Bab 18 Laoshi

Laoshi

Laoshi guru dari lembah plum yang memiliki karakteristik sangat kuat, pemberani, bertanggung jawab, teliti, analitis dan logis.

Kelebihannya yaitu pengendali siluman, dan makhluk gaib lainnya, pemilik pedang naga yang merupakan senjata pembunuh mematikan dan disegani bangsa klan naga, pengendali waktu, dan api serta berwajah unik, dan perempuan tangguh.

Pergi mencari hantu Van Costel IV ke lembah Moldova kediaman keluarga bangsawan Van Rogh Costel III tinggal.

Kedai minuman di daerah lembah Moldova...

"Anda pesan minuman apa ?", tanya seorang pria dengan pakaian serba putih dengan rompi bordir serta sepatu bot hitam.

"Minuman apa saja yang disajikan di kedai ini ?", tanya Laoshi.

"Tuica, kami hanya menyediakan tuica dengan berbagai varian rasa", sahut pria bersepatu bot.

"Baiklah, aku pesan tuica saja", ucap Laoshi.

"Tunggulah sebentar, saya akan kembali dalam beberapa menit kemudian", sahut pria berpakaian serba putih dengan rompi bordir.

Laoshi hanya menganggukkan kepalanya seraya meletakkan pedang naganya ke atas meja minuman.

Dia memperhatikan sekitarnya dengan seksama sambil menunggu tuica pesanannya datang.

Terlihat beberapa orang duduk di dalam kedai dengan menikmati minuman tuicanya.

Mereka terdengar sedang membicarakan sesuatu yang amat menarik perhatian Laoshi.

"Dengar-dengar, keluarga bangsawan Van Rogh Costel III tengah mengadakan pesta meriah selama tujuh hari tujuh malam", ucap seorang pria berdasi kupu-kupu.

"Iya, mereka sedang merayakan pernikahan, kabarnya seperti itu", sahut pria berpakaian serba putih serta rompi bordir merah.

"Siapakah yang sedang menikah ? Bukankah kabarnya Van Rogh tidak memiliki anak selain Van Costel yang sudah lama meninggal dunia", kata pria bertopi jerami.

"Meninggal ? Apa benar Van Costel itu sudah mati ?", sahut pria berkemeja motif bunga lily.

"Kabarnya saat perang Patra terjadi antara ketiga belas klan bangsawan, Van Costel mati terbunuh oleh klan Dalca yang masih keturunan Van Vlad V", sahut pria berdasi kupu-kupu.

"Tetapi mereka sekarang sedang merayakan acara pernikahan", ucap pria bertopi jerami.

"Lalu siapa yang menikah jika putera kandung dari Van Rogh Costel III itu telah mati !?", kata pria berkemeja motif bunga lily.

"Mana mungkin ada pernikahan jika yang dinikahkan telah mati ?", sahut pria bertopi jerami.

"Dan kabarnya gadis yang dinikahkan itu bukan asli orang Rumania...", kata pria berpakaian serba putih dengan rompi bordir merah itu.

"Apakah ada gadis yang dibawa ke rumah megah disana ?", tanya pria berdasi kupu-kupu.

"Iya..., kabarnya ada gadis yang dinikahkan...", sahut pria bertopi jerami sambil menenggak segelas tuica.

"Astaga ! Kasihan sekali gadis malang itu, harus menikah dengan orang mati !", kata pria berdasi kupu-kupu.

"Hush...!, Jangan sembarangan bicara ! Kita tidak tahu akan kebenarannya, dan mungkin saja kabar itu hanya kabar angin", sahut pria berkemeja motif bunga lily.

"Tapi kabar yang santer terdengar di daerah sekitar lembah Moldova bahwa gadis itu dinikahkan sebagai tumbal hidup", ucap pria berdasi kupu-kupu.

"Tumbal hidup !?", sahut mereka serempak.

"Jangan menyebarkan kabar buruk, tidak baik membuat berita yang kita sendiri tidak tahu kebenarannya !", sahut pria bertopi jerami.

"Jika berita itu benar adanya maka pihak masyarakat tidak akan tinggal diam dan pasti mereka akan mendatangi keluarga Van Rogh Costel III meminta penjelasan terkait pernikahan itu", ucap pria berpakaian serba putih dengan rompi bordir merah.

"Disamping itu pihak keagamaan akan menentang pernikahan itu", ucap pria berkemeja motif bunga lily.

"Itu pasti...", sahut pria berdasi kupu-kupu sambil menghabiskan tuica.

