Elnara menatap gugup pada Zayan yang sedang menikmati sarapannya. Nanti malam Elnara berencana makan malam di rumah orang tuanya dan Elnara membutuhkan izin dari Zayan.
"Mas Zayan, nanti malam El izin ke rumah orang tua El ya." Elnara berucap pelan sembari mengaduk sarapannya yang masih belum dia makan.
Zayan menatap Elnara datar membuat gadis itu menunduk salah tingkah.
"Kamu boleh pergi, tapi ingat jangan mengatakan apapun pada orang tuamu." Setelah memberi izin Zayan segera berlalu meninggalkan Elnara yang bahkan belum mengucapkan terima kasih.
Tahu bahwa Zayan tidak suka berbasa-basi, dengan terpaksa Elnara menelan kembali ucapan terima kasihnya. Setidaknya Zayan memberi izin, hal sederhana itu sangat berarti untuk Elnara.
Dengan segera Elnara menelpon Maminya, mengatakan bahwa nanti malam dia akan makan malam di sana.
"Mami, El nanti malam jadi datang ya ...."
"Sama suami kamu, sayang?"
"Mas Zayan nggak bisa datang Mi, ada makan malam dengan rekan bisnis Mas Zayan." Elnara menggigit lidahnya karena dengan terpaksa kembali berbohong pada orang tuanya.
Almira – mami Elnara – menghela napas kasar. Perasaannya sebagai seorang Ibu tentu saja tidak bisa dibohongi. Almira tahu putrinya itu menutupi sesuatu tentang suaminya.
"Oke Mami ngerti. El datangnya sore ya biar banyak waktu untuk ngobrol sama Mami."
"Siap, Mi!" Elnara berseru senang sebelum akhirnya menutup panggilan.
Elnara bahagia bisa makan malam bersama dengan orang tuanya, setelah selama 1 tahun ini Zayan selalu melarangnya. Dengan tidak sabar Elnara bergegas menuju kamarnya, dia akan menyiapkan dress cantik untuk makan malam nanti.
*
Di sisi lain Zayan tampak tidak peduli dengan Elnara. Pria itu sangat yakin Elnara tidak akan mengadu pada orang tuanya karena gadis itu terlalu mencintainya.
Zayan sedang asik menikmati buku bacaannya ketika dering ponsel menyita perhatiannya. Panggilan masuk dari nomor asing. Tanpa menaruh rasa curiga Zayan mengangkat panggilan itu dan sebuah suara yang dulu dia rindukan mengalun lembut.
"Zayan, ini aku Mikha." Suara Mikha terdengar lembut saat menyebut nama Zayan.
Zayan terdiam sejenak, seolah terhipnotis pada suara itu. Dulu Zayan menantikan suara lembut itu mengusiknya. Suara yang selalu Zayan rindukan hingga pada akhirnya menjadi suara yang dia benci.
"Zayan?" Panggilan Mikha kali ini berhasil menyadarkan Zayan.
Tanpa menjawab, Zayan segera memutuskan panggilan. Wajah pria itu mengeras, merasa begitu muak pada Mikha yang datang seolah tidak bersalah.
"Menjijikan," gumam Zayan menatap kosong pada handphone ditangannya.
Mikha bersikap seolah tidak memiliki kesalahan apun dan terus mendekati Zayan. Sayangnya, Zayan tidak akan lupa bagaimana wanita itu meninggalkannya begitu saja saat dia membutuhkan sandaran.
Sekarang, Mikha datang kembali berusaha menarik perhatian Zayan. Bersikap seolah tidak pernah terjadi hal buruk apapun pada hubungan mereka. Zayan tahu Mikha berniat memperbaiki hubungan mereka lagi. Namun, bagi Zayan masa lalu mereka sudah dia kubur dalam-dalam dan tidak akan mau dia ulang kembali.
*
Sekarang ada akan yang lebih baik lagi bagi Elnara. Mikha, sekretaris Zayan itu menghubungi Elnara lebih dulu dan mengajak bertemu. Selama sebulan ini hubungan Elnara dan Mikha semakin akrab. Mereka sering menghabiskan waktu bersama tanpa sepengetahuan Zayan.
Sayangnya, Vika yang melihat kedekatan Elnara dan Mikha justru berpikir ada hal yang aneh. Entah mengapa Vika merasa ada tujuan tersendiri bagi Mikha dengan mendekati Elnara. Vika tahu sahabatnya itu begitu polos hingga tidak bisa membedakan antara yang tulus dengan yang memiliki maksud lain.
Kecurigaan itulah yang membuat Vika menyelidiki siapa Mikha sebenarnya. Vika sampa rela membayar orang demi mendapat informasi yang berharga.
"Gimana?" tanya Vika pada seseorang yang dia tugasnya mencari tahu siapa Mikha sebenarnya.
