Hari yang melelahkan

Pagi hari yang cerah,kedua gadis kembar Karin dan Kiran sudah bersiap siap untuk berangkat bekerja.

"Ayo Kiran kita berangkat kerja sekarang, takut macet dijalan." teriak Karin dari depan.

"Iya tunggu sebentar Karin."

Sesampainya di depan kantor,

tidak disangka mereka berpapasan dengan kedua pria tampan nan mapan.

"Selamat pagi pak bos."

Arga dan Yuda yang disapa hanya menganggukkan kepala dan berjalan masuk kedalam gedung kantor .

Setelah itu Karin dan Kiran berjalan menuju tempat OB.

"Hai semua sudah pada ngumpul aja." kata ke dua gadis itu bersamaan.

"Iya ini baru Dateng juga." jawab semuanya.

"Kiran dan Karin yang cantik pujaan hati Abang Bima, kenapa kalian baru datang."

"Iya Bim tadi agak lumayan macet sedikit."

"Ya sudah kalian sarapan dulu sana sebelum mulai kerja."

Sudah tidak heran lagi dengan canda tawa dan gombalan dari Bima.

Temannya yang satu ini memang sedikit kocak namun penyayang.

"Oh ya Bim nanti kamu bekerja di lantai berapa." tanya Kiran.

"Sekarang aku di lantai 3,

kenapa Kiran cantik rindu ya sama Abang Bima yang tampan ini."

"Si Bima sukanya modus sama Kiran atau gak Karin aja kerjaannya."

"Itu kerjaan sudah nungguin."

"Iya kan Bima lagi berusaha untuk menggapai impian Bima mbk Mirna."

"Terserah kamu saja Bim mau mimpi gak bangun lagi juga gapapa."

"Amit amit mbk Mirna doanya jelek banget sama Bima yang gantengnya gak kalah sama pak Bos."

"Iya ganteng tapi dilihat dari sedotan Bim,

sudah sana kerja Bim."

"Iya mbk ini lagi jalan."

sementara diruang kerja sang Presdir.

Arga dan Yuda tengah sibuk mengurus berkas berkas yang akan dibuat rapat hari ini.

"Yuda kamu pesen kopi sana minta sama OB suruh anterin keruangan sekarang."

"Baik pak apa ada lagi yang bapak mau." tanya Yuda.

"Tidak itu saja Yuda."

setelah Yuda keluar dari ruangan tersebut lalu pergi ke ruangannya.

"Tolong kamu buatkan kopi untuk pak Arga dan untuk saya ya."

"Baik pak saya akan segera Antar keruangan bapak."

tak lama setelah Yuda menelfon bagian pantry .

"Kiran kamu tolong antar kopi ini ke ruangan pak bos ya."

"Baiklah kak!."

Setelah itu Kiran berjalan menuju ruangan Presdir."

tok tok

"Pak, saya masuk ya, mau antar kopi yang di pesan tadi. lalu tak lama kiran masuk ke dalam ruangan sang Bos, ini pak kopinya."

"Kamu taruh saja di atas meja sebelah sana."

"Baik pak kalau sudah tidak ada lagi yang bapak butuhkan saya pamit undur diri pak."

Setelah kepergian kiran dari ruangan tersebut Yuda bertanya."

"Bos itu karyawan baru ya, kok saya baru lihat."

"Mungkin iya saya juga tidak tahu."

Waktu tidak terasa sudah masuk jam makan siang.

"Kiran ayo makan siang dulu nanti pekerjaan nya lanjut nanti."

"Baiklah ayo kita ke pantry."

setelah itu semua berkumpul di pantry dan jangan lupa dengan tingkah konyol Bima yang selalu menghibur.

"Ada Kiran nya Abang Bima ternyata."

gimana pekerjaannya lancar kan."

"Lancar Bim."

"Yasudah baguslah kalau lancar."

"Ayo makan rame rame biar enak."

setelah makan siang mereka kembali ke pekerjaan masing masing."

setelah selesai semua tidak terasa sudah waktunya pulang bekerja."

"Ayo Kiran kita pulang" ajak Karin setelah jam menunjukkan pukul 17 sore.

"Nanti makan malam apa ya yang enak."

"Kita beli bakso aja ya hari ini."

"Baiklah ayo sekalian mampir , setelah sampai warung bakso ."

"Pak pesen bakso dua porsi dibungkus ya pak."

"Baik neng Kiran tunggu sebentar ya ."

"Ini neng baksonya semua jadi 25 ribu saja neng."

"Ini pak terima kasih ya pak."..

Setelah itu keduanya pulang kerumahnya.

tak lama mereka sampai di rumah.

"Karin aku bersih bersih dulu ya nanti kita makan bareng."

"Baiklah Kiran cepetan ya aku juga mau bersih bersih."

malam menjelang keduanya tengah bersantai di ruang tamu yang sederhana .

"Karin nanti malem keluar ke pasar malem bagaimana."

"Bagus juga itu untuk hilangin capek."

"Yasudah ayo siap siap dulu lalu berangkat."

"Ayo Kiran nanti keburu malem jadi tambah rame."

"Iya ini sudah selesai aku ."

"Yasudah kunci dulu pintunya dan jangan lupa bawa kuncinya sekalian."

Diperjalanan ada seseorang yang sedang mengintai mereka berdua.

"kayaknya itu ada mangsa baru bos." ucap preman tersebut.

"Cantik cantik lagi bos ayo kita hadang sekarang saja mumpung lagi sepi jalanan."

setelah itu ke empat preman itu menghadang Karin dan Kiran.

" Hei kalian berdua turun cepat kalau mau selamat serahkan barang berharga kalian."

Karin dan Kiran yang memang sudah jago beladiri dengan santainya turun dari sepeda motor.

"Kalian yang sering ngerampok di jalan sepi ini." ucap Karin dengan dingin."

"Kalau iya memangnya kenapa cantik."

"Mau ikut Abang buat senang senang."

Karin dan Kiran mulai emosi dengan cara preman yang merendahkannya.

"Maju kalian kalau berani jangan jadi pengecut." ucap Kiran.

"Kurang ajar kalian ,ayo kita kasih pelajaran agar gadis manis ini bisa nurut.

Setelah itu perkelahian tidak bisa di hindari lagi.

kretek cetak.

Bunyi tulang patah, argggg dan terdengar teriakan memilukan dari mereka.

Bug bug bug.

Karin dan Kiran menghajar dengan membabi buta ke empat preman tersebut.

"Ampun nona kami salah dan tidak akan berani lagi ngerampok."

"Awas kalian jika aku tahu kalian masih sering ngerampok di daerah sini."

"Baik nona kami tidak akan mengulanginya lagi."

Ke empatnya preman tersebut langsung lari dengan ketakutan."

"Ayo Kiran kita jalan lagi,membuang waktu saja."

Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan menuju ke tempat pasar malam.

dan sesampainya di sana mereka tidak sengaja bertemu dengan bima.

Bima yang melihat kedua gadis kembar itu langsung mendatangi mereka .

"Karin sama Kiran ada disini juga ternyata." ucap Bima.

"Oh kamu Bim." jawab Kiran setelah melihat Bima.

"Iya Kiran cantik ini Abang Bima, kenapa kangen ya sama Abang Bima yang ganteng."

Karin dan Kiran yang mendengar ucapan Bima hanya memutar mata malas menanggapi bulan Bima tersebut."

"Oh ya Bim, kamu sama siapa kesini kok sendiri aja."

Aku sama temenku kok Karin, tapi temanku lagi ke toilet."

"Yasudah aku ke sana dulu ya Bima."

"Iya baiklah Karin aku juga mau nyamperin temenku ."

Setelah itu mereka berpencar ke tempat masing masing.

"Karin ayo kita naik keranjang gantung itu."

"Baiklah ayo naik sekarang saja."

Sesampainya mereka di ketinggian paling atas."

"Enggak nyangka ya Rin ,pemandangannya bisa sebagus ini kalau dilihat dari atas sini." ucap Kiran.

"Iya kiran, aku juga baru tahu kalau pemandangannya bagus kalau dilihat dari atas sini."

setelah selesai naik wahana itu mereka berdua pun berjalan dan mencari aneka jajanan khas jaman dulu.

"Ayo beli gulali itu Kiran."

"baiklah Karin ayo, pasti itu enak banget."

"Pak pesen gulali ya dua kata Kiran.

"Baik neng tunggu sebentar ya."

tak lama pesanan mereka sudah jadi.

"Ini neng gulalinya, semua jadi 20 ribu saja."

hai hai hai..

aku bakal up setiap hari tunggu saja kelanjutannya ya..

jangan lupa like dan komen

dukung juga novel karya pertama aku ya..

terima kasih.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!