bab. 36 Rangga Mabuk
37 Bab. 37 Meninjau lokasi perkebunan baru
38 Bab. 38 Malam yang indah
39 Bab. 39 Bintang semakin manis
40 Bab. 40 Tas Bintang ketinggalan
41 Bab. 41 Arya bertemu Bintang
42 Bab 42 curahan hati Berlian
43 Bab 43. Kejutan dari Bintang
44 Bab 44. Salah tingkah
45 Bab 45. Rencana memiliki momongan
46 Bab 46. Siapa Bella?
47 Bab 47. Berlian kehilangan percaya diri
48 Bab 48. Meniru gaya Bella
49 Bab 49. Berlian merajuk
50 Bab 50. Gundah
51 Bab 51. Kapan tutur kata mu seromantis ciuman mu.
52 Bab 52. Bella ingin bertemu Bintang?
53 Bab 53. Izin bertemu Kartika
54 Bab 54. Bintang marah besar.
55 Bab 55. Pertengkaran hebat.
56 Bab 56. Penyesalan Bintang.
57 Bab 57. Terlanjur sakit hati.
58 Bab 58. Menerima tantangan pihak penerbit.
59 Bab 59. Mengikuti Berlian.
60 Bab 60. Membawakan makan siang.
61 Bab 61. Gara-gara cabe rawit.
62 Bab 62. Semangat Bintang
63 Bab 63. Sikap tak biasa Kartika
64 Bab 64. Belajar Mengenalmu lebih dekat
65 Bab 65. Menginap di rumah Kakek.
66 Bab 66. Terimakasih sudah mau memaafkan ku.
67 Bab 67. Berlian sakit.
68 Bab 68. Di rawat di Rumah sakit yang sama.
69 Bab 69. Mulai curiga.
70 Bab 70. Berpikir positif
71 Bab 71. Perasaan Takut kehilangan
72 Bab 72. Rangga VS Bintang
73 Bab 73. Kepergian Bella untuk selamanya.
74 Bab 74. Pulang
75 Bab 75. Bintang semakin romantis.
76 Bab 76. Dukungan penuh
77 Bab 77. Pagi yang cerah
78 Bab 78. AKU SAYANG KAMU....!
79 Bab 79. Papa kartika marah
80 Bab 80. Berlian hanyut.
81 Bab 81. Ancaman
82 Bab 82. Mama Farida sakit
83 Bab 83. Rangga si tak tahu malu.
84 Bab 84. Sempurna!!
85 Bab 85. Rencana Gelar resepsi pernikahan
86 bab 86. Malam ini janganlah cepat berlalu.
87 Bab 87. Masa lalu Bintang
88 Bab 88. Aku cinta kamu
89 Bab 89. Berlian pulang ke rumah kakek
90 Bab 90. Saling menguatkan.
91 Bab 91. Aku cinta kamu, Bin.
92 Bab 92. Rangga mencurigakan.
93 Bab 93. Penangguhan Penahanan Bintang.
94 Bab 94. Bahagia Bersama
95 Bab 95. Bernostalgia
96 Bab 96. Berlian menemui Pak Yadi
97 Bab 97. Tak pandai berbohong
98 Bab 98. Rangga di usir
99 Bab 99. Akhir kisah Rangga (bagian 1)
100 Bab 100. Akhir kisah Rangga (bagian 2)
101 Bab 101. Kecewa
102 Bab 102. Mencurahkan isi hati
103 Bab 103. Berlian sakit ?
104 104. Positif
105 105. Bintang yang tak peka.
106 106. Seandainya....
107 107. Berlian akhirnya tahu.
108 108. Bintang akhirnya tahu.
109 109. Merasa ditampar berkali kali
110 110. Saling Terbuka.
111 111. Kartika datang membesuk Berlian.
112 112. Kebahagiaan dua keluarga.
113 113. Ngidam mangga muda.
114 114. Bintang bebas dari segala tuntutan.
115 115. Penuh Syukur.
116 116. Menemui Pak Yadi.
117 117. Mimpi dikejar monster makanan
118 118. Akhirnya makan rujak....
119 119. Kartika minta bantuan Arya.
120 120. Berlian yang hamil Bintang yang doyan makan.
121 121. Bantuan Bintang.
122 PENGUMUMAN
123 122. Check Up
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian
2
Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh
3
bab 3 . Kecewa
4
bab 4 . Pertemuan kedua
5
bab 5 Sama-sama merasa kesal
6
bab 6. .menggantikan nenek Aminah memetik daun teh
7
Bab 7. Insiden jatuh dan ulat bulu
8
Bab 8. Dunia seakan terasa sempit
9
Bab 9. Cari gara-gara
10
Bab 10. Tumpangan Sepeda
11
Bab 11. "Berlian cantik ,kan?"
12
Bab 12. Ciuman tak di sengaja
13
Bab 13. Usaha Berlian
14
Bab 14. Menemui Bu Farida
15
Bab 15. Di suruh mencoba Kebaya
16
Bab 16. Tempat rahasia Berlian
17
Bab 17. Akhirnya Bintang setuju
18
Bab 18. Menunggu jawaban
19
Bab 19. Berlian salah menduga
20
Bab 20. Kenyataan menyakitkan
21
Bab 21. Fakta mengejutkan
22
Bab 22. Berlian dalam bahaya
23
Bab 23. Bintang membawa Berlian ke rumahnya
24
Bab 24. Hutang nyawa
25
Bab 25. SAH!
