"apa?" Berlian bangkit terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.
"Apa kamu bersedia menjadi istriku?" ulang Rangga.
"Kamu pasti becanda?"
"Aku serius, Berlian . Aku ingin kamu menjadi pendamping hidupku selamanya" Rangga kembali berjongkok di hadapan Berlian.
"Lian , sudah hampir 3 tahun kita menjalin cinta . Aku sudah bosan harus main kucing-kucingan berpacaran dengan kamu . Aku ingin semua orang tahu kamu itu milik ku. Sudah waktunya kakek juga nenek kamu tahu tentang hubungan kita . Aku sangat ingin membawa hubungan kita ke jenjang yang lebih serius . Apa kamu bersedia menjadi istri ku" Rangga melanjutkan perkataannya dengan sungguh-sungguh.
Mata Lian berkaca-kaca , hatinya tersentuh dengan niat baik yang di lontarkan Rangga . Inilah hal yang paling dia tunggu-tunggu dari Rangga . Hubungan diam-diam mereka selama 2 tahun lebih harus di ketahui oleh semua orang , termasuk kakek dan neneknya.
"Berlian Oktaviani , apa kamu bersedia menjadi istri dari Rangga Pratama?" ulang Rangga tanpa bosan dan terus berlutut di hadapan kekasihnya.
"Aku bersedia" jawab Berlian dengan senyum kebahagian.
"Sungguh?" tanya Rangga berbinar-binar.
Berlian mengangguk pasti. Bagi Rangga itu sudah cukup. Rangga pun berdiri . Keduanya lalu berpelukan meluapkan kebahagian yang mereka rasakan.
"Sayang, aku punya sesuatu untuk mu" Rangga melepaskan pelukannya , kemudian kembali merogoh saku celananya dan mengeluarkan sebuah cincin yang indah.
"Ini cincin sebagai tanda aku serius dengan perkataan ku. Kamu tidak keberatan kalau cincin ini aku pasangkan di jari manis mu?"
Berlian kehilangan kata-kata untuk menjawab , dia hanya mengangguk meng iya kan dan membiarkan Rangga memasangkan cincin itu di jari manisnya.
"Di cincin ini terukir nama kita berdua . Jangan pernah melepaskan cincin ini, karena cincin ini adalah simbol kekuatan cinta kita" ucap Rangga.
"Aku janji, Rangga . Aku tidak akan pernah melepaskan cincin ini, dan aku akan menjaganya dengan baik "ujar Berlian menangis haru.
Rangga tersenyum bahagia dan kembali memeluk sang pujaan.
"Rangga , aku juga punya sesuatu buat kamu" seru berlian melepaskan pelukan nya.
"Apa itu?" Rangga bertanya dengan raut wajah penasaran.
"Hadiah dari aku mungkin tidak senilai dengan cincin yang kamu berikan. Tapi, apa yang aku berikan adalah sebuah buku sederhana dan buku itu sangat berharga buat aku"
"Buku !!. Buku apa?" kening Rangga mengkerut.
"Kamu tunggu sebentar" Berlian berjalan tertatih menuju sepedanya . Di keranjang sepeda yang dibawa nya ada sebuah buku yang akan di berikan khusus untuk kekasih hatinya .
Buku itu adalah buku novel terbitan pertama miliknya . Berlian mau, terbitan pertama hasil karyanya di berikan pada orang yang sangat special. Siapa lagi, kalau bukan Rangga.
"Loh Bukunya mana ya?" Berlian kebingungan mencari buku goresan pelangi yang tidak ada dalam keranjang sepeda itu .
"Lian ,ada apa?" Rangga mendekat dan ikutan bingung melihat Berlian yang menengok kanan kiri mencari sesuatu.
"Itu,,,, buku yang mau aku kasih ke kamu tiba-tiba hilang , padahal aku menyimpannya di keranjang sepeda ini " jawabnya.
"Memangnya buku apaan sih?. Sepertinya penting sekali"
"Buku itu,buku..."
"Jangan bilang kalau kamu tetap nekat jadi penulis dan kamu mau menerbitkan hasil karangan kamu?" potong Rangga dengan sorot mata berubah tidak senang dengan apa yang ada di pikirannya saat ini.
Berlian diam terpaku. Dia tak mungkin jujur mengatakan yang sebenarnya. Rangga tidak boleh tahu tentang kesibukannya saat ini . Rangga juga tidak boleh tahu kalau dia memang sudah menerbitkan hasil karyanya dalam sebuah buku . Berlian tidak ingin kehilangan lelaki yang dia cintai sebab Rangga tidak pernah menyukai dunia tulis menulis. Entah apa alasannya.
"Itu hanya buku bisnis yang aku pesan pada Kartika buat kamu pelajari karena aku tahu saat ini kamu sedang sibuk membantu sepupu kamu membangun kerajaan bisnisnya" Berlian terpaksa berbohong.
"Buku itu banyak di pasaran . Kamu bisa cari ganti yang lain" sahut Rangga ringan yang di balas senyuman hambar dari Berlian.
