Kilau Berlian

Kilau Berlian

BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian

Sebuah mobil silver berhenti di sebuah pekarangan yang masih cukup luas . Muncul seorang gadis , dengan sedikit berlari sambil memanggil nama seseorang.

"Lian...!!!" teriaknya sembari menghampiri sahabatnya itu.

"Tika...!" sahut gadis yang di panggil Lian tadi menghentikan aktivitasnya menyapu halaman rumahnya yang di penuhi daun kering yang berguguran.

"Lian ,selamat . Kamu berhasil" ujar Kartika.

"Selamat untuk apa Tika?" tanya Berlian bingung.

Kartika tersenyum penuh rahasia mempermainkan rasa ingin tahu juga rasa penasaran dalam diri sahabatnya.

"Ka , jangan cuma senyum-senyum aja . Bikin aku deg degan aja " protes Berlian .

"Kasih tahu enggak, ya ?"

"Tika..." seru Berlian penasaran.

"OK!!"

Perlahan Kartika , gadis berambut sebahu itu memperlihatkan sesuatu yang dari tadi dia sembunyikan di balik punggungnya.

"Tadaaaaaaa" teriaknya lagi memberi kejutan pada sahabatnya.

"Ini..." Berlian tak percaya dengan apa yang di perlihatkan Kartika untuknya.

"Benar!. Ini novel hasil karangan mu yang sudah di bukukan . Sesuai kontrak yang sudah di sepakati , penerbit buku mu bersedia merahasiakan identitas asli kamu" jelas Kartika antusias.

"Kamu pasti bohong" Berlian masih belum percaya.

"Ya ampun , Lian !. Kapan aku pernah bohong sama kamu ? . Kamu lihat dan baca baik-baik buku ini" jelas Kartika.

Berlian membuka lembar demi lembar buku bersampul gambar bunga mawar merah yang indah.

"Tika, kamu coba cubit pipi aku . Ini pasti mimpi kan " gumam gadis berambut panjang itu diam terpaku memegang buku novel karangan nya itu.

"Awwww" teriak Berlian sejurus kemudian sambil memegangi pipinya yang di cubit oleh Kartika.

"Bagaimana ? .Masih belum percaya?"

Berlian diam sebentar , lalu tersenyum.

"aaaaaa..." Berlian dan Kartika berteriak bersamaan , melonjak kegirangan.

"Ssssttttt" Berlian dengan cepat mengontrol rasa bahagianya dan membekap mulut sahabatnya.

"Ada apaan, sih?" Kartika coba menurunkan tangan Lian dari bekapan sahabatnya itu .

"Kita ngobrolnya di sana aja . Aku takut kakek dan nenek aku sampai tahu soal ini" Lian menekan nada suaranya sambil melihat kearah pintu rumah sederhana di mana dia tinggal selama ini.

"Ayo.."

Kartika menurut saja saat Berlian mengajaknya duduk di bawah batang pohon rambutan yang rindang di sudut pekarangan rumah sahabatnya yang hijau dan asri.

"Sampai kapan kamu akan menyembunyikan semua ini dari kakek juga nenek kamu? . Sudah saatnya mereka sadar kalau bakat cucunya itu bisa di banggakan dan bisa di andalkan untuk menopang masa depan kamu" ocehan Kartika dongkol mengingat bagaimana buruknya pendapat kakek dan nenek sahabatnya tentang cita-cita cucunya yang ingin jadi penulis.

"Entahlah" Berlian menarik nafas berat dengan tatapan mata kosong melihat kelopak bunga mawar kesayangannya yang mulai berjatuhan satu persatu.

"Bagi kakek dan nenek aku , jadi penulis hanya menghabiskan waktu . Tulisan yang aku buat pun di anggap hanya sebuah coretan yang tidak penting . Mereka lebih suka melihat aku jadi seorang pekerja kantoran agar aku bisa di terima kerja di pabrik teh milik keluarga Pratama dengan posisi yang sangat strategis untuk menunjang masa depan kami . Bagi kakek dan nenek bekerja dengan keluarga Pratama seperti sebuah kewajiban yang harus di turuti turun temurun oleh keturunannya." jelas Berlian lesu .

"Apa karena itu kakak kamu memilih pergi dari rumah dan sampai sekarang kamu masih mencari keberadaannya?" ujar Kartika ikut merasakan kegetiran yang di rasakan sahabatnya.

"Iya.." jawab Berlian lemah.

