Bab 11 Aroma Bunga Plum

Aroma Bunga Plum

Jia Li yang mempunyai tubuh beraroma bunga plum yang sangat khas dan karena kemampuannya yang satu ini mampu menarik siluman serta merusak kekuatan dalam klan siluman, kemampuannya itu di dapatnya dari mendiang ibunya yang merupakan tetua perguruan lembah plum.

Menjadikannya disegani di lembah Moldova yang pada waktu itu tengah diserang oleh siluman yang mengincar hantu Van Costel IV.

Kemampuan khusus yang didapat Jia Li sudah ada semenjak dia bayi bahkan masih di dalam rahim ibunya, Tianba.

"Siapa kalian ?", teriak Jia Li.

Teriakan Jia Li kepada beberapa manusia bertelinga runcing menyerang Van Costel IV, suami Jia Li.

"Siapa kami ?", sahut salah satu dari mereka tertawa.

"Wahai Van Costel ! Tidakkah perempuan ini tahu siapa kami ? Apakah kamu tidak mengatakan tempat ini yang sebenarnya pada dia ?", tanya seorang pria berwajah garang.

"Sayang sekali perempuan selembut ini harus hidup bersama dengan mu, pria yang lemah", ucap salah satu siluman menatap sinis.

"Diam kalian !", sahut Van Costel IV marah.

Pria berwajah tampan itu menyerang siluman di depannya secara tiba-tiba.

WUSHHH...WUSHHH... WUSHHH...

Van Costel melancarkan pukulan tangannya ke arah siluman-siluman itu.

Mereka kembali terlibat pertarungan sengit, Van Costel mengarahkan tangannya kepada seorang pria dari klan siluman untuk memukulnya.

Sebelumnya Van Costel hampir celaka jika Jia Li tidak buru-buru berlari menghampiri suaminya dan menghadang siluman itu yang terus menyerang Van Costel.

Terlihat dari arah belakang seorang siluman hendak memukulkan senjatanya ke arah Van Costel yang sedang menghadapi siluman lainnya.

"Hai ! Kamu !", teriak Jia Li.

Jia Li lalu berlari menuju Van Costel dan menghalangi siluman itu memukulkan senjata miliknya kepada suaminya.

"Hentikaaan...", jerit Jia Li kencang.

Suara lengkingan Jia Li membuat seluruh tempat itu berguncang hebat.

Muncul angin yang bertiup sangat kuat di sekitar Jia Li dan siluman itu.

Van Costel terkejut saat mendengar jeritan Jia Li yang sangat keras, dia langsung menolehkan kepalanya ke arah Jia Li.

"Jia Li...", ucap Van Costel.

Pria hantu itu lalu terbang menghampiri Jia Li yang disekitar tubuhnya berhembus angin kencang.

Tercium aroma bunga plum yang khas dari dalam tubuh Jia Li, aroma itu lalu merebak luas ke penjuru tempat itu.

"Argh ! Argh ! Argh !"

Suara erangan kesakitan terdengar dari siluman yang berdiri di depan Jia Li dan Van Costel IV.

"Aroma apa ini ?", ucap Van Costel.

Van Costel menghirup udara beraroma khas yang keluar dari tubuh Jia Li, dia mencium aroma bunga plum itu dalam-dalam.

"Hmmm... Harum sekali aroma udara ini !? Harumnya sangat khas sekali dan unik...", kata Van Costel.

Van Costel terlihat menyukai aroma bunga plum yang berasal dari tubuh Jia Li, dia sempat memejamkan kedua matanya saat menghirup aroma wangi yang khas itu.

"Argh... Argh... Argh..."

Jeritan kembali terdengar dari siluman-siluman yang ada di tempat itu, mereka mengerang sembari memegangi leher mereka sendiri dengan kedua tangannya erat.

"Kenapa mereka menjerit kesakitan ?", tanya Van Costel keheranan.

Beberapa dari siluman itu jatuh terkapar ke tanah dengan mulut berbusa hitam pekat.

"Apakah ini ulah Jia Li ?", ucap Van Costel melihat ke arah Jia Li.

Aroma bunga plum yang muncul merebak kuat dari tubuh Jia Li menyebar luas ke arah siluman-siluman itu sehingga mereka langsung jatuh tak berdaya.

"Karena aroma bunga plum, siluman itu lumpuh terkalahkan !?", kata Van Costel tak percaya.

Van Costel mengedarkan pandangannya ke arah tempat dimana mereka sedang berada sekarang ini.

Hantu tampan itu sengaja mengajak Jia Li untuk berjalan-jalan menikmati pemandangan di wilayah lembah Moldova.

Dia bermaksud memberikan sesuatu yang menyegarkan buat Jia Li supaya istrinya semakin betah tinggal bersama dengannya di rumah mereka.

Tetapi beberapa siluman telah mengendus keberadaan Van Costel yang telah bangkit dari kematiannya.

"Tuan !", panggil seseorang yang tengah berlari ke arah Van Costel.

"Antolin Lucian...", ucap Van Costel.

Van Costel mengalihkan pandangannya kepada pria yang berlari menuju dirinya dan Jia Li.

"Tuan Van Costel, apakah anda baik-baik saja ?", tanya Antolin Lucian.

Beberapa anak buah dari Van Costel telah datang ke area tempat itu.

Raut wajah anak buah Van Costel terlihat panik dengan hati gusar saat melihat siluman-siluman itu menyerang Van Costel IV.

"Maaf tuan, kami datang terlambat", ucap salah satu dari anak buah Van Costel.

"Kami tidak tahu jika penjagaan di area tempat ini jauh dari jangkauan pengawasan kami sehingga anda dan nyonya dalam bahaya", ucap seorang pria berkumis tipis.

"Tidak apa-apa... Aku baik-baik saja, karena ini berkat Jia Li yang telah menolong ku...", sahut Van Costel.

"Berkat Nyonya Jia Li !?", ucap Antolin Lucian.

Anak buah Van Costel langsung melihat ke arah Jia Li yang berdiri dihadapan salah satu siluman yang tengah berdiri dengan kedua tangan mencekik lehernya sendiri.

Terlihat hembusan angin disekitar tubuh Jia Li yang mengeluarkan aroma wangi khas bunga plum.

"Ternyata dia sangat hebat...", ucap Antolin Lucian.

"Kenapa Lucian ?", kata Van Costel.

"Tidak, Costel, aku hanya takjub dengan ciri khas yang dimiliki Jia Li...", sahut Antolin Lucian.

Tampak pria berambut perak itu tersenyum saat dia melihat ke arah Jia Li.

"Apa maksud mu, Lucian ?", tanya Van Costel sambil melirik Antolin Lucian.

"Ketika aku sedang mencari calon istri untukmu, aku menemukan Jia Li tengah bersembunyi di balik pohon yang ada di halaman rumah Kwee Lan waktu itu", sahut Antolin Lucian.

Orang kepercayaan keluarga Van Rogh Costel III itu sangat mengagumi Jia Li sehingga dia mampu tersenyum kagum.

Van Costel terperangah kaget ketika dia melihat Antolin Lucian yang menyunggingkan senyumannya saat pria itu tengah menatap lurus ke arah Jia Li.

Selama ini Antolin Lucian jarang sekali menunjukkan senyumannya bahkan sepanjang hidupnya klan dari Lucian itu tidak pernah tersenyum.

"Dan aku langsung tertarik pada gadis itu untuk menjadikannya calon istri mu tetapi saat itu aku melihat gadis yang lainnya tengah berlarian di taman rumah Kwee Lan", ucap Antolin Lucian.

"Maksud mu Jia Li", kata hantu Van Costel IV.

"Iya... Waktu itu, aku sempat keliru dan salah menjatuhkan pilihan untuk calon istri mu karena pada saat itu aku melihat saudari Jia Li yang aku kira beraroma bunga plum...", lanjut Antolin Lucian.

"Apakah Jia Li memiliki saudara perempuan yang sama memiliki aroma bunga plum ?", tanya Van Costel.

"Tidak, saudari Jia Li tidak memiliki aroma bunga plum... Jia Li memang memiliki saudari perempuan yang awalnya akan di jodohkan dengan mu tetapi gadis itu digantikan oleh Jia Li karena saudari perempuan Jia Li menolak lamaran dari keluarga mu...", sahut Antolin Lucian.

"Apakah karena itu Jia Li selalu menyalahkan ku !?", ucap Van Costel.

"Untungnya saudari perempuan Jia Li menolak lamaran pernikahan dari keluarga mu", lanjut Antolin Lucian.

"Kenapa ?", tanya Van Costel IV.

"Karena saudari Jia Li itu ternyata tidak memiliki aroma bunga plum yang sama dengan Jia Li", sahut Antolin Lucian.

Van Costel langsung terdiam dan dia tidak lagi menatap Antolin Lucian.

"Seandainya saja kami memaksakan saudari perempuan Jia Li menikahi mu, aku tidak tahu harus membayangkan yang terjadi pada diri mu, tuan", ucap Antolin Lucian.

Van Costel terdiam kemudian dia segera pergi menghampiri Jia Li.

"Jia Li sayang...", ucap Van Costel pada istrinya.

Jia Li memalingkan wajahnya ke arah Van Costel.

"Apa kamu tidak terluka ?", tanya Van Costel cemas.

Jia Li hanya menggelengkan kepalanya sambil berkata pelan.

"Tidak apa-apa, dan aku baik-baik saja", sahut Jia Li. "Bagaimana dengan mu ?"

Van Costel langsung memeluk tubuh Jia Li dengan eratnya lalu mencium kepala Jia Li penuh perasaan.

"Syukurlah sayangku... Kamu tidak terluka, aku sangat mencemaskan mu...", bisik Van Costel.

"Siapakah mereka dan kenapa mereka menyerang mu ?", tanya Jia Li.

"Tidak usah kamu pikirkan tentang mereka lebih baik kita segera pergi dari tempat ini untuk kembali pulang", sahut Van Costel.

"Apakah kamu terluka ?", tanya Jia Li dalam dekapan Van Costel.

"Tidak... Aku tidak terluka...", sahut Van Costel.

"Syukurlah...", ucap Jia Li.

Aroma bunga plum yang tadi keluar sangat kuat dari tubuh Jia Li, kini berangsur-angsur harumnya mulai tidak menyengat lagi.

Hanya tercium aroma wangi yang keluar seperti harum dari parfum wewangian.

"Mari kita segera pergi dari area tempat ini, Jia Li", ucap Van Costel.

"Iya", sahut Jia Li.

Van Costel membawa Jia Li pergi meninggalkan tempat itu disusul bersamaan dengan anak buah yang lainnya.

Tampak mereka berlarian menghilang di antara bangunan-bangunan yang terdapat di wilayah lembah Moldova.

Beberapa siluman yang tadi menyerang Van Costel telah pergi melarikan diri sebelum anak buah Van Costel sempat menangkap mereka semua sedangkan siluman lainnya yang terkena aroma bunga plum Jia Li dibawa oleh anak buah Van Costel untuk di selidiki lebih lanjut.

Terpopuler

Comments

Qiara Qomar

Qiara Qomar

ini cerita tentang hantu atau siluman atau setan Thor ???

2024-07-19

0

Rizky prasetyor862@gmail.com

Rizky prasetyor862@gmail.com

ini tuh kalau liat live di tv pasti seru pas adegam mereka berlompatan menghilang 😁😁😁😁

2022-10-11

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Aneh
2 Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3 Bab 3 Cinta Van Costel IV
4 Bab 4 Suamiku Hantu
5 Bab 5 Hati Yang Terluka
6 Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7 Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8 Bab 8 Ramalan Gael
9 Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10 Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11 Bab 11 Aroma Bunga Plum
12 Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13 Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14 Bab 14 Chyou
15 Bab 15 Melupakan Rumah
16 Bab 16 Kwee Lan Sakit
17 Bab 17 Jingmi
18 Bab 18 Laoshi
19 Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20 Bab 20 Perburuan Dalca II
21 Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22 Bab 22 Siasat Jingmi
23 Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24 Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25 Bab 25 Mengatur Strategi
26 Bab 26 Heng Dan Ho
27 Bab 27 Istana Oranye
28 Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29 Bab 29 Heng menjadi Hantu
30 Bab 30 Memasuki istana oranye
31 Bab 31 Bertemu Dalca II
32 Bab 32 Menghadapi Dalca II
33 Bab 33 Lari
34 Bab 34 Melepas Ho
35 Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36 Bab 36 Ciuman Hangat
37 Bab 37 Kabar
38 Bab 38 Penyelidikan
39 Bab 40 Mengejutkan
40 Bab 41 Menemukan sesuatu
41 Bab 42 Hal Memalukan
42 Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43 Bab 44 Aku menemukan cintaku
44 Bab 45 Malam Kelima Belas
45 Bab 46 Bersama Denganmu
46 Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47 Bab 48 Kaulah Segalanya
48 Bab 49 Tertidur Bersamamu
49 Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50 Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51 Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52 Bab 53 Hari Yang Berwarna
53 Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54 Bab 54 Salju Pertama ku ini
55 Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56 Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57 Bab 57 Medan Pertempuran
58 Bab 58 Kematian
59 Bab 59 Kisah Yang Berulang
60 Bab 60 Xia He
61 Bab 61 Lembah Plum
62 Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63 Bab 63 Perkelahian
64 Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65 Bab 65 Jembatan Dosa
66 Bab 66 Violet
67 Bab 67 Lembah Ngarai
68 Bab 68 Kunjungan Dimitri
69 Bab 67 Pesta Fantasi
70 Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71 Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72 Bab 70 Misteri
73 Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74 Bab 72 Sebuah Percakapan
75 Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76 Bab 76 Transaksi Ilegal
77 Bab 77 Perebutan
78 Bab 78 Taruhan
79 Bab 79 Yunlong Jian
80 Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81 Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82 Bab 82 Menyembuhkan
83 Bab 83 Penawar Racun
84 Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85 Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86 Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87 Bab 87 Dimitri
88 Bab 88 Saung Yang Indah
89 Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90 Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91 Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92 Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93 Bab 93 Bisikan Jia Li
94 Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95 Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96 Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97 Bab 97 Pusaka Itu
98 Bab 98 Senjata Baru
99 Bab 99 Kelam
100 Bab 100 Sambutan Siluman Api
101 Bab 101 Pertempuran Fantastik
102 Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103 Bab 103 Bukan Main-Main
104 Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105 Bab 105 Bahaya Datang
106 Bab 106 Kabur
107 Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108 Bab 108 Ledakan Hebat
109 Bab 109 Hantu Heng
110 Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111 Bab 111 FIRASAT ITU !
112 Bab 112 Amukan Dalca II
113 Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114 Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115 Bab 115 Pertemuan itu
116 Bab 116 Lentera Hitam
117 Bab 117 Kembali Ke Rumah
118 Bab 118 Festival Tahun Baru
119 Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120 Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121 Bab 121 Kemarahan Jia Li
122 Bab 122 Kekaguman
123 Bab 123 Cinta Pertama
124 Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125 Bab 125 Hanya Bayangan !?
126 Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127 Bab 127 Informan Rahasia
128 Bab 128 Perjalanan Ini
129 Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130 Bab 130 Pelukan Hangat
131 Bab 131 Kaburnya Dalca II
132 Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133 Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134 Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135 Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136 Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137 Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138 Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139 Bab 139 Terpaksa Pergi
140 Bab 140 Kehilangan Jejak
141 Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142 Bab 142 Pergulatan Batin
143 Bab 143 Mencari Solusi
144 Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145 Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146 Bab 146 Ketidakberdayaan
147 Bab 147 Sebuah Saran Penting
148 Bab 148 Saatnya Pergi
149 Bab 149 Penginapan
150 Bab 150 Adanya Petunjuk
151 Bab 151Berhasil Kabur
152 Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153 Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154 Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155 Bab 155 Guru Ulea
156 Bab 156 Suatu Rahasia
157 Bab 157 Permintaan Tulus
158 Bab 158 Asa Itu Ada
159 Bab 159 Danau Pelangi
160 Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161 Bab 161 Serangan Tak Terduga
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Aneh
2
Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3
Bab 3 Cinta Van Costel IV
4
Bab 4 Suamiku Hantu
5
Bab 5 Hati Yang Terluka
6
Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7
Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8
Bab 8 Ramalan Gael
9
Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10
Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11
Bab 11 Aroma Bunga Plum
12
Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13
Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14
Bab 14 Chyou
15
Bab 15 Melupakan Rumah
16
Bab 16 Kwee Lan Sakit
17
Bab 17 Jingmi
18
Bab 18 Laoshi
19
Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20
Bab 20 Perburuan Dalca II
21
Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22
Bab 22 Siasat Jingmi
23
Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24
Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25
Bab 25 Mengatur Strategi
26
Bab 26 Heng Dan Ho
27
Bab 27 Istana Oranye
28
Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29
Bab 29 Heng menjadi Hantu
30
Bab 30 Memasuki istana oranye
31
Bab 31 Bertemu Dalca II
32
Bab 32 Menghadapi Dalca II
33
Bab 33 Lari
34
Bab 34 Melepas Ho
35
Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36
Bab 36 Ciuman Hangat
37
Bab 37 Kabar
38
Bab 38 Penyelidikan
39
Bab 40 Mengejutkan
40
Bab 41 Menemukan sesuatu
41
Bab 42 Hal Memalukan
42
Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43
Bab 44 Aku menemukan cintaku
44
Bab 45 Malam Kelima Belas
45
Bab 46 Bersama Denganmu
46
Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47
Bab 48 Kaulah Segalanya
48
Bab 49 Tertidur Bersamamu
49
Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50
Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51
Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52
Bab 53 Hari Yang Berwarna
53
Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54
Bab 54 Salju Pertama ku ini
55
Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56
Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57
Bab 57 Medan Pertempuran
58
Bab 58 Kematian
59
Bab 59 Kisah Yang Berulang
60
Bab 60 Xia He
61
Bab 61 Lembah Plum
62
Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63
Bab 63 Perkelahian
64
Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65
Bab 65 Jembatan Dosa
66
Bab 66 Violet
67
Bab 67 Lembah Ngarai
68
Bab 68 Kunjungan Dimitri
69
Bab 67 Pesta Fantasi
70
Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71
Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72
Bab 70 Misteri
73
Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74
Bab 72 Sebuah Percakapan
75
Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76
Bab 76 Transaksi Ilegal
77
Bab 77 Perebutan
78
Bab 78 Taruhan
79
Bab 79 Yunlong Jian
80
Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81
Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82
Bab 82 Menyembuhkan
83
Bab 83 Penawar Racun
84
Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85
Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86
Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87
Bab 87 Dimitri
88
Bab 88 Saung Yang Indah
89
Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90
Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91
Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92
Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93
Bab 93 Bisikan Jia Li
94
Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95
Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96
Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97
Bab 97 Pusaka Itu
98
Bab 98 Senjata Baru
99
Bab 99 Kelam
100
Bab 100 Sambutan Siluman Api
101
Bab 101 Pertempuran Fantastik
102
Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103
Bab 103 Bukan Main-Main
104
Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105
Bab 105 Bahaya Datang
106
Bab 106 Kabur
107
Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108
Bab 108 Ledakan Hebat
109
Bab 109 Hantu Heng
110
Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111
Bab 111 FIRASAT ITU !
112
Bab 112 Amukan Dalca II
113
Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114
Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115
Bab 115 Pertemuan itu
116
Bab 116 Lentera Hitam
117
Bab 117 Kembali Ke Rumah
118
Bab 118 Festival Tahun Baru
119
Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120
Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121
Bab 121 Kemarahan Jia Li
122
Bab 122 Kekaguman
123
Bab 123 Cinta Pertama
124
Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125
Bab 125 Hanya Bayangan !?
126
Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127
Bab 127 Informan Rahasia
128
Bab 128 Perjalanan Ini
129
Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130
Bab 130 Pelukan Hangat
131
Bab 131 Kaburnya Dalca II
132
Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133
Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134
Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135
Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136
Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137
Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138
Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139
Bab 139 Terpaksa Pergi
140
Bab 140 Kehilangan Jejak
141
Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142
Bab 142 Pergulatan Batin
143
Bab 143 Mencari Solusi
144
Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145
Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146
Bab 146 Ketidakberdayaan
147
Bab 147 Sebuah Saran Penting
148
Bab 148 Saatnya Pergi
149
Bab 149 Penginapan
150
Bab 150 Adanya Petunjuk
151
Bab 151Berhasil Kabur
152
Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153
Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154
Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155
Bab 155 Guru Ulea
156
Bab 156 Suatu Rahasia
157
Bab 157 Permintaan Tulus
158
Bab 158 Asa Itu Ada
159
Bab 159 Danau Pelangi
160
Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161
Bab 161 Serangan Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!