Saat kinan kembali kerumah hari sudah gelap.
Kinan langsung memilih untuk masuk kekamar tidur dan mandi sebelum tidur.
Sebelum kinan tidur terdengar sayup sayup suara mobil memasuki halaman rumah.
"apakah itu dewa??" monolog kinan
"tapi bukankah dia bersama rena" ucap kinan bertanya tanya
Belum selesai kinan menyimpulkan,dewa sudah masuk kedalam kamar dalam keadaan basah kuyup.
Dewa masuk tanpa memperdulikan kinan,lalu terdengar suara air mengalir.
Begitu dewa pulang,kinan tak bisa tidur lagi,jadi ia memilih bangun dan mengenakan baju hangat,
Lalu kinan mengambilkan piyama untuk dewa dan meletakkannya diatas ranjang,kemudian ia pergi kebalkon.
Ketika kinan sedang berdiri dibalkon,ia mendengar suara pintu kamar mandi dibuka,lalu kinan menoleh dan terlihatlah dewa yang keluar dari kamar mandi hanya mengenakan handuk yang membungkus bagian bawah tubuhnya.
Kinan memandang dewa dengan takjub,ia terpesona dengan ketampanan dewa.
Dewa yang sadar kalau dirinya sedang ditatap oleh kinan,langsung menoleh dan menatap kinan sebentar sambil mengerutkan alisnya lalu berkata "kemari..."
Kinan pun menurut,dia maju dan dewa langsung melemparkan handuknya kearah kinan dan berkata dengan suara rendah "bantu aku mengeringkan"
Lalu dewa duduk ditepi ranjang,kinan naik keranjang dan berdiri dengan tumpuan lutut dibelakang dewa ,lalu mengeringkan rambut dewa.
"besok kan ulang tahun ayah,kita harus pergi kerumah lama sepagi mungkin,"ucap kinan tanpa berniat untuk mengajak ngobrol dewa,karena ia yakin dipikiran dewa hanya ada rena.Kinan hanya sekedar mengingatkan dewa.
"iya," sahut dewat singkat
Kinan yang tahu kalau dewa sangat enggan untuk ngobrol dengan dirinya pun hanya diam.Setelah selesai mengeringkan rambut dewa,kinan pun merebahkan badannya bersiap untuk tidur.
Biasanya dewa akan pulang ketika ia sudah tidur,tapi sudah beberap hari ini dewa pulang lebih awal sebelum kinan tidur.
Setelah mengganti dengan piyama,dewa langsung ikutan tidur disamping kinan,ia memeluk kinan dari belakang dan menciumi rambut kinan sambil melepas kancing piyama yang kinan kenakan.
Kinan terdiam sejenak dengan tingkah dewa,lalu kinan memegang tangan dewa dan berkata "dewa aku_"
"kenapa,kamu tak mau??" tanya dewa memotong perkataan kinan.
"iya,karena badanku semuanya sakit,ditambah aku lagi pusing" batin kinan.tapi bukan itu keputusan kinan
"tolong lakukan dengan pelan pelan.." ucap kinan pada akhirnya,
Dewa mengerutkan keningnya,tanpa kata kata dewa langsung membalikkan badannya dan memulainya dengan liar.
Seiring dengan keliaran dewa,hujan diluar pun turun dengan begitu lebatnya disertai kilat dan petir yang menggelegar.
Setelah puas dewa pun turun dan pergi kekamar mandi,dan ketika dewa keluar ponselnya pun berdering.
Dengan rambut yan masih basah dewa menjawab panggilan tersebut lalu berkata
"rena,tenangkan dirimu jangan panik.." ucap dewa dengan lembut.
Tanpa diberi tahu pun kinan tahu kalau yang menghubungi dewa dijam jam malam begini hanya rena.
setelah mematikan telponnya,dewa bergegas mengganti bajunya untuk pergi menemui rena.
Kinan pun bergegas bangun dan berkata dengan nada lembut sambil menarik tangan dewa "dewa,aku mohon,untuk malam ini kamu jangan pergi"
"sekarang kamu menginginkan aku lagi??" ucap dewa sambil menatap kinan dengan dingin
"dewa..tolong tinggallah malam ini denganku.." ucap kinan lagi dengan nada memohon
Tapi dewa tak memperdulikan kinan,ia tetap pergi untuk menemui rena.
Kinan tak mampu berkata kata lagi,ia hanya bisa menangis ditengah malam diderasnya hujan dan petir yang saling menyambar,hingga ia tertidur dalam keadaan lelah karena menangis.
Pagi harinya kinan terbangun dengan mata bengkak,kinan langsung mengompressnya,setelah dirasa cukup,kinan pun segera mandi dan bersiap untuk pergi kekantor.
