Bab 20 Perburuan Dalca II

Perburuan Dalca II

Alasan Van Rogh Costel III menghidupkan kembali putranya adalah untuk melawan kekuatan Dalca II yang kejam.

Untuk melindungi lembah Moldova yang damai dan tenang, dimana bangsa siluman dan bangsa manusia hidup berdampingan dengan rukun maka Van Costel IV harus di bangkitkan lagi dari kuburannya dan terpaksa menjadi hantu yang kuat tak tertandingi untuk melawan Dalca II.

Pada sejatinya Dalca II menginginkan berkuasa sepenuhnya dan menjadi raja di lembah Moldova yang akan memiliki kekuasaan penuh atas Rumania.

Alasan itulah yang menyebabkan Dalca II dari garis Wallachia memburu keluarga Van Rogh Costel III yang merupakan cucu dari Van Rogh I dan memiliki darah raja langsung penguasa lembah Moldova.

Seorang pria berpakaian khas Rumania duduk di bangku kayu yang ada di dalam gazebo tua.

"Tuan Dalca, ada kabar dari lembah Moldova mengenai berita tentang Van Costel", ucap seorang pria berdiri disamping bangku kayu tempat Dalca II duduk.

"Kabar apakah itu, Abiel ?", ucap Dalca II.

"Ada kabar pernikahan yang tengah digelar di kediaman Van Costel IV saat ini", sahut pria bernama Abiel.

"Pernikahan, katamu ?", kata Dalca II.

"Benar, tuan Dalca... Ada sebuah perayaan besar-besaran di rumah Van Costel, disebutkan pihak keluarga Van Rogh Costel III mengadakan ritual pernikahan kembali", sahut Abiel.

"Siapa yang menikah, Abiel ?", tanya Dalca II.

"Van Costel IV...", sahut Abiel.

"Van Costel menikah ?", tanya Dalca II terkejut kaget.

Pria yang bernama Dalca II lalu menolehkan kepalanya cepat ke arah Abiel yang berdiri disampingnya.

Dia menatap tajam Abiel kemudian berdecak marah ketika mendengar kabar berita itu.

"Mana mungkin Van Costel menikah !?", ucap Dalca II.

"Benar, tuan Dalca II, saya mendengar kabar itu dari penduduk di daerah lembah Moldova bahwa Van Costel mengadakan acara perayaan pernikahannya selama tujuh hari tujuh malam berturut-turut", sahut Abiel.

Abiel lantas menundukkan pandangannya tanpa berani menatap ke arah Dalca II yang tampak marah.

"Apakah dia menikahi seorang gadis dari bangsa manusia ?", tanya Dalca II.

"Benar, Van Costel telah menikah dengan seorang gadis muda dan saat ini mereka sedang merayakan pernikahan mereka, tuan", sahut Abiel.

"Bagaimana bisa Van Costel menikah !?", kata Dalca II seraya mengerutkan keningnya.

"Itu yang saya dengar, tuan Dalca", sahut Abiel.

"Bukankah dia kabarnya telah mati karena serangan dariku pada saat perang Patra terjadi !?", lanjut Dalca II.

"Saya tidak memahaminya, tuan Dalca", sahut Abiel.

"Tidak... Tidak... Bukan seperti itu maksudku, Abiel... Aku yang telah melukai Van Costel IV hingga dia sekarat pada perang Patra", kata Dalca II.

Dalca II lalu mengubah letak duduknya dan duduk melamun.

Dia mengingat peristiwa saat perang Patra terjadi antara dirinya melawan Van Costel IV, ketika perang, Dalca II berhasil melukai Van Costel dan membuat pria dari keturunan Van Rogh I yang merupakan penguasa Rumania terluka parah dan mati.

"Aku melihatnya sendiri dengan kedua mataku jika Van Costel IV telah meninggal dunia karena senjata milikku saat perang Patra terjadi", kata Dalca II.

Dalca II lalu beranjak dari bangku kayunya dan berdiri sambil memperhatikan kolam air yang ada disekitar gazebo tua.

"Dan bagaimana bisa Van Costel dapat hidup kembali ? Bukankah itu hal yang tidak mungkin terjadi, Abiel !?", kata Dalca II.

"Saya tidak mengerti, tuan Dalca", sahut Abiel dengan hati-hati.

"Ini sungguh aneh... Mungkinkah gadis yang dinikahkan dengan Van Costel IV merupakan pengantin yang ditumbalkan agar Van Costel hidup kembali !?", kata Dalca II.

Dalca II menolehkan kepalanya ke arah Abiel dengan penuh tatapan kebencian ketika mengingat Van Costel yang merupakan seteru utamanya.

"Aku akan pergi ke tempat Van Costel dan memastikannya sendiri apa yang sebenarnya telah terjadi disana", kata Dalca II.

"Saya akan siapkan kendaraan untuk tuan, pergi ke lembah Moldova", sahut Abiel.

"Tidak usah, Abiel ! Aku akan pergi sendiri tanpa mengendarai kendaraan, tolong kamu siapkan saja lentera hitam untukku !", kata Dalca II.

"Baik, tuan..., tapi, untuk apa lentera hitam saya siapkan, tuan Dalca ?", tanya Abiel.

"Aku hanya ingin memastikan apakah benar Van Costel itu masih manusia atau sosok orang yang sudah mati, Abiel...", sahut Dalca II.

"Baik, saya mengerti, tuan Dalca, akan saya persiapkan lentera hitam itu untuk anda sekarang", kata Abiel.

Dalca II hanya terdiam menatap lurus ke arah kolam disekitar gazebo tuanya, sedangkan Abiel telah pergi dari tempat itu dengan cara menghilang bagaikan putaran angin kencang.

"Van Costel...", gumam Dalca II.

Dalca II pergi dari kediamannya yang berada di pusat ibukota Rumania, dia pergi dengan membawa sebuah lentera hitam ditangannya.

Dia menuju lembah Moldova untuk melihat apakah benar di rumah Van Costel IV diadakan sebuah perayaan pernikahan.

"Aku harus memastikan sendiri, apakah Van Costel benar-benar masih hidup atau sudah mati", ucap Dalca II.

Dalca II berdiri di atas bangunan tinggi yang ada di depan rumah megah milik Van Costel IV seraya memegang lentera hitam di tangannya.

Dia bergerak turun menuju ke arah kediaman Van Costel IV yang sedang mengadakan perayaan pernikahan sangat meriah.

Dalca II terus terbang melompati bangunan-bangunan yang ada di area rumah Van Costel IV, dengan terus mengarahkan lentera hitam di tangannya.

Terdengar suara musik lagu yang sangat keras dari arah rumah Van Costel yang terlihat banyak orang hadir di dalam rumah megah itu.

Dalca II langsung mengubah wujudnya dengan menyamar menjadi sosok pria tua berjenggot putih yang membawa sebuah lentera hitam.

"Selamat malam, boleh aku bertanya, nona muda", sapa Dalca II yang berwujud seorang kakek tua.

"Ya, selamat malam, silahkan anda boleh bertanya", sahut seorang perempuan bergaun merah menyala dengan mengenakan topi calot.

"Acara apakah ini ?", tanya Dalca II.

"Ini adalah perayaan pernikahan antara Van Costel IV dan Jia Li, anda bisa ikut merayakan pesta ini karena acara pernikahan ini terbuka untuk semua kalangan umum", sahut perempuan bertopi calot ramah.

"Siapakah Jia Li ?", tanya Dalca II penasaran.

"Istri Van Costel dari keluarga imigran bermarga Kwee anak tuan Kwee Lan", jawab perempuan bertopi calot.

"Bisakah aku masuk ke dalam rumah itu bersama denganmu !?", kata Dalca II.

Kedua mata Dalca II terlihat memancarkan cahaya merah yang menakutkan dan menghipnotis perempuan muda bergaun merah menyala itu untuk mengikuti perintah Dalca II.

"Tentu, aku akan membawamu masuk ke daalm pesta itu bersamaku", sahut perempuan bertopi calot.

"Hmmm..., iya...", ucap Dalca II sembari tersenyum menyeringai.

