Ada yang berbeda dari Baby Citra kali ini. Si kecil itu menjadi sering menangis dan hanya ingin digendong terus-menerus. Mama Rina bertanya-tanya apakah karena Tama yang sudah kembali bekerja sebagai IT Engineering di sebuah perusahaan besar di Jakarta, atau karena dia merasa tidak nyaman dan kurang sehat. Siang itu, Mama Rina mencoba menenangkan cucunya itu.
“Mbak Mina … sini, biar Citra ikut aku dulu,” pinta Mama Rina.
“Ya Bu,” balas Mbak Mina dengan memberikan Citra kepada Eyangnya.
Mama Rina tampak menatap wajah Citra. Bayi itu masih menangis, kemudian Mama Rina meraba diapers yang digunakan Citra. Mungkin saja, dia menangis karena diapersnya penuh. Oleh karena itu, Mama Rina pun menggantikan diapers bayi itu.
“Cup-cup-cup Sayangnya Nenek … si cantik kok nangis terus sih? Kenapa, Nak … sini, cerita sama Eyang. Sayang, cup ya yah … sekarang Papa Tama bekerja dulu, biar bisa menabung untuk Citra, penuhi kebutuhan Citra. Nanti sore Papa sudah pulang,” ucap Mama Rina.
Seakan si kecil itu seperti mendengarkan ucapan Neneknya, sehingga Citra pun perlahan diam. Mulailah tangisannya berganti dengan ocehan bayi yang khas.
“Nah gitu … bilang apa sih si Cantik ini. Sayangnya Nenek,” balas Mama Rina dengan menggendong Citra dan menggerakkan tubuhnya sendiri perlahan.
“Mbak Mina, kalau Citra nangis coba dilihat diapersnya, Mbak … sapa tahu diapersnya penuh. Bayi kan bisa merasa tidak nyaman karena diapers yang penuh. Atau mungkin gerah, kalau gerah dan bajunya berkeringat diganti bajunya, Mbak … baju yang terkena gumoh (muntahan ASI) kan bisa bikin bayi tidak nyaman dan nanti bisa menimbulkan biang keringat,” pesan Mama Rina kepada Mbak Mina.
Sepenuhnya Mama Rina memberitahukan perihal mengurus bayi kepada Mbak Mina, supaya Citra pun bisa diasuh dengan baik. Bukan sekadar menjadi Ibu Susu, tetapi Mbak Mina juga bertugas menjadi babbysitter untuk cucunya.
“Ya Bu,” sahut Mbak Mina dengan singkat.
Setelah Citra merasa tenang, Mama Rina kembali menyerahkan Citra kepada Mbak Mina. Namun, anehnya Citra lagi-lagi menangis tiap dipegang oleh Mbak Mina. Sehingga berkali-kali, Citra harus dioper dan ditenangkan sendiri oleh Mama Rina.
“Kamu kenapa sih Citra? Masih mau sama Nenek yah?” tanya Mama Rina.
Ada kalanya orang tua terlihat sedih mendengar bayi yang terus-menerus menangis. Sebab, bayi hanya bisa menangis, tidak bisa menyampaikan apa yang dia mau secara langsung. Sehingga, Mama Rina bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi pada Citra.
“Ya sudah, Mbak Mina … tolong jemurkan baju-bajunya Citra dulu yah, nanti kalau sudah ke sini lagi berikan ASI untuk Citra,” pinta Mama Rina.
“Ya Bu,” jawab Mbak Mina dengan singkat.
Mama Rina rasanya justru pening. Mbak Mina terlihat tidak tulus dalam mengasuh Citra. Bayi yang masih kecil bisa merasakan perasaan orang yang mengasuhnya. Jika diasuh dengan tidak tulus, si bayi bisa merasa tidak nyaman. Mereka memang belum bisa berbicara, tetapi mereka bisa menyampaikan ketidaknyamannya dengan tangisannya.
“Citra anak yang baik yah … ikut Mbak Mina yah, Nenek juga selalu menjaga Citra. Citra tidak sendirian. Nanti sore, bisa main sama Papa dan Kakek,” ucap Mama Rina lagi.
Wanita paruh baya itu tak henti-hentinya memberikan sounding kepada Citra. Walaupun Citra juga tak bisa meresponsnya, tetapi Mama Rina tetap memberikan sounding kepada Citra.