"Kenapa kamu tidak pergi saja dari rumah seperti kakak kamu?" cetus Kartika tiba-tiba.

"Aku pernah berpikiran yang sama dengan mu. Tapi , aku tidak mungkin tega meninggalkan kakek juga nenek . Mereka yang sudah merawat dan membesarkan aku dari kecil sejak ayah ibu ku meninggal . Kakek sekarang juga mulai sakit-sakitan. Aku tak mungkin tega membiarkan nenek merawat kakek sendirian . Mereka sudah tua ,Ka . Sekarang , aku hanya ingin menemani mereka melewati masa tuanya dengan membahagiakan mereka" ujar Berlian tegar dan ikhlas , membuat Kartika bersimpatik.

"Lian , kamu yang sabar . Aku yakin suatu hari nanti kakek dan nenek kamu pasti akan sadar dan mendukung cita-cita mu. Mereka pasti akan bangga karna memiliki cucu yang mempunyai bakat luar biasa di bidang menulis " ujar Kartika sambil menggenggam tangan sahabatnya.

"Terima kasih , Tika . Selama ini kamu selalu ada buat mendengarkan curhatan aku . Kamu juga sudah begitu sering membantu aku , sampai kamu begitu keras memperjuangkan agar novel ku bisa di terbitkan" Berlian balas menggenggam tangan sahabatnya.

"Lian , kita sudah bersahabat sejak lama . Sudah selayaknya kita saling membantu . Selama ini kamu juga sering menolong aku jika kesusahan"

Kedua gadis cantik itu sama-sama tersenyum saling menguatkan dan berpelukan sebentar.

"Lian , bagaimana dengan Rangga ?. Apa dia sudah tahu tentang membukukan karya mu ?" tanya kartika penasaran soal pendapat kekasih sahabatnya.

"Cukup kita berdua yang tahu soal ini . Baik kakek , nenek , atau pun Rangga tidak perlu tahu soal ini"

"Kok gitu?" kening Kartika mengkerut tak mengerti dengan jalan pikiran sahabatnya.

"Rangga itu pacar kamu . Sudah seharusnya dia tahu tentang ini" lanjutnya.

"Ka , Rangga tidak suka dengan namanya penulis novel . Aku tidak mau Rangga meninggalkan aku hanya karena aku juga seorang penulis" ungkap gadis berhidung mancung itu kalut.

"Kalau Rangga memang tulus mencintai kamu , harusnya dia mendukung apa yg menjadi hobi kamu. Tidak ada alasan bagi Rangga meninggalkan kamu" ucap Kartika sedikit tersulut emosinya.

"Tika, aku mohon , janji sama aku kalau kamu akan merahasiakan tentang nama pena ku ?" pinta Berlian memelas.

"Baiklah" sahut Kartika berat.

"Terima kasih, Tika . Kamu memang sahabat aku paling baik" Berlian tersenyum lebar dan memeluk sahabatnya lagi.

"Lian ,sudah sore. Aku pulang dulu" ujar Kartika ketika melepaskan pelukan sahabatnya . Berlian dengan terpaksa membiarkan sahabatnya pergi melaju bersama mobilnya berwarna silver.

"Goresan Pelangi" gumam Berlian membaca nama penulis yang tertera di bagian sampul depan buku yang dia pegang.

####

"Maafkan Bintang , Ma. Kali ini Bintang tidak bisa memenuhi permintaan mama untuk menerima perjodohan dengan gadis yang tidak bintang kenal, apa lagi cinta " Pemuda berkepribadian dingin , menentang keras perjodohan yang di gagas ibu kandungnya.

"Apa karena perempuan bernama Bella yang membuat kamu berani menolak perjodohan ini?" wanita paruh baya itu menatap tajam putra satu-satunya itu.

"Bintang mencintai Bella , Ma. Aku mohon, hentikan perjodohan ini. Aku berhak menentukan masa depan ku sendiri" timpal pemuda bernama Bintang itu tegas pada pendiriannya.

Perdebatan panjang pun tak terelakkan antara ibu dan anak tersebut. Namanya seorang ibu yang menyayangi buah hatinya , Farida ibu kandung dari bintang luluh dengan permintaan putranya.

"Mama akan coba menuruti kemauan kamu. Bawa Bella menghadap sama mama . Mama tidak mau kamu memilih perempuan yang salah untuk jadi pendamping hidup kamu"

"Baik ma . Bintang yakin mama pasti setuju dengan wanita pilihan ku" ujar Bintang lega dan senang bukan main.

