BAB 7

Kaisar pulang menuju rumahnya, dilihat sang Oma sedang membaca majalah di teras rumah sambil menikmati suasana sore.

"Oma.." Panggil Kaisar lalu menghampiri dan mencium puncak kepala sang Oma.

"Sudah pulang Kai?" Tanya Mutia yang kini mengusap puncak kepala Kaisar.

"Sudah Oma, tadi bertemu dulu dengan Ryu dan berbincang sebentar dengannya." Jawab Kaisar.

"Kapan Ryu pulang ke Indo?" Tanya Mutia ingin tau tentang sahabat terdekat Kaisar.

"Minggu depan, Ryu akan langsung kerja di klinik milik keluarganya yang bertempat di sebuah desa dekat tepi pantai." Jawab Kaisar.

Mutia menganggukan kepalanya. Lalu ia menatap wajah sang cucu dan menggenggam tangan Kaisar. "Oma tau apa apa yang kamu pikirkan." Kata Mutia yang slalu mengerti cucu nya itu.

"Aku tidak ingin kembali, Oma. Tapi aku tetap harus kembali untuk mencari Mama dan adikku yang tidak aku ketahui keberadaannya." Lirih Kaisar.

"Kai kita harus kembali untuk mencari Mama dan adikmu, mantapkan dan kuatkan hatimu, Kai." Ucap Mutia menguatkan.

**

"Keiii...!!" Keiina menoleh saat namanya dipanggil oleh temannya.

"Ishhh telingaku sakit tau!! Kamu manggil namaku kenceng sekali." Kata Keiina pada temannya yang bernama Bayu.

Bayu tertawa, "Ciye yang sudah mau lulus. Pinter banget sih udah mau lulus lagi aja."

Keiina hanya mengerdikan bahunya. "Aku harus lulus dengan cepat agar tak terus menyusahkan Mama, lagian aku hanya mengambil D3, sudah semestinya aku lulus."

Bayu yang tau perjuangan Keiina bersama Adelia hanya tersenyum. "Nih ada lowongan kerja, jadi administrasi di sebuah klinik di daerah kita, masih dekat dengan rumahmu." Kata Bayu lalu memberikan sebuah kertas pada Keiina.

Keiina menerimanya lalu membacanya. "Klinik ini kan katanya mau di bangun menjadi rumah sakit." Gumamnya yang terdengar oleh Bayu.

"Iya, karna itu butuh administrasi. Kamu coba saja melamar kerja disana. Siapa tau diterima." Kata Bayu mengusulkan.

Keiina berpikir sejenak. Tugas akhirnya sudah di terima dan tinggal menunggu wisuda. Sebenarnya Keiina mempunyai rencana untuk melamar pekerjaan di kota dan mencari keluarga Kakaknya. Namun Keiina tidak ingin meninggalkan Adelia dan membuat Adelia bersedih.

Keiina pulang ke rumah dan kembali membantu sang Ibu di toko kue nya.

Berita tentang pembangunan rumah sakit di daerahnya sudah menyebar dan menjadi perbincangan warga sekitar, terutama para pengunjung toko kue.

"Ma, kue ini pesanan siapa?" Tanya Keiina saat melihat kue tart tak bertuliskan nama.

Adelia melihat kue tart dengan hiasan power rangers. Matanya mengembun setiap ia melihatnya. Keiina tersadar saat mengetahui tanggal di hari ini. Ini merupakan hari ulang tahun sang Kakak yang tidak pernah ia kenali.

"Maaf, Ma. Keii lupa kalau hari ini ulang tahun Kak Kai." Ucapnya menyesal.

Adelia tersenyum. Sedari awal Adelia memang menceritakan pada Keiina soal kehidupannya dan mengapa mereka berada di daerah ini.

"Tolong di bungkus, sebentar lagi akan ada kurir yang membawanya untuk di nikmati oleh anak anak panti." Ucap Adelia tersenyum.

Setiap ulang tahun Kaisar, Adelia slalu membuatkan kue tart bertemakan power rangers, dan membagikan bingkisan snack untuk anak anak panti yang berada di daerahnya.

"Kai, kamu sudah 25 Tahun. Apa kamu masih mengingat Mama? Semoga Tuhan berbaik hati untuk mempertemukan kita secepatnya, Kai. Mama Rindu." Gumam Adelia sambil memeluk pakaian milik Kaisar kecil yang pernah ia bawa saat meninggalkan rumah keluarga Wiguna.

"Ma.. Apakah Kakak akan mencari kita? Bolehkan jika aku saja yang mencarinya, dan menghukup Papa juga istrinya?" Batin Keiina setiap kali melihat air mata kesedihan di wajah Adelia.

**

Kaisar menatap rumah yang sudah delapan tahun ia tinggalkan. Setelah lulus dari SMA, Anhar mengirim Kaisar langsung ke luar negri tanpa meminta persetujuannya.

Sekelebat kenangan bertahun tahun itu kembali menari di ingatan Kaisar.

"Mamaa.." Panggil Kaisar kecil dan Adelia berjongkok di depan Adelia.