"Tapi anehnya penduduk disekitar lembah Moldova tidak bereaksi dengan kabar berita itu bahkan mereka semua saat ini tengah berpesta pora merayakan acara pernikahan itu", ucap pria bertopi jerami.

"Wajar..., bukankah keluarga Van Rogh Costel III merupakan pemimpin yang paling berkuasa di Rumania dan ketua dari ketiga belas klan bangsawan yang berpengaruh kuat, dan tentu saja tidak seorangpun yang berani kepada keluarga itu", sahut pria berdasi kupu-kupu.

"Fuih..., ini benar-benar menegangkan..., dan merupakan topik gosip terhangat sekarang...", kata pria berkemeja motif bunga lily.

"Sebaiknya kita juga tidak berurusan dengan keluarga bangsawan itu karena akan menyebabkan masalah besar buat kita", sahut pria berdasi kupu-kupu.

"Hmmm, iya..., aku rasa juga seperti itu", ucap pria bertopi jerami.

Laoshi yang duduk tak jauh dari mereka hanya diam dan mendengarkan pembicaraan orang-orang di kedai minuman yang membicarakan Van Costel IV.

Tak banyak yang Laoshi lakukan, dia hanya menghabiskan sebotol tuica pesanannya lalu pergi setelah membayar minumannya.

Laoshi melanjutkan perjalanannya di lembah Moldova dengan menggunakan kekuatan waktunya untuk berpindah tempat menuju ke kediaman Van Costel IV.

Hanya butuh beberapa menit, Laoshi tiba di rumah megah berasitektur khas Rumania.

Laoshi berdiri tepat di atas atap rumah megah milik hantu Van Costel IV yang ada di lembah Moldova.

"Aku harus segera membawa Jia Li dari rumah ini dan memisahkan mereka berdua secepatnya", ucap Laoshi.

Laoshi lalu bergerak diatas rumah sembari mengibaskan senjata di tangannya yang berupa pedang naga.

Dia meloncat turun ke arah bawah dan mencari keberadaan Jia Li di rumah itu.

Laoshi menggunakan kekuatan waktunya untuk berpindah tempat dari satu tempat ke tempat lainnya di rumah megah milik Van Costel IV.

"Siapa itu ?", ucap seorang pria berbusana tradisional.

Laoshi memalingkan mukanya ke arah datangnya suara, wajah perempuan tangguh itu langsung berubah saat dia melihat orang yang tadi memanggilnya.

Perempuan yang merupakan guru dari Tianba, mendiang ibu Jia Li itu memang masih awet muda meski usianya sudah tua sekali.

"Dia mampu melihatku meski aku telah menggunakan kekuatan waktuku untuk berpindah tempat", ucap Laoshi terkejut.

Pria yang berbusana tradisional itu lalu berusaha mengejar Laoshi yang tidak berhenti bergerak.

"Berhenti !", teriak pria itu dengan suara kerasnya.

"Berhenti, katamu !? Tidak semudah itu menghentikan Laoshi", ucap Laoshi.

Laoshi terus bergerak cepat dan berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya tanpa memperdulikan teriakan pria yang mengejarnya.

WUSH... BLAM... !

Seberkas kilat menyerang Laoshi yang terus bergerak, dan Laoshi segera menghindari serangan itu dengan melambung tinggi diantara bangunan rumah megah milik hantu Van Costel IV.

Laoshi tidak tinggal diam karena dia membalas serangan pria itu dengan mengibaskan pedang naganya yang mengeluarkan api ke arah pria itu.

BLAAAR...

Suara keras terdengar keluar dari pedang naga milik Laoshi yang menghantam tanah di halaman rumah.

Api itu hampir mengenai pria berbusana tradisional jika tidak dengan cepat pria itu mengelak serangan Laoshi.

"Siapa kau ? Apa tujuanmu yang diam-diam masuk ke rumah ini ?", tanya pria itu dengan menatap tajam.

"Aku mencari Jia Li ! Dan aku akan membawanya pergi bersamaku", sahut Laoshi.

"Nyonya Jia Li !? Apa kamu kenal dengannya ?", tanya pria itu sambil mengernyitkan keningnya.

"Iya..., aku kenal dengan Jia Li karena dia adalah puteri muridku Tianba dan aku kemari untuk mengambilnya dari sisi Van Costel IV", sahut Laoshi.

Laoshi bergerak turun melayang ke bawah dan berdiri dengan menghunuskan pedang naganya.

"Mengambilnya dan memisahkan mereka... Apa maksud perkataanmu ?", tanya pria itu dingin.

