05

...Jangan lupa vote + komen...

...****************...

Huaaaaa....

Zakia menguap dan membuka matanya seketika ia menutup mulutnya dan melebarkan matanya.

"Eh, astaghfirullah."

Adzkiya menatap sekeleliling nya.

"Loh mengapa aku sudah disini?."

Ceklek.

Zakia membuka pintu.

"Kak sudah bangun? ini Zakia buatin bubur dimakan ya kak."

Zakia meletakkan mangkuk bubur diatas meja belajar Adzkiya.

"Dek! bukannya tadi kita lagi dimobil bareng Aksa?."

"Iya kak tadinya dimobil tapi sekarang Kakak udah dikamar." ledek Zakia.

Seketika wajah Adzkia berubah menjadi panik,apakah dirinya digendong oleh Aksa?.

"Lah Dek, terus kakak bisa sampe dikamar ini gimana ceritanya?."

"Ooo ... tadi Kak Adzkiya digendong sam-." belum selesai Zakia berbicara Adzkiya sudah memotong.

"Jangan bilang aku digendong Aksa!." ucap Adzkia dengan nada tinggi dan matanya merah hampir menangis.

"Iih kakak mau nangis ya?." lagi lagi Zakia meledek Adzkiya.

Seketika butiran bening menetes membasahi pipi Adzkiya.

"Dek, kamu tau kan kakak paling ga suka digendong sama cowo? apalagi Aksa dia itu orang asing!."

Zakia tidak sama sekali iba melihat Adzkiya yang menangis, justru ia tertawa melihat nya.

"Haha ... mangkanya kak kalau orang lagi ngomong jangan dipotong. Lagian mana mau Kak Aksa gendong kak Adzkiya."

"Jadi siapa yang menggendong kakak?."

"Ayah yang gendong kakak, haha malu deh ya."

Sekarang perasaan Adzkiya sangat lah malu, sampai sampai pipinya memerah dan ia menutup wajahnya menggunakan bantal.

"Akkhh bagaimana bisa aku ngira dia.... arghhh." ucap Adzkiya yang terus menutup wajahnya dan memukul mukul kasur.

"Sudah kak saltingnya?." tanya Zakia yang langsung disambung tatapan tajam oleh Adzkiya.

"Kenapa? seneng? awas aja kalau kamu cerita sama yang lain!."

"Santai kak,santai! jadi gini."

flashback

Zakia menepuk pipi Zakia.

"Kak bangun Kak."

"Astaghfirullah."

"Kenapa Zakia?." tanya Aksa.

"Ini kak badan kak Adzkiya panas, pantas saja dari tadi kak Adzkiya diam ternyata badannya panas."

Aksa menatap Zakia.

"terus Adzkia bagaimana? tidak tega kalau kita harus membangunkannya."

Aksa yang mengerti maksud tatapan Zakia.

"Engga Zakia, saya tidak akan menggendongnya, pasti Adzkiya akan sangat marah lagi pula aku sangat menghormati wanita. Aku tidak akan melakukan itu tanpa persetujuannya."

"Tetapi kak Adzkia tidak tau."

"Tetap tidak boleh." tolak Aksa.

Brum.

Terdengar bunyi mobil menepi didepan rumah Adzkia. Orang tersebut turun dari mobil dan mengetuk jendela mobil.

"Kenapa Dek?" tanya orang itu.

Aksa menurunkan kaca mobilnya.

"Eh om Rasya." Aksa langsung membuka pintu mobil.

"Ayah?."

"Iya Zakia ini Ayah."

"Aaaa ... kebetulan banget Ayah ayo bantu kami, kak Adzkiya sakit badannya panas, ga bisa dibangunin. Ayah tolong gendong kak Adzkiya."

Rasya mengangguk ia langsung menggendong anak sulungnya itu. Terasa sekali kulit nya yang panas,ia meletakkan tubuh Adzkiya dikasurnya. Lalu melangkah keluar untuk menemui Aksa.

"Sejak kapan Adzkiya demam?." tanya Rasya.

"Barusan om tadi Adzkiya dan Zakia sedang menunggu angkot tapi karena angkotnya tidak lewat jadi Aksa menumpangi mereka."

"Pikir Aksa kan kita satu arah jadi ya sekalian gitu Om."

Rasya melangkah mendekati Aksa dan menepuk pundak Aksa.

"Terimakasih Aksa memang hari ini mereka tidak ada yang menjemput. Kamu tau sendiri kalau om ini sibuk, biasanya pak Uzar yang jemput tapi kali ini pak Uzar ga bisa jemput."

"Sama sama om, kalau begitu Aksa pamit ya om, titip salam buat Adzkiya."

"Iya nanti om sampaikan, sekali lagi terimakasih Aksa."

Aksa mengangguk dan pamit untuk pulang.

flashback off

"Jadi tenang saja, kak Aksa ga ngegendong kakak kok!."

Adzkiya melemparkan bantal kewajah Zakia.

Brukk.

"Iih kakak ga mikir gitu."

"Yasudah deh serah kakak. Oh iya tadi kak Aksa titip salam untuk sang rembulan." ledek Zakia.

