BAB 11 : JAVANESE MAFIA

Karena akan semakin sedikit orang yang ingin menjadi gangster atau pun mafia. Orang-orang akan lebih fokus kepada kebutuhan mereka sehari-hari dari pada harus berurusan dengan para mafia gila itu. Disitulah kesempatan Bagas dan kelompoknya untuk membangun bisnis yang

sekiranya pas dengan keadaan masyarakat pada saat ini.

Orang-orang bukan hanya sekedar mendapatkan uang saja, tapi mereka juga mendapatkan jaminan rasa aman. Meski pun Bagas dan kelompoknya bukanlah aparat, tapi mereka sudah banyak berjasa bagi orang-orang kecil yang ada di sekitar mereka.

Untuk orang-orang yang berbisnis dengan Bagas, tentunya sudah mengetahui kalau semua itu adalah ulah Bagas dan kelompoknya yang selalu menjadi pahlawan bagi masyarakat kelas menengah ke bawah.

Mereka sudah paham hanya dengan melihat semua yang sedang terjadi.

Mereka tetap bersikap tenang, seakan tidak ada apa-apa. Mereka menjaga kerahasiaan jaringan keluarga Sanjaya, karena selama ini mereka semua hidup dengan cara yang diajarkan keluarga Sanjaya kepada mereka.

Dengan beredarnya banyak video dan foto di sosial media, masyarakat menjadi heboh dan mulai memberikan pendapat mereka masing-masing.

Karena akun sosial media yang menyebarkan video dan foto tersebut juga menambahkan lokasi pasti tempat kejadian. Bahkan tidak ada yang disensor atau dirahasiakan sedikit pun. Para aparat penegak hukum langsung bertindak cepat dengan menutup lokasi itu. Mereka juga menjaga tempat itu dua puluh empat jam penuh.

Peraturan ketat juga berlaku di sekitaran tempat itu. Jika ada warga sipil yang berani mendatangi tempat itu, maka dengan terpaksa para aparat akan menangkapnya dan menjebloskannya ke pejara. Bagi mereka yang tetap membantah akan diberi hukuman yang sangat berat.

Berita tentang tempat itu pun sampai ke Presiden. Bapak Presiden langsung mengadakan rapat dengan pihak tentara nasional, agar tentara nasional yang mengambil alih tempat dan kasus tersebut.

......................

(Di ruang rapat)

"Saya perintahkan kepada seluruh pimpinan agar berusaha mengambil alih kasus ini. Saya khawatir akan ada warga sipil yang menjadi korban karena sudah pasti para aparatur sipil tidak akan segan untuk menarik pelatuk mereka."

"Kami akan berusaha, Bapak Presiden. Tapi kami juga harus mengadakan pertemuan ulang dengan seluruh pimpinan yang ada. Karena kami tidak mau adanya pertikaian diantara para aparat, baik tentara maupun polisi."

"Lakukan apa yang harus dilakukan. Yang terpenting, rebut kasus ini. Dan tangani sampai tuntas. Atau saya sendiri yang akan turun tangan dan menggunakan cara lain untuk menyelesaikannya." Ucap Bapak Presiden dengan meninggalkan ruangan itu.

Ucapan Bapak Presiden itu mau tidak mau harus dituruti. Karena akan sangat berbahaya jika sampai kepala negara yang turun tangan. Apalagi Bapak Presiden bukanlah orang sembarangan. Dia memiliki orang-orang

hebat yang siap mati untuknya.

Dan soal kemampuannya, mereka tidak

diragukan lagi. Sampai-sampai pihak tentara nasional saja merinding jika harus berhadapan dengan orang-orang yang ada dibelakang Bapak Presiden. Mereka benar-benar harus berhati-hati dalam mengambil setiap tindakan yang akan mereka lakukan. Karena salah sedikit saja, akibatnya akan sangat fatal.

Bukan hanya soal jabatan, atau pun kedudukan, tapi ini juga menyangkut soal harga diri dan juga nyawa mereka. Salah tindakan, nyawa mereka melayang. Mereka yang masih berada di ruangan rapat itu pun

saling tatap satu sama lain. Mereka hanya bisa diam tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.

Mereka sama sekali tidak menyangka, kalau banyak sekali oknum aparatur sipil yang berusaha untuk menutupi kasus tersebut. Bahkan para petinggi kepolisian juga mendapati adanya laporan palsu dari para bawahan mereka. Sehingga hal itu menjadi masalah besar yang akan sulit untuk diselesaikan nantinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***