Adzkiya

Adzkiya

01

...Hallo semua apa kabar nih?...

...Semoga sehat semua ya....

...Gaga cuma bisa ngucapin terimakasih...

...untuk kalian semua para Readers yang sudah berkenan Membaca cerita pertama Gaga yaitu Adzkiya....

...Jujur ini baru pertama kali Gaga...

...Menulis cerita....

...Jadi, jika ada kesalahan dalam cerita ini tolong dimaklumkan....

...Sebelum membaca Adzkiya mari vote terlebih dahulu + komen sebanyak banyaknya yang bisa membangun Gaga dalam menyusun cerita ini....

...Terimakasih Happy  Reading...

...****************...

Adzkiya zanna myesha. Tepat pukul 4 ia bangun dan melaksanakan sholat shubuh lalu dilanjutkan membaca Al-Quran.

04.45

"Shadaqallahul-'adzim. Alhamdulillah."

Adzkiya menyusun kembali al Quran yang telah ia baca kedalam rak buku.

"Huwaa ... Astaghfirullah ngantuk."

Adzkiya membalikkan badannya mata nya memperhatikan jam dinding.

"Hmm ... Pantes ngantuk belum juga jam 5."

Adzkiya duduk diranjang menyenderkan badannya kedinding.

"Hmmm ... apa aku tidur aja ya terus pasang alarm biar ga telat. Ah, iya gitu aja."

"Aku setel jam setengah 5 aja, lumayan lah 30 menit."

05.30

Kriingg ... Kringg ... Kringg ....

Suara alarm yang menggema di ruangan berwarna biru muda ini. Tapi tidak membuat sang pemilik ruangan bangun.

05.45

Kringgg ... Kringgg ... Kringgg ....

Alarm kembali berbunyi, Adzkiya merasa terusik ia mengerjapkan matanya. Adzkiya pun baru tersadar ia duduk lalu membaca doa.

Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.

Artinya: "Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan."

"Astaghfirullah! sudah mau jam 6."

Adzkiya bergegas menuju kamar mandi, untuk bersiap siap berangkat sekolah.

...****************...

Setelah siap Adzkiya berjalan menuju ruang makan. Adzkiya menuruni tangga sesampai nya dibawah nampak Rasya,Tazkiya dan Zakiya yang menunggu nya di meja makan.

"Assalamualaikum bunda, ayah, Zakia." sapa Adzkiya sembari mencium pipi Rasya dan Tazkiya.

"Waalaikumussalam Kak." ucap zakiya

"Waalaikum salam anak Bunda dan Ayah, ayo duduk kami sudah menunggu dari tadi lo." balas Tazkiya.

"Iya nih Adzkiya, Perut ayah sudah keroncongan nih nunggu Adzkyia. Tumben siang Nak, abis lembur ya?." tanya Rasya.

"Aah engga Yah. Itu tadi sehabis sholat shubuh Adzkiya tidur, eh malah kebablasan hehe."

"Bunda kira Adzkiya abis lembur. Pokoknya harus di ingat nasehat Bunda harus jaga kesehatan. Baik itu Adzkiya, Zakiya maupun Ayah."

"Ashiap bunda." ucap Rasya dan Adzkiya.

Sedangkan Zakiya, ia sudah bersiap untuk makan.

Semua yang ada di ruang makan pun tertawa melihat Zakia yang selalu cepat jika dalam urusan makan.

"Zakia kalau makan ga ajak-ajak." sindir Adzkiya.

"Suttt ... Kalo makan ga boleh ngobrol." balas Zakia.

Seakan tidak mendengar ucapan Zakia, Adzkiya mengambil nasi dan membaca doa.

"Bismillahirrahmanirrahim."

...****************...

15 menit berlalu.

"Bunda, Ayah kami berangkat ya assalamualaikum." pamit Adzkiya dan Zakia sembari mencium tangan Rasya dan Tazkiya.

"Waalaikumussalam, hati hati ya nak. Hari ini Ayah tidak bisa jemput jadi nanti di jemput sama pak Uzar ya."

"Iya Ayah."

Adzkiya dan Zakiya melenggang pergi meninggalkan ruang makan.

...****************...

"Assalamualaikum pak Uzar." sapa Adzkiya dan Zakiya.

"Waalaikumussalam Berangkat sekolah ya Non."

"Iya Pak."

Pak Uzar membukakan pintu mobil dan bergegas berlalu.

...****************...

07.35

Adzkiya dan Zakiya melangkah masuk kedalam gerbang SMP 1 Gautama. Didepan gerbang terlihat pak Anton (satpam sekolah).

"Assalamualaikum pak Anton." sapa Adzkiya dan Zakiya yang menundukkan badan.

"Waalaikumussalam Adzkiya, Zakiya."