"Tapi, jika dugaan mama benar. Kamu harus menikah dengan gadis pilihan mama"

"Pilihan bintang tak pernah salah . Mama pasti akan sangat menyayangi Bella jika sudah mengenalnya dengan baik" Bintang tak bisa di tekan apa lagi di kalahkan oleh rencana mamanya.

"Semoga , nak " ibu Farida tersenyum hambar membalas keyakinan putranya.

NB :

Hai man teman , perkenalkan karya baru ku...."Kilau Berlian" ....sebelum lanjut jangan lupa like sama di love dulu ya . Terimakasih sebelumnya, semoga kalian semua sehat selalu (⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧

Terpopuler

Comments

奥布里

奥布里

That's what friends are for

2022-10-20

8

ₐᵤgᵤ𝘴𝚝

ₐᵤgᵤ𝘴𝚝

Aamiin..... like and love for Berlian ....

2022-10-19

10

Mawar

Mawar

mampir

2022-10-13

2

lihat semua
Episodes
1 BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian
2 Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh
3 bab 3 . Kecewa
4 bab 4 . Pertemuan kedua
5 bab 5 Sama-sama merasa kesal
6 bab 6. .menggantikan nenek Aminah memetik daun teh
7 Bab 7. Insiden jatuh dan ulat bulu
8 Bab 8. Dunia seakan terasa sempit
9 Bab 9. Cari gara-gara
10 Bab 10. Tumpangan Sepeda
11 Bab 11. "Berlian cantik ,kan?"
12 Bab 12. Ciuman tak di sengaja
13 Bab 13. Usaha Berlian
14 Bab 14. Menemui Bu Farida
15 Bab 15. Di suruh mencoba Kebaya
16 Bab 16. Tempat rahasia Berlian
17 Bab 17. Akhirnya Bintang setuju
18 Bab 18. Menunggu jawaban
19 Bab 19. Berlian salah menduga
20 Bab 20. Kenyataan menyakitkan
21 Bab 21. Fakta mengejutkan
22 Bab 22. Berlian dalam bahaya
23 Bab 23. Bintang membawa Berlian ke rumahnya
24 Bab 24. Hutang nyawa
25 Bab 25. SAH!
26 Bab 26. Baju tidur malam pertama
27 Bab 27. Menggoda iman Bintang
28 Bab 28. Diantara dua laki-laki
29 Bab 29. Pembelaan Bintang
30 Bab 30. Bintang yang keras kepala
31 Bab 31. Mencoba meluluhkan hati Bintang
32 Bab 32. Semakin kagum
33 Bab 33. Makan siang berdua
34 Bab 34. Bertemu Kak Arya
35 Bab. 35 Berlian kangen Kak Arya
36 Bab. 36 Rangga Mabuk
37 Bab. 37 Meninjau lokasi perkebunan baru
38 Bab. 38 Malam yang indah
39 Bab. 39 Bintang semakin manis
40 Bab. 40 Tas Bintang ketinggalan
41 Bab. 41 Arya bertemu Bintang
42 Bab 42 curahan hati Berlian
43 Bab 43. Kejutan dari Bintang
44 Bab 44. Salah tingkah
45 Bab 45. Rencana memiliki momongan
46 Bab 46. Siapa Bella?
47 Bab 47. Berlian kehilangan percaya diri
48 Bab 48. Meniru gaya Bella
49 Bab 49. Berlian merajuk
50 Bab 50. Gundah
51 Bab 51. Kapan tutur kata mu seromantis ciuman mu.
52 Bab 52. Bella ingin bertemu Bintang?
53 Bab 53. Izin bertemu Kartika
54 Bab 54. Bintang marah besar.
55 Bab 55. Pertengkaran hebat.
56 Bab 56. Penyesalan Bintang.
57 Bab 57. Terlanjur sakit hati.
58 Bab 58. Menerima tantangan pihak penerbit.
59 Bab 59. Mengikuti Berlian.
60 Bab 60. Membawakan makan siang.
61 Bab 61. Gara-gara cabe rawit.
62 Bab 62. Semangat Bintang
63 Bab 63. Sikap tak biasa Kartika
64 Bab 64. Belajar Mengenalmu lebih dekat
65 Bab 65. Menginap di rumah Kakek.
66 Bab 66. Terimakasih sudah mau memaafkan ku.
67 Bab 67. Berlian sakit.
68 Bab 68. Di rawat di Rumah sakit yang sama.
69 Bab 69. Mulai curiga.
70 Bab 70. Berpikir positif
71 Bab 71. Perasaan Takut kehilangan
72 Bab 72. Rangga VS Bintang
73 Bab 73. Kepergian Bella untuk selamanya.
74 Bab 74. Pulang
75 Bab 75. Bintang semakin romantis.
76 Bab 76. Dukungan penuh
77 Bab 77. Pagi yang cerah
78 Bab 78. AKU SAYANG KAMU....!
79 Bab 79. Papa kartika marah
80 Bab 80. Berlian hanyut.
81 Bab 81. Ancaman
82 Bab 82. Mama Farida sakit
83 Bab 83. Rangga si tak tahu malu.
84 Bab 84. Sempurna!!
85 Bab 85. Rencana Gelar resepsi pernikahan
86 bab 86. Malam ini janganlah cepat berlalu.
87 Bab 87. Masa lalu Bintang
88 Bab 88. Aku cinta kamu
89 Bab 89. Berlian pulang ke rumah kakek
90 Bab 90. Saling menguatkan.
91 Bab 91. Aku cinta kamu, Bin.
92 Bab 92. Rangga mencurigakan.
93 Bab 93. Penangguhan Penahanan Bintang.
94 Bab 94. Bahagia Bersama
95 Bab 95. Bernostalgia
96 Bab 96. Berlian menemui Pak Yadi
97 Bab 97. Tak pandai berbohong
98 Bab 98. Rangga di usir
99 Bab 99. Akhir kisah Rangga (bagian 1)
100 Bab 100. Akhir kisah Rangga (bagian 2)
101 Bab 101. Kecewa
102 Bab 102. Mencurahkan isi hati
103 Bab 103. Berlian sakit ?
104 104. Positif
105 105. Bintang yang tak peka.
106 106. Seandainya....
107 107. Berlian akhirnya tahu.
108 108. Bintang akhirnya tahu.
109 109. Merasa ditampar berkali kali
110 110. Saling Terbuka.
111 111. Kartika datang membesuk Berlian.
112 112. Kebahagiaan dua keluarga.
113 113. Ngidam mangga muda.
114 114. Bintang bebas dari segala tuntutan.
115 115. Penuh Syukur.
116 116. Menemui Pak Yadi.
117 117. Mimpi dikejar monster makanan
118 118. Akhirnya makan rujak....
119 119. Kartika minta bantuan Arya.
120 120. Berlian yang hamil Bintang yang doyan makan.
121 121. Bantuan Bintang.
122 PENGUMUMAN
123 122. Check Up
Episodes

