Terkejut dengan pemintaan kaisar kegelapan, tetapi mau bagaimana lagi, Erland terpaksa harus berpura pura menerima syarat itu agar dia bisa keluar dari tempat yang menurutnya ini adalah neraka, dimana hanya ada kegelapan.
"Baiklah kaisar jika hanya itu yang bisa menyelamatkan aku dari tempat ini, aku akan menerima persyaratanmu."
"Hahaha...
Ternyata kau anak yang penurut, aku tak menyangka kau menyetujuinya.
Ayo kembali ke istanaku, kita akan melangsungkan pernikahan disana."
Bagai bunga bermekaran di pagi hari, Octavia merasa sangat bahagia, akhirnya, sebentar lagi ia bisa mendapatkan Erland seutuhnya dan melupakan istri manusianya itu, meski dengan cara terpaksa dan menipunya.
Dalam sekejap kaisar kegelapan membuka mantra sihirnya sehingga mereka sampai di kerajaan kegelapan.
Raut wajah Erland sangat sedih, ia sedang memikirkan rencana apa yang akan dia lakukan demi mencegah semuanya sebelum terlambat.
Istana kini dipenuhi dengan para budak kegelapan dari berbagai penjuru datang ingin menyaksikan penyatuan darah suci milik Erland dan Octavia, ada yang berbentuk binatang, ada yang menyerupai monster wajahnya begitu menakutkan jika dipandang mata.
Erland sudah bertekad, untuk menyerang walau titik darah penghabisan ia akan menyelamatkan hidupnya.
Saat kaisar kegelapan sedang komat kamit di depan bara api, secepatnya Erland tiba tiba menemukan sebuah ide mengambil abu, untuk pembakaran ritualnya, lalu melemparnya ke udara agar semua yang hadir disitu bisa terkena dampaknya.
Secepat kilat Erland melayangkan tubuhnya diudara, beterbangan seperti sang monster malam ingin menerkam. Erland mencari peluang sebisa mungkin ia terus bergerak berusaha menggunakan ilmu sihir anginnya dan menerbangkan semua benda yang ada diruangan itu.
Pernikahan akhirnya batal, Kaisar kegelapan sangatlah marah melihat Erland memberontak di istana miliknya.
"Erlaaand... Hari ini kau telah menipuku, aku tidak akan memaafkanmu, akan kubunuh kau.
Hei kalian semua para pengikutku serang Erland sekarang juga." Kaisar Luther berteriak geram melihat kekacauan yang dilakukan Erland, sedang Octavia tidak berbicara apapun, raut wajahnya begitu menakutkan. Octavia lebih memilih diam agar Erland tidak mengetahui siapa Octavia sebenarnya.
Erland mendapatkan kesempatan mengeluarkan pedang yang bersemayam ditubuhnya...
"Aaaaaaaaaagggggh..."
Satu lolongan panjang Erland membuat pedang bermata Elang itu keluar dari dalam tubuhnya.
Pertempuran pedang pun terjadi para pengikut kegelapan yang memiliki pedang terus melawan.
"Tringg... Tringg... Tringg... " Satu persatu lawan mulai tumbang, serangan bertubi tubi membuat para pengikut kegelapan mulai kewalahan.
Erland mengerahkan tenaga dalam extra yang lebih besar lagi, untuk serangan selanjutnya. Kaisar kegelapan mulai ikut bertarung, ia berhasil menjatuhkan pedang Erland.
Triiiiiiiingg... Pedang terlempar ketanah.
"Hahaha, kau tidak akan bisa keluar dari istana kegelapan ini Erland."
Kaisar kegelapan kembali melayang diudara memulai penyerangan dengan ilmu ilmu sihirnya, Erland terus berusaha membalas serangan.
Syuuuut... Syuuuut....
Sesaat ia merasa tubuhnya tidak akan bertahan lama, ditambah fikirannya yang terus memikirkan keadaan istrinya, Erland tidak lagi fokus dan betul betul terdesak. Badannya mulai limbung dan semakin tidak stabil, membuat serangannya beberapa kali meleset.
"Aaaaahhh..." Suara jeritan Erland saat kaisar menghantam tubuhnya dengan ilmu hitamnya.
Tubuhnya terlepas jatuh ketanah, hingga seseorang dari pengikut kegelapan menghunuskan pedang tepat di bahunya.
"Aaaaaahkkk..." Kembali Erland menjerit akibat menahan sakit akibat tusukan pedang itu. Badannya bergetar hebat menahan pendarahan akibat luka serius yang di alaminya, nafasnya mulai terputus putus.
Sekejap Kaisar Luther berdiri dihadapannya.
"Kau tidak bisa menandingi kekuatan kegelapan Erland. Bunuh dia dan lemparkan jasadnya ke neraka." Perintah kaisar kepada anak buahnya.
"Tungguuu... Jangan bunuh dia kaisar. " Teriak Octavia pada kaisar Luther.
"Aku tidak menyangka cintamu itu, pada bajingan ini begitu besar Octavia, hingga dia rela menghancurkan pernikahan dan membuat kekacauan sebesar ini, tetapi kamu masih memiliki perasaan." Ucap Kaisar Luther dengan marah.
"Kurung dan bawah dia ke lembah api, agar dia bisa merasakan panasnya api menghantam tubuhnya membuat ia merasa seperti di Neraka." Teriak Kaisar Luther dengan geram dan segera pergi dari situ, ia kecewa terhadap sikap putrinya Octavia.
Para pengikut setia kegelapan membawa paksa Erland, ia di beri mantra rantai besi yang menggulung disekujur tubuhnya.
Octavia yang menyaksikan itu, tidak bisa melakukan apa apa untuk orang yang dicintainya, Erland sudah begitu banyak membuat onar di istana kegelapan hingga membuat ayahnya marah dan murka. Ia hanya menatap tajam kepergian Erland.
Di sisi lain, Bix yang sedang menjaga Liliana mulai merasakan sakit yang amat dalam di sayap kanannya.
"Aaaaahh...Pak Pak Pak..." Bix menjerit menahan sakit seakan sebelah sayapnya akan patah, ia berusaha mengepakkan sayapnya.
"Bix, ada apa ? Kamu kenapa, seperti sedang menahan sakit ?" Tanya Liliana.
"Entahlah putri, aku juga tidak mengerti apa yang terjadi denganku. Tiba tiba saja aku merasakan sakit yang teramat dalam."
"Aneh benar benar aneh denganmu.
Aku merindukan suamiku Bix, sudah lima hari kita tinggal dihutan ini, tidak ada tanda dia akan datang."
"Aku juga tidak mengerti, sudah selama ini ia tidak perna memberi kode atau memanggilku.
Aku curiga terjadi sesuatu dengannya disana, perasaanku mengatakan jika tuanku dalam bahaya, jika tubuhnya merasa sakit aku akan merasakannya putri, karena sesungguhnya tubuhku adalah penyatuan ilmu kesempurnaan sebenarnya, tetapi sampai saat ini tuanku belum berhasil mempelajarinya."
"Apa dia terluka, hingga kau kesakitan Bix ?
Apa tidak sebaiknya kita menyusul saja Bix, aku sangat khawatir padanya."
"Maaf tuanku putri aku tidak bisa membawamu, sama saja aku mengantarmu pada kematian. Dunia kegelapan penuh dengan aliran jahat, kau tidak mampu bertahan putri."
"Bagaimana kalau kau pergi saja menyelamatkan suamiku Bix."
"Aku sangat bingung putri, sesungguhnya tuanku memerintahkan aku untuk menjagamu."
"Jangan khawatirkan aku Bix, disini masih ada prajurit yang berlatih siang dan malam, aku merasa aman disini. Sedang disana kak Erland dalam bahaya, pergi dan selamatkan dia."
Akhirnya setelah bernegosiasi, Bix pun meninggalkan Liliana seorang diri. Dia terbang menuju istana kegelapan. Entah bagaimana caranya dia akan bisa masuk ke sana.
Saat melihat dari ketinggian Bix melihat Octavia sedang duduk termenung di bebatuan seorang diri.
"Sepertinya yang kulihat itu adalah Octavia." Ucap Bix dalam batinnya dan mulai terbang merendah.
"Bix, kau datang ?" Ucap Octavia yang menoleh ke arah Bix.
"Octavia, kau telah sembuh ? Dimana tuanku ?"
"Aku sudah sembuh Bix, Erland menolongku, tetapi dia...?"
"Maksudmu, ada apa dengan tuanku ?"
"Aku sedang sedih Bix, aku tidak bisa menolong Erland, dia sedang dikurung di Lembah api oleh kaisar kegelapan, dan tubuhnya sedang terluka parah." Octavia berpura pura terlihat sedih dihadapan Bix.
"Lalu bagaimana aku bisa membantu tuanku Octavia, apa kau bisa membantuhku ?"
"Bix kau tunggu disini aku akan mencari ramuan pembuka sihir lembah neraka, hanya kau yang bisa menolong Erland Bix."
Octavia menghilang Seketika dihadapan Bix. Hingga pertanyaan mulai hinggap di benaknya.
"Sebenarnya siapa Octavia ? Kenapa dia bisa mengetahui ramuan pembuka sihir Lembah Neraka ?"
...----------------...
Bersambung...!!!
JAngan lupa like, vote, beri bintang lima dan tambahkan favorite. Bagi yang ingin komen silahkan masukkan kritik dan saran yang membangun.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments