Ketika keluar dari ruangan dewa kinan dibuat kaget dengan keberadaan rena yang sudah berdiri didepannya.
"ada kepentingan apa kamu diruangan dewa??" tanya rena sok pengen tahu
"kamu mau tahu aja atau mau tahu banget??" tanya kinan balik
"asal kamu tahu ya,tanpa kamu beri tahu pun aku bakalan tahu dari dewa," jawab rena sambil memandang kinan sinis
"ya udah kamu cari tahu aja dari dewa,kenapa mesti tanya aku.." ucap kinan mengendikkan bahu dan berlalu dari hadapan kinan
"huhh dasar,,orang kampung..." maki rena yang masih terdengar oleh kinan namun diabaikan.
karena diabaikan oleh kinan,rena memilih masuk keruangan dewa tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"wa...temenin aku cari baju buat besok lusa untuk acara jessika,.." pinta rena ke dewa.
"kamu bisa pergi dengan rendy,," ucap dewa sambil mengambil hp nya untuk menghubungi rendy
"aku gak mau pergi dengan rendy,aku maunya pergi sama kamu,," ucap rena sambil menampilkan wajah sedih
Dan itu membuat dewa mengurungkan niatnya menghubungi rendy dan mengiyakan permintaan rena.
Rena tahu kelemahan dewa adalah ketika melihatnya bersedih,makanya dia pura pura bersedih.
"makasih wa,.." ucap rena sambil memeluk dewa dan langsung dilepaskan oleh dewa
"aku sudah beristri,tolong jangan main peluk sembarangan.." ucap dewa memberitahu
Dan itu membuat rena langsung menekuk wajahnya dan mengeluarkan air mata buayanya.
"aku hanya memelukmu,karena aku sudah menganggap kamu seperti kakakku,aku sangat merindukan bang reynald..hiks hiks" tangis rena yang membuat dewa tak tega dan akhirnya memeluk rena supaya reda tangisnya.
" ya sudah,kamu boleh peluk aku jika rindu kakakmu."ucap dewa akhirnya mengijinkan rena untuk memeluknya.
"terima kasih dewa..." ucap rena dengan anggukan dan tersenyum senang.
"sekarang sudah lebih baik kan,aku akan mengerjakan ini dulu,nanti saat tiba makan siang baru kita pergi.." ucap dewa sambil menunjuk map map berisi laporan dimeja kerjanya
"hu'um...,kalau gitu aku duduk disofa itu ya untuk nungguin waktu makan siang tiba.." rena minta ijin ke dewa untuk menunggunya diruangan ini
"apa kamu tidak akan bosan nungguin aku??" tanya dewa memastikan
"tentu saja tidak,aku akan senang bisa selalu bersama kamu..." ucap rena
"tapi aku gak mau kalau kamu bosan...lebih baik kamu jalan jalan saja dikantor ini,,,dibawah kan ada kafetaria kamu tungguin aja aku disitu,..." usul dewa
Rena berpikir sebentar dan akhirnya manggut manggut"ok aku akan jalan jalan disekitar kantor saja"jawab rena menyetujui usul dewa
"nah gitu,biar kamu kenal dengan orang orang kantor,kamu bisa main juga keruangan kinan dilantai sepuluh disana kamu bisa mengenal kinan.."dewa memberi usulan
" itu juga tidak buruk,aku akan berusaha mrngenal kinan lebih dekat.."ucap rena membenarkan ucapan dewa namun beda niat dengan dewa.
Jika dewa punya niat supaya mereka bisa lebih dekat,,
Sedangan rena ia mempunyai niat untuk menjauhkan dewa dengan kinan.
"ya sudah...kalau gitu aku langsung kebawah ya..." ijin rena kedewa
"hati hati,,," ucap dewa mengingatkan rena
"kamu tenang saja,aku sudah bukan anak kecil,tak perlu khawatir" jawab rena sambil menjauh
Setelah kepergian rena,dewa melanjutkan pekerjaannya kembali.
