Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh

Dengan menggunakan sepeda tua kakek nya, Berlian melewati jalanan bergelombang di antara perkebunan teh yang membentang luas . Senyum gadis manis itu pun selalu merekah menyapa para penduduk yang berpapasan dengannya.

Berlian makin mempercepat mengayuh sepedanya . Gadis berambut panjang lurus itu sudah tak sabar menemui kekasihnya yang menunggunya di tempat biasa.

Dari arah belakang , pemuda bertampang angkuh melajukan mobil merahnya dengan ugal-ugalan tanpa mempedulikan orang-orang yang melintas dan berlalu lalang menggunakan jalan yang sama . Bagi pemuda itu , dia lah penguasanya . Penduduk yang melihatnya hanya bisa pasrah dan mengalah karena mereka tak mau berurusan dengan si pengendara mobil itu , putra tunggal pemilik perkebunan sekaligus pabrik teh yang di kelola oleh warga sekitar.

Bintang berpacu dengan waktu . Pemuda beralis tebal itu sudah ingin secepatnya menjemput gadis impiannya dan memperkenalkannya dengan mama nya . Laju mobilnya makin di percepat dan memotong jalan di depannya.

Berlian yang tengah asyik mengayuh sepedanya di buat kaget dan tidak bisa menyeimbangkan diri saat sebuah mobil merah menyalip dari belakang.

"Aaaaahhhh...." Berlian terjatuh di jalan yang berkerikil tajam, berteriak kesakitan.

Bintang juga ikut kaget dan menghentikan laju kendaraannya dan turun melihat apa yang sudah dia perbuat.

"Kamu tidak apa-apa ?" tanyanya biasa saja tanpa berniat membantu gadis yang di tabrak nya untuk berdiri.

"Eh...Kamu buta, ya?. Kamu enggak lihat bagaimana keadaan ku?" sengit Berlian menahan sakit saat mau berdiri.

"Oh oke aku ngerti , maksud kamu ini kan?" Bintang merogoh kantong celananya mengeluarkan dompet berwarna hitam . Sementara Berlian sibuk memperbaiki letak sepedanya dan membersihkan kerikil yang menempel di lututnya sampai terluka dan mengeluarkan darah.

"Kamu ambil ini . Aku rasa itu sudah cukup untuk biaya pengobatan luka di kaki kamu juga untuk biaya memperbaiki sepeda kamu yang rusak"

"Apa maksud kamu?" sengit Berlian tak mau menerima uang lembaran ratusan yang di sodorkan laki-laki angkuh di hadapannya.

"Kenapa? . Masih kurang?" Bintang kembali membuka dompet dan mengeluarkan seluruh uang tunai yang dia miliki.

"Ini sudah lebih dari cukup" dengan angkuh Bintang menyerahkan langsung uang itu ke tangan wanita yang baru dia temui.

"Kita impas" ujarnya santai dan berbalik hendak menaiki mobil miliknya.

"Tunggu" teriak Berlian menghentikan langkah pemuda paling angkuh yang dia temui .

"Ada apa lagi? . Apa yang aku berikan itu sudah lebih dari cukup" ujar Bintang menantang tajamnya sorot mata gadis yang tertatih mendekatinya.

"Bawa kembali uang mu . aku ngga butuh uang sebanyak apa pun yang bisa kamu beri untukku . Aku hanya mau kamu meminta maaf karena sudah membuatku celaka " ujar Berlian sambil menyerahkan kembali uang itu pada yang punya dengan kasar.

"Minta maaf?" Bintang tersenyum sinis.

"Uang ku lebih berharga untuk mu dari pada sekedar kata maaf. Tidak akan ada kata-kata itu yang meluncur dari mulut ku" balas Bintang tak bergeming dengan kesalahannya.

"Begitu ya?" Berlian tersenyum sinis dan kembali mengambil uang yang ada di tangan Bintang.

"Uang ini tidak ada harganya buatku"

Rahan Bintang mengeras , matanya memerah menahan marah , jari-jarinya mengepal keras mau memukul sesuatu saat Berlian melempari mukanya dengan uang pemberiannya tadi.

"Lebih baik lukaku membusuk dari pada aku menerima uangmu " ucap Berlian lalu kembali mengayuh sepedanya.

