Sekali Saja Panggil Nama Ku Dengan Benar

Sekali Saja Panggil Nama Ku Dengan Benar

EPS 1

Di salah satu desa yang sangat terpencil, yang jauh dari kota, tepat nya di provinsi Sumatera Utara. Hiduplah satu keluarga yang hidup nya miskin, semua serba pas pas an, jauh berbeda dari keluarga lain nya yang ada di kota itu. Keluarga itu memiliki empat orang anak, yaitu dua anak laki laki dan dua anak perempuan.

Mereka dapat menjalani hidupnya dari hasil panen yang mereka tanam di ladang. Mereka sangat hidup bahagia, beda hal nya dengan anak bungsu nya yang bernama Shila. Shila yang selalu di anggap pembawa masalah di dalam keluarga itu, anak yang selalu di panggil dengan sebutan "Anak bodoh" oleh keluarga nya.

Tentu, semua orang yang melihat badan kurus tak terurus nya Shila, semua merasa kasihan, Shila yang mendapat pukulan, dan Shila yang tak kala mendapat hukuman untuk tidur di luar rumah. ..

Siapa lagi tetangga, yang tak tau bagaimana kehidupan keluarga itu, hadeh, sungguh sangat menyakitkan bila Shila berada di posisi kita.

"Shil, kamu jangan main main yang jauh ya dek" ucap Kaka sulung nya bernama Yuhera kepada gadis yang berumur 4 tahun yang tak lain ialah Shila.

"Ya ka, tapi Shila sangat lapar kka" ucap Shila lirih. Karena ibu sudah menunjukkan siang hari. Tapi karna mendapatkan hukuman dari ayah nya, dia tidak mendapatkan jatah makan di pagi hari.

"Aduh, gimana ya dek, ini belum jadwal makan siang, nanti kalau kamu makan duluan, ayah pasti marah sama kamu" ucap Yuhera. Dimana hanya Yuhera lah yang sangat baik dan sangat menyayangi Shila di rumah itu.

"Tapi ayah sama ibu masih kerja ka, Shila juga belum makan mulai tadi pagi" ucap Shila dengan mata yang sudah berkaca kaca.

Yuhera melihat ayah dan ibu nya memang sedang mencangkul di ladang milik mereka. Tapi Yuhera tentu tidak mempunyai keberanian untuk memberikan makanan kepada adik kesayangan nya itu.

"Kamu sabar dulu ya dek, bentar lagi udah jadwal makan siang kok. Kamu duduk disini aja dulu yah, biar kamu gak merasa lapar lagi" ucap Yuhera

"Ya ka" ucap Shila, setelah itu Yuhera pun pergi bermain dengan adiknya Samuel dan Yuni.

Melihat kepergiannya Yuhera, Shila pun menangis.

"Aku lapar banget, hiks...hiks..." ucap Shila. Dan tak lama terbersit lah pikiran nya untuk memakan dedaunan yang ada di sekitar gubuk itu.

Shila memakan daun itu dengan terpaksa. Karna dia sudah tidak tahan lagi akan rasa lapar nya.

"Eh, nak. Kok kamu makan daun? mana orang tua mu?" ucap salah satu petani yang lewat dari depan gubuk tempat Shila duduk.

"Shila lapar Bu, itu ayah dan ibu lagi kerja di ladang" ucap Shila berdiri menunjukkan ke arah ke dua orang yang sedang mencangkul.

"Apa orang tua kamu gak bawa bekal makan siang kesini? Kok kamu makan daun sih nak, nanti perut kamu sakit loh" ucap petani itu

"Shila lagi di hukum Bu, Shila gak boleh makan mulai tadi pagi, makanya perut Shila sekarang lapar" ucap Shila dengan mata yang sudah berkaca kaca..

"Jabat banget sih orang tua kamu, kamu kan masih kecil,, kalau kamu sakit kan orang tua kamu juga yang repot. Ya sudah, kamu jangan nangis ya anak manis, nih ibu ada punya ubi goreng, kamu makan ya, biar perut kamu gak keroncongan lagi" ucap petani itu tersenyum sembari mengambil ibu goreng dari dalam tas nya.

"Tapi Bu, nanti Shila di marahi ayah" ucap Shila takut dengan suara cadel nya ..

"Kamu gak perlu takut nak, kamu makan hvu goreng nya di belakang gubuk itu aja, biar orang tua kamu gak lihat. Ya sudah, ibu pergi dulu ya nak, anak ibu bentar lagi pulang dari sekolah, ibu harus memasak dulu untuk makan siang" ucap petani itu memberikan ibu goreng itu kepada Shila.

"Ya Bu, makasih banyak ya Bu" ucap Shila dengan senang, setelahnya ibu petani itu pun pergi

Shila langsung duduk di belakang gubuk itu. Dia memakan ubi goreng itu dengan lahap. Sampai ubi goreng itu habis tak tersisa.

Tak lama setelah itu, kedua orang tua nya, Yuhera, Samuel, dan Yuni pun sudah kembali ke gubuk.

"Yah, Bu, apa kita tidak pulang untuk makan?" tanya Yuni

"Tidak nak, ibu tadi sudah bawa bekal kesini, jadi kita makan disini saja ya" ucap ibu nya sembari mengambilkan nasi ke dalam piring mereka masing masing

"Ibu, makanan Shila mana Bu?" ucap Shila

"Heh, masih berani nanya kamu, kamu tunggu saja sampai kamu selesai makan, setelah itu kamu baru bisa makan" ucap ibu nya dingin

"Tapi Bu, Shila kan lapar, Shila juga belum makan mulai pagi" ucap Shila memegang perut nya

"Diam" bentak ayah nya. Mendengar bentakan ayah nya, Shila langsung menunduk takut dan diam.

"Kamu anak bodoh , baru boleh makan, kalau kamu sudah selesai membersihkan rumput itu, cepat" ucap ayah nya menyuruh Shila sembari menunjukkan tanaman sayur yang ada di dekat nya.

Shila melakukan pekerjaan nya dengan baik. Di bawah sinar matahari yang sangat panas, Shila hanya bisa menahan rasa lapar nya. Sesekali dia memegang perut nya yang sudah terasa perih.

"Aduh, perut Shila sakit..." ucapnya sembari memegangi perut nya.

Lalu dia berjalan ke pondok tempat keluarganya makan. Dengan rasa takut, dia pun berkata kepada ayah nya.

"A....ayah, Shila lapar" ucap Shila dengan suara cadel nya.. (Para pembaca bolehlah membayangkan seperti apa anak berumur 4 tahun kalau ngomong) 🤭

"Heh, anak bodoh, apa pekerjaan mu sudah selesai?" tanya Yuni Kaka ketiga nya.

"Sudah ka, apa Shila sudah boleh makan?" ucap Shila berharap

"Nih.. makan ini, habis itu kamu pulang ke rumah, cuci piring, dan bersihkan rumah" ucap ibu nya membentak Shila

Shila pun menerima makanan itu. Dia makan dengan sangat lahap. Selain lapar, perutnya juga sudah terasa sangat sakit.

Selesai makan, Shila membereskan semua bekas makanan mereka dengan sangat hati hati, karna badan Shila sangat lah masih kecil. Shila pulang ke rumah nya dengan membawa keranjang berisi bekas makanan mereka. Sering kali ia terjatuh karna membawa keranjang berisi piring bekas makan mereka.

Bayangkan kalian saja, seorang anak kecil yang masih berusia 4 tahun an di perlakukan seperti itu. Lumayan kalau ladang ke rumahnya dekat, ini sangat lah jauh, 3 km. Dia harus berjalan sendirian. Takut? Itulah yang di Shila rasakan saat ini. Dengan langkah yang tertatih tatih, Shila tetap melangkahkan kaki nya di jalanan yang sangat lah sepi.

"Ibu, kenapa kalian tega meninggalkan aku? apa kalian tau, Shila disini sering di marahi, hiks...hiks..." ucap Shila menangis.

Satu kebenaran yang Shila ketahui. Walaupun Shila masih berusia 4 tahun, tapi dia sudah dewasa sebelum waktu nya. Kebenaran tentang Shila yang bukan anak kandung dari keluarga miskin tersebut. Melainkan anak kandung dari adik tiri nya ayah mereka.

_-_-_-..

Terpopuler

Comments

ᥣᥱᥲ

ᥣᥱᥲ

pantesan

2022-11-25

1

ᥣᥱᥲ

ᥣᥱᥲ

ini shila bs dikasih ke org buat diadopsi aj nda sih drpd diperlakukan kek gtu

2022-11-25

1

ᥣᥱᥲ

ᥣᥱᥲ

ubi
np ibu goreng mulu drtd

2022-11-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!