"Rangga , apa yang akan kamu lakukan jika tahu jiwaku adalah jiwa seorang penulis?. Apa kamu akan meninggalkan aku?. Aku benar-benar ngga bisa membayangkan itu" gumam berlian dalam hati sendiri.
#####
"Pengkhianat" maki Bintang menggebu .
Jantung pemuda bertubuh tinggi itu serasa mau meledak melihat pemandangan memalukan dalam sebuah kamar rumah yang di belikan khusus buat kekasih hatinya.
"Bi...Bintang" gadis manis itu tersentak kaget dan segera merapikan pakaiannya yang berantakan.
"Bella , siapa laki-laki itu ?" tanya seorang pemuda yang berada satu ranjang dengan perempuan yang bernama Bella .
"Arya , sebaiknya kamu keluar dari kamar aku, sekarang .Di...dia, Bintang" jelas Bella .
Mata pemuda itu melotot kaget , Arya langsung melompat dari tempat tidur dan bermaksud keluar dari jendela.
"Tunggu" teriak Bintang sambil berlari dan berhasil mengait leher pemuda itu dengan lengannya.
"Lepasin..." Arya memberontak dan melawan.
"aku akan lepasin kamu, tapi setelah kamu mati di tanganku" Bintang yang emosi , mencekik kuat leher lelaki yang tertangkap basah bermesraan dengan kekasihnya menggunakan pergelangan tangan juga sikunya.
"Bin, lepaskan dia" Bella coba melerai dan memukul tangan Bintang agar terlepas dari lehernya Arya.
"Bella , tolongin aku, aakkk" pinta Arya terbata-bata menahan sesak dan sakit di lehernya.
Gadis berambut pendek se bahu itu tak tahu harus berbuat apa. Bintang bagaikan penjahat yang mau menghabisi nyawa lawannya. Namun, Bella tak punya pilihan lain saat matanya tertuju pada sebuah vas bunga yang terdapat pada meja riasnya.
"Bin , maafin aku"
"Buukk" suara Hantaman vas bunga mengenai kepala bintang.
"Aaaaahhhh" Bintang berteriak kesakitan memegang kepalanya . Arya terbebas dan segera kabur lewat jendela.
"Bella... kamu?" ujar Bintang tak percaya sambil menatap tangannya yang berdarah dan tangan Bella yang masih memegang sisa pecahan vas bunga.
"Bin , maafin aku" sesal Bella.
"Maaf?" dengus Bintang dengan sorot mata sangar dan mendendam amarah.
"Dasar perempuan murahan" maki Bintang meluapkan emosinya.
"Jadi ini kerjaan kamu, menjual diri pada laki-laki hidung belang ? huh?" lanjutnya.
"Bintang , berhenti menghina aku" sela Bella tak bisa menahan rasa ke tersinggungan nya.
"Kamu memang layak di hina, karena kamu hanya seorang perempuan yang tidak tahu diri. Kamu perempuan yang tidak pantas mendapatkan cinta aku . Sekarang aku tahu , Kamu hanya memanfaatkan kekayaan ku aja kan ?!"
"Cinta?" sengit Bella tersenyum sinis.
"Hebat!. Dalam sejarah hubungan kita, baru kali ini kamu berkata cinta. Apa aku tidak salah dengar?. Tuan Bintang Pratama yang angkuh dan dingin ternyata memiliki rasa cinta" ejek Bella menyinggung perasaan Bintang.
"Kamu sama sekali tidak mengerti dengan yang namanya cinta , tuan Bintang . Dalam hidup mu, yang kamu kenal hanyalah kekuasan dan kesombongan . Selama ini kamu hanya memperhatikan aku dengan uang kamu, kekayaan kamu. Tapi tidak dengan cinta kamu. Aku yakin, tidak akan ada satu pun wanita di dunia ini yang mau menyerahkan cintanya dengan tulus untuk kamu . Mereka tidak akan bisa tahan memahami kesombongan juga keangkuhan mu. Kamu lelaki yang tidak mempunyai cinta dan kamu juga tidak akan pernah mendapatkan cinta yang sebenar-benarnya cinta" sengit Bella berkobar-kobar.
"Kamu.." rahang Bintang mengeras menahan geram dan amarahnya di lontarkan kata-kata sedemikian rupa oleh wanita yang di cintai nya.
#Bersambung
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 123 Episodes
Comments
reedha
Bella...Bella .... kamu bicara soal cinta seolah kamu tahu cinta itu apa atau bagaimana cara mencintai seseorang, selingkuh ya selingkuh jangan jadikan sikap bintang sebagai pembenar atas perselingkuhanmu.
2022-10-06
12
🍭ͪ ͩ☠ᵏᵋᶜᶟ印尼🇮🇩小姐ᗯ𝐢DYᗩ 𝐙⃝🦜
backstreet dong 🤭🤭🤭🤭 wuihhhh betah amat selama 2 tahun main backstreet
2022-10-02
2