"Siapa pun kamu , kamu pasti menyesal sudah pernah bertindak kasar dengan Bintang Pratama" teriak pemuda itu memperingati gadis yang sudah berani menghinanya dengan sombong.

"Cepat atau lambat, aku pastikan kamu sudah keluar dari daerah ini" gertaknya bernada dendam memandang jengah si gadis yang terus mengayuh sepedanya tanpa menghiraukan peringatan keras darinya.

Bintang belum puas melampiaskan sakit hatinya . Kalau saja hari ini dia tidak ada urusan yang sangat penting . Bisa di pastikan , gadis itu sudah keluar hari ini juga dari daerah perkebunan milik keluarganya itu.

Langkah Bintang sempat terhenti saat matanya tertumpu pada sebuah buku yg tergeletak tepat di mana gadis yang di tabrak nya itu terjatuh. Sebenarnya dia tak ambil pusing. Namun Bintang penasaran, siapa tahu itu milik gadis tadi yang bisa di manfaatkan untuk balas dendam.

"Goresan Pelangi "gumamnya membaca sampul depan buku bergambar bunga mawar merah .

####

Tepian sebuah telaga kecil yang di kelilingi pepohonan pinus yang tinggi, seorang pria berdiri gelisah sambil melempar kerikil ketengah telaga berkali-kali.

"Lian kemana,sih?. Jam segini belum juga datang" oceh pemuda berperawakan tampan dan berpostur tegap.

"Rangga!"

Senyum pemuda tersebut langsung merekah mendengar suara yang sangat di kenali nya memanggil namanya.

"Lian.." seru pemuda itu dengan sorot mata berbinar-binar menyambut kedatangan sang pujaan.

"Lian ,kamu kenapa?" senyum di raut wajah Rangga berubah panik ketika memperhatikan kekasihnya yang jalan terpincang-pincang sambil menuntun sepedanya.

"Waktu aku menuju kesini, sepeda aku keserempet mobil. Aku jatuh, jadinya lutut aku luka. Engga parah, sih" jelas Berlian.

"Lain kali kamu hati-hati dong, Lian . Untung cuma lutut kamu saja yang luka" Omel Rangga.

"Sini, biar aku obati luka kamu , nanti infeksi lagi..." lanjut Rangga menunjukan perhatiannya.

Rangga memapah kekasihnya duduk di sebuah batu besar yang terdapat di pinggir telaga yang terlindung oleh sebuah pohon pinus yang tinggi dan sepeda milik Berlian di sandarkan pada sebuah pohon lainnya.

Rangga segera berjongkok di hadapan Berlian sambil mengeluarkan sapu tangan dari kantong celananya . Sapu tangan berwarna abu muda itu sebelumnya di basahi bagian ujungnya dengan air telaga lalu di olesi ke bagian lutut Berlian yang luka dan berdarah itu.

"Awwwww" Berlian meringis menahan sakit.

"Sakit ya ?" Rangga menengadah memastikan jawaban Berlian.

"Iya" Berlian menjawab.

"Kamu tahan, sakitnya ngga akan lama" kata Rangga , dia pun kembali membersihkan bekas darah yang mulai membeku dan menutupi luka di lutut gadis pujaannya . Berlian memperhatikan dengan haru perhatian yang di tunjukkan Rangga untuknya. Berlian begitu merasa beruntung memilki kekasih seperti Rangga . Rangga pemuda yang baik dan mencintai dia tulus biarpun ada perbedaan derajat diantara mereka .

"Sudah" seru Rangga membuyarkan lamunan nya. Dan, Berlian baru sadar lututnya sudah di balut dengan sapu tangan milik Rangga tadi.

"Ngga , sapu tangan kamu bagaimana?. Kok, di balut di lutut aku sih ?" tanya nya.

"Kamu simpan saja" jawab Rangga sambil bangkit dan duduk di sebelah Berlian . Berlian langsung tersenyum dan menyandarkan kepalanya pada bahu kekasihnya itu.

Sesaat pasangan kekasih itu memilih diam menikmati sinar matahari sore yang memantul indah pada permukaan air telaga yang tenang.