"Ikutlah denganku...", lanjut perempuan muda itu.

Dalca II mengikuti perempuan muda bergaun merah menyala itu dari arah belakang.

Keduanya berjalan masuk ke dalam ruangan rumah megah milik hantu Van Costel IV yang tampak ramai dengan hadirnya orang-orang di acara pesta pernikahan Van Costel.

Suasana rumah penuh gemerlap lampu berwarna-warni yang menerangi seluruh ruangan rumah megah milik Van Costel IV, dan terlihat hantu Van Costel IV berdiri bersama Jia Li yang cantik jelita.

"Harum apakah ini ?", ucap Dalca II.

Dalca II lalu menghirup aroma bunga plum yang khas dan datangnya dari arah Jia Li.

"Wangi sekali dan penuh aroma yang sangat memikat serta menggairahkan...", kata Dalca II dengan kedua mata berkilat.

Dalca II mengalihkan pandangannya ke arah Jia Li yang tampak tersenyum senang dan perempuan cantik yang tengah berbahagia itu sedang bergelayut manja di pelukan Van Costel IV.

"Cantik sekali... Apakah aroma bunga plum ini berasal dari perempuan cantik itu ?", ucap Dalca II.

Sebentuk lengkungan menghias wajah Dalca II ketika dia memandang ke arah Jia Li yang berwajah cantik jelita dengan mengenakan gaun pengantin berwarna putih sedangkan Van Costel memakai setelan jas khusus pengantin pria.

Kedua pasangan yang saling dilanda api asmara itu tengah tertawa bahagia tanpa menyadari datangnya bahaya yang mengincar kebahagiaan mereka berdua.

Dalca II bergumam pelan seraya mengarahkan lentera hitam di tangannya ke arah Van Costel IV.

Ketika lentera hitam itu mulai bereaksi saat terarah ke tubuh Van Costel, tiba-tiba lampu di ruangan rumah megah yang meriah itu menjadi padam.

Bersamaan itu pula Van Costel IV dan Jia Li menghilang dari ruangan pesta pernikahan yang masih berlangsung meriah.

Tak lama kemudian, lampu kembali menyala terang benderang menyinari seluruh ruangan rumah megah.

"Kemana perginya Van Costel IV dan perempuan cantik itu ?", gumam Dalca II.

Dalca II terlihat kecewa karena buruannya menghilang dari pandangannya dan dia tidak dapat memastikan kebenaran cerita tentang Van Costel IV.

Apakah Van Costel IV adalah hantu ataukah masih manusia...

Dia sangat marah serta menggeram pelan seraya menolehkan kepalanya ke arah sekitar rumah megah itu, berusaha mencari-cari keberadaan Van Costel IV bersama istrinya, Jia Li yang menghilang tanpa jejak.

Dalca II lalu pergi dari rumah megah milik Van Costel dan dia berniat akan melanjutkan pencariannya untuk mencari tahu tentang kebenaran sosok pria tampan bernama Van Costel IV.

Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Aneh
2 Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3 Bab 3 Cinta Van Costel IV
4 Bab 4 Suamiku Hantu
5 Bab 5 Hati Yang Terluka
6 Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7 Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8 Bab 8 Ramalan Gael
9 Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10 Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11 Bab 11 Aroma Bunga Plum
12 Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13 Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14 Bab 14 Chyou
15 Bab 15 Melupakan Rumah
16 Bab 16 Kwee Lan Sakit
17 Bab 17 Jingmi
18 Bab 18 Laoshi
19 Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20 Bab 20 Perburuan Dalca II
21 Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22 Bab 22 Siasat Jingmi
23 Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24 Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25 Bab 25 Mengatur Strategi
26 Bab 26 Heng Dan Ho
27 Bab 27 Istana Oranye
28 Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29 Bab 29 Heng menjadi Hantu
30 Bab 30 Memasuki istana oranye
31 Bab 31 Bertemu Dalca II
32 Bab 32 Menghadapi Dalca II
33 Bab 33 Lari
34 Bab 34 Melepas Ho
35 Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36 Bab 36 Ciuman Hangat
37 Bab 37 Kabar
38 Bab 38 Penyelidikan
39 Bab 40 Mengejutkan
40 Bab 41 Menemukan sesuatu
41 Bab 42 Hal Memalukan
42 Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43 Bab 44 Aku menemukan cintaku
44 Bab 45 Malam Kelima Belas
45 Bab 46 Bersama Denganmu
46 Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47 Bab 48 Kaulah Segalanya
48 Bab 49 Tertidur Bersamamu
49 Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50 Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51 Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52 Bab 53 Hari Yang Berwarna
53 Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54 Bab 54 Salju Pertama ku ini
55 Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56 Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57 Bab 57 Medan Pertempuran
58 Bab 58 Kematian
59 Bab 59 Kisah Yang Berulang
60 Bab 60 Xia He
61 Bab 61 Lembah Plum
62 Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63 Bab 63 Perkelahian
64 Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65 Bab 65 Jembatan Dosa
66 Bab 66 Violet
67 Bab 67 Lembah Ngarai
68 Bab 68 Kunjungan Dimitri
69 Bab 67 Pesta Fantasi
70 Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71 Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72 Bab 70 Misteri
73 Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74 Bab 72 Sebuah Percakapan
75 Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76 Bab 76 Transaksi Ilegal
77 Bab 77 Perebutan
78 Bab 78 Taruhan
79 Bab 79 Yunlong Jian
80 Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81 Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82 Bab 82 Menyembuhkan
83 Bab 83 Penawar Racun
84 Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85 Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86 Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87 Bab 87 Dimitri
88 Bab 88 Saung Yang Indah
89 Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90 Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91 Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92 Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93 Bab 93 Bisikan Jia Li
94 Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95 Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96 Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97 Bab 97 Pusaka Itu
98 Bab 98 Senjata Baru
99 Bab 99 Kelam
100 Bab 100 Sambutan Siluman Api
101 Bab 101 Pertempuran Fantastik
102 Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103 Bab 103 Bukan Main-Main
104 Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105 Bab 105 Bahaya Datang
106 Bab 106 Kabur
107 Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108 Bab 108 Ledakan Hebat
109 Bab 109 Hantu Heng
110 Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111 Bab 111 FIRASAT ITU !
112 Bab 112 Amukan Dalca II
113 Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114 Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115 Bab 115 Pertemuan itu
116 Bab 116 Lentera Hitam
117 Bab 117 Kembali Ke Rumah
118 Bab 118 Festival Tahun Baru
119 Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120 Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121 Bab 121 Kemarahan Jia Li
122 Bab 122 Kekaguman
123 Bab 123 Cinta Pertama
124 Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125 Bab 125 Hanya Bayangan !?
126 Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127 Bab 127 Informan Rahasia
128 Bab 128 Perjalanan Ini
129 Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130 Bab 130 Pelukan Hangat
131 Bab 131 Kaburnya Dalca II
132 Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133 Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134 Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135 Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136 Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137 Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138 Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139 Bab 139 Terpaksa Pergi
140 Bab 140 Kehilangan Jejak
141 Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142 Bab 142 Pergulatan Batin
143 Bab 143 Mencari Solusi
144 Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145 Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146 Bab 146 Ketidakberdayaan
147 Bab 147 Sebuah Saran Penting
148 Bab 148 Saatnya Pergi
149 Bab 149 Penginapan
150 Bab 150 Adanya Petunjuk
151 Bab 151Berhasil Kabur
152 Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153 Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154 Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155 Bab 155 Guru Ulea
156 Bab 156 Suatu Rahasia
157 Bab 157 Permintaan Tulus
158 Bab 158 Asa Itu Ada
159 Bab 159 Danau Pelangi
160 Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161 Bab 161 Serangan Tak Terduga
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Aneh
2
Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3
Bab 3 Cinta Van Costel IV
4
Bab 4 Suamiku Hantu
5
Bab 5 Hati Yang Terluka
6
Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7
Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8
Bab 8 Ramalan Gael
9
Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10
Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11
Bab 11 Aroma Bunga Plum
12
Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13
Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14
Bab 14 Chyou
15
Bab 15 Melupakan Rumah
16
Bab 16 Kwee Lan Sakit
17
Bab 17 Jingmi
18
Bab 18 Laoshi
19
Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20
Bab 20 Perburuan Dalca II
21
Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22
Bab 22 Siasat Jingmi
23
Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24
Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25
Bab 25 Mengatur Strategi
26
Bab 26 Heng Dan Ho
27
Bab 27 Istana Oranye
28
Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29
Bab 29 Heng menjadi Hantu
30
Bab 30 Memasuki istana oranye
31
Bab 31 Bertemu Dalca II
32
Bab 32 Menghadapi Dalca II
33
Bab 33 Lari
34
Bab 34 Melepas Ho
35
Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36
Bab 36 Ciuman Hangat
37
Bab 37 Kabar
38
Bab 38 Penyelidikan
39
Bab 40 Mengejutkan
40
Bab 41 Menemukan sesuatu
41
Bab 42 Hal Memalukan
42
Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43
Bab 44 Aku menemukan cintaku
44
Bab 45 Malam Kelima Belas
45
Bab 46 Bersama Denganmu
46
Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47
Bab 48 Kaulah Segalanya
48
Bab 49 Tertidur Bersamamu
49
Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50
Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51
Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52
Bab 53 Hari Yang Berwarna
53
Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54
Bab 54 Salju Pertama ku ini
55
Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56
Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57
Bab 57 Medan Pertempuran
58
Bab 58 Kematian
59
Bab 59 Kisah Yang Berulang
60
Bab 60 Xia He
61
Bab 61 Lembah Plum
62
Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63
Bab 63 Perkelahian
64
Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65
Bab 65 Jembatan Dosa
66
Bab 66 Violet
67
Bab 67 Lembah Ngarai
68
Bab 68 Kunjungan Dimitri
69
Bab 67 Pesta Fantasi
70
Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71
Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72
Bab 70 Misteri
73
Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74
Bab 72 Sebuah Percakapan
75
Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76
Bab 76 Transaksi Ilegal
77
Bab 77 Perebutan
78
Bab 78 Taruhan
79
Bab 79 Yunlong Jian
80
Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81
Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82
Bab 82 Menyembuhkan
83
Bab 83 Penawar Racun
84
Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85
Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86
Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87
Bab 87 Dimitri
88
Bab 88 Saung Yang Indah
89
Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90
Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91
Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92
Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93
Bab 93 Bisikan Jia Li
94
Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95
Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96
Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97
Bab 97 Pusaka Itu
98
Bab 98 Senjata Baru
99
Bab 99 Kelam
100
Bab 100 Sambutan Siluman Api
101
Bab 101 Pertempuran Fantastik
102
Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103
Bab 103 Bukan Main-Main
104
Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105
Bab 105 Bahaya Datang
106
Bab 106 Kabur
107
Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108
Bab 108 Ledakan Hebat
109
Bab 109 Hantu Heng
110
Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111
Bab 111 FIRASAT ITU !
112
Bab 112 Amukan Dalca II
113
Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114
Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115
Bab 115 Pertemuan itu
116
Bab 116 Lentera Hitam
117
Bab 117 Kembali Ke Rumah
118
Bab 118 Festival Tahun Baru
119
Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120
Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121
Bab 121 Kemarahan Jia Li
122
Bab 122 Kekaguman
123
Bab 123 Cinta Pertama
124
Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125
Bab 125 Hanya Bayangan !?
126
Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127
Bab 127 Informan Rahasia
128
Bab 128 Perjalanan Ini
129
Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130
Bab 130 Pelukan Hangat
131
Bab 131 Kaburnya Dalca II
132
Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133
Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134
Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135
Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136
Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137
Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138
Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139
Bab 139 Terpaksa Pergi
140
Bab 140 Kehilangan Jejak
141
Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142
Bab 142 Pergulatan Batin
143
Bab 143 Mencari Solusi
144
Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145
Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146
Bab 146 Ketidakberdayaan
147
Bab 147 Sebuah Saran Penting
148
Bab 148 Saatnya Pergi
149
Bab 149 Penginapan
150
Bab 150 Adanya Petunjuk
151
Bab 151Berhasil Kabur
152
Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153
Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154
Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155
Bab 155 Guru Ulea
156
Bab 156 Suatu Rahasia
157
Bab 157 Permintaan Tulus
158
Bab 158 Asa Itu Ada
159
Bab 159 Danau Pelangi
160
Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161
Bab 161 Serangan Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!