"Katakan dimana Jia Li sekarang ! Bawa dia kemari ! Karena pernikahan ini tidak semestinya terjadi !", ucap Laoshi dengan menatap tajam.

Pria berbusana tradisional itu lalu tertawa keras dan menatap ke arah Laoshi dengan tatapan dingin.

"Jangan berharap untuk memisahkan nyonya Jia Li dan tuan Van Costel karena mereka telah menikah", sahut pria itu.

"Karena kamu menolak permintaanku maka aku terpaksa menggunakan cara kekerasan untuk membawa Jia Li dari rumah ini", ucap Laoshi geram.

"Jangan memaksakan dirimu, nona !", sahut pria berbusana tradisional itu dingin.

Dia bergerak cepat mendekati Laoshi yang berdiri di tengah-tengah halaman rumah megah milik hantu Van Costel IV.

Pria itu mengibaskan tangannya ke arah pedang naga milik Laoshi sehingga pedang itu terpental jatuh dari tangan Laoshi.

"Jangan ikut campur urusan keluarga Van Rogh Costel III..., jika kamu ingin hidup lebih lama, nona...", ucap pria itu.

Pria berbusana tradisional itu berdiri tepat dihadapan Laoshi sambil menatap perempuan tangguh itu lekat-lekat.

"Pergilah jika kamu masih menyayangi nyawamu !'', bisik pria itu di telinga Laoshi.

Laoshi menjadi marah dengan sikap pria itu, dan dia langsung mengarahkan tangannya yang mengeluarkan api kepada pria itu.

"Kurang ajar ! Berani kamu bersikap lancang kepada seorang guru suci dari lembah plum !", bentak Laoshi.

Laoshi langsung mengibaskan tangannya yang mengeluarkan api tetapi dengan cepat pria itu menangkap pergelangan tangan Laoshi kemudian menatap tajam perempuan tangguh itu.

"Pergi dari sini !", ucap pria berbusana tradisional itu.

Pria itu lalu menghempaskan tangan Laoshi sehingga guru suci itu jatuh ke tanah.

"Aku peringatkan kepadamu, untuk segera pergi dari rumah ini !", kata pria itu.

Tampak dari tubuh pria berbusana tradisional dengan topi kerucut bersimbol api itu mengeluarkan api berwarna hijau yang merupakan lambang level spiritual yang memiliki tingkat tinggi.

Laoshi tercekat dan hanya memandangi api berwarna hijau yang keluar dari tubuh pria itu dengan tatapan ketakutan.

Perlahan-lahan Laoshi bangkit dari tempatnya terjatuh seraya mengambil pedang naganya yang tak jauh darinya.

Laoshi berdiri sejenak kemudian dia pergi menghilang dari rumah megah itu dengan sangat cepat sembari berucap.

"Aku akan datang lagi untuk membawa kembali Jia Li bersamaku dan katakan pada Van Costel untuk melepaskan Jia Li karena mereka bukanlah pasangan yang tepat dan berbeda alam dunia".

Angin bertiup kencang ketika Laoshi pergi dari rumah megah itu.

"Kalian tidak bisa menentang hukum Tuhan dan langit melarang pernikahan dua alam berbeda...", ucap Laoshi.

Suara Laoshi menggema di seluruh ruangan rumah megah milik hantu Van Costel IV.

"Siapa itu Antolin Lucian ?", tanya Van Costel yang baru tiba di halaman rumahnya.

"Itu suara Laoshi...", sahut Jia Li.

"Laoshi !?", ucap Van Costel.

"Perempuan itu datang untuk membawa nyonya Jia Li pergi", sahut Antolin Lucian.

Van Costel IV terlihat marah mendengar laporan dari Antolin Lucian seraya memandangi hembusan angin yang pergi menjauh dari tempat tinggalnya yang megah di lembah Moldova.

Terpopuler

Comments

𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ

𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ

Aku harap mereka takan berpisah,,, karena cinta uwwu da ahhh....