Adzkiya siswi kelas 9 yang ramah dan periang. Terlihat jelas dari wajahnya yang selalu tersenyum ia tidak membawa masalah pribadi keluar rumah. Adzkiya selalu tersenyum ia tidak pernah menampakkan wajah murungnya kepada orang lain.

Ruang kelas Adzkiya berada di lantai 2 sebelah kanan. Sedangkan ruang kelas Zakiya di lantai 1 sebelah kiri.

...****************...

Tepat di Koridor kelas terdengar suara nan cempreng menggelegar.

"Adzkiya , kiya myesha!."

"Astaghfirullah Bilqish! suaramu merusak gendang kuping!! ". ucap Adzkiya yang kesal dan melepaskan tangan Bilqish yang memeluk tubuhnya.

"Sorry Kia, kamu sih ga liat jam ya?. Nih sekarang sudah jam 07.35 kamu baru sampe disekolah!." Bilqish menunjukkan jam yang terpampang di tangannya.

"Hehe ... maaf ya Bilqish aku tadi kesiangan." ucap Adzkiya dengan tersenyum manis.

Bilqish tidak bisa marah kepada sahabatnya ini apalagi kalau ia sudah tersenyum yang menunjukkan lesung pipi yang terlihat sangat manis. Apalagi wajahnya yang putih, bulu mata yang lentik, Hidung mancung.

"Iya deh gapapa. Ayo masuk ke kelas. " ucap Bilqish yang menarik tangan Adzkiya masuk kedalam kelas.

...****************...

Teng ... Teng ...

🔊It's time to have break.

"Bilqish anterin aku ke ruang guru, tadi dipanggil pak Hadi. "

"Yaudah ayok. Begini ni kalau punya teman yang berprestasi, sering dipanggil guru. Anak ambis." ucap Bilqish.

"Engga juga, ayo lah biar sehabis dari ruang guru kita kekantin. "

"Yo ayo."

...****************...

"Kia, aku nunggu didepan aja ya. Gapapa ya aku ga nemenin sampe di dalam." ucap Bilqish yang berdiri didepan pintu ruang guru.

"Yaudah deh, iya gapapa. Tapi kamu tungguin aku lo jangan tinggalin."

"Ah siap Adzkiya."

Adzkiya masuk kedalam ruang guru,berjalan mendekati meja ke 3 dari sebelah kanan. Di sana sudah ada pak Hadi yang sedang duduk sambil meminum kopi.

"Assalamualaikum Pak. Maaf ada apa bapak memanggil saya?." tanya Adzkiya.

"Waalaikumussalam begini nak, Bapak mau kasih kabar ke kamu kalau kamu menjadi pemenang Olimpiade tingkat Nasional.Kamu hebat Adzkiya." puji pak Hadi.

"Alhamdulillah terimakasih Pak. Adzkiya bisa juga berkat bimbingan dari Bapak." ucap Adzkiya

Pak Hadi tersenyum. "Itu sudah tugas Bapak untuk membimbing kamu sebagai murid Bapak."

"Ini surat undangan untuk orang tua mu. Kami dari pihak sekolah mengundang orang tua mu untuk hadir di acara Gebyar Prestasi yang dilaksanakan saat kelulusan." ucap pak Hadi sambil menyodorkan surat undangan.

"Terimakasih pak. Nanti Adzkiya sampaikan surat ini kepada Bunda Ayah. "

"Usahakan orang tua mu datang ya, karena orang tua mu sebagai tamu utama. Hitung hitung sebagai pelepasan murid terbaik, kan kamu sudah kelas 9 hanya 2 bulan lagi akan lulus."

"Ia insyaAllah Pak, saya pamit Pak Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam."

Adzkiya berjalan meninggalkan ruang guru tepat didepan pintu Bilqish tiba tiba muncul.

"Astaghfirullah Bilqish buat aku jantungan."

"Hehe ... maaf. Btw kamu kenapa dipanggil?." tanya Bilqish yang penasaran.

Tiba tiba terlintas dipikiran Adzkiya untuk mengerjai Bilqish.

"Ini surat ini. Aku dapet panggilan orang tua." ucap Adzkiya dengan menunjukkan undangan yang diberikan pak Hadi tadi dengan wajah yang di murungkan.

Yang benar saja Bilqish panik. Bagaimana ia tidak mengetahui masalah sahabatnya ini.

"Hah? yang bener Adzkiya!. Kamu ada masalah apa kok sampe panggilan orang tua?." tanya Bilqish

"Itu karena aku berkelahi." bohong Adzkiya.

"Berkelahi sama siapa Adzkiya?. Aku kenal betul sifat kamu Adzkiya!. kita sudah berteman 3 tahun, siapa yang sudah mengusik kenyamanan kamu?." tanya Bilqish yang heboh dan panik.

Tak tahan melihat Bilqish yang panik akhirnya Adzkiya menyudahi kejahilan nya itu.

"Hahaha ... engga Bilqish aku tidak berkelahi."

"Terus ini surat apa Adzkiya?. Kamu ga bisa membohongi aku Kiya!."

"Ooo ... ini memang surat panggilan orang tua tapi bukan karena aku berkelahi tapi karena aku Berprestasi." ledek Adzkiya yang memeletkan lidah nya.

Huh...

Suara hembusan nafas lega dari Bilqish.

"Alhamdulillah. Aku kira kamu beneran berantem, soalnya ga logis kamu berantem lagi pula siapa yang mau berantem sama kamu, satu sekolah ini segan sama kamu."

"Hahaha maaf lah Bilqish. Kan kamu tau aku ga suka berkelahi semua dilakukan dengan kepala dingin." ucap Adzkiya.

"Iya aku tau itu, kamu itu manusia yang menjalankan kehidupan dengan kepala dingin."

"Btw prestasi apa lagi nih yang udah kamu raih?." tanya Bilqish.

Belum juga Adzkiya menjawab, dengan cepat Bilqish menutup mulut Adzkiya menggunakan jari telunjuknya.

"Suttt ... Biar kutebak! Juara nasional Olimpiade matematika? atau juara tingkat nasional baca puisi! atau juara 1 lomba pidato? atau apa nih?." tanya Bilqish.

Bukannya menjawab Adzkiya malah menggerutu.

"Ish apa-apaan sih Bilqish. Jari mu itu bau Strawberry!."

"Iih apaan sih harum juga! . Adzkiya jawab ditanya malah ngeledek,kebiasaan!." sinis Bilqish.

"Iya iya Bilqish, alhamdulillah aku menang

Lomba Olimpiade tingkat nasional."

"Alhamdulillah bangga banget aku jadi temen kamu. Kan kamu menang nih traktir dong laper nih." bujuk Bilqish yang menggoyang-goyang kan badan Adzkiya.

"Karena aku baik, ayo kita kekantin nanti aku traktir."

Mendengar permintaan nya dituruti Bilqish langsung memeluk Adzkiya.

"Aaaa macii Adzkiya cantik."

"Masama ayo cepet nanti pecel bu lela habis."

...****************...

"Bu pesan pecel 1 porsi, sama jus strawberry ya. Kamu mau pesen apa Qis?." tanya Adzkiya

"Aku mau pesen 1 porsi ketoprak dan jus jeruk ya Bu."

Bu lela mengangguk dan mencatat pesanan.

"Di tunggu ya nanti ibu antarkan ya Nak, Adzkiya."

Adzkiya dan Bilqis duduk di meja paling depan. Mereka berdua sedang sibuk menyantap pecal dan ketoprak, dari kejauhan datang Aksa Dharmendra ia seorang ketua OSIS.

"Kiy, dicariin juga ternyata disini."

"Ada kepentingan apa kamu sama Adzkiya?." tanya Bilqish.

"Kepo lu!." sinis Aksa.

"Hahaha udah udah, kalian ini berantem mulu kalo ketemu nanti suka loh." ledek Adzkiya.

"Gak mungkin dan gak akan mungkin." ucap Bilqish

"Dih emang saya mau sama kamu?." tanya Aksa dengan nada merendahkan.

"Iih udah Aksa, kamu ini ganggu ketenangan aja kenapa kamu cari saya?."

Aksa menyerahkan selembar poster "Ini aku mau ngajak ikut lomba Debat, 1 kelompok terdiri dari 3 orang."

"Terus? Kamu mau ajak aku, gitu?." tanya Adzkiya

"Nah iya, jadi tinggal cari 1 orang lagi rencananya sih aku mau ngajak vino."

"Gak bisa!. Aku ga bisa gabung." ucap Adzkiya yang lanjut memasukkan pecal kedalam mulut.

"Kenapa kiy? Padahal aku berharap kamu ikut gabung. Sebenarnya yang merekomendasikan kamu ke aku itu pak Hadi."

"Aku ga mau kalau kamu engga ajak Bilqish."

Uhuk uhuk ...

Bilqish tersedak mendengar ucapan Adzkiya.

Adzkiya menyodorkan jus jeruk ke Bilqish "Minum qis."

"Makasih Kiya."

Adzkiya mengangguk dan tersenyum.

"Mangkanya kalau makan itu pelan-pelan keselek kan." sinis Aksa.

"Adzkiya kalau kita mengajak Bilqish apa dia tak akan jadi beban?." tanya Aksa.

"Terserah kalau gak sama Bilqish aku ga mau. Lagi pula Bilqish ga seburuk yang kamu kira. Bahkan ia pernah menjadi ketua OSIS sebelum kamu menjabat ketua OSIS."

