Bab 4 Suamiku Hantu

Suamiku Hantu

Setelah melewati malam pengantinnya bersama Van Costel IV yang membuat Jia Li harus kehilangan mahkotanya yang selama ini dia jaga untuk suaminya kelak pupus sudah.

"Hiks... Hiks... Hiks...", isak tangis Jia Li.

Saat berada di dalam kamar tidurnya yang megah di kastil tua yang suram.

"Malam pertamaku..., dengan suami hantu...?", ucap Jia Li sesenggukkan pelan.

Jia Li meremas kain gaun pengantinnya berwarna hitam yang telah robek serta kusut masai.

Tubuh Jia Li bergetar hebat sembari mendekap tubuhnya, Jia Li membenamkan wajahnya yang penuh air mata.

"Hiks... Hiks... Hiks...", tangis Jia Li sedari tadi.

Jia Li tidak pernah menyangka jika dirinya akan menikah dengan seorang hantu bahkan bermimpipun dia tidak pernah untuk menikahi hantu.

"Suamiku hantu... Tuhanku...", ucap Jia Li menangis.

Kembali terdengar tangisan Jia Li yang memecah keheningan ruang tidurnya tanpa henti.

Hati Jia Li benar-benar hancur, dia kehilangan jati dirinya serta masa depannya. Tidak punya harapan hidup yang lebih baik dari sekarang.

"Oh tidaaak...", seru Jia Li tersedu-sedu sambil menutup wajahnya yang pucat.

Melewati hari-hari di kastil tua bersama hantu Van Costel IV, membuat Jia Li harus menekan perasaannya karena sejatinya dia tidak pernah menyukai pernikahannya dengan seorang hantu.

"Selamat pagi cantik...", sapa hantu Van Costel IV.

Jia Li hanya diam tanpa menatap sedikitpun hantu yang merupakan suaminya itu. Dia duduk memandangi hidangan yang tersaji di depannya tanpa selera bahkan menyentuhnya saja tidak.

"Apa kamu sakit, cintaku ?", tanya hantu Van Costel IV.

Jia Li tetap terdiam membisu dan bergeming dihadapan meja makan panjang yang terbuat dari marmer.

"Istriku yang jelita...", ucap hantu Van Costel IV.

Terlihat hantu berwajah tampan itu melayang pelan ke arah Jia Li seraya menatapnya serius.

"Lihatlah kepadaku sayangku...", kata hantu Van Costel IV.

Tangan dingin yang pucat itu mengangkat pelan dagu Jia Li supaya si cantik bunga plum itu memandang ke arahnya.

Jia Li hanya menatap sendu pada hantu Van Costel IV yang terlihat memandanginya dengan sangat serius.

Hantu Van Costel IV itu berkali-kali mengusap wajah Jia Li dengan jari-jemari tangannya yang pucat serta sangat dingin dirasakan oleh Jia Li.

"Apakah kamu tidak suka tinggal bersamaku ?", ucap hantu Van Costel IV.

Jia Li masih terdiam menatap sedih pada hantu Van Costel IV tanpa ekspresi.

"Hmm..., aku tahu kalau ini tidaklah mudah bagimu istriku yang cantik jelita...", ucap hantu Van Costel IV.

Hantu Van Costel IV lalu terbang menjauh dari Jia Li yang duduk memandangi suami hantunya.

Tidak ada kata maupun ekspresi yang ditunjukkan oleh Jia Li terhadap hantu Van Costel IV.

"Huh...", desah hantu Van Costel IV dari kejauhan.

Dia kembali memandangi Jia Li yang duduk bergeming di depan meja makan tanpa emosi bahkan hantu Van Costel IV merasakan hati dan perasaan istrinya itu tidak ada sama sekali untuknya.

"Kamu menatapku seperti aku adalah kutukan terbesar di dalam hidupmu, Jia Li, tapi tahukah kamu bahwa aku sangat mencintaimu saat pertama kali aku melihatmu", kata hantu Van Costel IV.

Jia Li masih membisu memandang ke arah suaminya yang merupakan hantu itu.

Meski Van Costel IV adalah sesosok hantu tetapi pria berwajah sangat tampan itu dapat disentuh layaknya seorang manusia yang masih hidup.

Bergerak, tersenyum sampai menyentuh Jia Li, semuanya mampu dirasakan benar-benar nyata oleh Jia Li, si cantik beraroma bunga plum itu.

"Aku tekankan padamu mulai sekarang dan seterusnya bahwa aku bukanlah sebuah kutukan untukmu, Jia Li", kata hantu Van Costel IV.

Jia Li tersentak kaget mendengar ucapan hantu Van Costel IV pada dirinya.

Hantu Van Costel IV kembali mendekat ke arah Jia Li lalu tersenyum lembut pada si cantik jelita dihadapannya.

"Aku ini suamimu Jia Li..., dan tidaklah baik untukmu terus memusuhi diriku yang merupakan suamimu ini, sayangku...", kata hantu Van Costel IV.

Jia Li terdiam dan menatap lurus hantu berwajah tampan itu tanpa ekspresi sedikitpun.

"Mungkin kamu masih menganggap aku yang suamimu ini adalah musibah terburuk untukmu karena harus menikah dengan sosok makhluk gaib sepertiku dan tepatnya dikatakan hantu", kata hantu Van Costel IV.

Terlihat tatapan sendu dari hantu Van Costel IV kepada Jia Li.

Suasana terasa sunyi ketika mereka berdua saling berhadapan satu dengan lainnya di ruangan makan kastil tua milik hantu Van Costel IV.

Jia Li hanya membisu tanpa membalas ucapan hantu Van Costel IV yang telah menjadi suaminya itu.

"Tapi bagaimanapun juga aku adalah suamimu dan akan tetap menjadi suami hantumu, Jia Li, istriku tercinta..., untuk selama-lamanya", kata hantu Van Costel IV.

Hantu Van Costel IV berdiri sembari menyunggingkan senyumannya yang lembut kepada Jia Li, si cantik beraroma bunga plum.

"Aku adalah suami hantumu dan kamu adalah istriku selamanya", kata hantu Van Costel IV berkata tegas kepada Jia Li.

Jia Li benar-benar tidak merespon ucapan pria tampan yang merupakan suaminya itu dan hanya mampu mencoba mempertahankan dirinya untuk tetap sadar.

"Jia Li..., kita telah menjadi sepasang suami-istri yang terikat oleh pernikahan dengan adanya benang merah yang menghubungkan takdir diantara kita berdua maka aku berharap kamu menerimaku sebagai suamimu meski untukmu sangatlah berat", ucap hantu Van Costel IV.

Jia Li hanya bisa meneteskan air matanya yang turun membasahi wajah perempuan beraroma bunga plum itu.

"Kamu menangis, Jia Li..., tapi bagaimanapun juga kamu menangis seperti itu, tidak akan mengubah hubungan ini yang telah terikat tali pernikahan suci dan telah di legalkan secara sah...", kata hantu Van Costel IV.

Jia Li yang mendengar ucapan suaminya itu hanya mampu berurai air mata, menangis tertahan tanpa bersuara.

Dia tidak pernah menyangka bahwa dirinya akan menjadi istri dari sesosok hantu bernama Van Costel IV.

"Dan aku katakan padamu Jia Li bahwa aku sangat mencintaimu meski aku baru mengenalmu", ucap hantu Van Costel IV.

Jia Li hanya diam membisu dan menangis pilu, bahkan tidak ada respon sedikitpun saat mendengar ucapan dari suami hantunya yang bernama hantu Van Costel IV saat mereka berada di ruangan makan kastil tua.

Tampak jelas tergambar jika Jia Li tidak pernah menyukai pernikahannya maupun keberadaan dirinya bersama hantu Van Costel IV yang telah menjadi suaminya itu di kastil tua yang terletak di pulau terpencil.

Jia Li melewati pernikahannya tanpa cinta serta tanpa tujuan itu terpaksa harus menerima takdir hidupnya sebagai istri hantu Van Costel IV.

Terdengar kembali denting piano yang menggema di seluruh kastil tua, mengisi setiap sudut ruangan yang megah itu.

Jia Li berdiri menatap keluar jendela kamar tidurnya yang berada di lantai atas kastil tua yang menghadap lepas ke arah laut hitam.

"Suamiku hantu...", ucap lirih Jia Li menatap kosong ke arah luar jendela kamar tidurnya.

Dia berkali-kali mengusap kedua matanya yang berlinangan oleh air mata.

Menangis dan terus menangis sepanjang hari sejak malam pertama pernikahannya dengan hantu Van Costel IV hingga sekarang.

Terasa dari arah belakang Jia Li, seseorang tengah memeluk tubuhnya sembari mencium mesra dirinya tiada henti-hentinya.

"Istriku...Jia Li...", bisik lembut hantu Van Costel IV.

Jia Li memejamkan kedua matanya tanpa mampu bersuara maupun merespon sikap hantu Van Costel IV kepada dirinya.

Dia merasakan belaian-belaian lembut dari suami hantunya ke setiap inchi tubuhnya yang bergetar hebat saat hantu Van Costel IV menyentuh dirinya.

"Aku mencintaimu, Jia Li", ucap hantu Van Costel IV seraya tersenyum penuh kelembutan pada istrnya, Jia Li.

Hantu Van Costel IV itu selalu menunjukkan sikap kasih sayangnya kepada Jia Li, istrinya. Hampir tidak pernah dia melepaskan waktunya untuk bersama-sama dengan Jia Li yang sangat cantik jelita itu.

Dimana ada Jia Li maka pasti akan ada hantu berwajah tampan bernama Van Costel IV disisi Jia Li.

Seolah-olah hantu Van Costel IV itu selalu mengikuti kemanapun Jia Li berada maupun saat dia bergerak selama di kastil tua.

"Betapa beruntungnya aku menikah denganmu Jia Li...", ucap hantu Van Costel IV seraya mencium mesra Jia Li.

Jia Li hanya bisa pasrah menerima perlakuan lembut dari hantu Van Costel IV kepadanya tanpa daya dan upaya untuk menolak sikap hantu Van Costel IV kepada dirinya.

Dia menerima ciuman-ciuman mesra dan perhatian yang hangat dari hantu Van Costel IV terhadap dirinya dengan hati penuh bimbang.

Berkali-kali hantu Van Costel IV membisikkan kata mesra penuh cinta yang dia tunjukkan secara khusus kepada Jia Li sedangkan Jia Li sendiri tidak mengerti terhadap dirinya mengapa dirinya justru menerima setiap perlakuan lembut dari suami hantunya itu tanpa penolakan sedikitpun.

Terpopuler

Comments

Sandisalbiah

Sandisalbiah

semoga Jia Li bisa berdamai dgn kenyataan hidupnya..