2022-10-31

2

𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ

𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ

kaya donghua versi campuran Barat dan Timur gak sih😁😁

2022-10-31

2

𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ

𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ

Semangat berkarya Thorr

2022-10-31

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Aneh
2 Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3 Bab 3 Cinta Van Costel IV
4 Bab 4 Suamiku Hantu
5 Bab 5 Hati Yang Terluka
6 Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7 Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8 Bab 8 Ramalan Gael
9 Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10 Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11 Bab 11 Aroma Bunga Plum
12 Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13 Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14 Bab 14 Chyou
15 Bab 15 Melupakan Rumah
16 Bab 16 Kwee Lan Sakit
17 Bab 17 Jingmi
18 Bab 18 Laoshi
19 Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20 Bab 20 Perburuan Dalca II
21 Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22 Bab 22 Siasat Jingmi
23 Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24 Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25 Bab 25 Mengatur Strategi
26 Bab 26 Heng Dan Ho
27 Bab 27 Istana Oranye
28 Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29 Bab 29 Heng menjadi Hantu
30 Bab 30 Memasuki istana oranye
31 Bab 31 Bertemu Dalca II
32 Bab 32 Menghadapi Dalca II
33 Bab 33 Lari
34 Bab 34 Melepas Ho
35 Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36 Bab 36 Ciuman Hangat
37 Bab 37 Kabar
38 Bab 38 Penyelidikan
39 Bab 40 Mengejutkan
40 Bab 41 Menemukan sesuatu
41 Bab 42 Hal Memalukan
42 Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43 Bab 44 Aku menemukan cintaku
44 Bab 45 Malam Kelima Belas
45 Bab 46 Bersama Denganmu
46 Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47 Bab 48 Kaulah Segalanya
48 Bab 49 Tertidur Bersamamu
49 Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50 Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51 Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52 Bab 53 Hari Yang Berwarna
53 Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54 Bab 54 Salju Pertama ku ini
55 Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56 Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57 Bab 57 Medan Pertempuran
58 Bab 58 Kematian
59 Bab 59 Kisah Yang Berulang
60 Bab 60 Xia He
61 Bab 61 Lembah Plum
62 Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63 Bab 63 Perkelahian
64 Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65 Bab 65 Jembatan Dosa
66 Bab 66 Violet
67 Bab 67 Lembah Ngarai
68 Bab 68 Kunjungan Dimitri
69 Bab 67 Pesta Fantasi
70 Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71 Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72 Bab 70 Misteri
73 Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74 Bab 72 Sebuah Percakapan
75 Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76 Bab 76 Transaksi Ilegal
77 Bab 77 Perebutan
78 Bab 78 Taruhan
79 Bab 79 Yunlong Jian
80 Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81 Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82 Bab 82 Menyembuhkan
83 Bab 83 Penawar Racun
84 Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85 Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86 Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87 Bab 87 Dimitri
88 Bab 88 Saung Yang Indah
89 Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90 Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91 Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92 Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93 Bab 93 Bisikan Jia Li
94 Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95 Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96 Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97 Bab 97 Pusaka Itu
98 Bab 98 Senjata Baru
99 Bab 99 Kelam
100 Bab 100 Sambutan Siluman Api
101 Bab 101 Pertempuran Fantastik
102 Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103 Bab 103 Bukan Main-Main
104 Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105 Bab 105 Bahaya Datang
106 Bab 106 Kabur
107 Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108 Bab 108 Ledakan Hebat
109 Bab 109 Hantu Heng
110 Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111 Bab 111 FIRASAT ITU !
112 Bab 112 Amukan Dalca II
113 Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114 Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115 Bab 115 Pertemuan itu
116 Bab 116 Lentera Hitam
117 Bab 117 Kembali Ke Rumah
118 Bab 118 Festival Tahun Baru
119 Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120 Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121 Bab 121 Kemarahan Jia Li
122 Bab 122 Kekaguman
123 Bab 123 Cinta Pertama
124 Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125 Bab 125 Hanya Bayangan !?
126 Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127 Bab 127 Informan Rahasia
128 Bab 128 Perjalanan Ini
129 Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130 Bab 130 Pelukan Hangat
131 Bab 131 Kaburnya Dalca II
132 Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133 Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134 Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135 Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136 Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137 Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138 Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139 Bab 139 Terpaksa Pergi
140 Bab 140 Kehilangan Jejak
141 Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142 Bab 142 Pergulatan Batin
143 Bab 143 Mencari Solusi
144 Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145 Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146 Bab 146 Ketidakberdayaan
147 Bab 147 Sebuah Saran Penting
148 Bab 148 Saatnya Pergi
149 Bab 149 Penginapan
150 Bab 150 Adanya Petunjuk
151 Bab 151Berhasil Kabur
152 Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153 Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154 Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155 Bab 155 Guru Ulea
156 Bab 156 Suatu Rahasia
157 Bab 157 Permintaan Tulus
158 Bab 158 Asa Itu Ada
159 Bab 159 Danau Pelangi
160 Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161 Bab 161 Serangan Tak Terduga
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Aneh
2
Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3
Bab 3 Cinta Van Costel IV
4
Bab 4 Suamiku Hantu
5
Bab 5 Hati Yang Terluka
6
Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7
Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8
Bab 8 Ramalan Gael
9
Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10
Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11
Bab 11 Aroma Bunga Plum
12
Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13
Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14
Bab 14 Chyou
15
Bab 15 Melupakan Rumah
16
Bab 16 Kwee Lan Sakit
17
Bab 17 Jingmi
18
Bab 18 Laoshi
19
Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20
Bab 20 Perburuan Dalca II
21
Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22
Bab 22 Siasat Jingmi
23
Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24
Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25
Bab 25 Mengatur Strategi
26
Bab 26 Heng Dan Ho
27
Bab 27 Istana Oranye
28
Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29
Bab 29 Heng menjadi Hantu
30
Bab 30 Memasuki istana oranye
31
Bab 31 Bertemu Dalca II
32
Bab 32 Menghadapi Dalca II
33
Bab 33 Lari
34
Bab 34 Melepas Ho
35
Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36
Bab 36 Ciuman Hangat
37
Bab 37 Kabar
38
Bab 38 Penyelidikan
39
Bab 40 Mengejutkan
40
Bab 41 Menemukan sesuatu
41
Bab 42 Hal Memalukan
42
Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43
Bab 44 Aku menemukan cintaku
44
Bab 45 Malam Kelima Belas
45
Bab 46 Bersama Denganmu
46
Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47
Bab 48 Kaulah Segalanya
48
Bab 49 Tertidur Bersamamu
49
Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50
Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51
Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52
Bab 53 Hari Yang Berwarna
53
Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54
Bab 54 Salju Pertama ku ini
55
Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56
Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57
Bab 57 Medan Pertempuran
58
Bab 58 Kematian
59
Bab 59 Kisah Yang Berulang
60
Bab 60 Xia He
61
Bab 61 Lembah Plum
62
Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63
Bab 63 Perkelahian
64
Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65
Bab 65 Jembatan Dosa
66
Bab 66 Violet
67
Bab 67 Lembah Ngarai
68
Bab 68 Kunjungan Dimitri
69
Bab 67 Pesta Fantasi
70
Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71
Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72
Bab 70 Misteri
73
Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74
Bab 72 Sebuah Percakapan
75
Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76
Bab 76 Transaksi Ilegal
77
Bab 77 Perebutan
78
Bab 78 Taruhan
79
Bab 79 Yunlong Jian
80
Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81
Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82
Bab 82 Menyembuhkan
83
Bab 83 Penawar Racun
84
Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85
Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86
Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87
Bab 87 Dimitri
88
Bab 88 Saung Yang Indah
89
Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90
Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91
Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92
Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93
Bab 93 Bisikan Jia Li
94
Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95
Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96
Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97
Bab 97 Pusaka Itu
98
Bab 98 Senjata Baru
99
Bab 99 Kelam
100
Bab 100 Sambutan Siluman Api
101
Bab 101 Pertempuran Fantastik
102
Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103
Bab 103 Bukan Main-Main
104
Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105
Bab 105 Bahaya Datang
106
Bab 106 Kabur
107
Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108
Bab 108 Ledakan Hebat
109
Bab 109 Hantu Heng
110
Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111
Bab 111 FIRASAT ITU !
112
Bab 112 Amukan Dalca II
113
Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114
Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115
Bab 115 Pertemuan itu
116
Bab 116 Lentera Hitam
117
Bab 117 Kembali Ke Rumah
118
Bab 118 Festival Tahun Baru
119
Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120
Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121
Bab 121 Kemarahan Jia Li
122
Bab 122 Kekaguman
123
Bab 123 Cinta Pertama
124
Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125
Bab 125 Hanya Bayangan !?
126
Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127
Bab 127 Informan Rahasia
128
Bab 128 Perjalanan Ini
129
Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130
Bab 130 Pelukan Hangat
131
Bab 131 Kaburnya Dalca II
132
Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133
Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134
Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135
Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136
Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137
Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138
Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139
Bab 139 Terpaksa Pergi
140
Bab 140 Kehilangan Jejak
141
Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142
Bab 142 Pergulatan Batin
143
Bab 143 Mencari Solusi
144
Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145
Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146
Bab 146 Ketidakberdayaan
147
Bab 147 Sebuah Saran Penting
148
Bab 148 Saatnya Pergi
149
Bab 149 Penginapan
150
Bab 150 Adanya Petunjuk
151
Bab 151Berhasil Kabur
152
Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153
Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154
Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155
Bab 155 Guru Ulea
156
Bab 156 Suatu Rahasia
157
Bab 157 Permintaan Tulus
158
Bab 158 Asa Itu Ada
159
Bab 159 Danau Pelangi
160
Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161
Bab 161 Serangan Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!