EPS 2

"Dasar anak bodoh, mengerjakan ini saja kamu tidak bisa" ucap ibu nya membentak Shila

"Tapi kan yang makan kuaci itu kakak Yuni Bu" ucap Shila takut dengan mata yang sudah berkaca-kaca

"Jadi kalau Yuni yang makan kamu nggak bisa membersihkan sampah-sampah itu?" ucap ibu nya menunjukkan kulit-kulit kuaci yang berserakan

"Maaf Bu, Shila bakalan bersihkan itu" ucap Shila menundukkan kepalanya

Melihat ketakutan Shila, Yuni tersenyum licik karena sudah berhasil mengerjai Shila adik nya.

"Ayok nak, kita makan" ucap ibu nya lembut mengajak Yuni untuk makan

"Iya Bu, Yuni nyusul bentar lagi" ucap Yuni

"Bu apa Shila sudah boleh ikut makan malam bu, Shila juga sudah lapar" ucap Sha takut

"Makan saja yang kamu tahu, Oh iya kamu bersihkan dulu itu semua baru kamu boleh makan" ucap ibu nya sinis

"Tapi Bu" ucap Shila h

"Heh bodoh, kamu jangan berani melawan perkataan ibu ku ya" ucap Yuni membentak Shila

"Anak bodoh memang lah tetap bodoh, ayo nak kita makan" ucap ibu nya dan dibalas anggukan kepala oleh Yuni

Di meja makan, ayah, ibu beserta ketiga anaknya sudah duduk manis bersiap untuk makan

"Bu, Shila mana?" tanya Yuhera anak tertua di rumah itu

"Abang ngapain sih nanya si anak bodoh itu?" tanya Samuel

"Dek dia bukan anak bodoh, dia juga adik kamu" ucap Yuhera menatap tajam Samuel

"Iya ngapain juga Abang nanya dia, selera makan aku jadi hilang" ucap Yuni pura-pura merajuk agar ibu nya membencinya

"Si anak bodoh itu, ibu suruh nyapu rumah. sudah sekarang Kamu lanjut makan kamu itu, lihat tuh adik kamu selera makannya hilang, karena pertanyaan kamu itu" ucap ibu nya

"iya Bu" ucap Yuhera pasrah

Dengan hening, mereka menyantap makanan mereka dengan tenang. selesai makan, mereka tak langsung beranjak dari kursi nya melainkan mereka sedang mengobrol hal-hal kecil yang selalu mewarnai keluarga mereka sebelum tidur. Dari arah dapur, seorang anak kecil bersembunyi di balik dinding yang menatap lurus ke arah mereka yang sedang berbincang-bincang.

"Mereka sudah selesai makan, apa masih ada sisa makanan yang bisa aku makan nggak ya?" tanya Shila pada dirinya sendiri

Anak kecil itu berjalan ke meja makan, melihat masih ada makanan di atas meja, lalu anak kecil itu berinisiatif mengambil makanan dan menyendoknya ke piring nya.

Dia duduk sembari menikmati makanan nya dengan lahap, walaupun hanya memakan nasi dan satu potong telur. Belum juga habis makanan nya, Yuni yang duduk di ruang tamu berteriak memanggil nama Shila karena dia tidak sengaja melihat Shila yang sedang menikmati makanan nya di meja makan.

"Hei anak bodoh" teriak Yuni dengan keras

"Kamu kenapa sih dek?" tanya Yuhera yang merasa terganggu dengan suara Yuni

Ayah, Ibu, Samuel hanya sebagai pendengar yang menatap tajam ke arah Shila. Shila yang di tatap seperti itu seketika menundukkan wajah nya dan menghentikan acara makan nya.

"Itu si anak bodoh lagi makan" ucap Yuni kesal

"Lah terus, kalau dia makan emang kenapa? kan Shila juga mulai tadi belum makan ucap Yuhera membela Shila

"Sudah, Abang mendingan diam aja" ucap Yuni

"Yah, apa ayah gak marah lihat dia makan? kerjaan dia kan belum selesai?" ucap ibu nya.

Mendengar nada kesal dari istri dan anak kesayangan nya itu, ayah nya itu pun menghampiri Shila

"Siapa yang nyuruh kamu makan? hah!!!" ucap ayah nya mem bentak Shila

"Prank" suara pecahan piring karena ayah nya itu melemparkan piring yang Shila pakai untuk makan

Melihat ayah nya yang sedang marah dengan rasa takut dan mata yang sudah berkaca-kaca, Shila berdiri dari tempat ia duduk.

"Tapi yah, Shila belum makan, mulai tadi siang Shila lapar yah" ucap Shila, sudah mulai menangis

"Hahaha, lapar kamu bilang? heh anak bodoh, pekerjaan kamu saja belum selesai, mana mau saya ngasih anak bodoh seperti kamu makan" bentak ayah nya sambil tertawa sinis

"Bu hukum anak ini" ucap ayah nya lagi dengan emosi

"Baik ayah, sini kamu" ucap ibu nya menarik kasar tangan Shila

"Tapi Bu, hiks hiks" ucap sila yang sudah menangis karena takut dan merasakan sakit di tangan nya

Ibunya membawa Shila ke luar rumah.

"Heh, anak bodoh. kamu malam ini tidur di sini, itu hukuman buat kamu karena kamu sudah berani macam-macam" ucap ibu nya sinis

"Tapi, ibu ini kan lagi hujan, Shila tidur di rumah saja ya Bu, hiks... hiks" ucap Shila memohon

"Diam!!!" ucap ibu nya membentak Shila karma tak tahan dengan suara Shila yang terus menangis.

Setelah membentak Shila, dia masuk ke dalam rumah meninggalkan Shila begitu saja dan mengunci pintu rumah itu dari dalam.

Shila terus menangis, dingin, takut, lapar, itulah yang ia rasakan.

"hiks... hiks, Kenapa semua nya jahat sama Shila? Kenapa? hiks... hiks" batin Shila sembari menangis

Singkat cerita, hari ini genap lah usia Shila 15 tahun yang berarti Shila sekarang duduk di bangku SMA. Dia anak yang pintar di buktikan dari prestasi nya sewaktu sekolah menengah pertama, yang menjadi jalan untuk nya mendapatkan beasiswa.

"Shil, kok kamu baru datang?" tanya Eva sahabat Shila satu-satu nya, mulai dari sekolah menengah pertama.

"Kan kamu tahu sendiri, sebelum berangkat sekolah, harus siapkan kebutuhan mereka dulu" ucap Shila lirih

"Heh, Yuni itu sudah besar, masa gitu aja nggak bisa siapkan kebutuhan dia sendiri" ucap Eva dengan nada kesal

"Kita ke kantin aja yuk, kan belum waktu nya masuk kelas" ucap Eva lagi

"Ya sudah yuk, aku juga lapar banget nih" ucap Shila.

Sedikit penjelasan tentang Shila. Mulai dari kecil sampai ia beranjak dewasa, ia tak pernah di lakukan sebaik mungkin oleh keluarga nya. uang saja tidak pernah diberikan, bahkan untuk ke sekolah saja dia harus berjalan kaki. Jangankan uang, untuk makan saja dia harus menanggung hukuman dulu.

Sesampainya Shila dan Yuni di kantin mereka memesan makanan dan minuman yang bisa membuat perut nya kenyang sampai pulang sekolah nanti.

"Kita duduk pojokan yuk" ucap Eva dan di balas anggukan oleh Shila

"Shil, kamu nggak ada niatan mencari orang tua kandung kamu?" tanya Eva sambil memakan nasi goreng yang ia pesan tadi

"Bukan nya nggak niat Va, Tapi kan kamu tahu sendiri, buat jajan aja aku harus nyuci baju tetangga dulu" ucap Shila sambil memakan makanan nya.

Shila memang selalu menerima pakaian tetangga untuk dia cuci supaya ia mendapatkan uang untuk membeli kebutuhan dirinya sehari-hari, itu pun tanpa sepengetahuan keluarga angkat nya.

Terpopuler

Comments

ᥣᥱᥲ

ᥣᥱᥲ

macam orkay aj

2022-11-25

1

Drew 1

Drew 1

gemes liat ni kluarga..
pen q getok smua pake tongkat

2022-10-12

0

𝐚𝐢𝐧𝐚ᵒᶠᶠ

𝐚𝐢𝐧𝐚ᵒᶠᶠ

sumpah itu orang tua kejam banget sih, orang tua kek gitu patuh sih dapet karna🙄

2022-09-30

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!