"Lian, apa kamu bersedia menjadi istri ku?" kata itu tiba-tiba meluncur dari mulut Rangga tanpa ragu.

"Apa?" Berlian bangkit terkejut dan tidak percaya dengan apa yang baru saja dia dengar.

Terpopuler

Comments

奥布里

奥布里

Bukan uangnya yang kurang, akhlakmu yang kurang

2022-10-20

9

reedha

reedha

Ya iya atuh sakit walau yang bersihin tuh luka pacar sendiri sakit mah tetep sakit.

2022-10-03

13

reedha

reedha

Tipikal orang kaya yang menyebalkan, merasa dengan uang semua masalah beres.

2022-10-03

12

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian
2 Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh
3 bab 3 . Kecewa
4 bab 4 . Pertemuan kedua
5 bab 5 Sama-sama merasa kesal
6 bab 6. .menggantikan nenek Aminah memetik daun teh
7 Bab 7. Insiden jatuh dan ulat bulu
8 Bab 8. Dunia seakan terasa sempit
9 Bab 9. Cari gara-gara
10 Bab 10. Tumpangan Sepeda
11 Bab 11. "Berlian cantik ,kan?"
12 Bab 12. Ciuman tak di sengaja
13 Bab 13. Usaha Berlian
14 Bab 14. Menemui Bu Farida
15 Bab 15. Di suruh mencoba Kebaya
16 Bab 16. Tempat rahasia Berlian
17 Bab 17. Akhirnya Bintang setuju
18 Bab 18. Menunggu jawaban
19 Bab 19. Berlian salah menduga
20 Bab 20. Kenyataan menyakitkan
21 Bab 21. Fakta mengejutkan
22 Bab 22. Berlian dalam bahaya
23 Bab 23. Bintang membawa Berlian ke rumahnya
24 Bab 24. Hutang nyawa
25 Bab 25. SAH!
26 Bab 26. Baju tidur malam pertama
27 Bab 27. Menggoda iman Bintang
28 Bab 28. Diantara dua laki-laki
29 Bab 29. Pembelaan Bintang
30 Bab 30. Bintang yang keras kepala
31 Bab 31. Mencoba meluluhkan hati Bintang
32 Bab 32. Semakin kagum
33 Bab 33. Makan siang berdua
34 Bab 34. Bertemu Kak Arya
35 Bab. 35 Berlian kangen Kak Arya
36 Bab. 36 Rangga Mabuk
37 Bab. 37 Meninjau lokasi perkebunan baru
38 Bab. 38 Malam yang indah
39 Bab. 39 Bintang semakin manis
40 Bab. 40 Tas Bintang ketinggalan
41 Bab. 41 Arya bertemu Bintang
42 Bab 42 curahan hati Berlian
43 Bab 43. Kejutan dari Bintang
44 Bab 44. Salah tingkah
45 Bab 45. Rencana memiliki momongan
46 Bab 46. Siapa Bella?
47 Bab 47. Berlian kehilangan percaya diri
48 Bab 48. Meniru gaya Bella
49 Bab 49. Berlian merajuk
50 Bab 50. Gundah
51 Bab 51. Kapan tutur kata mu seromantis ciuman mu.
52 Bab 52. Bella ingin bertemu Bintang?
53 Bab 53. Izin bertemu Kartika
54 Bab 54. Bintang marah besar.
55 Bab 55. Pertengkaran hebat.
56 Bab 56. Penyesalan Bintang.
57 Bab 57. Terlanjur sakit hati.
58 Bab 58. Menerima tantangan pihak penerbit.
59 Bab 59. Mengikuti Berlian.
60 Bab 60. Membawakan makan siang.
61 Bab 61. Gara-gara cabe rawit.
62 Bab 62. Semangat Bintang
63 Bab 63. Sikap tak biasa Kartika
64 Bab 64. Belajar Mengenalmu lebih dekat
65 Bab 65. Menginap di rumah Kakek.
66 Bab 66. Terimakasih sudah mau memaafkan ku.
67 Bab 67. Berlian sakit.
68 Bab 68. Di rawat di Rumah sakit yang sama.
69 Bab 69. Mulai curiga.
70 Bab 70. Berpikir positif
