Kebingunggan apa yang harus Erland lakukan, ia kemudian memanggil Bix untuk datang ke tempat itu.
Pak !Pak! Pak!
Bix datang sambil mengepakkan sayap sayapnya diudara.
"Ada apa kau memanggilku tuan ?"
"Bix, bantu aku membawa Octavia menuju istana kaisar Luther sebelum bulan purnama datang malam ini."
"Baiklah tuan, bagaimana dengan istrimu ?" Tanya Bix pada tuannya.
"Apa kau tidak keberatan jika aku mengantar Octavia istriku ?"
Erland menatap iba wajah sendu istrinya.
"Pergilah kak jangan sampai terlambat kau menyelamatkan Octavia."
Mendapatkan persetujuan, Erland bersiap untuk pergi dan berpesan pada istrinya. Ia menatap dalam Liliana, dan memegang erat tangan itu.
"Percayalah padaku istriku, aku tidak akan lama, setelah Bix mengantarku dia akan kembali menjagamu."
"Iya kak, aku akan disini melihat para pasukan yang sedang berlatih keras itu." Tunjuk Liliana sambil menyembunyikan rasa sedih yang mulai menghinggapi hatinya.
Bix pun membawa Octavia, juga Erland dari tempat itu. Setelah berkeliling mereka akhirnya menemukan istana kaisar Luther, yang ternyata adalah kaisar kegelapan istana kejahatan.
"Aku hanya bisa mengantarmu dipintu masuk ini, kau berhati hati. Tuan aku akan menjaga istrimu, cepatlah kembali." Ucap Bix yang terbang meninggi.
Erland mencoba untuk masuk, aurah kejahatan begitu terasa didepan gerbang masuk itu, tidak ada yang indah hanya kegelapan yang terus menyelimuti kemegahaan didalamnya. Hingga siapa saja yang merasakannnya akan bergidik ngeri.
Namun berbeda dengan Erland, ia terus saja membawa Oktavia untuk menemui Kaishar Luther karena mengingat jasa jasa Octavia telah mengorbankan hidup untuknya.
"Apa hubungannya Octavia dengan kaisar kegelapan ? Kenapa aku harus membawanya kesini ? Bukankah dia tinggal di kota tua ?" Batin Erland.
Deru angin mulai menerpa, awan hitam mulai membentuk sang monster malam, yang menutupi cahaya bulan yang sebentar lagi akan bulan purnama.
"Aneh ini kan malam bulan purnama kenapa jalanan dan angin kencang terus melanda, sepertinya sebentar lagi akan ada badai basar." Batinnya.
Erland terus memacu langkahnya menuju istana kebesaran Kaisar Luther.
"Aaaaahhhhk...
Sial, pintu ini tidak bisa dibuka, bagaimana aku bisa masuk kedalam." Sudah berulang kali Erland mencoba membuka pintu gerbang itu, tetapi justru tubuhnya yang terlempar dahsyat.
"Ada mantra sihir yang dipasang disini.
Bagaimana ini, sebentar lagi bulan purnama akan datang, itu berarti Octavia akan mati." Erland semakin panik, ia berusaha membuka pintu dan membaca mantra sihirnya tetapi memang ia tidak punya ke kuatan lagi.
Disisi lain kaisar Luther telah mengetahui ada orang yang ingin masuk di pintu utama kerajaannya, tak segan ia menyiapkan para pelayannya untuk membunuh orang yang telah mencoba masuk ke istananya tanpa melewati batas wilayah yang dimana para budaknya sedang membantai orang yang mencoba menembus kekuasaannya.
"Hei para pengikut setiaku, kalian pergilah ke pintu masuk, ada seseorang yang mencoba menerobos kerajaan kita, pergilah kalian dan tangkap orang itu sekarang juga.
Para pengikut kaisar Luther, beterbangan menujuh arah pintu utama.
Auuuuuung... Auuuuuung....
Suara apa itu, kenapa semakin mendekat ke arahku. Semakin lama suara itu semakin membesar. Hingga akhirnya berkumpul segerombolan manusia serigala yang yang kepala mereka menyerupai serigala.
Erland ketakutan, ia mundur beberapa langkah.
"Si siapa kalian, kenapa datang menggangguku ?"
"Kau telah melampaui batas wilayah dan menerobos masuk ke istana kami.
Sruuuupsss... sruuuupss..."
Manusia manusia serigala itu menyemburkan bola bola api dari mulut mereka untuk menyerang Erland.