"Ini bos, foto ini saya dapat dari medsos dan diposting lebih dari 5 tahun yang lalu. Nama cewek ini Mikha dan cowok itu namanya Zayan, mereka dulu pacaran dan tiba-tiba putus."
Vika mengangguk mengerti penjelasan dari orang bayarannya. Bukti ini sudah cukup jelas dan Vika akan memberikannya pada Elnara. Dia tidak mau wanita seperti Mikha merusak rumah tangga sahabatnya.
*
Di sinilah Elnara berada, sebuah ruangan VIP yang sengaja dia pesan demi bertemu dengan Mikha. Kemarin Vika menjelaskan dan memberi bukti hubungan masa lalu Zayan dan Mikha.
Lewat pertemuan ini Elnara akan meminta Mikha menjauh dari Zayan karena pria itu adalah suaminya. Elnara tidak akan rela melihat Mikha mendekati Zayan lagi.
"Maaf menunggu lama," suara Mikha membuyarkan lamunan Elnara.
Elnara hanya menatap datar pada Mikha, tidak berniat beramah tamah lagi. Gadis itu yakin Mikha mendekatinya pasti dengan tujuan tertentu.
"Langsung saja, Mbak. Saya mau bertanya dan saya harap Mbak menjawab dengan jujur." Ucap Elnara datar setelah mempersilahkan Mikha untuk duduk di depannya.
"Ada apa, El?" tanya Mikha terlihat santai karena menganggap Elnara seperti temannya sendiri.
"Ada hubungan apa Mas Zayan dengan Mbak Mikha?" tanya Elnara langsung.
Mikha tampak terkejut karena tidak menyangka Elnara akan menanyakan hal ini. Mikha pikir Elnara tidak tahu mengenai hubungan masa lalunya dengan Zayan.
"Kami sebenarnya pernah menjalin hubungan. Kami berpacaran sejak kuliah semester dua sampai kami lulus dan Zayan bekerja di perusahaan Ayahnya." Mikha memulai ceritanya, wanita itu kembali mengenang saat di mana hubungannya dengan Zayan begitu hangat.
Elnara merasa cemburu, hatinya sakit membayangkan bagaimana kisah cinta suaminya yang terjalin begitu lama.
"Lalu, kenapa akan bisa putus?" Menekan rasa sakit di hatinya, Elnara kembali bertanya santai.
Mikha terdiam sejenak, merasa ragu menceritakan alasan bagaimana hubungannya dengan Zayan bisa kandas. Mikha merasa bersalah mengingat masa-masa buruk itu.
"Hari itu, setelah pulang kerja aku memutuskan untuk menemui Zayan dan bermaksud merayakan anniversary kami. Sayangnya, diperjalanan aku kecelakaan. Takdir begitu kejam, kecelakaan itu membuatku koma selama berminggu-minggu."
Mikha berhenti sejenak, tanpa terasa air matanya menetes. Wanita itu merasa sakit mengingat peristiwa kelam itu.
"Kamu tahu ada bagian yang lebih buruk dari itu semua. Saat aku akhirnya sadar, justru harus di hadapankan pada hal yang lebih kejam. Aku lumpuh, El. Aku merasa kacau, marah pada takdir Tuhan yang begitu kejam. Lalu dengan bodohnya aku memutuskan kontak dengan Zayan. Aku memohon pada orang tuaku untuk membawaku pergi dari Indonesia."
"Mbak, apa Mas Zayan nggak tahu kalau Mbak kecelakaan?" Elnara bertanya dengan hati-hati, gadis itu bahkan ikut menangis.
"Nggak El, orang tuaku tidak mengenal Zayan karena selama ini mereka berada di luar Negeri. Zayan nggak pernah tahu kalau aku kecelakaan dan lumpuh selama satu tahun. Di Negeri orang aku berusaha untuk bangkit hingga akhirnya aku bisa kembali berjalan. Sayangnya, aku terlalu pengecut hingga tidak berani menghubungi Zayan. Tapi, sekarang aku bahagia karena bisa bertemu lagi dengan Zayan. Aku yakin hubunganku dengan Zayan bisa membaik dan kembali seperti dulu."
Mikha tersenyum sembari mengusap air matanya. Di sisi lain Elnara menahan rasa sakit karena ucapan Mikha. Elnara merasa iba pada penderitaan Mikha dan dia bisa mengatakan hubungannya dengan Zayan. Elnara tidak bisa mematahkan hati Mikha, meski dia sendiri kini patah hati. Elnara hanya bisa menunggu waktu saat di mana Zayan kembali pada Mikha.
To Be Continue ~~>
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Sweet Girl
jangan sok jadi pahlawan deh El...
2023-05-08
0
Sweet Girl
normal Khan kamu Zay...?
sama El Ndak cinta, sama masalalu jijik...
2023-05-08
0
Sweet Girl
makan siang...???
2023-05-08
0