My Favorite You

My Favorite You

Pak Guru Kimia

"Tuhaaaan, selamatkan hambamu dari makhlukmu yang tak berhati itu-hiks." Citra mengantukkan kepalanya diatas meja mengundang ringisan kedua temannya, Sari dan Lisna. Tiga siswa kelas 12 IPA satu itu sedang berada dalam kelas mengadakan rapat darurat karena salah satu teman mereka, Citra Jenaya mendapatkan SP satu dari Pak Guru Kimia di jam pelajaran kedua itu. Kesalahannya satu, tidak menyahut saat absensi berlangsung. Bukan Citra sengaja tapi kebetulan sekali namanya di sebut bertepatan dengan tim olahraga futsal yang sedang mengadakan latihan lewat di depan kelas mereka sembari menyanyikan yel-yel akhirnya Citra tidak mendengar saat namanya di sebut.

"Saya salah apa lagi sih? kalian berdua tau? " Tanyanya dengan wajah frustasi kepada dua temannya itu. Kalau soal absensi, bukankah terlalu berlebihan? Citra menduga ada hal lain yang mengusik mood Pak guru kimia itu hanya saja Citra belum tau apa itu.

"Rok kamu pendekkan." Ujar Sari.

"Baju kamu kekecilan. " Tambah Lisna.

Citra memutar bola matanya kesal, "Bukan cuma saya." ujarnya greget, "Dari seluruh siswi di sekolah ini, kenapa saya yang di recoki coba?! Perwaliannya juga bukan." Kekesalannya sudah sampai ke ubun-ubun hanya tidak pernah ia realisasikan untuk mengamuk di depan wajah Pak Arif. Pak guru yang satu itu, bukan hanya menyebalkan tapi muka tembok juga. Ekspresinya datar, senyum terus udah yang paling ganteng saja di bumi ini. cih. Gantengan juga Timoti kucing persia milik Abu.

"Pak Arif naksir kamu kali? "

"Dih, amit-amit ya Allah. Duh, jauh kan jauh kaan. " Citra bergidik ngeri. Di taksir pak Arif? Duh, mendingan di taksir sapi, jelas ada faedahnya bisa di perah susunya. Kalau Pak Arif, udah galak, suka ngatur, mukanya rata kaya tiplek. No way! Citra jelas berdoa siang malam supaya hal buruk itu tidak terjadi dalam hidupnya.

"Kenapa? pak Arif ganteng, PNS, belum lagi tuh warisan kedua orangtuanya. Anak tunggal doooong." Sari memaparkan semua kelebihan guru mereka itu tapi di mata Citra tetap saja Pak Arif adalah mimpi buruk masa putih abu-abunya.

"Jangan saya. Buat Lisna saja. Saya cukup jadi muridnya." Tolak Citra tegas. Demi apapun jangan sampai omongan Sari benar adanya. Citra tidak bisa membayangkan hidupnya berada di bawah penjajahan Lord Arif Rahman. Hih. Semua orang di sekolah ini juga tahu kalau Lisna adalah favoritnya Pak Arif. Anak baik-baik tanpa cela. Sementara dirinya, seperti sudah ada batas suci antar dirinya dengan Pak Arif. Mereka tidak bisa berada dalam satu kalimat yang sama bertema kedamaian. Citra Jenaya dan Arif Rahman seperti Minyak dan Air, kalau bertemu meletup-letup bikin orang se-bumi panik.

"Pak Arif baik tau." Bela Lisna.

"Bela aja terooos. Bikin Geng sekalian sama Pak Arif. Cocok Kalian." ujar Citra sewot. Lisna ini memang tipe-tipe sahabat bakal calon penghianat. Bukannya berada di barisan pembelanya, Lisna akan selalu menjadi juru bicara kebaikan Pak Arif walaupun bagi Citra selain Pak Arif asik mengajar, tidak ada kelebihan lain yang dimiliki orang itu.

"Pak Arif memang baik. cuma kalau sama kamu kebaikannya itu buram oleh  rok pendek kamu, Cit. " Timpal Sari lalu tertawa tanpa dosa bersama Lisna. Memang sahabat-sahabat laknat. Ada jasa tukar tambah sahabat nggak sih? kalau ada Citra mau nih menyerahkan dua orang ini.

Sudah bukan rahasia kalau guru muda itu terkenal sebagai pemuda mesjid yang di rindukan surga. bagaimana Citra bisa tau? oh tentu saja karena selain mereka guru dan murid, mereka juga tetangga rumah-hiks. Jadi nasib buruk citra tidak hanya berlaku di sekolah tetapi juga di rumah. Pak Arif tak melepaskannya sekalipun untuk menjalani hidup yang damai sentosa. jadi bukan mustahil jika masalah bertubi-tubi yang mengikatnya dengan Pak Arif ini berhubungan dengan fashionnya yang biasa bapak satu itu sebut sebagai 'Pakaian ahli neraka.'

Ya Allah, pindahkan saja saya ke planet mars. Citra mengiba. Sebagai hamba yang teraniaya, semoga saja doanya bisa segera terwujud. Aamiin.

***

"Citra Jenaya, Abu, temui saya di kantor."

Citra yang baru akan mencomot simak depannya mendongak. Apa lagi sekarang? Ia melirik Abu sepeninggal Pak Arif.

"Ada apa lagi? " Tanya Abu dengan wajah tak santai. Sepiring somai di depannya keburu basi kalau terus meladeni mood Pak Arif yang seperti kotoran sapi di gilas sepeda, terhambur sepanjang jalan.

"Gak tau." Citra mengedikkan bahu sama bingungnya. Ia baru saja menjalani hukumannya membersihkan Lab Kimia hanya karena absen yang terlewat dan sekarang Tuan Muda Arif Rahman itu datang lagi dengan masalah baru.

"Ah elaaaah. Nggak bisa apa tuh bapak ngebiarin kita hidup tenang sedetik aja?! " Abu mencomot satu tusuk somai dan mengunyahnya dengan rakus saking kekesalannya yang sudah menggulung-gulung.

"Tau. Pindah sekolah aja apa ya?! " wacana ini sudah Citra pertimbangkan sejak lama semenjak Pak Arif datang dalam hidupnya sebagai guru baru yang berwujud peri berhati es. Sepertinya tujuan penciptaan Pak Arif selain untuk beribadah kepada Tuhan juga ditujukan untuk mewarnai hidup Citra dengan warna gelap hitam sepekat malam.

"Susah ntar dapodik nya, udah kelas dua belas." ujar Abu kembali mencomot tusuk kedua somai.

"Ck, iya sih." Citra berujar tak bersemangat. Semangatnya memang selalu jatuh ke titik terendah setiap kali berurusan dengan guru kimia bernama Arif Rahman. Ia menghabiskan somai satu tusuk lalu beranjak dari tempat itu, "Ayo, keburu Pak Arif makin kacau moodnya." Ajaknya berjalan duluan di susul oleh Abu yang melangkah dengan malas-malasan.

Tok tok tok.

"Assalamu'alaikum." Sapa Citra dan Abu di depan pintu ruangan guru. Ada beberapa guru yang sedang bekerja di kubikel masing-masing.

Pak Arif yang berkepentingan dengan mereka langsung mempersilahkan keduanya masuk. "Waalaikumsalam. Duduk." Ujarnya dengan muka ubin mesjidnya.

Kalau dilihat seperti ini akhi-akhi tik tok pun kalah jauh gantengnya tapi tunggu sampai beliau bertitah--

"Ada apa bapak memanggil kami? " Tanya Citra to the point. Ia tahu kalau terjebak beberapa menit bersama Pak Arif hanya akan mempercepat tombol pemicu perang dunia ke tiga di tekan.

"Mana buku tugas kalian? Saya cek disini tidak ada nama Citra Jenaya maupun Abu Daud." Tukas Pak Arif menatap bergantian kedua siswanya itu.

"Maaf, Pak. Saya lupa bawa. Bapak juga sudah memeriksanya kemarin." Jawab Citra tenang.

"Sama, Pak." Tambah Abu. Keduanya saling menyenggol kaki di balik meja mengirim kode rahasia yang hanya di ketahui oleh mereka berdua.

"Tapi bukan menjadi alasan untuk tidak membawanya, kan? Saya sudah ingatkan kemarin bahwa sebelum UTS berlangsung, semua tugas akan saya periksa." Katanya dengan nada biasa namun terselip peringatan disana.

"Kami tidak dengar informasi itu, Pak." Ujar Abu yang diangguki oleh Citra.

Pak Arif mengerutkan kening, "Kenapa bisa tidak dengar? Saya langsung menyampaikannya di kelas pas pelajaran terakhir."

Citra melirik Abu. Pada jam terakhir itu mereka tidak berada di kelas. Guru mata pelajaran PKn sedang berhalangan masuk jadi Abu menggunakan waktu itu menyeretnya pergi ke kelas sebelah untuk melakukan aksi pendekatan pada Vania, salah satu siswa yang juga menjadikan Pak Arif sebagai tipe idealnya.

"Kami tidak di kelas, Pak." Jawab Citra pelan.

"Kemana kalian? " tanya Pak Arif tak sesantai biasanya.

"Ke kelas sebelah, Pak. Citra minta di kenalin sama kapten futsal."

"LAH, KOK SAYA SIH! " Citra memukul lengan Abu kesal. Bisa-bisanya si Abu Lahab ini memfitnahnya. Penghuni abadi neraka emang ini anak.

"Kamu pacaran? " Pak Arif menatap Citra tak santai.

Citra yang mendapat tatapan monster itu menggeleng, "Enggak, Pak. Saya mana kenal pacar-pacaran. Saya Tim stay single until akad, Pak." Terangnya membela diri, "Dia nih, Pak." Citra mendorong Abu kesal. Keduanya terlibat adu mulut yang langsung di lerai Pak Arif.

"Setelah jam belajar selesai, kalian berdua bersihkan toilet mushola. "

"Tapi, Pak---" Citra dan Abu ingin protes tapi sekali lagi, Titah Lord Arif Rahman adalah keputusan mutlak.

"Silahkan melapor jika sudah selesai." Potong Pak Arif tak terbantahkan.

***

Terpopuler

Comments

ayu nuraini maulina

ayu nuraini maulina

abu Nawas kali😁😁😁

2023-07-25

0

💗vanilla💗🎶

💗vanilla💗🎶

mampir ya thor 😁

2023-06-17

0

Ratu Tety Haryati

Ratu Tety Haryati

Senang dgn gaya bahasanya.
Kak Othor gaullll👍👍👍

2022-11-27

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!