26
Bab 26. Baju tidur malam pertama
27
Bab 27. Menggoda iman Bintang
28
Bab 28. Diantara dua laki-laki
29
Bab 29. Pembelaan Bintang
30
Bab 30. Bintang yang keras kepala
31
Bab 31. Mencoba meluluhkan hati Bintang
32
Bab 32. Semakin kagum
33
Bab 33. Makan siang berdua
34
Bab 34. Bertemu Kak Arya
35
Bab. 35 Berlian kangen Kak Arya
36
Bab. 36 Rangga Mabuk
37
Bab. 37 Meninjau lokasi perkebunan baru
38
Bab. 38 Malam yang indah
39
Bab. 39 Bintang semakin manis
40
Bab. 40 Tas Bintang ketinggalan
41
Bab. 41 Arya bertemu Bintang
42
Bab 42 curahan hati Berlian
43
Bab 43. Kejutan dari Bintang
44
Bab 44. Salah tingkah
45
Bab 45. Rencana memiliki momongan
46
Bab 46. Siapa Bella?
47
Bab 47. Berlian kehilangan percaya diri
48
Bab 48. Meniru gaya Bella
49
Bab 49. Berlian merajuk
50
Bab 50. Gundah
51
Bab 51. Kapan tutur kata mu seromantis ciuman mu.
52
Bab 52. Bella ingin bertemu Bintang?
53
Bab 53. Izin bertemu Kartika
54
Bab 54. Bintang marah besar.
55
Bab 55. Pertengkaran hebat.
56
Bab 56. Penyesalan Bintang.
57
Bab 57. Terlanjur sakit hati.
58
Bab 58. Menerima tantangan pihak penerbit.
59
Bab 59. Mengikuti Berlian.
60
Bab 60. Membawakan makan siang.
61
Bab 61. Gara-gara cabe rawit.
62
Bab 62. Semangat Bintang
63
Bab 63. Sikap tak biasa Kartika
64
Bab 64. Belajar Mengenalmu lebih dekat
65
Bab 65. Menginap di rumah Kakek.
66
Bab 66. Terimakasih sudah mau memaafkan ku.
67
Bab 67. Berlian sakit.
68
Bab 68. Di rawat di Rumah sakit yang sama.
69
Bab 69. Mulai curiga.
70
Bab 70. Berpikir positif
71
Bab 71. Perasaan Takut kehilangan
72
Bab 72. Rangga VS Bintang
73
Bab 73. Kepergian Bella untuk selamanya.
74
Bab 74. Pulang
75
Bab 75. Bintang semakin romantis.
76
Bab 76. Dukungan penuh
77
Bab 77. Pagi yang cerah
78
Bab 78. AKU SAYANG KAMU....!
79
Bab 79. Papa kartika marah
80
Bab 80. Berlian hanyut.
81
Bab 81. Ancaman
82
Bab 82. Mama Farida sakit
83
Bab 83. Rangga si tak tahu malu.
84
Bab 84. Sempurna!!
85
Bab 85. Rencana Gelar resepsi pernikahan
86
bab 86. Malam ini janganlah cepat berlalu.
87
Bab 87. Masa lalu Bintang
88
Bab 88. Aku cinta kamu
89
Bab 89. Berlian pulang ke rumah kakek
90
Bab 90. Saling menguatkan.
91
Bab 91. Aku cinta kamu, Bin.
92
Bab 92. Rangga mencurigakan.
93
Bab 93. Penangguhan Penahanan Bintang.
94
Bab 94. Bahagia Bersama
95
Bab 95. Bernostalgia
96
Bab 96. Berlian menemui Pak Yadi
97
Bab 97. Tak pandai berbohong
98
Bab 98. Rangga di usir
99
Bab 99. Akhir kisah Rangga (bagian 1)
100
Bab 100. Akhir kisah Rangga (bagian 2)
101
Bab 101. Kecewa
102
Bab 102. Mencurahkan isi hati
103
Bab 103. Berlian sakit ?
104
104. Positif
105
105. Bintang yang tak peka.
106
106. Seandainya....
107
107. Berlian akhirnya tahu.
108
108. Bintang akhirnya tahu.
109
109. Merasa ditampar berkali kali
110
110. Saling Terbuka.
111
111. Kartika datang membesuk Berlian.
112
112. Kebahagiaan dua keluarga.
113
113. Ngidam mangga muda.
114
114. Bintang bebas dari segala tuntutan.
115
115. Penuh Syukur.
116
116. Menemui Pak Yadi.
117
117. Mimpi dikejar monster makanan
118
118. Akhirnya makan rujak....
119
119. Kartika minta bantuan Arya.
120
120. Berlian yang hamil Bintang yang doyan makan.
121
121. Bantuan Bintang.
122
PENGUMUMAN
123
122. Check Up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!