Sekuat tenaga Erland berusaha melindungi dirinya. Hawa dingin yang panas mulai keluar dari tubuh Erland, saat itu kekuatannya mulai pulih.
"Aaagh... Aaaagh... Aaaagh..."
Erland berubah menjadi hewan yang ganas.
Jangan salahkan aku akan membunuh kalian semua, karena kalian telah menghalangi jalanku."
Erland mengangkat sepuluh jari jarinya membentuk satu gumpalan awan putih seperti es runcing lalu melemparkan ke manusia serigala didepannya.
"Sleeepppp... Sleeeppp...
Manusia serigala kembali menyerang dengan keganasannya. Erland terus menyerang tanpa henti. Satu persatu lawannya tumbang, mayat mayat mulai bergelimpangan, seperti kesetanan Erland terus membinasakan mereka.
"Aaaaaaaagk... Sial berani kau menghancurkan pasukan kami, aku tidak akan memaafkanmu."
Seseorang dari mereka yang postur tubuhnya paling besar dengan perawakan rambut serigala tebal dan gigi taring yang menjulang panjang kedepan sangat marah melihat beberapa pasukannya yang sudah terkapar.
"Hei kalian serang dan tangkap orang itu, dia yang datang mengganggu kita."
Semua manusia serigala berteriak melolong panjang menyatukan ilmu mereka. Awan hitam dan kilatan petir diudara semakin menjadi, Bulan purnama telah tertutup.
Auuuuuuuuuuuuuuungggg... !!!
Dalam sekejab terjadilah pergumpalan awan hitam menyerupai petir berapi yang menyala di alam jagat lalu melibas tubuh Erland.
Sekuat tenaga Erland bertahan, ia menangkis serangan dengan Angin badai untuk meniup awan hitam berapi itu, beterbangan seperti siluet mengayunkan tangannya mencoba menangkis serangan api yang tiada hentinya, namun kekuatannya masih belum sempurna, ia tidak sanggup melawan ratusan manusia srigala, kini badannya jatuh terpental, tulang tulangnya yang seakan retak dan mengeluarkan banyak darah, membuatnya tak mampu lagi bertahan hingga petir api mengurung tubuhnya."
"Hahaha... Kau tidak bisa mengalahkan kekuatan kami."
Erland tertunduk lesu, kini dia tidak mampu menyelamatkan Octavia.
"Cuiiih... Apa mau kalian menangkap aku ?"
"Diam, atau kami akan membunuhmu bersama wanita yang kau bawah itu." Bentak seseorang dari manusia serigala itu.
Manusia serigala kembali mengeluarkan bola api untuk menambah mantra agar Erland tidak bisa bebas dari kurungan mereka.
Slllleeek...
Kurungan dikunci dengan mantra, saat Erland mencoba membuka dengan tenaganya, tetap saja ilmunya tidak berguna.
"Hahaha, jangan coba meloloskan diri, kau tidak akan lepas dari kami, karena telah membunuh para pengawal terlalu banyak."
Setelah Erland berhasil ditangkap, awan hitam yang menyelimuti jagat kini telah sirna, hanya cahaya rembulan yang kini kembali bersinar yang beberapa jam lagi akan bulan purnama.
"Ayo kita segera pergi dari sini, bawah dia dan wanita itu kepada kaisar." Ucap manusia serigala.
Di tempat lain kaisar Luther sedang tertawa melihat pertempuran yang baru saja terjadi melewati cermin gaib miliknya.
"Hahaha...
Demi menolong Octavia kau akhirnya datang mengorbankan dirimu Erland."
"Kau harus membayar mahal atas pasukanku yang telah kau bunuh itu, aku telah melatih mereka puluhan tahun, dan kau telah menghancurkan mereka." Kaisar Luther begitu marah dan murka atas perbuatan Erland.
Prajuritku mari kita siapkan jamuan untuk tamu kita yang sebentar lagi akan datang membawa anak gadisku menerobos masuk ke istana kekuasaanku.
Karena malam ini bulan purnama, kita harus memuja para dewa untuk menyempurnakan tubuh Octavia dengan ilmunya...
Hahaha...
Akhirnya kau tepat waktu. Octavia kau benar benar anak yang berbakti padaku.
Setelah ini kau akan menjadi penguasa kegelapan selanjutnya Octavia...
Bersambung...!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Sandra Lee
ga sabar nungguin updatenya, crazy up dong 😄😄😄
2022-10-10
2
Alhalik
next... Semangat kak
2022-10-10
1