Begitu sampai dikantor kinan langsung masuk keruangannya.
Dan kinan langsung mengerjakan beberapa dokumen yang sudah menumpuk dimejanya
Saking sibuknya bekerja kinan sampai lupa kalau ia ada janji bertemu dengan fani untuk makan siang bersama.
Hingga Rina masuk dan mengingatkan kalau dirinya ada janji dengan fani dan sudah ditunggu dibawah.
"tok tok..." rina mengetuk pintu
"masuk .." jawab kinan tanpa menoleh
"maaf bu...mengganggu waktunya,tapi ini sudah waktunya makan siang,dan ibu ada janji dengan bu fani untuk makan siang_" belum selesai rina memberitahukan kinan sudah memotongnya
"oh..astaga..aku kelupaan..." ucap kinan sambil menepuk jidatnya.."ok,makasih rin...aku segera turun.."ucapnya sambil beranjak dari duduknya tak lupa menyambar tas dan hp nya.
Sesampainya dilobi,fani membuka kaca mobilnya lalu melambaikan tangannya.Kinan langsung menghampiri mobil fani dan masuk kemobil lalu duduk dikursi penumpang di samping fani.
"sori sori fan..gue kelupaan..." maaf kinan sambil menggunakan safety beltnya
"gue dah biasa Nan..loe pasti akan lupa segalanya ketika sudah didepan buku dan semacamnya..." sahut fani
"hihihi...tapi gue hari bener bener sibuk fan..kamu tahu sendirilah ini kan akhir bulan.." kinan mencoba membela diri,fani hanya manggut manggut saja sambil fokus kejalanan.
"ngomong ngomong kita mau makan siang dimana.." tanya kinan yang penasaran
"ditempat baru,ini itu restorannya lagi hitz banget...." fani memberitahukan
"rame gak..entar antre lagi..." ucap kinan khawatir..ia paling malas ngantri
"tenang aja gue dah booking tempatnya kok,untuk menunya gue dah pesen juga sesuai dengan selera loe.." jelas fani yang membuat kinan lega.
Sesampainya direstoran yang mereka tuju,fani langsung bertanya kesalah satu karyawan dimana letak meja yang telah ia pesan,dan pramusaji tersebut langsung menunjukkan tempat yang telah dipesannya.
"hmmmm...sejuk ya..ini itu gue banget tahuu..." ucap kinan sambil merentangkan tangannya
"guee...." tunjuk fani kedadanya
"loe emang paling pinter fan..." puji kinan sambil mencubit pipi fani
"ihh apaan sih..kayak anak kecil tahu..." ucap fani tak terima
"hihi..anak kecil yang sudah bisa bikin anak kecil bikin emeesssh.." ucap kinan lagi lagi mencubit pipi fani
"kinan..."
kinan dan fani langsung menoleh kesumber suara.
"siapa nan.." tanya fani pelan sambil menggoyangkan tangan kinan
"renata..sepupu dewa..."ucap kinan datar
" ohh...pantesan mereka pergi berdua.."ucap fani setengah berbisik "tapi kok sepertinya aneh deh..."
"ya gitu deh..." jawab kinan masih dengan wajah datar
"kinan...aku dan dewa makan siang disini juga hloo..." ucap rena memberitahu sambil menggelondoti dewa.
"hmmm" jawab kinan malas
"ya udah aku cari tempat duduk dulu ya...ayo waa" ajak rena kedewa dengan santainya
Dewa yang dari tadi menatap kinan tanpa berkedip hanya diam tak merespon ajakan rena
"itu beneran sepupunya dewa.." tanya fani ragu
"hmmm.." jawab kinan malas
"kok aneh gitu sih..dari bau baunya seperti nya rena ini terobsesi dengan dewa" fani mencoba menganalisis
"sudahlah gak usah bahas tentang mereka..bikin mood gue jelek aja..oh iya gimana kabar om dan tante..??"tanya kinan berusaha mengalihkan
"baik...papah dah bisa jalan jalan keliling komplek" jawab fani setelah menyeruput minumannya
"terus hubungan loe dengan junot gimana.." tanya kinan kembali
"nah itu dia...junot susah banget gue hubungin,," jawab rena tak bersemangat
"kok bisa,,mungkin hp nya hilang atau gimana fan.." ucap kinan mencoba menebak
"entahlah...tapi gue ngerasa kalau junot mulai ngehindar dari gue.." fani menyampaikan kecurigaannya
"emang kalian ada masalah apa,sehingga kamu berfikiran kalau junot menghindar dari loe.." tanya kinan penasaran
"emmm...i itu...gu gue..." fani terbata bata menjawab pertanyaan kinan
"loe kenapa fan..." tanya kinan makin penasaran.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments