"Hmmmmm...." guman Timah, dengan suasana hatinya makin memburuk, bagaimana tidak kegalauan hatinya makin rusak saat ketemu mantan kekasih nya sendiri.
***
Hari ini adalah hari valentin day yang di rayakan para remaja umumnya. Ingatan Timah kembali pada peristiwa dua tahun yang lewat, di hari yang sama Zuhrik memberinya seikat kembang sebagai lambang cintanya pada Timah.
Sebagaimana halnya keyakinan remaja Eropah saat hari valentine bahwa lelaki yang pertama mereka lihat adalah jodohnya.
Sekalipun itu mitos tetap saja gadis di eropa menganggapnya suatu yang benar seolah rumus yang pasti berlaku dalam hal perjodohan.
Sekalipun di anggap mitos tetap saja para gadis yang belum menikah di Eropah bangun sebelum matahari terbit di hari Valentine. Di jendela, mereka menunggu pria lewat. Mereka percaya bahwa pria yang pertama mereka lihat di hari itu, atau pria yang mirip dengannya dan akan menikahi mereka di tahun itu.
Demikian halnya dengan Timah hari ini dia bangun sangat pagi sambil mengemasi barang barang yang akan di bawanya menuju Indonesia.
Timah yang belakangan agak pemurung seperti menemukan harapan baru, tampilannya berubah sangat ceria. tiap sebentar dia melirik dari jendela melihat lihat jika ada pria yang lewat dan bersedia menemuinya.
Tiba tiba Timah ingat Zuhrik mantan kekasihnya, dia berharap Zuhrik datang mengulang kembali kejadian di hari valentin dua tahun yang lalu, dia mengenang kenangan romantis saat itu. puisi puisi Zuhrik sangat membekas di hatinya dan kembali terngiang ngiang di pikirannya.
"If loving you is wrong, then I don't want to avoid the mistake. My love for you is so strong and brighter than any light. The way we must go is long, but we'll win every fight."
"Jika mencintaimu adalah suatu kesalahan, maka aku tidak mau menghindari kesalahan itu. Cintaku padamu begitu kuat dan lebih terang dari pada lampu manapun. Jalan kita berdua panjang, tetapi kita akan menang di setiap perjuangan"
"Aku tidak pernah percaya pada cinta sebelum aku melihatmu. Tidak pernah percaya dalam perkawinan sebelum berbicara denganmu, tetapi sekarang aku sangat percaya dalam hidup karena aku memiliki kamu."
"Percayalah padaku, kamu adalah satu-satunya dalam hatiku, yang selalu aku ingat, yang selalu aku harapakan dalam takdir dan seseorang yang paling aku cinta."
Lamunan Timah buyar saat ada suara memanggil namanya, ya itu suara Zuhrik , suara yang sangat dia kenal. Hampir saja Timah melonjak kegirangan saat Zuhrik benar benar menyapanya.
"Oooh my god, you come here" teriak hati Timah, Seolah hukum valentin itu benar adanya.
"Berarti Zuhrik lah jodoh Ku" pikir Timah.
Namun kebahagiaan itu mendadak sirna saat Zuhrik mengatakan akan menikahi seseorang sudah pasti bukan dirinya.
"Oooo my good" kembali hati timah berucap. Entah kenapa Saat mengenang kenangannya bersama Zuhrik, hatinya makin terpikat dengan pesona yang Zuhrik miliki.
Seketika kaki Timah lemas tubuhnya limbung terhempas dengan keras tak sadarkan diri.
"Timah kamu sadar?" Bisik Zuhrik terdengar dekat di telinga Timah.
Entah apa yang terjadi saat Timah sadar ternyata kalau dirinya sudah ada di pelukan Zuhrik. Antara dadar dan tidak Dipandangnya wajah Zuhrik, hatinya semakin sejuk dan nyaman tanpa terasa bibirnya telah berguman seolah hanya bicara pada dirinya sendiri.
"Jangan tinggalkan Timah, jangan pergi dari ku Zuhrik, aku mencintai mu, tubuhku bisa jauh dari mu tapi hatiku tidak sanggup"
"Timah mohon Zuhrik jangan pergi mata ini mungkin bisa melupakan dirimu, tapi hatiku tak bisa melupakan seseorang yang di cintainya". Timah terus berguman sepertinya dia sedang mengigau.
"Zuhrik bibirku bisa berkata tidak tapi hati selalu mengatakan bahwa kamulah cinta sejati ku". igau Timah.
"Timah.... kau dengar aku kan?" tanya Zuhrik sambil mengguncang-guncang tubuh timah.
"Ya aku dengar" Jawab Timah.
"Bicaralah Timah, itu akan mengurangi penderitaan mu" ucap Zuhrik menyadarkan Timah.
"Aku tak sanggup bicara Zuhrik... aku hanya ingin kau kembali padaku... kamu bisa kan?" pinta Timah.
"Tidak akan ... Tidak!" tegas Zuhrik
"Percaya aku Zuhrik... Kalau aku akan berusaha dan berjanji menjadi istri yang baik bagi mu" pinta Timah memelas.
Sembilan bulan dia berusaha melupakan dan menjauh dari Zuhrik berlagak tegar hidup tanpanya, walaupun hatinya luka makin jauh dari Zuhrik hatinya makin luka, ya luka yang makin menganga.
"Maaf Timah... saya tidak mungkin kembali pada mu" ucap Zuhrik tak mau tau perasaan Timah.
"Hmmmm... " Guman Timah mulai menyadari situasi yang dia hadapi.
Selama ini Timah merasakan hidup yang hampa tanpa Zuhrik, seumpama ikan di sungai yang kering mengap mengap tiba tiba menemukan mata air yang bening saat hadirnya Zuhrik.
"Kamu yakin, dengan apa yang kamu ucapkan?" tanya Timah.
"Iya .." jawab Zuhrik mantap.
Timah masih yakin kalau ratio valentin day tak meleset sesuai namanya kalau hari valentin sebagai hari menjalin kasih sayang.
Hari yang sakral di berbagai belahan dunia dirayakan pasangan muda atau tua dengan cara yang romantis, bahkan di jadikan hari libur di berbagai Negara.
Sekalipun Rusia melarang adanya hari valentin tapi secara diam diam masyarakat tetap merayakannya.
"Apakah kita akan merayakan valentin day ... Zuhrik?" tanya Timah masih meyakini rumus hari valentin.
"Maaf Timah, Aku akan merayakan nya bersama mona" jawab Zuhrik jujur.
"Sialan kamu" Seperti kesetrum Timah replek melompat dari pelukan Zuhrik.
Memang hari valentin bukan saja menjadi hari menjalin kasih sayang, tapi hari valentin juga di jadikan oleh para laki laki untuk mendatangi pasangan Valentin nya, sebagai ungkapan ketidak puasan terhadap sang wanita.
Tak jarang mereka mendatangi wanitanya dengan hal yang sangat menyakitkan, hingga terjadi percekcokan dan saling maki lalu sang laki laki pergi tanpa rasa bersalah. Sang wanita biasanya akan membuat api unggun saat kepergian laki laki pasangan valentin nya dengan membuat api unggun lalu membakar semua fhoto di iringi cacian dan kutukan yang sangat menakutkan.
"Ooo ternyata kamu kesini memang ingin menyakiti ku" ucap Timah.
Air mata Timah meleleh, bagaimana pun dia belum siap menerima kenyataan ini. Ya jika rumus pertama salah berarti berlaku rumus kedua, Timah mulai menyadari kedatangan Zuhrik bukan untuk merajut kembali kasih sayang di antara mereka tapi kedatangan nya tidak lain untuk menghilangkan harapan Timah untuk hidup bersamanya.
Suatu yang sangat menyakitkan saat yang kita harapkan ternyata kejadian nya malah sebaliknya, memang sulit menerima ini bagaimana tidak dari pagi buta dia meyakini jodohnya akan datang tapi ternyata justru sebaliknya. Timah menyadari kenyataan ini tapi belum yakin dengan apa yang dia alami.
"Ada apa dengan Timah, apa kurangnya Timah, apa keluhanmu Zuhrik?" tanya Timah.
Zuhrik tak mampu menjawab di matanya juga menunjukkan kasih yang sangat dalam terhadap Timah. matanya tidak bisa membohongi Timah kalau Zuhrik juga masih mencintai dirinya.
"Kata kan sesuatu Zuhrik, kenapa kamu ingin pergi dari ku, apa kurangnya aku?" ulang Timah.
"Kamu terlalu kampungan dan kolot bagi ku, kamu itu lebih menyukai kehidupan sebagai biarawati di banding kehidupan modern" ungkap Zuhrik.
"Apa kamu yakin?" tanya timah singkat.
Memang Timah selama ini lebih menjaga kehidupan beragama yang taat sehingga sering kali menolak ajakan Zuhrik untuk hidup bebas tanpa nikah.
"Maaf karena Zuhrik bisa menemukan yang Zuhrik cari pada Mona" Jawab Zuhrik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 84 Episodes
Comments