Kemarahan sangat jelas di wajah Aurel, dadanya naik turun menahan amarah yang bisa saja ia luapkan pada pria tua yang kini duduk tak jauh darinya duduk
"Kakek ... lelaki di pegang karena ucapannya, dan di hormati karena janjinya, saya harap di dalam semua kebusukan kakek dan keluarga Kakek, Kakek masih memiliki sesuatu yang berhati ... !" ucap Aurel
"Aku beri waktu hari ini saja, untuk mu menikmati kemenangan mu, ku harap kau memiliki rasa Penyesalan, jika masih tetap mau bertahan, mari kita saling tak kenal, dan ingatlah ... kasus kecelakaan ini pasti akan aku buka setelah ini"
Setelah mengatakan hal itu Aurel langsung memalingkan wajahnya dari sang kakek yang kini terdiam menatap Aurel .
Merasa dirinya di permalukan, Kakeknya dan yang lainnya keluar dari tempat Aurel di rawat.
"Brengsek, aku di kalahkan anak ingusan seperti dia, lihat saja ... baiklah ... mungkin saat ini kalian selamat, tapi aku ... ! aku akan menjadikan Rian sebagai Ceo perusahaan ini secepatnya " ucap pamannya Aurel
Sedangkan Aurel sudah menyuruh Rein untuk mengurus apa yang sudah ia inginkan
Aurel melihat kearah sekeliling nya, ada Rian dan Rere, Mereka tidak tahu akan kejadian yang sebenarnya, Tapi Rian bisa melihat kebencian di mata Aurel pada keluarganya.
Mata lembut Aurel yang selalu membuat siapapun melihatnya langsung jatuh hati , tidak seperti sekarang yang mana tatapannya penuh dengan amarah dan benci yang begitu mendalam. Benci yang selalu ia pendam dan akhirnya menjadi dendam.
"Aku tidak tahu, apa alasan dari kemarahan mu ini, Tapi ... kau masih sakit, tidakkah kau harus lebih tenang dulu," ucap Rian seraya mengelus kepalanya Aurel.
"Tenang kakak bilang aku harus tenang? Kecelakaan ini bukanlah kecelakaan biasa Kak, Ini di sengaja, Karena mereka menginginkan kami mati,'" ucap sengit Aurel pada Rian
"Jika bukan karena Kak Rein yang datang, Mungkin kami semua sudah menjadi mayat saat ini," Aurel berkata seraya mengingat bagaiaman keluarga nya bahagia saat itu.
Rein adalah seorang lelaki blasteran tentu meskipun penampilan nya kini masih acak-acakan tetapi terlihat tampan dan berkarisma.
"Kau terlihat Arogan di hadapan semua orang, tapi kau begitu menyebalkan di hadapan ku" ucap
"Kau yang menyebalkan, Kau masih saja memanggil ku itik, Apakah kau tidak lihat ... penampilan kau sudah jauh berbeda dengan yang dulu,"cebik Aurel
Lama mereka terdiam di depan ruangan orang tua Aurel, Karena mereka sekarang dalam pemeriksaan dokter.
"Kau tahu, aku tidak pernah menyangka akan mendapatkan kejadian seperti ini, Sebelum nya, aku menyaksikan kekasihku selingkuh dengan temanku, lalu ... kami mengalami kecelakaan, sehingga membuat kedua orang tuaku, Apa salahku dan keluargaku?" ucap Aurel Seraya menatap ke arah Rein
"kita memiliki nasib yang sama, hanya saja kita melaluinya dengan cara yang berbeda, kita sama-sama mengalami penghianatan dari orang yang kita cintai, bagaimana kalau kita bersatu dan menunjukkan pada mereka bahwa kita bisa hidup tanpa mereka" ucap Rein serius membalas tatapan Aurel
Pengkhianatan itulah yang telah mengubah kepribadian seseorang bisa berubah secara drastis, seberapa besar pengkhianatan yang ia rasa sehingga rasa dendam dan kecewanya sangat mendalam.
"Baiklah ... ayo kita bersepakat, kita akan buat mereka menyesal karena telah membuat hati kita sakit," ucap Aurel
***
Sedangkan apa sengaja Rian mendengar semua ucapan ayah dan juga kakeknya.
Ryan tidak menyangka bahwa mereka bisa senekat Itu dan bisa membuat rencana kejam untuk menghabisi keluarga Aurel.
"Rian tidak menyangka bahwa ayah dan juga Kakek bisa memiliki rencana selicik ini untuk mengambil perusahaan paman, Apa yang ayah dan kakek pikirkan, harta dan kekuasaan ... Apakah itu jauh lebih penting dari kekeluargaan kita?" ucapan Ryan membuat kedua orang itu berhenti berkata.
Di ruang keluarga itu bukan hanya ada ayah dan kakeknya tapi juga ada ibu beserta saudara-saudara yang lainnya, mereka semua menginginkan kematian pamannya, karena mereka merasa iri dengan kesuksesan yang diraih oleh pamannya.
"Ryan apa yang kau katakan kami semua melakukan ini hanya untukmu, jika mereka tiada maka perusahaan akan jatuh pada tangan kita" ucap ayahnya Ryan
"Tapi perusahaan itu bukanlah hak kita, Ryan tidak menginginkan sedikitpun harta dari paman, Kenapa kalian serakah! sehingga kalian menginginkan kematian paman dan juga keluarganya,"
Plak ...
sebuah tamparan mendarat di pipi Rian dari kakeknya.
"jaga bicaramu pada orang yang lebih tua Rian, dia ayahmu dia menginginkan yang terbaik untukmu, memangnya apa yang bisa diharapkan dari Aurel?" bentak sang kakek
"ingin memberikan yang terbaik untukku dengan cara kotor seperti ini, lebih baik aku miskin dan tidak memiliki apapun daripada aku harus mengambil harta orang lain kakek, aku tidak menginginkan kedudukan ataupun jabatan, aku juga tidak ingin harta yang bergelimang, jika aku harus kehilangan orang-orang yang aku cinta, aku menginginkan Aurel dan keluarganya, aku mencintai mereka,aku sangat peduli pada mereka Lalu kenapa kakek ingin mengambil mereka dariku," ucap Ryan dengan menahan kesal
"Apa salah Paman pada kakek? sehingga kakek tega ingin membunuh mereka, mereka keluarga kita, Paman adalah anak kakek, Lalu kenapa kakek ingin mereka tiada?" tanya Rian yang merasa penasaran dengan alasan mereka melakukan hal kejam itu pada keluarga Aurel.
Seketika mereka semua yang ada di ruangan itu terdiam, Iya ... hanya Rian yang tidak tahu alasan kenapa mereka sangat membenci keluarga Aurel.
"Kenapa kalian samua diam? Apa alasan kalian membenci keluarga Aurel?" tanya lagi Ryan
"Ryan itu urusan orang tua, kau sebagai anak hanya bisa mengikuti apa yang orang tua lakukan" ucap sang Bunda Rian
"Mengikuti jalan yang salah? Bunda ... Apakah Bunda menasehati atau ingin menjerumuskanku?" tanya Rian
"Sekarang Rein datang dan akan mengurus kecelakaan ini, aku yakin dengan cepat orang yang Rain suruh pasti akan menemukan bukti ,bahwa kalian adalah dalang dari kecelakaan ini, dan saat itu juga semua kebanggaan kalian akan hancur, Apa gunanya harta jika kita tidak bisa menikmatinya, Apa gunanya kedudukan jika kita ada dalam penjara, kakek ... Ayah, aku hanya ingin menasehati kalian, minta maaf lah pada keluarga Aurel, sebelum mereka benar-benar menuntut kakek dan ayah dan menjerumuskan kalian dalam penjara," ucap Rian Seraya meninggalkan keluarganya.
Apa yang dikatakan Rian ada benarnya, mereka terbukti masih hidup, tentu yang akan rugi adalah kakek nya dan juga ayahnya Rian.
*****
"Rein sudah mengurus semuanya, Pa. paman dan bibi sudah selamat dari kecelakaan itu tapi mereka mengalami koma," ucap Rein pada kedua orang tuanya.
"Jaga Mereka kami akan segera menyusulmu ke sana," ucap Papanya Rein
"Baik, Pa ... aku dan Aurel juga memiliki kejutan untuk papa dan mama " ucap Rein
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Cahaya Warna
waddduuuh up nya lama sekali ......nyerah dah
2022-10-23
1
Itarohmawati Rohmawati
lanjut thor
2022-10-04
0
Lusi Safitri II
lanjut kk
aku suka cerita kek gini
2022-10-02
2