"Iih tidak mungkin Aksa bilang gitu."

"Iya tau kak. kakak ga percaya?."

"Engga" ucap Adzkiya.

"Kakak tau ga sih kalau kak Aksa itu perhatian banget sama kakak terus dia ramah beda gitu kalau sama yang lain apalagi sama kak Bilqish. Wouh beda buanget."

Adzkiya menaikkan alisnya "Terus kenapa?."

"Is dasar ga peka!. Berarti kak Aksa itu suka sama Kakak."

"Sudah ah diem gausah dibahas kakak mau makan."

...****************...

Hari ini adalah puncak dari semua yang telah dilakukan selama 7 hari kebelakang.

"Oke kita harus berusaha semaksimal mungkin dan harus tetap tenang." ucap Adzkiya.

"Kita harus menang." jawab Bilqish dengan semangat.

"Tidak harus menang! dasar Klakson, yang penting usaha dulu." sinis Aksa.

"Lah kenapa engga capung?, lagi pula kita kan sudah menyiapkan bekal yang sudah sangat sempurna so why not we will win?."

"Lah basing kamu lah Klakson."

"Sudah sudah ayo kita masuk keruangan."

...****************...

Adzkiya membuka bungkus ice cream dan menyendokkan kedalam mulutnya.

"Cih ... ga suka ice cream vanila tapi bergaya makan es cream vanila."

"Eh sejak kapan kamu disini?." tanya Adzkiya.

Bilqish menyerngitkan alisnya, pertanyaan apa ini ia yakin pasti sedang ada yang dipikirkan Adzkiya.

"Kamu kenapa kiy?."

"Tidak kenapa kenapa!." jawab Adzkiya.

"Kiya, kita sudah berteman lama lo tapi ternyata kamu masih mencoba menyembunyikan sesuatu dari aku."

"Iih engga kok!. Aku cuman kepikiran sama yang tadi."

Biliqsh menggeleng gelengkan kepalanya dan memijit pangkal hidung nya yang tidak sakit.

"Hah apa yang kamu pikirin? kan kita yang menang hadeh hadeh."

"Hehe iya deng." Adzkiya tertawa lalu melanjutkan memakan ice cream rasa vanila itu.

"Kiy kamu pernah jatuh cinta ga?." tanya Bilqish.

"Engga." jawab Adzkiya.

"Eh aku mau tanya, emang kalau kita suka sama orang itu apa ya ciri cirinya?."

"Ciri-cirinya otaknya jadi lemot." sindir Adzkiya.

"Iih Kiya, mana ada gitu."

"Lagian kamu nanya sama aku, sedangkan aku ga pernah suka sama orang."

Hufhh...

Biliqsh menghembuskan nafasnya, mau bagaimanapun kalau sudah berhubungan dengan Adzkiya pasti kalah.

"Hadeh iya deh iya."

Bilqish berdiri dan melangkah pergi.

"Mau kemana?." tanya Adzkiya.

"Mau kesono." tunjuk Bilqish.

"Sini dulu aku mau ngobrol." ajak Adzkiya.

Bilqish memutar badannya dan duduk kembali disamping Adzkiya.

"Kenapa?." tanya Bilqish.

"Cepet cerita kamu lagi suka sama siapa?."

"Cerita ga ya ... aku takut nanti kamu ngebully aku."

"Tidak akan lah Bilqish aneh kamu ini!."

"Jadi begini kayaknya aku suka sama Aksa deh." jawab Bilqish dengan sangat jujur.

Adzkiya melongo tidak percaya, jujur ia harus bertingkah seperti apa harus tertawa atau diam atau sedih. sedangkan suhu tubuhnya meninggi dan jantungnya bedenyut kencang.

"Kamu kenapa Adzkiya?." tanya Bilqish yang melihat wajah Zakia sudah pucat tetapi suhu tubuhnya tinggi.

"Haha yang bener kamu suka sama dia? heleh nelen air ludah sendiri deh akhirnya." ledek Adzkiya yang diselangi tawa paksa.

"Sepertinya begitu kiy, aih gimana ini. Lagi pula aku ga akan jatuh hati kalau dia ga perhatian!. Aku baper kiy gimana?." rengek Bilqish.

"Nih baca chat aku sama dia geh."Bilqish menunjukkan bukti chat nya dengan Aksa.

Adzkiya yang membacanya seketika tubuhnya mendingin,entah apa yang terjadi dengan nya.

"Oo fiks si ini mah Aksa suka kamu juga!."

"Iih masak iya kiy? haduh gimana ya." ucap Bilqish yang panik dan senang bercampur menjadi satu.

"Haha gatau si gimana, Bilqish ke masjid yok udah hampir waktu ashar." ucap Adzkiya yang sengaja mengalihkan topik pembicaraan.

"Eh iya ayo kiy." Bilqish menarik tangan Adzkiya. Ia menggenggam tangan Adzkiya dengan erat-erat.

...****************...

...Gimana nih? apa yang terjadi pada Adzkiya?....

...Jangan lupa vote+komen...

...****************...

^^^September 2022^^^

^^^gaga^^^

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!