2023-10-06

1

Rizky prasetyor862@gmail.com

Rizky prasetyor862@gmail.com

nma juga hantu pasti bisa di mana aja dong,,,next thor di tunggu up nya 💪💪💪

2022-09-29

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pernikahan Aneh
2 Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3 Bab 3 Cinta Van Costel IV
4 Bab 4 Suamiku Hantu
5 Bab 5 Hati Yang Terluka
6 Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7 Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8 Bab 8 Ramalan Gael
9 Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10 Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11 Bab 11 Aroma Bunga Plum
12 Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13 Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14 Bab 14 Chyou
15 Bab 15 Melupakan Rumah
16 Bab 16 Kwee Lan Sakit
17 Bab 17 Jingmi
18 Bab 18 Laoshi
19 Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20 Bab 20 Perburuan Dalca II
21 Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22 Bab 22 Siasat Jingmi
23 Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24 Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25 Bab 25 Mengatur Strategi
26 Bab 26 Heng Dan Ho
27 Bab 27 Istana Oranye
28 Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29 Bab 29 Heng menjadi Hantu
30 Bab 30 Memasuki istana oranye
31 Bab 31 Bertemu Dalca II
32 Bab 32 Menghadapi Dalca II
33 Bab 33 Lari
34 Bab 34 Melepas Ho
35 Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36 Bab 36 Ciuman Hangat
37 Bab 37 Kabar
38 Bab 38 Penyelidikan
39 Bab 40 Mengejutkan
40 Bab 41 Menemukan sesuatu
41 Bab 42 Hal Memalukan
42 Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43 Bab 44 Aku menemukan cintaku
44 Bab 45 Malam Kelima Belas
45 Bab 46 Bersama Denganmu
46 Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47 Bab 48 Kaulah Segalanya
48 Bab 49 Tertidur Bersamamu
49 Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50 Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51 Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52 Bab 53 Hari Yang Berwarna
53 Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54 Bab 54 Salju Pertama ku ini
55 Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56 Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57 Bab 57 Medan Pertempuran
58 Bab 58 Kematian
59 Bab 59 Kisah Yang Berulang
60 Bab 60 Xia He
61 Bab 61 Lembah Plum
62 Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63 Bab 63 Perkelahian
64 Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65 Bab 65 Jembatan Dosa
66 Bab 66 Violet
67 Bab 67 Lembah Ngarai
68 Bab 68 Kunjungan Dimitri
69 Bab 67 Pesta Fantasi
70 Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71 Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72 Bab 70 Misteri
73 Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74 Bab 72 Sebuah Percakapan
75 Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76 Bab 76 Transaksi Ilegal
77 Bab 77 Perebutan
78 Bab 78 Taruhan
79 Bab 79 Yunlong Jian
80 Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81 Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82 Bab 82 Menyembuhkan
83 Bab 83 Penawar Racun
84 Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85 Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86 Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87 Bab 87 Dimitri
88 Bab 88 Saung Yang Indah
89 Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90 Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91 Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92 Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93 Bab 93 Bisikan Jia Li
94 Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95 Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96 Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97 Bab 97 Pusaka Itu
98 Bab 98 Senjata Baru
99 Bab 99 Kelam
100 Bab 100 Sambutan Siluman Api
101 Bab 101 Pertempuran Fantastik
102 Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103 Bab 103 Bukan Main-Main
104 Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105 Bab 105 Bahaya Datang
106 Bab 106 Kabur
107 Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108 Bab 108 Ledakan Hebat
109 Bab 109 Hantu Heng
110 Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111 Bab 111 FIRASAT ITU !
112 Bab 112 Amukan Dalca II
113 Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114 Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115 Bab 115 Pertemuan itu
116 Bab 116 Lentera Hitam
117 Bab 117 Kembali Ke Rumah
118 Bab 118 Festival Tahun Baru
119 Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120 Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121 Bab 121 Kemarahan Jia Li
122 Bab 122 Kekaguman
123 Bab 123 Cinta Pertama
124 Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125 Bab 125 Hanya Bayangan !?
126 Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127 Bab 127 Informan Rahasia
128 Bab 128 Perjalanan Ini
129 Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin
Episodes

Updated 129 Episodes

1
Bab 1 Pernikahan Aneh
2
Bab 2 Pulau Terpencil Di Laut Hitam
3
Bab 3 Cinta Van Costel IV
4
Bab 4 Suamiku Hantu
5
Bab 5 Hati Yang Terluka
6
Bab 6 Rayuan Pulau Terpencil
7
Bab 7 Perayaan Festival Samhain
8
Bab 8 Ramalan Gael
9
Bab 9 Pertemuan Antar Klan Bangsawan
10
Bab 10 Cinta Bersemi Di Hati Jia Li
11
Bab 11 Aroma Bunga Plum
12
Bab 12 Kemampuan Tersembunyi
13
Bab 13 Serigala Milik Van Costel IV
14
Bab 14 Chyou
15
Bab 15 Melupakan Rumah
16
Bab 16 Kwee Lan Sakit
17
Bab 17 Jingmi
18
Bab 18 Laoshi
19
Bab 19 Pertentangan Kwee Lan
20
Bab 20 Perburuan Dalca II
21
Bab 21 Kecurigaan Van Costel IV
22
Bab 22 Siasat Jingmi
23
Bab 23 Keterkejutan Jia Li
24
Bab 24 Bujuk Rayu Dalca II
25
Bab 25 Mengatur Strategi
26
Bab 26 Heng Dan Ho
27
Bab 27 Istana Oranye
28
Bab 28 Siluman Hoia Baciu
29
Bab 29 Heng menjadi Hantu
30
Bab 30 Memasuki istana oranye
31
Bab 31 Bertemu Dalca II
32
Bab 32 Menghadapi Dalca II
33
Bab 33 Lari
34
Bab 34 Melepas Ho
35
Bab 35 Kediaman Van Costel IV
36
Bab 36 Ciuman Hangat
37
Bab 37 Kabar
38
Bab 38 Penyelidikan
39
Bab 40 Mengejutkan
40
Bab 41 Menemukan sesuatu
41
Bab 42 Hal Memalukan
42
Bab 43 Menjelang Malam Kelima belas
43
Bab 44 Aku menemukan cintaku
44
Bab 45 Malam Kelima Belas
45
Bab 46 Bersama Denganmu
46
Bab 47 Bunga Plum Yang Bekerja
47
Bab 48 Kaulah Segalanya
48
Bab 49 Tertidur Bersamamu
49
Bab 50 Hutan Hoia Baciu
50
Bab 51 Pasukan Elit Antolin Lucian
51
Bab 52 Penyerangan Di Istana Oranye
52
Bab 53 Hari Yang Berwarna
53
Bab 55 Kabar Dari Antolin Lucian
54
Bab 54 Salju Pertama ku ini
55
Bab 55 Dua Puluh Tahun Yang Lalu
56
Bab 56 Kilas Balik Kehidupan Van Costel IV
57
Bab 57 Medan Pertempuran
58
Bab 58 Kematian
59
Bab 59 Kisah Yang Berulang
60
Bab 60 Xia He
61
Bab 61 Lembah Plum
62
Bab 62 Pecahnya Lembah plum
63
Bab 63 Perkelahian
64
Bab 64 Sosok Yang Mengikuti
65
Bab 65 Jembatan Dosa
66
Bab 66 Violet
67
Bab 67 Lembah Ngarai
68
Bab 68 Kunjungan Dimitri
69
Bab 67 Pesta Fantasi
70
Bab 68 Malam Seribu Cahaya
71
Bab 69 Rayuan Lembah Ngarai
72
Bab 70 Misteri
73
Bab 71 Bola Kaca Yang Berarti
74
Bab 72 Sebuah Percakapan
75
Bab 73 Pasar Lembah Ngarai
76
Bab 76 Transaksi Ilegal
77
Bab 77 Perebutan
78
Bab 78 Taruhan
79
Bab 79 Yunlong Jian
80
Bab 80 Berbicara pada Yunlong Jian
81
Bab 81 Sepasang Yunlong Jian
82
Bab 82 Menyembuhkan
83
Bab 83 Penawar Racun
84
Bab 84 Pembunuh Suruhan Dalca II
85
Bab 85 Dua Pembunuh Tangguh
86
Bab 86 Kedahsyatan Yunlong Jian
87
Bab 87 Dimitri
88
Bab 88 Saung Yang Indah
89
Bab 89 Bertemu Pria Berjirah Emas
90
Bab 90 Pasukan Emas Puternic
91
Bab 91 Anggota Lima Inti Pasukan Emas Puternic
92
Bab 92 Dua Dari Yang Terkuat
93
Bab 93 Bisikan Jia Li
94
Bab 94 Iblis Itu Bersemayam
95
Bab 95 Apa Di Dalam Pikiran mu
96
Bab 96 Rahasia Ratu Timur
97
Bab 97 Pusaka Itu
98
Bab 98 Senjata Baru
99
Bab 99 Kelam
100
Bab 100 Sambutan Siluman Api
101
Bab 101 Pertempuran Fantastik
102
Bab 102 Tidak Ada Waktu Untuk Menderita
103
Bab 103 Bukan Main-Main
104
Bab 104 Sembilan Nyawa Siluman Api
105
Bab 105 Bahaya Datang
106
Bab 106 Kabur
107
Bab 107 Meninggalkan Seutas Asa
108
Bab 108 Ledakan Hebat
109
Bab 109 Hantu Heng
110
Bab 110 Tempat Para Siluman Tinggal
111
Bab 111 FIRASAT ITU !
112
Bab 112 Amukan Dalca II
113
Bab 113 Kecemburuan Pingyin
114
Bab 114 Perasaan Yang Kacau
115
Bab 115 Pertemuan itu
116
Bab 116 Lentera Hitam
117
Bab 117 Kembali Ke Rumah
118
Bab 118 Festival Tahun Baru
119
Bab 119 Ruang Bawah Tanah
120
Bab 120 Pelindung Ratu Timur
121
Bab 121 Kemarahan Jia Li
122
Bab 122 Kekaguman
123
Bab 123 Cinta Pertama
124
Bab 124 Dahsyatnya Aura Jia Li
125
Bab 125 Hanya Bayangan !?
126
Bab 126 Kepedihan Van Costel IV
127
Bab 127 Informan Rahasia
128
Bab 128 Perjalanan Ini
129
Bab 129 Tasbih Sakti Milik Guru Sorin

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!