71 Bab 71. Perasaan Takut kehilangan
72 Bab 72. Rangga VS Bintang
73 Bab 73. Kepergian Bella untuk selamanya.
74 Bab 74. Pulang
75 Bab 75. Bintang semakin romantis.
76 Bab 76. Dukungan penuh
77 Bab 77. Pagi yang cerah
78 Bab 78. AKU SAYANG KAMU....!
79 Bab 79. Papa kartika marah
80 Bab 80. Berlian hanyut.
81 Bab 81. Ancaman
82 Bab 82. Mama Farida sakit
83 Bab 83. Rangga si tak tahu malu.
84 Bab 84. Sempurna!!
85 Bab 85. Rencana Gelar resepsi pernikahan
86 bab 86. Malam ini janganlah cepat berlalu.
87 Bab 87. Masa lalu Bintang
88 Bab 88. Aku cinta kamu
89 Bab 89. Berlian pulang ke rumah kakek
90 Bab 90. Saling menguatkan.
91 Bab 91. Aku cinta kamu, Bin.
92 Bab 92. Rangga mencurigakan.
93 Bab 93. Penangguhan Penahanan Bintang.
94 Bab 94. Bahagia Bersama
95 Bab 95. Bernostalgia
96 Bab 96. Berlian menemui Pak Yadi
97 Bab 97. Tak pandai berbohong
98 Bab 98. Rangga di usir
99 Bab 99. Akhir kisah Rangga (bagian 1)
100 Bab 100. Akhir kisah Rangga (bagian 2)
101 Bab 101. Kecewa
102 Bab 102. Mencurahkan isi hati
103 Bab 103. Berlian sakit ?
104 104. Positif
105 105. Bintang yang tak peka.
106 106. Seandainya....
107 107. Berlian akhirnya tahu.
108 108. Bintang akhirnya tahu.
109 109. Merasa ditampar berkali kali
110 110. Saling Terbuka.
111 111. Kartika datang membesuk Berlian.
112 112. Kebahagiaan dua keluarga.
113 113. Ngidam mangga muda.
114 114. Bintang bebas dari segala tuntutan.
115 115. Penuh Syukur.
116 116. Menemui Pak Yadi.
117 117. Mimpi dikejar monster makanan
118 118. Akhirnya makan rujak....
119 119. Kartika minta bantuan Arya.
120 120. Berlian yang hamil Bintang yang doyan makan.
121 121. Bantuan Bintang.
122 PENGUMUMAN
123 122. Check Up
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian
2
Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh
3
bab 3 . Kecewa
4
bab 4 . Pertemuan kedua
5
bab 5 Sama-sama merasa kesal
6
bab 6. .menggantikan nenek Aminah memetik daun teh
7
Bab 7. Insiden jatuh dan ulat bulu
8
Bab 8. Dunia seakan terasa sempit
9
Bab 9. Cari gara-gara
10
Bab 10. Tumpangan Sepeda
11
Bab 11. "Berlian cantik ,kan?"
12
Bab 12. Ciuman tak di sengaja
13
Bab 13. Usaha Berlian
14
Bab 14. Menemui Bu Farida
15
Bab 15. Di suruh mencoba Kebaya
16
Bab 16. Tempat rahasia Berlian
17
Bab 17. Akhirnya Bintang setuju
18
Bab 18. Menunggu jawaban
19
Bab 19. Berlian salah menduga
20
Bab 20. Kenyataan menyakitkan
21
Bab 21. Fakta mengejutkan
22
Bab 22. Berlian dalam bahaya
23
Bab 23. Bintang membawa Berlian ke rumahnya
24
Bab 24. Hutang nyawa
25
Bab 25. SAH!
26
Bab 26. Baju tidur malam pertama
27
Bab 27. Menggoda iman Bintang
28
Bab 28. Diantara dua laki-laki
29
Bab 29. Pembelaan Bintang
30
Bab 30. Bintang yang keras kepala
31
Bab 31. Mencoba meluluhkan hati Bintang
32
Bab 32. Semakin kagum
33
Bab 33. Makan siang berdua
34
Bab 34. Bertemu Kak Arya
35
Bab. 35 Berlian kangen Kak Arya
36
Bab. 36 Rangga Mabuk
37
