Dengan sisa tubuhnya yang semakin lemah, berkali kali Erland terus berupaya menyembuhkan istrinya namun belum ada tanda istrinya akan sembuh, justru malah semakin terpuruk.
Perlahan ia mendekati istrinya. Wajahnya yang cantik kini terlihat seperti buruk rupa, kulitnya yang mulus kini penuh luka lebam berwarna hitam, seperti habis terbakar.
Erland tak kuasa melihat semuanya, sontak iya melihat telapak tangan istrinya yang luka dan mengeluarkan bau busuk, mengalahkan bau bangkai hewan yang membusuk.
Uuuueeeekkk...
Rasanya ingin muntah, tetapi Erland menahannya, perlahan ia mulai mengingat kejadian saat Octavia mengulurkan tangannya.
"Apa ini perbuatan Octavia, aku harus pergi mencarinya sebelum terlambat, jika tidak istriku bisa mati membusuk disini." Lirihnya.
Tanpa berfikir panjang, secepat mungkin Erland pergi kehutan mencari Octavia.
Duaarr... Duaarr... Duaarr
Suara kilatan petir api tiba tiba menyerang Erland, entah dari mana asalnya, satu persatu pohon tumbang yang hampir saja melibas tubuhnya.
"Hahaha... Erland ini daerah larangan, lembah kekuasaanku, aku tidak bisa memaafkanmu, para budakku akan membinasakanmu
Hahaha..."
Seru suara yang diiringi tawa itu menggelegar diantara pepohonan besar, tidak menampakkan wujudnya.
"Ampuuun, ampuuni saya, kaisar kegelapan maafkan kedatanganku yang mengganggumu, aku sedang mencari Octavia."
"Aku tidak ingin mendengarkan alasan atau negosiasimu Erland, sekarang rasakan akibatnya."
Erland dicambuk dengan petir api, ia tidak sanggup melawan banyaknya mahluk yang mencambuk dirinya, hanya meregang, tubuhnya mulai mengeluarkan darah segar, badannya yang bersih kini penuh bekas bekas luka.
"Aaaakkkh... aaakkkh...
Tolong hentikan kaisar kegelapan, ampuni aku."
Menahan kesakitan karena cambukan, Erland terus saja berteriak mencari keberadaan Octavia.
"Dimana kamu Octavia, keluarlah sekarang !
Aku tidak mampu bertahan disini, tolong bantu aku." Teriak Erland dengan penuh ketakutan didadanya. Ia tidak memperdulikan petir api yang mulai merajai tubuh sampai menusuk tulang tulangnya.
Dengan sekejab datanglah sekelabak bayangan putih yang menjelma menjadi wanita cantik. Ia mulai mengayunkan tangannya, menyerang dan melemahkan petir api itu satu persatu. Sekuat tenaga ia menghancurkan petir api dari para budak, milik sang kaisar kegelapan.
Berapa menit kemudian, wanita cantik itu berhasil memusnahkan semua petir api, pohon tumbang dimana mana, seakan ada pertarungan hebat yang telah terjadi.
"Hahaha... Akhirnya kamu datang juga. Untuk apa mencariku ?"
"Octavia, istriku sedang sekarat. Aku tau itu perbuatanmu kan ?" Tanya Erland.
"Kamu itu memang laki laki bodoh Erland, untuk apa membawanya ke dunia kita, kalau kau hanya akan membuatnya sengsara ?
Lihat tubuhmu yang lemah itu sekarang, kau sedang sekarat, ilmumu tidak akan berguna, masih saja memikirkan istrimu.
Cuiiiih..."
"To, tolong aku Octavia, tolong selamatkan istriku, tubuhnya akan hangus terbakar jika kau tidak membantunya."
"Aku bisa membantumu menyelamatkan istrimu, tetapi syaratnya kau harus kembalikan dia kedunianya, disini bukan tempat yang aman untuknya. Aku tidak ingin membiarkan kau tewas mengenaskan.
Berjanjilah setelah ini kau akan mengembalikan istrimu kedunianya. Dia tidak pantas disampingmu, didunia kita masih ada aku yang akan selalu menemanimu." Ucap Octavia tegas.
"Tidak, tidak mungkin semua itu, jangan bermimpi, karena aku sudah terikat gelang suci dengannya, itu tandanya dia sudah jadi milikku seutuhnya, tidak akan ada yang bisa mengembalikan Liliana kedunianya. Hardik Erland.
Berusaha bangkit dengan sisa sisa kekuatan yang dimilikinya. Erland pergi meninggalkan Octavia, ia terus berjalan menyusuri hutan belantara.
Octavia tidak mau menolong, dengan kondisi Erland saat ini. Dia memberikan ruang Erland untuk pergi dari tempat itu.
Di fikirannya, "toh juga, pada akhirnya dia akan datang kembali bermohon padaku, demi istri manusianya itu." Senyum licik mengembang diwajahnya, sebelum Octavia kembali keistana tempat tinggalnya.
Erland masuk kehutan lebat, ia terus berjalan tanpa arah, melewati perbukitan, entah bagaimana dengan istrinya saat ini. Tiba tiba saja Bix datang menghampirinya dan memberi kabar buruk.
"Tuanku, cepatlah mencari pertolongan, saat ini istrimu semakin parah, wajah dan seluruh tubuhnya menghitam hingga hampir tidak dikenali lagi, bau busuk yang keluar dari tangannya menyebar diseluruh istana."
Seketika Erland merasa khawatir, apa benar yang Octavia katakan jika dirinya hanya membuat Liliana sengsara di dunianya.
"Bix, apa kau mengenal letak satu kerajaan yang bernama Kota Tua ?"
"Maksudmu Kerajaan milik tuan Oxados ?"
"Benar Bix, satu satunya tempat untuk mengambil air suci, hanya dengan meminum air itu, Liliana bisa disembuhkan."
"Tapi tuan, dengan kondisimu yang seperti ini kau tidak dapat mengambilnya. Benar air suci ada di Kota Tua, tetapi untuk mengambilnya tuan harus datang ke Kastil Tua yang terletak diarah sebelah utara kerajaan itu."
"Aku tidak peduli Bix, nyawa Liliana dalam bahaya, aku harus menyelamatkan istriku."
Bix kau bisa membantuku terbang untuk masuk ke daerah kekuasaan milik Oxados."
"Tidak tuan, maafkan aku tidak bisa membantumu karena wujudku yang sesungguhnya belum sempurna, jika aku memaksakan diriku untuk masuk ke sana sama saja kau akan membunuhku tuan, dan kau tidak akan melihat aku selamanya."
"Baiklah Bix, pulanglah dan jaga istriku jangan sampai terjadi hal yang lebih buruk padanya. Aku akan terus berjalan ke Kota Tua dan berusaha mengambil air suci untuk menyembuhkan Liliana."
Bix mengikuti perintah Erland, dia terbang menyusuri pepohonan, hingga akhirnya kembali ke kerajaan milik Erland. Sedang Erland memaksa melanjutkan perjalanannya.
Di tengah perjalannya, Erland berusaha menyembuhkan lukanya, namun tidak ada tanda lukanya akan sembuh.
"Aneh, kenapa tubuhku semakin melemah seperti ini, padahal aku tidak melakukan hal apapun pada istriku yang melebihi batas di Alam Legenda ini ?
Bagaimana aku bisa melindungi istriku ?Sedangkan aku tidak bisa melindungi diriku sendiri."
Erland istirahat sejenak memulihkan kekuatannya, tiba tiba saja ada dua cahaya kuning datang mendekatinya.
"Hei siapa kalian, apa yang kau inginkan dariku ? Pergilah kalian dari sini, pergiiii... "
Kedua cahaya itu tidak pergi malah semakin mendekat dan berputar putar mengintari tubuh Erland. Semakin lama cahaya itu semakin memasuki alam bawah sadarnya.
Buuuuuusssssh.....
Hembusan itu, membuat Erland sekejab saja sembuh dari luka cambukannya. Ia diam ditempat, tak ada ucapan yang keluar dari mulutnya. Cahaya yang berputar itu kini menjelma menjadi dua manusia sepertinya.
"Si siapa kalian ? Untuk apa kalian membantuku ?"
"Kamu tidak perlu tau siapa kami, suatu saat kelak kau akan mengetahuinya.
Kami membantumu, karena kami mengetahui tujuanmu untuk pergi mengambil air suci di Kota Tua adalah menyembuhkan istri manusiamu."
Kini wajah Erlan menjadi bersahabat, karena mereka menolongnya, namun sebelumnya ia sangat kaget dengan penuturan dua orang didepannya ini, padahal selama ini hanya Octavia yang mengetahui istri manusianya, kenapa sekarang sudah ada dua orang yang mengetahui berita itu.
"Sudahlah Erland, untuk sekarang tidak penting kau mengetahui kami, sekarang pergilah, pergi selamatkan istrimu sebelum terlambat, larilah ke arah jalan yang ada cahaya dibalik pohon itu." Tutur salah seorang dari mereka.
Merasa percaya dengan kedua orang yang membantunya secepat mungkin Erland berlari menuju Kota Tua, mengikuti arah jalan yang diberitahukan padanya
Dalam hati Erland bertanya tanya sebenarnya siapa kedua lelaki dan perempuan itu ?
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 37 Episodes
Comments
Moh Samsul
Lanjut thor
2022-10-08
0
Sandra Lee
ahh... ga sabar nungguin lanjutannya... semangat author
2022-10-07
1