Sepulang sekolah Erna dikagetkan dengan beberapa pria berbadan kekar yang sedang ribut dengan orang tuanya, beberapa orang tersebut terlihat sedang memaki maki orang tuanya, Erna pun segera lari mengampiri orang tuanya.
" Ada apa ini kenapa kalian memaki orang tua saya?" tanya Erna kebingungan.
" Pak Edo dan Bu Siti orang tua elu ini punya utang sama bos gue! " jawab salah satu seorang pria dengan nada tinggi.
" Bapak ini ada apa? apa bener yang dikatakan sama bapak ini?. " tanya Erna yang sesegukan.
" Iya nak benar memang Bapak punya hutang sama Pak Damar. " saut Bapak Erna dengan sedih.
" Ibu, kenapa ibu nggak pernah cerita sama Erna buk?. " ujar Erna kepada Ibunya
Mereka bertiga pun sedih dan bingung karena belum ada uang untuk melunasi hutang hutang mereka.
Erna yang tak tega melihat orang tuanya seperti itu ia pun meminta waktu kepada Pak Damar untuk melunasi hutang hutang orang tuanya.
" Pak saya mohon tolong beri bapak saya waktu lagi untuk mencari uang agar bisa melunasi uang Bapak. " pinta Erna dengan lirih.
" Tidak tidak tidak bisa, bapak elu udah terlalu banyak meminta waktu! tidak ada waktu lagi!. " jawab salah satu Pria kekar itu.
" Sudah sudah biarkan saja, baiklah saya akan memberikan waktu untuk kalian 1Minggu, kalau dalam waktu satu minggu kalian tidak bisa melunasinya maka anak kalian yang akan bekerja dirumah saya tanpa dibayar!. " Jawab pak damar dengan tegas.
" Baik Pak terimakasih atas kelonggaran waktunya. " ujar Erna.
Mereka pun bergegas pergi dari rumah Pak Edo dan Bu Siti, Erna dan orang tuanya pun segera masuk ke dalam rumah.
Erna segera mengambilkan air putih untuk orang tuanya.
" Pak Buk minum dulu supaya lebih tenang. " ujar Erna.
Mereka segera meminumnya, setelah sedikit tenang Erna mencoba bertanya apa yang terjadi kepada mereka hingga bisa berhutang kepada rentenir tersebut, karena Pak Damar itu terkenal dengan bunga yang cukup besar.
" Pak kenapa sih kok sampai berhutang kepada Pak Damar? Bapak kan tau sendiri Pak Damar itu orangnya seperti apa! . " Tanya Erna.
" Ya mau bagaimana lagi nak Bapak sudah bingung sudah tidak ada biaya untuk berobat ibu mu waktu sakit sakitan dulu. " Jawab Bapak Erna dengan raut wajah yang begitu sedih.
" Uhuk, uhuk, uhuk!!. " Ibu Erna batuk sambil memegangi dadanya.
" Buk sudah ibuk istirahat saja dulu nggak usah banyak pikiran. " ujar Erna.
Erna pun menuntun Ibunya ke kamar untuk istirahat, setelah ibu Erna istirahat Erna segera keluar untuk kembali menenangkan Bapaknya.
Bapak Erna terlihat sangat bingung bagaimana caranya agar bisa melunasi hutangnya kepada Pak Damar.
" Bapak bagaimana kita akan mengembalikan uangnya Pak Damar?. " tanya Erna kepada Bapaknya.
" Bapak belum tau nak, buat makan saja kita sudah susah. "
Mereka pun sedih dan termenung memikirkan bagaimana mereka akan mendapatkan uang sebanyak itu dalam waktu seminggu.
Hari sudah berganti malam tapi Erna tak kunjung tidur juga karena memikirkan bagaimana ia bisa membantu kedua orang tuanya.
Pagi hari ketika Erna mau siap siap sekolah Ibunya tiba tiba batuk batuk keras
" Uhukkk uhukkk uhukk. "
Erna yang sedang dikamar langsung lari menghampiri kamar orang tuanya yang ternyata Ibunya sudah pingsan.
" Buk bangun buk, ibuk kenapa buk?" tanya Erna sambil sesegukan.
" Sudah kamu jangan banyak tanya kamu cari bantuan dulu ya untuk bawa Ibu kamu kerumah sakit!" Ujar Bapak Erna.
Erna langsung ke rumah Pak Ali tetangga Erna, untuk minta bantuan mengantarkan ibunya kerumah sakit.
" Pak, Pak ali, Pak buka pak. " Suara Erna yang begitu terlihat gugup.
Pak ali pun segera membuka pintu rumahnya.
" Erna ada apa ini, kenapa kamu menangis seperti ini?" tanya Pak Ali.
" Itu pak, ibu saya pingsan, tolong antarkan ibu saya kerumah sakit." Jawab Erna.
" Astaga, ya sudah kamu tunggu dirumah ya saya akan segera kesana. " ujar Pak Ali.
Setelah Pak Ali datang, Erna dan Bapaknya segera membawa ibunya kerumah sakit.
sesampainya dirumah sakit Erna dan Pak Edonlangsung membawa Bu Siti menuju ruang UGD.
Erna dan Bapaknya hanya bisa menunggu dari luar dikarenakan tidak diperbolehkan masuk oleh petugas medis.
Beberapa waktu kemudian dokter keluar dari ruang UGD, Bapak Erna pun langsung menanyakan bagaimana kondisi Istrinya.
" Dok, bagaimana kondisi istri saya?"
" Sepertinya istri Bapak harus mendapatkan perawatan yang lebih lanjut pak, karena kondisi Ibu sangat lemah, sebaiknya Ibu harus dirawat inap disini dulu pak, sampai kondisinya stabil." Ujar Pak Dokter.
" Baiklah Dok, lakukan mana yang terbaik untuk Istri saya." jawab pak Edo.
" Baiklah kalo begitu saya permisi dulu ya pak." sambung Pak Dokter.
" Baik Dok terimakasih." ucap Pak Edo.
Erna dan Pak Edo segara masuk ke ruangan untuk menjenguk Bu Siti, Bu Siti terlihat terbaring lemah, Erna yang tak tega melihat keadaan ibunya, ia menghampiri dan memeluk tubuh Ibunya yang lemah itu, Erna hanya bisa menangis melihat keadaan ibunya.
" Sudah nak Ibumu pasti akan baik baik saja, doakan saja ibumu segera kembali pulih." Ucap Pak Edo sambil mengusap pundak Erna.
" Tapi kasian Ibu Pak." Jawab Erna yang sesegukan.
" Iya Bapak tau, bantuin doa ya nak semoga tidak terjadi apa apa sama ibu kamu." Ujar Pak Edo untuk menenangkan Erna.
Tak lama kemudian Bu Siti sadar, ia membuka matanya dengan pelan, Erna dan Pak Edo sangat senang melihat Bu Siti bangun dari pingsannya.
" Buk, ibuk sudah sadar buk? apa yang dirasakan buk? mana yang sakit?" Tanya Pak Edo kepada istrinya.
" Pak ini ibuk ada dimana pak?" Tanya Bu Siti.
" Ibuk ada dirumah sakit buk, tadi ibuk pingsan dirumah."
" Tapi pak pasti biayanya mahal, Bapak dapat uang dari mana untuk membayar biaya rumah sakit ini pak?"
" Sudah buk, ibuk nggak usah mikirin itu, yang penting sekarang ibuk sehat dulu!"
" Buk, ibuk tidak apa apa kan?" Tanya Erna kepada ibunya.
" Hemm, nggak nak, ibuk baik baik saja kok." Jawab Bu Siti.
" Kok kamu nggak sekolah nak?" sambung Bu Siti.
" Tidak buk, Erna mau merawat ibu." Jawab Erna sambil memijiti kaki ibunya.
" Erna, kamu sebaiknya pulang dulu ya, makan dulu nanti kamu kesini lagi sambil bawain baju ganti buat ibu." Ujar Pak Edo.
" Tapi pak, Erna masih mau disini mau nemenin ibuk."
" Kan ada Bapak disini, kamu pulang dulu ya, kamu kan belum makan dari tadi pagi, nanti kalo kamu sakit ibu sakit, yang mau nemenin ibuk siapa?" Jawab Bapaknya agar Erna segera pulang.
" Ya sudah pak, Erna pulang dulu kalo gitu."
" Buk, Erna pulang dulu ya buk, nanti Erna kesini lagi nemenin ibuk, ibuk cepet sehat ya buk." Pamitnya kepada ibunya.
" Iya nak. " Jawab ibu Erna.
Erna pun bergegas pulang, sepanjang jalan pulang Erna masih kepikiran dengan keadaan ibunya yang berada dirumah sakit.
Dijalan Erna bertemu dengan, Bu Tatik yaitu bibinya Erna.
" Erna, bagaimana keadaan ibu kamu? tadi kata Pak Ali ibu kamu pingsan?" tanya Bu Tatik.
" Iya buk, tapi sekarang ibu saya udah sadar kok bu. " Jawabnya
" Oh ya sudah semoga ibu kamu baik baik saja ya." ujar Bu Tatik.
" Baik bu terimakasih, saya duluan ya buk." jawab Erna sambil berjalan meninggalkan Bu Tatik.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments