Batuk

''Dennisa ingin tahu, di perusahaan daddy apakah bekerja atau ngerumpi,'' jawab Dennisa polos.

"Memangnya kamu tahu apa itu ngerumpi?" tanya Daddy Dennis penasaran.

"Tahulah dad," jawab Dennisa polos.

"Coba apa itu ngerumpi?" tanya Daddy Dennis.

"Membicarakan orang lain tapi orangnya tidak ada di tempat itu," jawab Dennisa polos.

"Siapa yang mengajarkan tentang kata - kata itu?" tanya Daddy Dennis penasaran.

"Teman sekolah Dennisa," jawab Dennisa.

"Tuh kan benar dad," sambung Dennisa.

"Benar apanya?" tanya Daddy Dennis.

"Semua Karyawati Daddy pada ngomongin Daddy katanya Daddy tampan dan kaya, " jawab Dennisa dengan wajah cemberut.

Dennisa memakai headset karena itulah Daddy Dennis tidak mendengarnya.

"Kenapa wajahmu cemberut?" tanya Daddy Dennis sambil menahan senyum karena Dennisa sangat menggemaskan.

"Tidak boleh orang memuji Daddy kecuali Dennisa," jawab Dennisa polos.

("Kenapa dulu aku sering ngomong seperti itu dan sekarang Dennisa juga sama bicara seperti yang aku katakan," ucap Daddy Dennis dalam hati).

"Hayo Daddy, lagi mikirin para karyawati ya?" tanya Dennisa sambil ke dua tangannya di lipat ke arah dada dengan wajah yang masih cemberut.

"Pfftttt,"

"Kenapa daddy tertawa?" tanya Dennisa kemudian menggembungkan ke dua pipinya sehingga mirip ikan buntal.

"Pfftttt... Hahahaha..." tawa pecah Daddy Dennis.

"Huaaaaa," tangis Dennisa tiba - tiba.

Daddy Dennis yang melihat Dennisa menangis langsung turun dari kursi kebesarannya dan berjalan ke arah Dennisa.

"Ada apa sayang?" tanya Daddy Dennis dengan wajah panik sambil menggendong Dennisa.

"Hiks ... Hiks... Hiks ... Daddy jahat Hiks... Hiks ... Hiks ..." ucap Dennisa sambil terisak dan mengalungkan ke dua tangannya ke leher Daddy Dennis dengan kepalanya bersandar di dadanya yang bidang.

"Daddy jahat kenapa?" tanya Daddy Dennis dengan wajah bingung sambil mengusap punggung Dennisa dengan lembut.

"Daddy tega menertawakan Dennisa .... Hiks ...Hiks," jawab Dennisa yang masih terisak.

"Maafkan daddy, daddy janji tidak akan menertawakan Dennisa, " ucap Daddy Dennis sambil menahan tawa.

"Janji?" tanya Dennisa.

"Janji, oh ya mau makan es krim tidak?" tanya Daddy Dennis mengalihkan pembicaraan.

"Mau Daddy," ucap Dennisa sambil tersenyum manis.

Daddy Dennis tersenyum melihat perubahan Dennisa kecil yang tadi menangis kini mendadak berubah menjadi tersenyum manis.

Daddy Dennis berjalan ke arah kamar pribadinya dan mengambil satu cup es krim ukuran sedang yang di simpan di kulkas kemudian diberikan ke Dennisa.

"Ini es krim nya sekarang makan ya dan jangan menangis lagi," ucap Daddy Dennis sambil duduk di sebelah Dennisa dan memberikan es krim rasa coklat.

Cup

"Terima kasih Daddy," ucap Dennisa kemudian mengecup pipi Daddy Dennis sambil menerima es krim.

"Daddy, bulu di wajah Daddy di cukur," sambung Dennisa ketika merasakan bibirnya tertusuk bulu - bulu yang mulai tumbuh.

"Perasaan kemarin sudah di cukur, memangnya kenapa?" tanya Daddy Dennis sambil memegang pipinya yang habis di cium oleh Dennisa.

"Kalau Dennisa cium pipi Daddy buahnya menusuk bibirku," jawab Dennisa.

"Iya ... Iya .... Besok Daddy akan cukur," ucap Daddy Dennis sambil mengusap rambut Dennisa dengan lembut.

Dennisa hanya tersenyum kemudian membuka penutup es krim dan mulai menyendokkan es krim kemudian memakannya dengan menggunakan sendok stainles yang sudah disiapkan oleh Daddy Dennis.

"Daddy, enak," ucap Dennisa setelah Dennisa memasukkan es krim ke dalam mulutnya.

"Boleh Daddy minta?" tanya Daddy Dennis.

"Boleh dad," jawab Dennisa sambil menyendokkan sendoknya kemudian memasukkan sendoknya ke mulut Daddy Dennis.

"Iya enak banget dan sangat manis," jawab Daddy Dennis setelah es krim lumer di mulutnya.

"Mirip Daddy," jawab Dennisa polos.

"Mirip Daddy, maksudnya?" tanya Daddy Dennis.

"Sangat manis mirip Daddy sangat manis jika di lihat terus," jawab Dennisa polos.

"Uhuk ... Uhuk ... Uhuk .."

"Daddy kenapa batuk?" tanya Dennisa polos

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***