Updated 123 Episodes

1
BAB 1 Kabar Bahagia untuk Lian
2
Bab 2. Pertemuan dengan pria angkuh
3
bab 3 . Kecewa
4
bab 4 . Pertemuan kedua
5
bab 5 Sama-sama merasa kesal
6
bab 6. .menggantikan nenek Aminah memetik daun teh
7
Bab 7. Insiden jatuh dan ulat bulu
8
Bab 8. Dunia seakan terasa sempit
9
Bab 9. Cari gara-gara
10
Bab 10. Tumpangan Sepeda
11
Bab 11. "Berlian cantik ,kan?"
12
Bab 12. Ciuman tak di sengaja
13
Bab 13. Usaha Berlian
14
Bab 14. Menemui Bu Farida
15
Bab 15. Di suruh mencoba Kebaya
16
Bab 16. Tempat rahasia Berlian
17
Bab 17. Akhirnya Bintang setuju
18
Bab 18. Menunggu jawaban
19
Bab 19. Berlian salah menduga
20
Bab 20. Kenyataan menyakitkan
21
Bab 21. Fakta mengejutkan
22
Bab 22. Berlian dalam bahaya
23
Bab 23. Bintang membawa Berlian ke rumahnya
24
Bab 24. Hutang nyawa
25
Bab 25. SAH!
26
Bab 26. Baju tidur malam pertama
27
Bab 27. Menggoda iman Bintang
28
Bab 28. Diantara dua laki-laki
29
Bab 29. Pembelaan Bintang
30
Bab 30. Bintang yang keras kepala
31
Bab 31. Mencoba meluluhkan hati Bintang
32
Bab 32. Semakin kagum
33
Bab 33. Makan siang berdua
34
Bab 34. Bertemu Kak Arya
35
Bab. 35 Berlian kangen Kak Arya
36
Bab. 36 Rangga Mabuk
37
Bab. 37 Meninjau lokasi perkebunan baru
38
Bab. 38 Malam yang indah
39
Bab. 39 Bintang semakin manis
40
Bab. 40 Tas Bintang ketinggalan
41
Bab. 41 Arya bertemu Bintang
42
Bab 42 curahan hati Berlian
43
Bab 43. Kejutan dari Bintang
44
Bab 44. Salah tingkah
45
Bab 45. Rencana memiliki momongan
46
Bab 46. Siapa Bella?
47
Bab 47. Berlian kehilangan percaya diri
48
Bab 48. Meniru gaya Bella
49
Bab 49. Berlian merajuk
50
Bab 50. Gundah
51
Bab 51. Kapan tutur kata mu seromantis ciuman mu.
52
Bab 52. Bella ingin bertemu Bintang?
53
Bab 53. Izin bertemu Kartika
54
Bab 54. Bintang marah besar.
55
Bab 55. Pertengkaran hebat.
56
Bab 56. Penyesalan Bintang.
57
Bab 57. Terlanjur sakit hati.
58
Bab 58. Menerima tantangan pihak penerbit.
59
Bab 59. Mengikuti Berlian.
60
Bab 60. Membawakan makan siang.
61
Bab 61. Gara-gara cabe rawit.
62
Bab 62. Semangat Bintang
63
Bab 63. Sikap tak biasa Kartika
64
Bab 64. Belajar Mengenalmu lebih dekat
65
Bab 65. Menginap di rumah Kakek.
66
Bab 66. Terimakasih sudah mau memaafkan ku.
67
Bab 67. Berlian sakit.
68
Bab 68. Di rawat di Rumah sakit yang sama.
69
Bab 69. Mulai curiga.
70
Bab 70. Berpikir positif
71
Bab 71. Perasaan Takut kehilangan
72
Bab 72. Rangga VS Bintang
73
Bab 73. Kepergian Bella untuk selamanya.
74
Bab 74. Pulang
75
Bab 75. Bintang semakin romantis.
76
Bab 76. Dukungan penuh
77
Bab 77. Pagi yang cerah
78
Bab 78. AKU SAYANG KAMU....!
79
Bab 79. Papa kartika marah
80
Bab 80. Berlian hanyut.
81
Bab 81. Ancaman
82
Bab 82. Mama Farida sakit
83
Bab 83. Rangga si tak tahu malu.
84
Bab 84. Sempurna!!
85
Bab 85. Rencana Gelar resepsi pernikahan
86
bab 86. Malam ini janganlah cepat berlalu.
87
Bab 87. Masa lalu Bintang
88
Bab 88. Aku cinta kamu
89
Bab 89. Berlian pulang ke rumah kakek
90
Bab 90. Saling menguatkan.
91
Bab 91. Aku cinta kamu, Bin.
92
Bab 92. Rangga mencurigakan.
93
Bab 93. Penangguhan Penahanan Bintang.
94
Bab 94. Bahagia Bersama
95
Bab 95. Bernostalgia
96
Bab 96. Berlian menemui Pak Yadi
97
Bab 97. Tak pandai berbohong
98
Bab 98. Rangga di usir
99
Bab 99. Akhir kisah Rangga (bagian 1)
100
Bab 100. Akhir kisah Rangga (bagian 2)
101
Bab 101. Kecewa
102
Bab 102. Mencurahkan isi hati
103
Bab 103. Berlian sakit ?
104
104. Positif
105
105. Bintang yang tak peka.
106
106. Seandainya....
107
107. Berlian akhirnya tahu.
108
108. Bintang akhirnya tahu.
109
109. Merasa ditampar berkali kali
110
110. Saling Terbuka.
111
111. Kartika datang membesuk Berlian.
112
112. Kebahagiaan dua keluarga.
113
113. Ngidam mangga muda.
114
114. Bintang bebas dari segala tuntutan.
115
115. Penuh Syukur.
116
116. Menemui Pak Yadi.
117
117. Mimpi dikejar monster makanan
118
118. Akhirnya makan rujak....
119
119. Kartika minta bantuan Arya.
120
120. Berlian yang hamil Bintang yang doyan makan.
121
121. Bantuan Bintang.
122
PENGUMUMAN
123
122. Check Up

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!