Hadiah Pertama

Dengan cepat Adrian berjalan meninggalkan kapal pesiar mewah yang ramai tersebut. Tepat sesaat ia turun, suara sistem langsung terdengar di kepalanya.

[Selamat tuan telah menyelesaikan misi khusus]

[Selamat hadiah 1.000 poin sistem telah di terima]

[Selamat hadiah 1 kotak khusus telah di terima]

[Selamat tuan telah naik level]

Sambil tersenyum tipis, Adrian yang berjalan meninggalkan kapal pesiar langsung membuka layar hologram.

Dengan isyarat menggerakkan jari telunjuk, layar hologram sebiru lautan langsung memanjakan matanya di pagi hari yang sangat cerah tersebut.

“Asik, sekali misi dapet seribu poin dan langsung naik dua level, udah gitu dapet kotak hadiah lagi.” Ucap Adrian yang berjalan makin menjauhi kapal.

Bukan tanpa alasan Adrian menjawab perkataan pak Wijaya dengan sedikit kasar. Mungkin yang di katakannya saat itu adalah perasaan dari lubuk hatinya paling dalam.

Ia memang kesal karna orang tua itu selalu memaksa keluarganya untuk menjual rumah keluarganya.

Tapi bagi Adrian perkataan dan hal seperti itu sudah biasa ia terima dan tak terlalu di pusingkan.

Tapi beda cerita ketika tiba-tiba saja muncul misi khusus yang di berikan Sistem. Saat itu ia memang sedikit terkejut, saat mau meninggalkan kapal, misi khusus tiba tiba saja muncul.

Misi itu sendiri sangat mudah tapi juga sulit di waktu bersamaan. Adrian hanya harus mengatakan kebenaran apa yang ada di hatinya di depan semua orang.

Meskipun itu sedikit tak sopan kepada pak Wijaya dan keluarganya, tapi karna hadiah yang sangat banyak dari misi khusus, Adrian akhirnya berani mengeluarkan unek unek yang selama ini telah ia pendam lama.

Ya, saat di kapal ia memang hanya menjalankan misi, tapi di sisi lain misi itu juga telah melepaskannya dari jeratan dan kekesalan yang selama ini ia pendam di hati.

“Ahhhh leganya...” ucap Adrian setelah mengeluarkan semua kekesalannya pada si tua bangka.

Dengan santai ia mencari tempat duduk dan mulai duduk sambil menatap layar hologram. Saat ini total 1.100 poin sistem dan satu kotak hadiah khusus telah ia dapatkan.

Lalu Adrian langsung membuka kotak hadiah yang baru saja ia dapatkan. Dengan mengklik gambar kotak hadiah khusus berwarna biru tersebut, ia langsung mendapatkan sebuah alat pancing yang sangat keren berwarna biru laut.

Ganggangnya terbuat dari terumbu karang yang di balut dengan kain sutra lembut. Lalu batangnya terbuat dari bahan coral yang sangat indah dan jelas itu sangat kuat.

Lalu yang terakhir tali senar pancing yang sangat memukau berwarna biru muda lengkap dengan mata kail khusus berbentuk kotak aneh.

“Gila, keren banget nih pancingan...kalo di toko yang kayak begini pasti mahal banget.” Ucap Adrian yang sudah mengeluarkan dan sedang memegang alat pancing barunya.

“Hahahaha, seperti kebetulan atau memang beruntung, hadiah pertama yang ku dapatkan adalah hal yang paling ku butuhkan saat ini.”

“Dengan alat ini aku akan mulai farming poin.”

Setelah duduk sebentar, Adrian yang memiliki 1.100 poin sistem langsung membeli sebuah misi memancing tingkat rendah yang ada di bagian toko sistem bagian misi.

Lalu ia langsung pergi berjalan mendekati dermaga utama yang ada di kota Bluesky.

Terlihat di sana cukup ramai orang yang bekerja atau sekedar memancing karna dermaga besar itu sendiri sangat luas dan panjang.

Sambil berjalan, Adrian mulai mencari cari tempat yang cocok baginya untuk farming poin.

Dengan hanya bermodalkan 10 poin sistem, Adrian bisa membeli misi memancing tingkat rendah yaitu memancing satu ekor ikan dan mendapatkan hadiah 100 poin sistem.

Karna hadiahnya yang besar, ia tanpa pikir panjang langsung berniat farm poin di pagi hari tersebut.

“Kayaknya di sini pas nih, sinar matahari terhalang kapal besar dan airnya juga terlihat cukup dalam.”

Dengan santai Adrian duduk dan mulai memancing. Menggunakan alat pancing super keren dan elegan tersebut, ia langsung melemparkan umpan pertamanya.

“Sea, beneran nih pancingan gak butuh yang namanya umpan seperti yang ada di keterangannya?”

[Lapor tuan, pancingan milik tuan sangat spesial karna dari mata kailnya yang memiliki aroma khas saja itu sudah menarik banyak ikan di laut]

"Terus kenapa ada misi memancing dan bukan yang lainnya?"

[Lapor tuan, Sea sengaja memilih apa yang tuan sukai agar tuan lebih mudah mendapatkan poin]

"Begitu ya, memang benar sih aku hobi mancing, makasih Sea kamu yang terbaik."

Sesaat Sea menjelaskan kehebatan pancingan baru yang di miliki oleh Adrian dan misi memancing, saat itu juga umpannya langsung di sambar ikan.

“Strikeee....”

Dengan cepat Adrian menarik ikan yang baru saja ia dapatkan dan ikan Cencaru kecil{ikan laut air dangkal} langsung di angkat ke permukaan.

[Selamat tuan telah menyelesaikan misi memancing tingkat rendah]

[Selamat hadiah 100 poin sistem telah di dapatkan]

“Yes, dapet satu...dengan ini misi tingkat rendah langsung selesai.”

Setelah melepaskan ikan kecil yang ia tangkap dari mata kail dan melemparkannya kembali ke lautan, Adrian langsung membeli misi tingkat rendah lagi.

[Selamat tuan telah berhasil membeli misi memancing tingkat rendah dengan harga 10 poin sistem]

[Misi memancing tingkat rendah, tangkap satu jenis ikan apapun]

[Haidah 100 poin sistem]

“Oke...waktunya farming poin...”

Pagi itu seorang anak muda terlihat selalu Strike dan memancing banyak ikan.

Para pemancing yang juga ada di sana mulai tertarik karna Adrian dengan gampangnya menakap ikan sesaat umpannya di lempar.

Di tambah lagi alat pancing miliknya yang terlihat sangat keren dan bercahaya seperti lautan ketika terkena sinar matahari sukses membuat sebagian orang melirik ke arahnya.

“Wih, mujur banget tuh anak Strike terusss...”

“Iya, hokinya lagi bagus kali.” Ucap beberapa pia yang juga terlihat sedang santai sambil memancing di pinggir dermaga.

Lalu seorang pria tua tiba tiba saja mendekat ke arah Adrian yang sedang panen Strike dan mengajaknya mengobrol.

“Adrian, tumben kamu mau mancing di pinggir dermaga begini.”Ucap orang tua yang Adrian sendiri sudah kenal dekat.

“Ehh, pak Jonas...iya pak saya lagi pengen nyatai aja sambil mancing ikan ikan kecil di sini.”

“Ooohhhh...boleh gak bapak ikutan mancing di sebelahmu, sepertinya di sini banyak ikannya.”

“Boleh pak silahkan.”

Akhirnya pak Jonas yang merupakan salah satu nelayan tua yang sudah pensiun duduk di sebelah Adrian dan mulai panen Strike seperti Adrian.

“Hohoho, sepertinya di sini memang banyak ikannya.”

Dengan cepat dua pria itu mulai memancing dan panen banyak ikan. Karna keseruan dan keberuntungan mereka berdua, para pemancing lain yang sama sekali tak mendapatkan ikan juga akhirnya ikut duduk dan memancing di dekat Adrian dan pak Jonas.

“Bolehkan ikutan mancing di sini?” ucap pria paruh baya yang memakai pakain mecing dengan banyak corak berwarna kuning.

“Silakan pak, masih luas kok tempatnya.”

Lalu sekumpulan pria yang memang hobi memancing itu terlihat berjejer rapi dan mulai memancing.

Di sana mereka semua panen Strike karna memang saat ini semua ikan yang ada di dermaga berkumpul di sana karna tertarik oleh aroma umpan milik Adrian.

Walaupun ikan ikan di pinggir dermaga hanyalah ikan ikan kecil, tapi bagi mereka yang memang hanya sekedar hobi dan ingin merasakan sensasi tarikan ikan di pagi cerah tersebut terlihat sudah sangat senang.

“Hahahaha, di sini kayaknya banyak ikannya.”

“Bener...gak abis abis di sambar.”

Belum selesai dua pria mengobrol sambil menarik tangkapannya, orang lainnya juga umpannya langsung di sambar ketika baru melemparkan umpan miliknya.

“Strikeee...”

“Wah Tripel Strike...hahaha.”

“Strike...juga...”

“Gila gak abis abis, hahahaha.”

Akhirnya di pagi cerah tersebut semua orang terlihat senang dan puas karna mereka berhasil menangkap banyak ikan.

Adrian yang juga sedang farming poin terlihat sangat menikmati waktu memancingnya di sana bersama semua orang.

Walaupun ia sedang mengerjakan misi, tapi memang memancing adalah salah satu hobinya, ia terlihat sangat senang.

Sampai tanpa di sadari tempat itu sudah ramai oleh para pemancing yang duduk dan berjejer dengan rapi sambil menikmati hobi mereka.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***