Kebencian Arkana Pradipta

Untuk pertama kali, Nisa menginjakkan kakinya sebagai staff di kantor. Di dalam gedung menjulang tinggi itu, hanya ia seorang yang mengenakan hijab.

Keganjilan itu menyebabkan mata seluruh karyawan lain tertuju padanya. Membuatnya yang berhijab seakan bersalah telah bekerja di situ.

Awkward-nya bertambah ketika salah satu dari mereka yang menatapnya, berbicara setengah berbisik.

“Kok bisa sih perempuan berhijab diloloskan kerja di sini? Bukannya pak Arka benci tampilan begitu ya?”

“Pak Arka mungkin belum lihat dia di sini,” balas karyawan lain yang berhasil membuat Nisa bergidik mendengarnya.

Sekeluarnya dari lift, mereka berpapasan dengan Arka. Jantung Nisa berdetak tidak karuan saat melihatnya.

Terakhir kali ia melihat senior dambaannya itu di hari kelulusan kelas tiga. Lama tak bertemu, Arka jadi semakin gagah saja di matanya.

Arka menatap sekilas pada Nisa, sebelum akhirnya melangkah dengan cepat ke ruangan Farel.

Geram bukan main yang ia rasakan. Baru saja beberapa hari ia keluar negeri, rules yang ia berikan sejak lama dilanggar oleh bawahannya dalam sekejap mata.

Saking kesalnya, ia masuk tanpa memberi salam, pun mengetuk pintu ruangan Farel. “Siapa yang membiarkan perempuan berhijab bekerja di kantor ini?” tanyanya dengan nada berapi-api.

Farel berdiri dari duduknya. “Duduk dulu, bro. Mari, kita bicarakan masalah ini baik-baik.”

“Seharusnya kamu menjawab, karena saya bertanya, bukan meminta duduk. Cepat jelaskan kenapa sampai ada perempuan berhijab yang bekerja di kantor ini!”

“Itu.. anu bro... berkasnya memenuhi syarat.”

Arka mendekat ke arah Farel, menarik dengan keras kera kemeja sepupunya itu. “Karena berkasnya memenuhi syarat katamu? Sudah lupa sama rules yang saya kasih selama ini?”

“Okay, biar saya jelaskan. Tapi lepaskan dulu tanganmu ini. Saya bisa kehabisan nyawa kalau terus-terusan kamu cekik.”

Arka pun dengan terpaksa melepaskan tangannya.

Farel langsung menghirup udara ke segala penjuru. Ia sungguh kehabisan nafas karena cekikan sepupunya yang temperamen itu.

“Well, jadi begini ya sepupu yang paling ganteng sejagat raya. Saya cuman meloloskan berkasnya. Selebihnya itu atas kehendak pacarmu yang super cantik itu. So, kalau mau protes, protes saja ke dia.”

Beberapa detik kemudian, Farel menunduk sejenak. Membenarkan kemejanya yang berantakan karena sentuhan Arka.

Saat mendongak, lelaki yang penuh amarah di hadapannya tadi ternyata sudah tidak di tempat lagi.

“Sana, marahi pacarmu kalau berani.” Ia cekikikan membayangkan betapa tidak berdayanya Arka di hadapan Dara.

Setibanya di ruangan Dara.

“Sayang.”

Panggilan Arka membuat Dara yang sedang memandangi hiruk pikuk kota dari sudut jendela, berbalik. “Chagiya,” ujarnya kemudian berlari untuk memeluk kekasihnya yang jangkung.

“Tumben pulang nggak bilang-bilang,” tambahnya sambil terus mempererat dekapannya.

Perlahan tapi pasti, amarah Arka mereda lantaran pelukan hangat dari sang pujaan hati. Ia turut memberi pelukan itu dan berkata, “Sengaja. Mau kasih suprise ke kamu.”

Arka membelai rambut panjang Dara. “Tadi saya lihat ada perempuan berhijab yang bekerja di kantor kita. Kata Farel, kamu yang loloskan di. Is it right darling?” imbuhnya.

Dara melepaskan rangkulannya. Kemudian menjawab, “Ne.”

Arka bersikeras membalas ucapan Dara dengan lembut. Menekan sekuat tenaga perang batinnya yang timbul sejak berpapasan dengan Nisa tadi.

“Kenapa diloloskan sayang? Kamu kan tahu saya paling benci melihat perempuan yang berhijab.”

“Tidak semua perempuan berhijab seperti mantanmu. Mereka berhijab kan juga karena perintah agama. Lagian, staff baru itu junior kita dulu di SMA.”

“Tapi dia bermutu kan? Jangan sampai cuman bisa bikin onar seperti Alisha.”

“Pasti, haha. Jangan pernah meragukan kualitas alumni sekolah kita. Oh ya, ada satu hal yang menarik dari wawancara dengan dia kemarin.” Dara menggantung ucapannya.

“Apa itu, sayang?”

“Ternyata kita seterkenal itu ya ...”

Arka menaikkan satu alisnya. “Terkenal bagaimana?”

“Tentang jabatan kita dan hubungan kita dulu. Dia tahu loh kita ketos dan waketos. Dia juga tahu kita sepasang kekasih.”

“Wow, amazing.”

Di sisi lain.

Nisa tiba di ruangan khusus staff Divisi Regional. Orang-orang di dalam amat jarang berbincang. Mereka begitu sibuk memencet huruf-huruf di keyboard komputer.

Ia, sebagai staff baru tak lepas dari dampak senioritas di tempat kerja. Di antaranya melakukan semua yang diperintahkan oleh staff lain yang telah lebih dulu berkecimpung di kantor itu.

Raganya kesana kemari, namun jiwanya stuck in uang sewa kontrakan. “Saya baru bekerja. Bagaimana mau gajian? Kalau tidak gajian, bagaimana cara bayar kontrakan? Ya Allah, rumit sekali,” pikirnya.

Hingga tiba-tiba, Athira masuk ke ruangan. Senyum Nisa jadi lebih lebar dari sebelumnya melihat atasannya datang. “Athira mungkin punya uang. Saya pinjam di dia saja,” batinnya lagi.

Jarum jam terus berputar.

Tepat di jam 12, semua karyawan di divisi Nisa berhamburan ke Cafetaria kantor. Kecuali Athira, ia masih berkutat di tempat duduknya.

Nisa mendekatinya. “Thira, bisa bicara sebentar?”

Thira berhenti mengetik. “Iya, silakan say. Kamu kayak ke orang lain saja.”

“Saya boleh pinjam uang kamu?”

Thira menggigit bibirnya sebentar. “Maaf yah Nisa, saya belum gajian. Uang sisa gajian kemarin juga tinggal sedikit. Cuman cukup untuk biaya transportasi dan makan saya bulan ini.”

“Oh, iya. Nanti saya cari pinjaman ke orang lain saja.”

“Sekali lagi maaf yah, Nisa.”

“It is okay Thira. Seharusnya saya yang minta maaf. Sudah dikasih info kerja, masih juga mau meminjam uang.”

Terpopuler

Comments

mis FDR

mis FDR

aku mmpir kk

2023-04-29

0

Windarti08

Windarti08

disini agak kaku ya cara berbicaranya, antara sepasang kekasih dan juga teman menggunakan kata "saya" dalam percakapan mereka, terkesan formal gitu

2023-02-22

0

Buna_Qaya

Buna_Qaya

jadi penasaran sama sang mantan 🤔
semoga saja semoga saja...
bukan Nisa

2022-10-10

1

lihat semua
Episodes
1 Melamar
2 Pengagum Rahasia
3 Kebencian Arkana Pradipta
4 Terpikat Annisa
5 Berdua
6 Karakter Ganda
7 Arkana Pahit Lidah
8 Singkirkan Nisa
9 Normal
10 Gadis Murahan
11 Tuduhan Jahat Arkana
12 Humble Maher
13 Ludes
14 Tambah Lagi
15 Cumbuan Yang Gagal
16 Biang Kerok
17 Dijebak
18 Farel Murka
19 Impian Nita Terwujud
20 Letting Goes
21 Dipecat
22 Bro Daniel
23 Arka Dipaksa Nikah
24 Lamar Dia!
25 Takut
26 Nikah Day
27 Dalam Naungan Mansion
28 Bahan Ghibah
29 Dikuatin
30 Tamu Awet
31 Usai Bertengkar Hebat
32 Mertua Datang
33 Anakzzz
34 Yang Pertama
35 Takut Ketahuan Dara
36 Bayi Besar
37 Ospek
38 Mertua Kepo
39 Mantu Idaman Mama
40 Arkana Ketahuan
41 Honeymoon
42 Hello Indonesian!
43 Nama Baik Perusahaan
44 After Honeymoon
45 Cincin
46 Janji Nisa
47 Nisa Atau Dara
48 Coz Dara
49 Pecah
50 Bukan Saya
51 Muak Pada Arkana
52 Kok Jemput?
53 Dugaan
54 Kayak Perangko
55 Teaching Each Others
56 Jangan Mendekatinya!
57 Mengingatkan
58 Fakta Terungkap
59 Ceraikanlah Saja Cintaku
60 Bukan Dia
61 Tugas
62 Bergandengan Tangan
63 Kediaman Untuk Mertua
64 Mulai Memantau
65 Mesum
66 Membulatkan Tekad
67 Kamu Tak Termaafkan
68 Arkana Gendeng
69 Possessive
70 Delegasi Divisi
71 Ekspansi ke Sulbar
72 Fakta Terkuak
73 Putus
74 Nisa Hamil
75 Tak Apa Berpisah
76 Bawaan Bayi
77 Ikut
78 Balik Indonesia
79 Tak Sengaja Bertemu
80 Bertemu Lagi
81 Rindu
82 Nita Pergi
83 Dilamar Lelaki Lain
84 Pilihan Nita
85 Nikah
86 Thanksgiving
Episodes

Updated 86 Episodes

1
Melamar
2
Pengagum Rahasia
3
Kebencian Arkana Pradipta
4
Terpikat Annisa
5
Berdua
6
Karakter Ganda
7
Arkana Pahit Lidah
8
Singkirkan Nisa
9
Normal
10
Gadis Murahan
11
Tuduhan Jahat Arkana
12
Humble Maher
13
Ludes
14
Tambah Lagi
15
Cumbuan Yang Gagal
16
Biang Kerok
17
Dijebak
18
Farel Murka
19
Impian Nita Terwujud
20
Letting Goes
21
Dipecat
22
Bro Daniel
23
Arka Dipaksa Nikah
24
Lamar Dia!
25
Takut
26
Nikah Day
27
Dalam Naungan Mansion
28
Bahan Ghibah
29
Dikuatin
30
Tamu Awet
31
Usai Bertengkar Hebat
32
Mertua Datang
33
Anakzzz
34
Yang Pertama
35
Takut Ketahuan Dara
36
Bayi Besar
37
Ospek
38
Mertua Kepo
39
Mantu Idaman Mama
40
Arkana Ketahuan
41
Honeymoon
42
Hello Indonesian!
43
Nama Baik Perusahaan
44
After Honeymoon
45
Cincin
46
Janji Nisa
47
Nisa Atau Dara
48
Coz Dara
49
Pecah
50
Bukan Saya
51
Muak Pada Arkana
52
Kok Jemput?
53
Dugaan
54
Kayak Perangko
55
Teaching Each Others
56
Jangan Mendekatinya!
57
Mengingatkan
58
Fakta Terungkap
59
Ceraikanlah Saja Cintaku
60
Bukan Dia
61
Tugas
62
Bergandengan Tangan
63
Kediaman Untuk Mertua
64
Mulai Memantau
65
Mesum
66
Membulatkan Tekad
67
Kamu Tak Termaafkan
68
Arkana Gendeng
69
Possessive
70
Delegasi Divisi
71
Ekspansi ke Sulbar
72
Fakta Terkuak
73
Putus
74
Nisa Hamil
75
Tak Apa Berpisah
76
Bawaan Bayi
77
Ikut
78
Balik Indonesia
79
Tak Sengaja Bertemu
80
Bertemu Lagi
81
Rindu
82
Nita Pergi
83
Dilamar Lelaki Lain
84
Pilihan Nita
85
Nikah
86
Thanksgiving

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!