Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan

Pertemuan Antar Klan Bangsawan

Dalam perayaan penyambutan hantu Van Costel IV yang dilakukan secara meriah itu membuat suasana di lembah Moldova gegap gempita.

"Tuan Van Costel ada kabar dari segenap utusan klan bahwa para petinggi klan akan datang pada perayaan Samhain ini", ucap Antolin Lucian.

"Iya, aku mengerti, dan bersiap-siaplah menyambut kedatangan mereka, Lucian", sahut Van Costel.

"Kami sudah mengatur semuanya bahkan telah mempersiapkan sejumlah acara untuk mereka, tuan", lanjut Antolin Lucian.

"Apakah klan Dalca akan menghadiri festival ini ?", tanya Van Costel.

"Entah, tuan, karena utusan tidak menyampaikan berita khusus mengenai klan Dalca tetapi kami mendengar dia telah menyebar beberapa mata-mata di lembah Moldova ini", sahut Antolin Lucian.

Tiba-tiba Van Costel IV menyerang Antolin Lucian dengan mengarahkan tangannya kepada utusan itu.

"Aku tidak pernah mempercayai orang-orang disekitarku... Mungkin saja diantara mata-mata itu adalah kamu... Antolin Lucian...", ucap Van Costel sambil menatap tajam Antolin Lucian.

"Tuan...", sahut Antolin Lucian membalas menatap dingin Van Costel IV.

"Apakah kamu tidak mengerti bahwa tak seorangpun dari anggota klan yang dapat aku percayai", ucap Van Costel menyeringai sinis.

"Hal wajar bagi anda untuk tidak mempercayai siapapun diantara kami para klan tetapi aku tidak memiliki alasan untuk mengkhianati anda, Tuan Van Costel", lanjut Antolin Lucian.

"Tidak perlu alasan untuk berkhianat, Lucian, karena apapun dapat saja berubah tanpa memerlukan alasan kuat untuk melakukannya", ucap Van Costel serius.

"Demi nama Zeus terkuat, aku tidak pernah berpikir untuk melawan mu, tuanku yang terhormat, bagiku kekuasan di kursi klan bukanlah tujuan utamaku", sahut Antolin Lucian.

Van Costel langsung tertawa keras ketika mendengar jawaban dari Antolin Lucian yang sangat meyakinkan sekali.

Tidak untuk utusan yang bernama Antolin Lucian karena dia sama sekali tidak memahami jalan pikir tuannya.

Perayaan Samhain yang berlangsung di lembah Moldova masih terlihat meriah.

Dihadiri sejumlah petinggi klan pada Festival Samhain untuk merayakan pesta penuh bahagia itu.

Hanya saja tidak untuk klan Dalca dari keturunan Wallachia yaitu Klan Vlad V yang merupakan seteru utama dari klan Van Rogh Costel III.

Mereka tidak datang pada acara penyambutan kebangkitan hantu Van Costel IV bahkan sengaja keluarga bangsawan Van Rogh Costel III tidak mengundang klan Vlad V ke acara tersebut.

"Selamat untukmu Van Costel atas bangkitnya kembali dirimu dari kematian dan menuju hidup abadi", ucap salah satu tamu yang hadir di acara Samhain.

"Klan Van Apostol ! Aku sangat tersanjung dengan ucapan mu yang bersimpati padaku", ucap Van Costel seraya menyeringai tajam.

"Aku mengatakannya dalam lubuk hatiku yang paling dalam, Van Costel. Dan ini bukanlah hanya sekedar simpati saja", sahut pria bernama Van Apostol III.

"Perayaan ini menjadikan ajang pertemuan antara klan bangsawan dan merupakan kesempatan terbaik bagi kita", ucap seorang tamu yang lainnya.

"Benar Danut Mihai, perayaan ini mampu menyatukan kita dari ketiga belas klan bangsawan tapi sayangnya Dalca tidak hadir dalam perayaan Samhain ini", sahut pria berpakaian setelan jas merah menjuntai ke bawah lantai.

"Apakah kamu tidak memberitahukan kabar baik ini padanya, Ionatan ?", tanya seorang tamu perempuan berparas manis dengan lekuk tubuh yang sangat proporsional.

"Tidak, karena aku pikir dia akan segera mengetahuinya tanpa perlu aku kabari, Alexandra Vasilica", sahut Ionatan Ferdinand V.

"Tidak hanya Dalca, tetapi klan Sahitis, klan Geza dan klan Florentin tidak terlihat disini", ucap Alexandra Vasilica.

"Mungkinkah mereka terpengaruh oleh Dalca !?", tanya Ionatan.

"Aku rasa mereka tengah mengurus sesuatu yang teramat penting sehingga mereka tidak dapat hadir dalam acara ini", jawab seorang pria berdasi kupu-kupu dengan rompi merah dari arah samping.

"Rupanya kamu Demetri...", ucap Vasilica. "Kamu baru datang ?", sambungnya.

"Aku baru datang dari wilayah balkan, Vasilica sayang", sahut Demetri.

"Jangan bicara sembarangan, Demetri !", kata Vasilica seraya memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Apa kabar Van Costel ?", sapa pria bernama Demetri.

"Seperti yang kamu lihat sendiri, kabarku sangatlah baik, Demetri", sahut Van Costel.

"Syukurlah Costel karena kabar kembalinya dirimu merupakan angin segar bagi semua klan", kata Demetri.

"Hmmm... Tetapi aku tidak melihat kegembiraan itu dari klan lainnya, Demetri...", ucap Van Costel.

"Tidak adakah yang lebih penting dari ini, menyambut sesama anggota klan yang telah kembali dari kematian, bukankah syarat mutlak untuk semua klan bangsawan", ucap Ionatan.

"Apakah kamu tahu penyebab mereka tidak hadir di perayaan ini, Demetri ?", tanya Van Apostol.

"Aku juga tidak tahu alasan mereka tidak hadir dalam perayaan Samhain ini dan bukanlah urusanku jika mereka tidak datang karena aku tidak memiliki hubungan khusus dengan mereka", sahut Demetri.

"Dari peperangan Patra yang sebelumnya diantara klan bangsawan, bukankah mereka telah menyatakan permusuhan secara terang-terangan !?", kata Vasilica.

"Kita termasuk dalam peperangan Patra, Vasilica", sahut Ionatan.

"Tetapi kita telah berdamai setelah semua klan sepakat untuk menyetujui bahwa Klan Van Rogh Costel III yang berkuasa penuh di Wallachia", jawab Vasilica.

"Apakah kita telah berdamai ?", tanya seorang pria yang mengenakan satu lensa di matanya.

"Apa pendapatmu Mazonn ?", sahut Demetri.

"Aku tidak memiliki sebuah pendapat khusus, karena perang Patra telah berlalu dua puluh tahun yang lalu...", ucap pria bernama Mazonn.

"Apakah Dalca benar-benar menyatakan permusuhan secara terang-terangan ?", tanya Danut.

"Jika benar demikian artinya Dalca telah melanggar perjanjian yang telah disepakati oleh seluruh pendahulu klan", sahut Ionatan.

"Aku tidak tahu alasan Dalca yang sebenarnya dengan menolak secara terang-terangan kekuasaan Van Rogh Costel III atas Wallachia", ucap Danut.

"Mungkinkah dia sengaja tidak hadir karena alasan itu", ucap Mazonn.

"Atau mungkin dia tidak mendengar kabar bangkitnya Costel dari alam kematian, tidak ada yang tahu mengenai hal ini", sahut Ionatan.

"Dalca benar-benar telah menyalahi aturan diantara para klan", ucap Demetri.

"Jangan mengambil kesimpulan terlebih dahulu karena kita tidak tahu tentang hal ini yang sebenarnya", ucap Danut.

"Oh iya, Costel, bagaimana kamu dapat kembali hidup ?", tanya Van Apostol.

"Maaf, Van Apostol, mengenai hal itu adalah sebuah rahasia di dalam keluarga Van Rogh Costel III", sahut Antolin Lucian yang tiba-tiba muncul dari dalam ruangan pertemuan.

"Lucian, kamu rupanya...", sapa Vasilica.

"Apa kabar semuanya ? Aku harap kalian baik-baik saja dan semoga kalian menyukai acara perayaan Samhain ini", sahut Lucian.

"Terimakasih atas perhatian mu pada kami semua para anggota klan, dan kami berharap kamu dalam keadaan yang sama baiknya dengan kami semua", kata Mazonn.

"Tidak ada kabar sebaik ini dan kehadiran kalian merupakan sesuatu berita terbaik bagi kami", jawab Lucian.

"Baiklah, karena semua telah hadir, bagaimana kalau kita semua merayakan perayaan Samhain ini dengan sebotol anggur yang menyegarkan", ucap Ionatan.

"Anggur !? Apa kamu membawanya dari pedalaman Perancis ?", kata Demetri.

"Mana ada pedalaman di negara Perancis, Demetri !? Jangan terlalu mengada-ada dan mengarang cerita bohong", sahut Ionatan.

"Sayang sekali aku tidak terlalu suka anggur merah, Ionatan", ucap Demetri.

"Baiklah, aku tidak akan menawarkan minuman ini padamu, aku hanya bersulang untuk menyambut kembalinya Van Costel", lanjut Ionatan.

Demetri yang mendengar jawaban dari Ionatan hanya tersenyum saja.

"Tolong kamu siapkan gelas wine untuk para tamu", perintah Antolin Lucian pada seorang pelayan pria.

"Baik Tuan Lucian", sahut pelayan pria itu.

Terlihat pelayan pria dari keluarga Van Rogh Costel III memberi beberapa gelas wine kepada para anggota klan yang lainnya.

"Silahkan nikmati minuman spesial ini karena aku jarang-jarang membawa hadiah khusus dan ini adalah kesempatan kalian untuk menikmati wine segar", ucap Ionatan.

"Ucapan mu terlalu manis, Ionatan", kata Vasilica.

"Ayolah sayangku, ini adalah perayaan terbaik untuk kita semuanya ! Janganlah bersikap sinis padaku Vasilica sayang", sahut Ionatan.

"Yah, baiklah, Ionatan, demi menghargai Costel maka aku menerima ajakan ini", ucap Vasilica.

"Itu kabar yang sangat bagus buat ku dan aku harap kamu menerima ajakan kencan dariku, Vasilica sayang", kata Ionatan.

"Jangan terlalu bermimpi, Ionatan", kata Vasilica.

Ionatan menuangkan sebotol anggur merah campuran dari Cabernet Sauvignon (65%), Cabernet Franc (8%) Merlot (25%) serta Petit Verdot (2%) ke dalam gelas wine milik Vasilica.

"Nikmatilah anggur spesial dariku, Vasilica sayang", sahut Ionatan.

"Hmmm... Terimakasih...", ucap Alexandra Vasilica seraya menenggak segelas wine di tangannya.

Ionatan juga membagikan sebotol anggur merah kepada yang lainnya secara bergiliran, dia menuangkan satu per satu wine itu ke dalam gelas semua anggota klan.

"Kamu mendapatkan anggur merah ini darimana Ionatan ?", tanya Demetri yang tampak puas mencicipi segelas wine miliknya.

"Apa aku perlu memberitahukan padamu ?", tanya Ionatan.

"Terserah padamu saja kalau begitu, Ionatan dan aku tidak akan memaksanya", sahut Demetri.

"Aku mendapatkannya di negara Perancis, Letak perkebunannya berada di dataran tinggi di sebelah barat Château Beychevelle yang kaya kerikil", jawab Ionatan.

"Kamu baru berkunjung ke sana Ionatan", ucap Mazonn.

"Iya, Mazonn, aku baru kembali dari Chateau beberapa hari yang lalu", jawab Ionatan.

"Kapan-kapan kita pergi bersama ke Chateau Beychevelle jika kamu hendak ke sana, Ionatan", ucap Mazonn.

"Tampaknya kamu sangat tertarik pergi ke sana, Mazonn", sahut Ionatan.

Mazonn hanya tersenyum mendengar ucapan Ionatan tanpa memperpanjang pembicaraan tentang rencananya ke Perancis lagi.

Terpopuler

Comments

𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ

𝔸𝕥𝕥𝕒 ልዪሃልፕጎ

ngapalin nama wine dan asalnya( khususnya yg dari Perancis)

2022-10-09

2

Rizky prasetyor862@gmail.com

Rizky prasetyor862@gmail.com

ceritanya ini perkumpulan para klan bangsawan hantu gitu ya thor,,,,

2022-10-09

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Aneh
2 Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3 Bab 3 Cinta Van Costel IV
4 Bab 4 Suamiku Hantu
5 Bab 5 Hati Yang Terluka
6 Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7 Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8 Bab 8 Ramalan Gael
9 Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10 Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11 Bab 11 Aroma Bunga Plum
12 Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13 Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14 Bab 14 Chyou
15 Bab 15 Melupakan Rumah
16 Bab 16 Kwee Lan Sakit
17 Bab 17 Jingmi
18 Bab 18 Laoshi
19 Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20 Bab 20 Perburuan Dalca II
21 Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22 Bab 22 Siasat Jingmi
23 Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24 Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25 Bab 25 Mengatur Strategi
26 Bab 26 Heng Dan Ho
27 Bab 27 Istana Oranye
28 Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29 Bab 29 Heng menjadi Hantu
30 Bab 30 Memasuki istana oranye
31 Bab 31 Bertemu Dalca II
32 Bab 32 Menghadapi Dalca II
33 Bab 33 Lari
34 Bab 34 Melepas Ho
35 Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36 Bab 36 Ciuman Hangat
37 Bab 37 Kabar
38 Bab 38 Penyelidikan
39 Bab 40 Mengejutkan
40 Bab 41 Menemukan sesuatu
41 Bab 42 Hal Memalukan
42 Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43 Bab 44 Aku menemukan cintaku
44 Bab 45 Malam Kelima Belas
45 Bab 46 Bersama Denganmu
46 Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47 Bab 48 Kaulah Segalanya
48 Bab 49 Tertidur Bersamamu
49 Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50 Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51 Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52 Bab 53 Hari Yang Berwarna
53 Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54 Bab 54 Salju Pertama ku ini
55 Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56 Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57 Bab 57 Medan Pertempuran
58 Bab 58 Kematian
59 Bab 59 Kisah Yang Berulang
60 Bab 60 Xia He
61 Bab 61 Lembah Plum
62 Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63 Bab 63 Perkelahian
64 Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65 Bab 65 Jembatan Dosa
66 Bab 66 Violet
67 Bab 67 Lembah Ngarai
68 Bab 68 Kunjungan Dimitri
69 Bab 67 Pesta Fantasi
70 Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71 Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72 Bab 70 Misteri
73 Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74 Bab 72 Sebuah Percakapan
75 Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76 Bab 76 Transaksi Ilegal
77 Bab 77 Perebutan
78 Bab 78 Taruhan
79 Bab 79 Yunlong Jian
80 Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81 Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82 Bab 82 Menyembuhkan
83 Bab 83 Penawar Racun
84 Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85 Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86 Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87 Bab 87 Dimitri
88 Bab 88 Saung Yang Indah
89 Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90 Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91 Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92 Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93 Bab 93 Bisikan Jia Li
94 Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95 Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96 Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97 Bab 97 Pusaka Itu
98 Bab 98 Senjata Baru
99 Bab 99 Kelam
100 Bab 100 Sambutan Siluman Api
101 Bab 101 Pertempuran Fantastik
102 Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103 Bab 103 Bukan Main-Main
104 Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105 Bab 105 Bahaya Datang
106 Bab 106 Kabur
107 Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108 Bab 108 Ledakan Hebat
109 Bab 109 Hantu Heng
110 Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111 Bab 111 FIRASAT ITU !
112 Bab 112 Amukan Dalca II
113 Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114 Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115 Bab 115 Pertemuan itu
116 Bab 116 Lentera Hitam
117 Bab 117 Kembali Ke Rumah
118 Bab 118 Festival Tahun Baru
119 Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120 Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121 Bab 121 Kemarahan Jia Li
122 Bab 122 Kekaguman
123 Bab 123 Cinta Pertama
124 Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125 Bab 125 Hanya Bayangan !?
126 Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127 Bab 127 Informan Rahasia
128 Bab 128 Perjalanan Ini
129 Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130 Bab 130 Pelukan Hangat
131 Bab 131 Kaburnya Dalca II
132 Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133 Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134 Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135 Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136 Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137 Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138 Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139 Bab 139 Terpaksa Pergi
140 Bab 140 Kehilangan Jejak
141 Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142 Bab 142 Pergulatan Batin
143 Bab 143 Mencari Solusi
144 Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145 Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146 Bab 146 Ketidakberdayaan
147 Bab 147 Sebuah Saran Penting
148 Bab 148 Saatnya Pergi
149 Bab 149 Penginapan
150 Bab 150 Adanya Petunjuk
151 Bab 151Berhasil Kabur
152 Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153 Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154 Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155 Bab 155 Guru Ulea
156 Bab 156 Suatu Rahasia
157 Bab 157 Permintaan Tulus
158 Bab 158 Asa Itu Ada
159 Bab 159 Danau Pelangi
160 Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161 Bab 161 Serangan Tak Terduga
Episodes

Updated 161 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Aneh
2
Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3
Bab 3 Cinta Van Costel IV
4
Bab 4 Suamiku Hantu
5
Bab 5 Hati Yang Terluka
6
Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7
Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8
Bab 8 Ramalan Gael
9
Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10
Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11
Bab 11 Aroma Bunga Plum
12
Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13
Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14
Bab 14 Chyou
15
Bab 15 Melupakan Rumah
16
Bab 16 Kwee Lan Sakit
17
Bab 17 Jingmi
18
Bab 18 Laoshi
19
Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20
Bab 20 Perburuan Dalca II
21
Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22
Bab 22 Siasat Jingmi
23
Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24
Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25
Bab 25 Mengatur Strategi
26
Bab 26 Heng Dan Ho
27
Bab 27 Istana Oranye
28
Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29
Bab 29 Heng menjadi Hantu
30
Bab 30 Memasuki istana oranye
31
Bab 31 Bertemu Dalca II
32
Bab 32 Menghadapi Dalca II
33
Bab 33 Lari
34
Bab 34 Melepas Ho
35
Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36
Bab 36 Ciuman Hangat
37
Bab 37 Kabar
38
Bab 38 Penyelidikan
39
Bab 40 Mengejutkan
40
Bab 41 Menemukan sesuatu
41
Bab 42 Hal Memalukan
42
Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43
Bab 44 Aku menemukan cintaku
44
Bab 45 Malam Kelima Belas
45
Bab 46 Bersama Denganmu
46
Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47
Bab 48 Kaulah Segalanya
48
Bab 49 Tertidur Bersamamu
49
Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50
Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51
Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52
Bab 53 Hari Yang Berwarna
53
Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54
Bab 54 Salju Pertama ku ini
55
Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56
Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57
Bab 57 Medan Pertempuran
58
Bab 58 Kematian
59
Bab 59 Kisah Yang Berulang
60
Bab 60 Xia He
61
Bab 61 Lembah Plum
62
Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63
Bab 63 Perkelahian
64
Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65
Bab 65 Jembatan Dosa
66
Bab 66 Violet
67
Bab 67 Lembah Ngarai
68
Bab 68 Kunjungan Dimitri
69
Bab 67 Pesta Fantasi
70
Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71
Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72
Bab 70 Misteri
73
Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74
Bab 72 Sebuah Percakapan
75
Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76
Bab 76 Transaksi Ilegal
77
Bab 77 Perebutan
78
Bab 78 Taruhan
79
Bab 79 Yunlong Jian
80
Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81
Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82
Bab 82 Menyembuhkan
83
Bab 83 Penawar Racun
84
Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85
Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86
Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87
Bab 87 Dimitri
88
Bab 88 Saung Yang Indah
89
Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90
Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91
Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92
Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93
Bab 93 Bisikan Jia Li
94
Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95
Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96
Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97
Bab 97 Pusaka Itu
98
Bab 98 Senjata Baru
99
Bab 99 Kelam
100
Bab 100 Sambutan Siluman Api
101
Bab 101 Pertempuran Fantastik
102
Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103
Bab 103 Bukan Main-Main
104
Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105
Bab 105 Bahaya Datang
106
Bab 106 Kabur
107
Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108
Bab 108 Ledakan Hebat
109
Bab 109 Hantu Heng
110
Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111
Bab 111 FIRASAT ITU !
112
Bab 112 Amukan Dalca II
113
Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114
Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115
Bab 115 Pertemuan itu
116
Bab 116 Lentera Hitam
117
Bab 117 Kembali Ke Rumah
118
Bab 118 Festival Tahun Baru
119
Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120
Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121
Bab 121 Kemarahan Jia Li
122
Bab 122 Kekaguman
123
Bab 123 Cinta Pertama
124
Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125
Bab 125 Hanya Bayangan !?
126
Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127
Bab 127 Informan Rahasia
128
Bab 128 Perjalanan Ini
129
Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
130
Bab 130 Pelukan Hangat
131
Bab 131 Kaburnya Dalca II
132
Bab 132 Menghadapi Siluman Besar
133
Bab 133 Siluman Penjaga Istana
134
Bab 134 Sekantung Serbuk Ajaib
135
Bab 135 Malam Panjang Di Istana Musuh
136
Bab 136 Kisah Jebakan Tasbih
137
Bab 137 Tiga Perempuan Bercaping Merah
138
Bab 138 Bola Roda Berduri Mematikan
139
Bab 139 Terpaksa Pergi
140
Bab 140 Kehilangan Jejak
141
Bab 141 Percakapan Di Malam Hari
142
Bab 142 Pergulatan Batin
143
Bab 143 Mencari Solusi
144
Bab 144 Datangnya Tiga Orang Bercaping Merah
145
Bab 145 Hidangan Kecil Penginapan
146
Bab 146 Ketidakberdayaan
147
Bab 147 Sebuah Saran Penting
148
Bab 148 Saatnya Pergi
149
Bab 149 Penginapan
150
Bab 150 Adanya Petunjuk
151
Bab 151Berhasil Kabur
152
Bab 152 Lawan Yang Tangguh
153
Bab 153 Terbakarnya Penginapan
154
Bab 154 Negeri Tirai Pelangi
155
Bab 155 Guru Ulea
156
Bab 156 Suatu Rahasia
157
Bab 157 Permintaan Tulus
158
Bab 158 Asa Itu Ada
159
Bab 159 Danau Pelangi
160
Bab 160 Penghuni Danau Pelangi
161
Bab 161 Serangan Tak Terduga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!