"Jadi anak yang baik dan menurutlah sama Oma." Kata Adelia entah untuk keberapa kalinya.

Kaisar kecil mengangguk. "Mama jaga kesehatan, jangan capek capek ya keljanya." Ucap Kaisar kecil.

Adelia tersenyum, berusaha terlihat baik baik saja di depan Kaisar kecil.

Adelia melangkah masuk ke dalam mobil. Supir pribadi Mutia bernama Hadi akan mengantar Adelia ke rumah barunya.

"Daaah Mama, Kai sayang Mamaa." Kata Kaisar kecil sambil melambaikan tangannya saat melihat mobil yang ditumpangi oleh Adelia mulai bergerak dan meninggalkan kediaman rumah keluarga Wiguna.

Kaisar memejamkan matanya saat kenangan terakhirnya bersama sang ibu teringat begitu saja.

Tangan hangat yang begitu lembut meski tertutupi keriput, menyentuh punggung tangan Kaisar yang mengepal. Membuat Kaisar menoleh ke arah Mutia yang duduk di sebelahnya.

"Ada Oma." Bisik Mutia.

"Kai rindu Mama, Oma." Kata Kaisar terlihat rapuh.

"Tegakan kepalamu, jangan terlihat lemah dihadapan orang lain, Kai." Kata Mutia menguatkan dan Kaisar mengangguk mengerti.

Kaisar keluar dari mobil dan membantu Mutia juga. Kaisar menghela nafas, mencoba menguatkan dirinya sendiri. Bukan musuh yang ia hadapi melainkan sosok seseorang yang bergelar Ayah yang akan menjadi lawannya saat ini.

"Selamat datang kembali, Tuan Muda Kai." Sapa seorang pengacara keluarga Wiguna bernama Yoda.

Kaisar mengangguk tanpa jawaban, aura dinginnya begitu terasa membuat semua orang yang menyambutnya merasa semakin segan terhadapnya.

Anhar dan Riska pun berada disana, menyaksikan kepulangan Kaisar bersama Mutia. Kaisar begitu lembut memperlakukan Mutia namun tetap dingin saat berhadapan dengan orang lain.

Kaisar dan Anhar saling bertatapan, sejenak rasa rindu pada sang anak membuat Anhar ingin berhambur memeluknya. Namun saat Anhar ingin melangkahkan kakinya, langkahnya begitu saja terhenti saat Kaisar seolah mengalihkan keadaan.

"Dimana Mbak Nina?" Tanya Kaisar.

Pak Pur kepala asisten rumah tangga langsung maju satu langkah untuk menjawab. "Maaf Tuan muda, Nina sedang berada di dapur untuk menyiapkan makanan kesukaan anda dan Nyonya besar." Jawab Pak Pur.

"Panggilkan Mbak Nina." Perintah Kaisar.

Pak Pur memberikan kode pada asisten rumah tangga lainnya untuk memanggil Nina. Tidak lama kemudian Nina berjalan tergopoh gopoh lalu berdiri di sebelah Pak Pur dan menunduk.

"Mbak Nina." Panggil Kaisar yang sebenarnya rindu dengan pengasuhnya sedari kecil itu.

"Iya Tuan Muda." Jawab Nina.

"Tolong bantu Oma untuk duduk." Pintanya.

Riska menatap tak suka, "Cih, hanya membantunya duduk untuk apa harus memanggil Nina segala." Batin Riska.

"Pak Pur, umumkan pada penghuni rumah ini tanpa terkecuali, mulai saat ini, Mbak Nina adalah pelayan pribadi Oma dan aku. Semua keperluan Oma dan aku, harus Mbak Nina yang menyiapkan termasuk makanan apa yang akan kami makan harus Mbak Nina yang menyiapkannya." kata Kaisar memberi perintah.

"Baik Tuan muda." Jawab Pak Pur menyetujui.

Kaisar mengedarkan pandangannya, lalu ia melihat ke arah Nina. "Mbak Nina, tolong antarkan Oma ke kamar untuk beristirahat. Pastikan Oma nyaman di kamarnya." Titah Kaisar namun setiap perintahnya tetap menghormati Nina.

"Baik Tuan muda." Jawab Nina kemudian membantu Mutia berdiri dan mengantarnya ke kamar.

"Pak Yoda, tolong siapkan rapat direksi besok." Kata Kaisar.

"Kai, kamu baru pulang. Apa mau langsung ke kantor?" Tanya Anhar pada akhirnya.

...****************...

Yoda ada disini sebagai figuran.. Ada yang tau gak Yoda anak siapa di Novelku yang lainnya?

Terpopuler

Comments

Lilis anggriani Lilis anggriani

Lilis anggriani Lilis anggriani

ngga tau thoor aku baru soalnya/Smile/

2024-04-27

1

ine

ine

nga tau karna aku baru mampir.

2024-05-03

0

Yani Maria Hadiansyah Yani

Yani Maria Hadiansyah Yani

Bacanya sambil 😭😭😭😭

2024-04-25

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!