Kepincut Cinta Om Duda

Kepincut Cinta Om Duda

01

Hallo Guys, jumpa lagi dengan Othor Kalem Fenomenal.

Karya Othor kali ini Othor persembahkan untuk sahabat Othor dari 'Genk Ternak Duda'. Spesial untuk mereka juga untuk kalian semua.

Sebelum masuk ke cerita kita kenalan dulu dengan para pemain ini yuk. Kebetulan mereka penulis sini semua jadi kalian bisa mampir ke karya mereka nih

Bidadarinya GTD.

Catarina Suketi Ceres — Tufa Hans

Olivia Zaenab Estella — Rita Tatha

Eloise Sumiatun Harlow — Sokhibah El Jannata

Louella Markonah Odette(Martu) — Dj'Milano

Markonah Brielle Eden(Marwa)— Maria Regolinda

Arrabella Juminten Marlow — Realrf

Clementine Zubaedah Addison — Bae Lla

Chloe Juleha Galellea — Lin•UlinNuha

Selamat membaca, semoga suka 😘

Kisah mereka Othor lanjutkan di sini ya 🤗

•••

Di sebuah kafe ternama yang digandrungi anak muda—terletak di pusat kota—duduklah dua gadis cantik sedang menikmati secangkir coffe latte sebagai penghangat perut. Mereka tampak asyik mengobrol dan bersenda gurau. Walaupun hanya berdua, tetapi mereka terlihat begitu menikmati waktu bersama, meski tanpa pacar karena hilal jodoh mereka belum terlihat.

"Mas! Jangan tinggalin aku!"

Perhatian mereka terarahkan ke sudut kafe. Seorang lelaki dan perempuan terlihat sedang bertengkar. Lelaki itu tampak tidak acuh, sedangkan si wanita terlihat begitu memohon-mohon.

"Enggak punya malu tuh orang. Berantem di muka umum," celetuk Markonah Dua, yang biasa dipanggil Marwa.

"Biarin napa sih, Mar. Daripada muka dua. Elu jadi orang julidah banget." Juminten tampak kesal. Sahabatnya itu senang sekali mengomentari apa pun yang ada di sekitar. Setiap hal selalu saja dikomentari seperti orang kurang kerjaan.

"Gue 'kan ngomong bener, Jum. Kalau gue malu-lah, apalagi tuh cewek kayak ngemis-ngemis gitu. Kaya enggak ada laki-laki lain aja. Di mana harga diri sebagai seorang wanita, coba." Marwa masih belum puas. Matanya menatap dua orang tersebut dengan seksama.

"Tapi cowoknya cakep, Mar. Lihat noh, bulu halus di dagu pasti bikin gelisah tuh." Juminten memangku wajah dan membayangkan lelaki tampan. Otaknya berkelana.

"Dodol! Jangan bilang gelisah itu geli-geli basah." Marwa menonyor kepala Juminten hingga gadis itu hampir terjengkang. Marwa tahu ke mana pikiran Juminten saat ini. Karena Juminten lebih pantas disebut sebagai cucu Kakek Sugi*no.

"Hust! Hust!" Juminten mendesis ke arah Marwa. Menyuruh gadis itu untuk diam karena dua orang tadi sedang berjalan mendekati mereka.

"Mas! Aku mohon, kita rujuk ya." Wanita itu tampak memegang lengan sang lelaki dengan erat.

"Tidak ada kata rujuk! Hubungan kita sudah berakhir! Aku paling benci dengan pengkhianat!" Suara lelaki itu terdengar tegas dan penuh penekanan.

"Tapi aku masih sayang kamu, Mas." Wanita itu berpura-pura menangis keras untuk menarik simpati. Bahkan beberapa pengunjung ikut melihat ke arah mereka meskipun tidak ada yang berani melerai.

"Air mata buaya!" cibir Marwa. Dengan santai dia menyeruput kopi di depannya tanpa peduli pada pelolotan wanita berambut panjang berwarna merah kecoklatan tersebut.

Juminten menyenggol lengan Marwa menyuruh untuk diam, tetapi Marwa justru mengendikkan kedua bahu. "Elu enggak usah ikut ngomong bisa enggak, Mar!" Gigi Juminten sampai gemerutuk saking kesalnya dengan sang sahabat. Marwa pun akhirnya diam dan kembali makan kentang goreng dicocol sambal tomat. Namun, telinganya masih menyimak pertengkaran dua orang itu.

"Mas ... aku mohon maafkan aku. Aku janji tidak akan mengulangi lagi. Aku tidak akan—"

"Lepaskan! Atau aku akan berteriak kalau kamu berniat jahat padaku!" teriak lelaki itu mengancam.

"Oh no! Oh no! Oh no no no!"

Mereka terkejut saat mendengar sound Oh no - Kreepa, menggema dari saku celana Juminten. Mengalihkan perhatian mereka termasuk dua orang yang sedang bertengkar itu hingga pertengkaran tersebut pun terhenti seketika.

Juminten menunjukkan rentetan gigi putihnya sembari menunjuk tanda damai, sedangkan satu tangannya merogoh saku untuk mengambil ponsel dan melihat siapa yang sedang menghubungi saat ini. Ya, meskipun tanpa dilihat Juminten sudah tahu siapa yang menghubungi dirinya.

"Maaf, iklan. Monggo, sok atuh dilanjutkan." Tangan Juminten mengarah ke dua orang yang sudah tampak kesal karena terganggu. Lalu mengangkat panggilan dari sahabatnya dengan santai. Seolah tidak bersalah sama sekali.

"Apa! Elu jatuh cinta sama duda!" pekik Juminten hingga mengejutkan semua orang. Marwa yang berada di samping Juminten sampai mengusap telinga yang berdenging. Suara Juminten benar-benar seperti toa.

"Elu kalau teriak kira-kira dong, Jum." Marwa mencebik kesal. Namun, bukannya meminta maaf, Juminten justru terkekeh.

"Habis ini gue pulang. Bentar lagi nikmatin pertunjukan dua orang yang enggak punya malu berantem di muka umum. Udah cowoknya sadis, eh si cewek kegenitan kek ular kasur eh uler keket! Sakit, Mar!" Juminten berteriak saat Marwa menginjak kakinya dengan cukup kencang.

Marwa memberi kode kalau orang yang Juminten bicarakan masih berada di samping. Juminten pun menelan ludah kasar saat melihat dua orang tersebut sedang melayangkan tatapan tajam ke arahnya. Mata Juminten memberi kode untuk segera pergi dari sana, Marwa pun mengangguk mengiyakan.

"Satu ... dua ... tiga!" Mereka bangkit berdiri lalu berlari kencang.

"Oe! Bayar makanan kalian!" teriak karyawan kafe tersebut.

"Katanya mau dibayarin Om itu karena kita udah puasin dia!" teriak Marwa tanpa malu lalu kembali berlari pergi dari sana, sedangkan lelaki itu membulatkan mata penuh mendengar teriakan Marwa.

Terpopuler

Comments

aslii sumpah ngakak🤣🤣🤣🤣🤣

2023-08-01

0

roman² nya novel othor yg satu ini bakal demen dehh,, liat dari penulisan kata² nya aye suke aye suke.. 😂😂😂

2023-08-01

0

Author Emas

Author Emas

Markonah sama Juminten lucu kali 😂

2022-11-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!