Sounding sendiri adalah mengatakan hal yang sama secara berulang. Hal yang sama ini maksudnya adalah kata-kata positif dengan tujuan kata-kata tersebut tertanam dalam pikiran bawah sadar seseorang. Sounding sendiri memiliki berbagai manfaat yang baik untuk bayi mulai bisa menidurkan bayi dan membuat tidurnya lebih pulas, mengatasi bayi yang rewel atau yang sering tantrum, dan juga mengubah kebiasaan bayi.
Menurut Mama Rina, sebaiknya Mbak Mina bukan hanya menggendong Citra, tetapi ajaknya berbicara, nyanyikan lagu untuknya. Dengan cara-cara seperti itulah seorang bayi yang menangis bisa ditenangkan.
Ketika sore tiba, Tama yang baru saja pulang dari kantor tampak ingin menggendong bayi kecilnya. Akan tetapi, Mama Rina segera mencegahnya.
"Mandi dulu, Tama. Banyak virus yang menempel di tubuh kamu. Bayi sensitif dengan kuman dan virus, usahakan menyentuh bayi jika kamu sudah bersih," cegah Mama Rina kepada putranya yang baru saja pulang dari kantor.
Tama pun menganggukkan kepalanya, pria itu cepat-cepat menuju kamar mandinya dan kemudian membersihkan tubuhnya. Segera bergegas, supaya dia bisa segera bisa menggendong Citra.
"Sini, Baby C ikut Papa dulu," pinta Tama yang sudah membuka tangannya dan hendak menggendong Baby Citra di tangannya.
Mama Rina pun mengatur posisi Citra untuk nyaman di gendongan Papanya.
"Hati-hati, Tama," ucap Mama Rina.
"Citra seharian ini ngapain saja waktu Papa sedang bekerja. Maaf yah, Papa harus bekerja. Cuma, di hari Sabtu dan Minggu, Papa libur. Jadi, di akhir pekan waktu Papa sepenuhnya buat kamu," ucap Tama kepada bayinya itu.
"Seharian ini Citra banyak rewelnya, Tam ... entah karena lapar, diapers penuh, atau ketidaknyamanan lainnya," cerita Mama Rina kepada putranya.
Mendengar bahwa bayi kecilnya ternyata rewel seharian, membuat Tama merasa bersalah. Andai saja Mamanya masih hidup, sudah pasti mendiang Mamanya akan menyayangi Citra dan menenangkan Citra saat menangis. Namun, kini putrinya itu menangis dan pengasuhnya serta Neneknya saja yang bisa menenangkannya.
"Citra nangis yah? Cerita sama Papa sini. Kenapa menangis? Selama Papa bekerja, Citra ikut Mbak Mina dulu yah. Papa bekerja mencari uang untuk Citra juga," ucap Tama dengan menunjukkan wajahnya yang sendu.
***
Selang Dua Hari ….
Rupanya fase Citra yang rewel masih berlanjut. Bayi itu justru menangis dengan kian kencang. Sementara Mbak Mina juga hanya sebatas menggendong dan tidak melakukan sounding apa pun untuk Citra.
“Mbak, coba Citra diajak bicara … dinyanyikan gitu. Kalau Mbaknya diam saja, ya Citra bisa makin menangis,” tegur Mama Rina kali ini kepada Mbak Mina.
Ini bukan kali pertama, Mama Rina menegur dan menasihati Mbak Mina. Akan tetapi, sudah beberapa kali dalam tiga hari terakhir. Mama Rina sampai geleng kepala sendiri dengan kelakuan Mbak Mina.
“Sini Mbak … Citra biar ikut saya. Mbak ini gimana sih, bayi itu bukan hanya butuh susu dan digendong, diajak berbicara juga biar dia tahu ada orang di sekitarnya,” ucap Mama Rina kali ini.
Agaknya kali ini Mama Rina cukup kesal dengan Mbak Mina yang pasif dan tidak tulus dengan Citra. Untuk upah yang sebulan mencapai 4 juta, tetapi baru hampir seminggu saja Mbak Mina justru menunjukkan sikap yang kurang baik dan tidak terlihat tulus merawat Citra.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 302 Episodes
Comments
Banu Tyroni
aduuhh... gimana ini, kasihan
2024-09-24
0
Mommy El
Oalah citra lebih peka dan sensitif sama orang yang gak tulus makane rewel wae.
2023-10-03
1
Arnissaicha
gimana mau jalin ke akraban sama dede' citra, males ngomong gitu mbak mina nya...
padahal seorang baby itu sensitif dgn keadaan..
2022-10-28
3