Bab. 37 Meninjau lokasi perkebunan baru
38
Bab. 38 Malam yang indah
39
Bab. 39 Bintang semakin manis
40
Bab. 40 Tas Bintang ketinggalan
41
Bab. 41 Arya bertemu Bintang
42
Bab 42 curahan hati Berlian
43
Bab 43. Kejutan dari Bintang
44
Bab 44. Salah tingkah
45
Bab 45. Rencana memiliki momongan
46
Bab 46. Siapa Bella?
47
Bab 47. Berlian kehilangan percaya diri
48
Bab 48. Meniru gaya Bella
49
Bab 49. Berlian merajuk
50
Bab 50. Gundah
51
Bab 51. Kapan tutur kata mu seromantis ciuman mu.
52
Bab 52. Bella ingin bertemu Bintang?
53
Bab 53. Izin bertemu Kartika
54
Bab 54. Bintang marah besar.
55
Bab 55. Pertengkaran hebat.
56
Bab 56. Penyesalan Bintang.
57
Bab 57. Terlanjur sakit hati.
58
Bab 58. Menerima tantangan pihak penerbit.
59
Bab 59. Mengikuti Berlian.
60
Bab 60. Membawakan makan siang.
61
Bab 61. Gara-gara cabe rawit.
62
Bab 62. Semangat Bintang
63
Bab 63. Sikap tak biasa Kartika
64
Bab 64. Belajar Mengenalmu lebih dekat
65
Bab 65. Menginap di rumah Kakek.
66
Bab 66. Terimakasih sudah mau memaafkan ku.
67
Bab 67. Berlian sakit.
68
Bab 68. Di rawat di Rumah sakit yang sama.
69
Bab 69. Mulai curiga.
70
Bab 70. Berpikir positif
71
Bab 71. Perasaan Takut kehilangan
72
Bab 72. Rangga VS Bintang
73
Bab 73. Kepergian Bella untuk selamanya.
74
Bab 74. Pulang
75
Bab 75. Bintang semakin romantis.
76
Bab 76. Dukungan penuh
77
Bab 77. Pagi yang cerah
78
Bab 78. AKU SAYANG KAMU....!
79
Bab 79. Papa kartika marah
80
Bab 80. Berlian hanyut.
81
Bab 81. Ancaman
82
Bab 82. Mama Farida sakit
83
Bab 83. Rangga si tak tahu malu.
84
Bab 84. Sempurna!!
85
Bab 85. Rencana Gelar resepsi pernikahan
86
bab 86. Malam ini janganlah cepat berlalu.
87
Bab 87. Masa lalu Bintang
88
Bab 88. Aku cinta kamu
89
Bab 89. Berlian pulang ke rumah kakek
90
Bab 90. Saling menguatkan.
91
Bab 91. Aku cinta kamu, Bin.
92
Bab 92. Rangga mencurigakan.
93
Bab 93. Penangguhan Penahanan Bintang.
94
Bab 94. Bahagia Bersama
95
Bab 95. Bernostalgia
96
Bab 96. Berlian menemui Pak Yadi
97
Bab 97. Tak pandai berbohong
98
Bab 98. Rangga di usir
99
Bab 99. Akhir kisah Rangga (bagian 1)
100
Bab 100. Akhir kisah Rangga (bagian 2)
101
Bab 101. Kecewa
102
Bab 102. Mencurahkan isi hati
103
Bab 103. Berlian sakit ?
104
104. Positif
105
105. Bintang yang tak peka.
106
106. Seandainya....
107
107. Berlian akhirnya tahu.
108
108. Bintang akhirnya tahu.
109
109. Merasa ditampar berkali kali
110
110. Saling Terbuka.
111
111. Kartika datang membesuk Berlian.
112
112. Kebahagiaan dua keluarga.
113
113. Ngidam mangga muda.
114
114. Bintang bebas dari segala tuntutan.
115
115. Penuh Syukur.
116
116. Menemui Pak Yadi.
117
117. Mimpi dikejar monster makanan
118
118. Akhirnya makan rujak....
119
119. Kartika minta bantuan Arya.
120
120. Berlian yang hamil Bintang yang doyan makan.
121
121. Bantuan Bintang.
122
PENGUMUMAN
123
122. Check Up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!