Aksa terlihat bingung akhirnya ia mengangkat suara "Ya sudah lah gapapa dari pada kurang anggota. Tapi kamu Bilqish awas aja kalau cuman jadi beban!." ucap remeh Aksa yang menunjukkan Bilqish.

"Dih ... gini-gini gua juga pinter kali. Lagi pula cuman lomba debat aja gua juga pernah menang lomba debat walau cuman sampe Provinsi." cibir Bilqish.

"Gimana? Terima atau engga?." tanya Adzkiya.

"Yaudah basing, aku ke kelas ya. Dibaca brosurnya." ucap Aksa yang melangkah pergi.

Adzkiya melanjutkan makannya sedangkan Bilqish terus menatap brosur itu. Entah apa yang dipikirkan nya. Mungkinkah ucapan Aksa menyakitinya?.

...****************...

16.35

"Assalamualaikum. Hallo Zakia kamu dimana? Kakak udah nunggu kamu di gerbang nih."

"Waalaikumussalam kak, ini Zakia lagi jalan kegerbang tunggu Zakia ya."

"Hmm iya kakak tunggu, cepetan ya. Eh! hati-hati jangan lari nanti jatuh."

"Iya kak Assalamualaikum."

"Waalaikumussalam." Sambungan telepon diputuskan oleh Adzkiya.

16.40

Zakia menghampiri Adzkiya dengan nafas yang terhengal-hengal, ia menarik tangan Azdkia menuju kedalam mobil.

"Ayo kak kita pulang."

Adzkiya dan Zakia masuk ke dalam mobil.

Blam

Pak Uzar menoleh kebelakang dan melihat Zakia yang belum memakai self belt.

"Pasang sabuk pengamannya ya Non Zakia."

Zakia langsung memasang self belt dan tersenyum ke arah pak Uzar.

"Eeh iya, makasih Pak."

"Sama-sama Non kita pulang ya Non."

Adzkiya dan Zakia mengangguk sebagai jawaban.

"Kak tau ga? tadi Zakia lupa bawa mukenah, untung saja tadi ada yang meminjamkan."

"Lah kok bisa Zakia? ga kena marah? bukannya ga boleh minjem ya?. Karena kan sesuai dengan aturan semua siswa harus sholat sesuai waktunya."

"Nah iya kak, tapi tadi teman Zakia ada yang halangan jadi dia ga sholat."

Adzkiya mangut mangut.

"Zakia liat geh, kakak dapet surat panggilan orang tua."

Mendengar perkataan Adzkiya, Zakia dan pak Uzar kaget.

"Lah kenapa Non kok bisa?." tanya pak Uzar.

Terlihat sekali wajah Zakia ia sangat panik. Bagaimana tidak panik, masalahnya kakak nya adalah anak teladan. Tidak mungkin rasanya panggilan orang tua, kalau bukan masalah besar.

"Kak kakak dapet masalah apa kak? kok bisa panggilan orang tua? Zakia takut Ayah Bunda marah."

Adzkiya terkekeh "haha Kalian salah paham. Sebenarnya ini surat undangan, hehe...."

Akhirnya Pak Uzar dan Adzkiya bisa bernafas lega.

"Ahhh ... Kak. Zakia kira kakak beneran di panggil haha dasar aku."

"Hahaha." mereka bertiga pun tertawa.

Rumah Adzkiya dan Zakia tidak terlalu besar hanya rumah berlantai 2 namun terlihat begitu mewah. Rumahnya pun hanya dihuni oleh keluarga Rasya dan 1 orang pembantu.

"Eh non sudah pulang. Mau langsung makan atau mandi dulu?." tanya bi Yuyun.

"Makasih bi tapi kayaknya kami mau istirahat dulu assalamualaikum bi." ucap Adzkiya dan Zakia.

"Waalaikumussalam."

...****************...

"Huh lelah juga ya kegiatan hari ini. Mulai dari olahraga, pelatihan, ikut seminar lumayan melelahkan." ucap Adzkiya yang sedang merebahkan badannya di atas kasur nan empuk miliknya.

Ia menatap lemari lemari yang berisi semua trofi dan medali yang telah ia raih.

"Masih ga nyangka ternyata aku bisa mendapatkan semua trofi ini."gumam Adzkiya dengan mata yang mulai menutup.

...****************...

...Jangan lupa vote+komen...

^^^September 2022^^^

^^^          ^^^

^^^                     Gaga^^^

     

Terpopuler

Comments

Rossemarry

Rossemarry

"my lovely bodyguard" mampir😘
Semangat kak🥳
jangan ke lupa mampir juga🙈

2022-10-21

1

Acha Fitri

Acha Fitri

ceritamu islami banget sis. Beda denganku yang tidak ke arah itu.

2022-10-20

1

Acha Fitri

Acha Fitri

aku mampir sis. semangat berkarya yah?

2022-10-20

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!