Ketika tengah memeriksa laporan, tiba tiba dewa teringat oleh kata kata kinan yang mengatain kalau dirinya tak normal
"aku harus menyelesaikannnya malam ini,aku harus membuktikan kalau aku normal,," monolog dewa
"tapi aku mesti gimana ngelakuinnya,,apa aku harus terang terangan kalau aku mau dia seutuhnya,,atau pura pura tak sadar alias mabuk,." tanya dewa kedirinya sendiri
"ini sungguh membuatku gila,dia pikir aku tak mau menyentuhnya,hahhh" ucap dewa gusar
Sedangkan dilantai sepuluh,kinan sedang berusaha menahan emosinya.Ia tahu kalau rena adalah adik sepupu dewa.Namun ia tak menyangka kalau rena bisa selancang itu menyuruhnya untuk meninggalkan dewa dengan alih alih prihatin.
"maksud kamu apa dengan menyuruhku untuk menjauhi suamiku sendiri??" tanya kinan yang merasa sebal karena permintaan rena yang tak masuk akal
"ya kamu kan tahu,kalau dewa itu tidak suka sama kamu,dia menikahimu karena permintaan nenekmu yang sudah tiada itu,,dari pada kamu sakit hati dengan sikap dewa ke kamu,lebih baik kan kalian cerai saja"rena berusaha membujuk kinan
" dengar ya nona rena yang cantik,,kamu itu bukan siapa siapa aku,jadi kamu tak ada hak ikut campur kehidupan aku,.."ucap kinan mengingatkan aulia kalau dirinya bukanlah siapa siapanya.
"ya sudah kalau kamu tak mau dikasih tahu,,,aku itu prihatin sama keadaan rumah tanggamu" ucap rena berusaha menunjukan rasa prihatinnya.
"terima kasih nona rena atas empatimu,kalau sudah tidak ada yang mau diomongin lagi,silahkan keluar,karena saya disini bekerja bukan untuk bermain,.." usir kinan yang diakhiri sindiran
Kinan tahu kalau sebenarnya rena menyukai dewa.Ya siapa coba yang tak jatuh cinta dengan dewa,sudah sukses diusia muda ditambah lagi punya wajah tampan.
Kinan saja langsung jatuh cinta pada pandangan pertama.Saat itu dia dan dewa sedang mengadakan acara lamaran,itulah pertama kali kinan bertemu dengan dewa,,memang dulu ia sempat magang dikantor dewa namun ia tak pernah tahu kalau itu perusahaan dewa.Ia juga belum pernah berjumpa dengan dewa selama magang diperusahaan tersebut.
"ok lah aku akan keluar,lagian ini sudah tiba waktunya karena dewa sudah berjanji untuk makan siang diluar dan menemaniku mencari gaun.." ucap rena sambil menengok kejam dinding diatas pintu dan mencoba memanas manasi kinan
"oh iya,silahkan...semoga harimu menyenangkan bisa berjalan jalan dengan pria sudah beristri,," ucap kinan menyindirnya kembali
"maksud_" belum selesai rena melanjutkan kata katanya dewa sudah membuka pintu tanpa mengetuknya
Kinan dan rena secara otomatis melihat kearah pintu yang terbuka..
"dewa...aku kangeen..." ucap rena sambil berlari kearah dewa dan langsung memeluk dewa
Kinan yang melihat hal tersebut langsung menunduk pura pura sedang memeriksa laporan.
"kamu sudah selesai,..?" tanya dewa ke rena sambil melepaskan pelukan rena
"hu'um" jawab rena disertai anggukan..
"ya sudah ayo pergi.." ajak dewa
"kinan...aku pinjam dewanya ya,," ijin rena lemah lembut,berpura pura baik didepan dewa.
"pake aja..." jawab kinan tanpa mengalihkan tatapannya dari berkas berkas didepannya.
"kamu pikir aku barang,kalau ngomong seenaknya" batin dewa jengkel sambil menatap kearah kinan,namun yang ditatap tak tahu
"udah yok pergi.." ajak dewa sambil membalikkan badan dan melangkah keluar tanpa menoleh lagi ke kinan.
Dan rena mengikuti dewa dari belakang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments