Jatuh Cinta Dengan Secretaris
Shan Savita Yashvi adalah seorang secretaris di Perusahaan Kingslay Group. Dia bekerja di perusahaan itu sudah lima tahun lamanya. Shana anak tunggal yang hidup sebatang kara karena ditinggal oleh kedua orangtuanya.
Ayah dan ibunya meninggal akibat dari sebuah kecelakaan yang menimpa keduanya kurang lebih dua puluh tahun yang lalu. Saat kejadian itu Shan mendapatkan beberapa bantuan dari orang-orang dan juga dari pemerintahaan setempat.
Shana sangat berterima kasih atas hal itu. Bahkan ada satu keluarga yang tidak mau disebutkan namanya berbaik hati mau menolong. Melihat kondisinya karena ditinggal sebatang kara oleh kedua orangtuanya.
Orang dermawan itu mau membantunya dari segi finansial hingga dia bisa menyelesaikan perkuliahaannya. Di mana saat itu dia mengambil jurusan sebagai secretaris.
Ketika Shana melamar pekerjaan pun merasa jalannya dipermudah. Hingga dia bisa bekerja di Perusahaan Kingsly Group. Dan dia sudah bekerja di perusahaan itu genap lima tahun.
Shana ingin sekali mengucapkan terima kasih kepada keluarga yang sudah berbaik hati membantunya itu. Tetapi, setiap dia mencari tahu tentang informasi keluarga yang telah menolongnya itu Shana selalu menemui jalan buntu.
Apartemen…
Shana baru saja selesai mengeringkan rambutnya dan dia bersiap-siap akan tidur. Dia ingin secepatnya istirahat untuk mengembalikan tenaganya yang sudah terkuras habis satu harian ini.
Shana merebahkan badannya di atas tempat tidurnya dengan posisi terlentang. Dia memandang langit-langi kamarnya sambil memikirkan sesuatu.
“Huufff…! Badanku pegal sekali.”
Dia bergumam sambil menghembuskan napasnya dengan kasar. Dia kemudian mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan kamarnya. Entah apa yang yang sedang dia cari.
Shana kemudian mengatur posisi tidurnya, lalu menarik bedcovernya untuk menutupi badannya sampai sebatas dada. Dan dengan perlahan-lahan dia mulai memejamkan kedua kelopak matanya.
Tetapi, tidak ada satu menit selang dia memejamkan matanya Shana mendengar nada notifikasi ponselnya bunyi. Dengan merangkak di atas tempat tidurnya, Shana bergerak mengambil ponselnya yang dia letakkan di atas nakas yang berada di samping ranjangnya.
Karena penasaran, Shana langsung membuka pesan yang dia terima dan langsung membacanya dalam hati.
“Selamat malam ibu. Kami dari bagian claim pencairan asuransi memberitahukan bahwa pengajuan pencairan dana asuransi yang ibu berikan kepada kami telah disetujui. Untuk proses berikutnya kurang lebih tujuh hari kedepan akan di transfer ke rekening ibu. Mohon ditunggu. Jika ibu sudah membaca pesan ini, abaikan saja. Terima kasih.”
Shana langsung duduk dari rebahannya. Yang tadinya kedua matanya sudah mulai mengantuk langsung melek kembali setelah membaca pesan tersebut. Ya, benar. Beberapa bulan yang lalu dirinya mengajukan pencairan claim asuransi jiwa kedua orangtuanya.
Karena dulu dia masih kecil dan hak waris hanyalah dia seorang, makanya dari tim asuransi memutuskan untuk menunggu dia dewasa dulu agar bisa mengclaim asuransi kedua orangtuanya itu.
Dan itu tidak lepas dari pantauan dari notaris dan pengacaranya yang memastikan dia akan mendapatkan yang menjadi bagian dari haknya sebagai ahli waris. Dan pada akhirnya pengajuannya itu pun sudah diterima.
Mungkin kedua orangtuanya sudah mempersiapkan itu sebagai peninggalan untuk Shana. Yang bisa dia gunakan untuk memenuhi kebutuhannya kedepan. Dan setelah membaca pesan tersebut, Shana semakin yakin dengan rencananya yang ingin mengundurkan diri dari pekerjaannya.
Memang benar, angka nominal yang akan dia terima nantinya sangat besar. Saat pertama sekali juga dia mengetahuinya pun dia sempat tidak percaya. Mungkin karena dia akan menerima claim asuransi atas nama dua orang sekaligus. Ayah dan ibunya.
“Sepertinya aku akan tetap resign dari perusahaan” gumam Shana menyakinkan dirinya.
Lima tahun menjadi karyawan tetap di sebuah perusahaan ternama dan mendapat gaji yang nominalnya besar itu sesuatu yang menguntung bagi Shana. Mungkin bagi orang lain tidak akan menyia-nyiakan jika mereka diberikan kesempatan seperti itu.
Tetapi, bagi shan saat ini hal itu sudah tidak terlalu dia pikirkan. Genap sudah lima tahun dia bekerja sebagai secretaris di Perusahaan Kingsly Group tersebut. Banyak pengalaman hidup yang dia dapat selama bekerja di perusahaan itu.
Namun, akhir-akhir ini tidak tahu kenapa Shana merasa ada yang kurang di dalam hidupnya. Dia sudah berusaha memikirkannya baik-baik dan mencoba berkonsultasi dengan sahabatnya, tetapi tidak ada jawaban yang bisa menenangkan hati dan pikirannya.
Apakah dia sudah mulai bosan menjalani sebagai secretaris? Entahlah, mungkin saja iya.
Dengan secepat kilat Shana mengirimkan pesan kepada sahabatnya yang bernama Myesha.
“Aku akan resign dari perusahaan.”
Shana menatap layar ponselnya berharap sahabtnya itu langsung membalas pesannya.
Tetapi, dia menunggu…
Satu menit…
Tiga menit…
Lima menit…
Shana belum melihat ada tanda-tanda jika sahabatnya itu akan membalas pesannya. Dia pun meletakkan kembali ponselnya ke atas nakas dan kembali merebahkan tubuhnya sambil menghela napas panjang.
Tidak lama kemudian dia pun mendengarkan kembali bunyi notifikasi pesan dari ponselnya. Secepat kilat Shana langusng mengambil ponselnya tersebut dan membaca balasan dari Myesha.
“Kenapa? Ada masalah lagi?”
Shana pun membalas pesan sahabatnya itu. Jari-jari lentiknya dengan ckatan menari-nari di atas layar ponselnya. Dan setelah selesai mengetik pesannya dia pun menekan tanda send.
“Tidak ada masalah. Aku hanya berniat ingin berhenti bekerja saja.”
Dan beberapa detik kemudian dia kembali menerima balasan pesannya.
“…???”
Mungkin Myesha sendiri bingun kenapa sahabatnya itu berencana untuk resign dari pekerjaannya. Masalahnya sekarang ini sangat susah untuk mencari pekerjaan.
Posisi sahabatnya itu sebagai secretaris dan pegawai tetap di perusahaan itu sudah bagus. Apalagi dia sudah mengabdikan dirinya selama lima tahu bekerja. Masa Shana lepas begitu saja.
Myesha masih ingat dulu cerita saat awal-awal Shana diangkat menjadi scretaris karena secretaris seniornya tidak ada yang betah bekerja dengan pemimpin baru mereka.
Shana sampai menangis menceritakan bagaimana susah dan capeknya dia mendapat tekanan untuk menjadi secretaris baru yang belum mempunyai pengalaman. Rasanya Myesha tidak rela membiarkan sahabatnya itu meninggalkan pekerjaanya yang sudah susah payah dia pertahankan.
Memang benar kalau Shana sudah beberapa kali cerita ingin resign dari perusahaan. Tetapi, saat Myesha tanya alasannya sahabatnya itu tidak bisa memberikan alasan yang jelas.
“Aku ingin membuka usaha sendiri saja. Lagian pengajuan pencairan claim asuransi orangtuaku sudah dalam proses. Dari pihak asuransi memberitahukan minggu depan mereka akan mentransfer langsung.”
“Pantasan saja kamu sangat ngotot ingin keluar dari pekerjaanmu. Ternyata kamu sudah ada modal hidup walaupun tidak bekerja untuk sementara. Kalau kamu memang berniat ingin resign, sekarang yang kamu pikirkan bagaimana cara kamu menghadapi atasanmu yang berwajah dingin itu.”
“Karena aku yakin tidak segampang yang kamu pikirkan itu dia mengizinkanmu resign begitu saja. Secara kamu kan sudah lama bekerja bersama dia. Tidak gampang loh melepas karyawan yang loyal dengan atasan sepertimu.”
Setelah membaca pesan dari Myesha barusan, Shan sempat terdiam dan mencerna apa maksud dari pesan sahabatnya itu. Ada benarnya juga setelah dia mengingat kembali bahwa satu-satunya secretaris yang bisa bertahan selama lima tahun di perusahaan itu semenjak CEO perusahaan itu ganti hanyalah dia seorang.
Sejenak dia memikirkan cara apa yang dia lakukan untuk antisipasi jika benar atasnya itu tidak mengizinkannya resign. Atasan yang sedingin es sedunia. Tapi, Shana tidak mau ambil pusing. Dia akan menemukan cara untuk bisa keluar dari perusahaan itu.
“Masalah itu tidak perlu dipusingin. Tinggal aku berikan surat pengunduran diriku, selesai.”
“Dan besok aku tinggal bilang bye-bye Pak Deen. Kan gampang.”
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments