...~Aku benci hari ulang tahun ku~...
Shania terbangun dengan perasaan aneh merasa kan rambutnya dielus dengan lembut oleh seseorang perlahan Shania membuka matanya memeriksa siapa yang telah melakukannya,dan Shania benar benar terkejut ketika tau siapa pelakunya dia adalah Oma nya,Oma nya yang telah meninggal,Oma nya sedang berdiri di hadapannya sekarang menatap dirinya dengan Sendu
Entah cahaya dari mana yang tadinya gelap gulita berubah menjadi terang Shania bisa melihat jelas Wajah tua Oma nya yang sedang menangis memandanginya sambil mengusap kepalanya dengan lembut
Refleks Shania berpegangan pada tembok kamar mandi untuk bangkit berdiri menangkap tubuh tua itu kedalam dekapannya
"Oma benarkah ini Oma Hua.... hikssss.. Jangan Tinggalkan Shania Oma aku mohon Oma jangan pergi lagi kita bisa bermain seperti dulu,Nia kangen main di Taman bareng Oma dibeliin jajan,di bawa keliling kota hiksss..Shania Rindu Oma.hiks..."Tangis Shania pun tak bisa terbendung lagi dan pecah di pelukan Sang Oma yang telah membesarkan dengan penuh kasih sayang selama 17 Tahun ini
"Kenapa Oma tidak bicara pada Shania kenapa Oma hanya menangis,Shania baik baik saja Oma jangan menangis tangis Oma membuat hati Shania sakit.Papah,Kak Heri dan kak Seen Sangat baik pada Shania,Shania baik baik saja kok Oma"Bohong Shania
"Hikssss...hiksss ..Maafkan Oma Sayang hikss.....Oma bersalah padamu"
"Oma kenapa minta maaf Oma tidak salah apa apa"kata Shania di sela isakannya juga
"Jangan menangis lagi Oma"pinta Shania sambil menghapus kedua pipi Sofia yang di basahi oleh air mata"
"Selamat Ulang Tahun Shania cucu ku"Ucap Sofia dengan bertaburan air mata
Tubuh Sofia pun mulai perlahan menghilang berubah menjadi bayangan yang tembus pandang dan menghilang
Shania menangis sambil berusaha menggapai tubuh sang Oma yang tidak bisa di sentuh nya lagi
Bersamaan dengan Oma nya yang menghilang kamar mandi tempat Shania di kurung pun kembali menjadi gelap
"Hua..... hiksss Oma jangan pergi jangan pergi Oma Shania takut sendiri tidak Oma jangan pergi, Omaaaaaaaa"
Shania terbangun dari tidurnya dengan nafas ter engah engah keringat tampak membasahi dahi dan leher yang membuat baju kaos longgar nya basah di beberapa bagian,mimpi tadi benar benar terasa nyata bagi Shania,bahkan air mata nya nyata keluar membasahi pipinya sekarang, Shania perlahan menghapus air mata yang membasahi pipi nya itu
Shania ingat ketika Oma nya mengucapkan selamat ulang tahun untuknya,bukannya seingat Shania ulang tahunnya besok bukannya sekarang masih tanggal 13 february
Shania langsung mengeliat jam tangan kecil yang melingkar di pergelangan tangan kirinya jam yang menunjukkan pukul 00.02 dan ternyata benar hari telah berganti sekarang adalah tanggal 14 February,hari ini adalah ulang tahun yang ke 18 Shania Valentine Ricardo bertepatan dengan kesatu tahun sang Oma meninggal dan ini untuk pertama kali Oma nya masuk ke dalam mimpinya benar benar banyak sekali kebetulan
Shania menangis sambil memukul kepala dan juga tangan nya kepada Dinding suhu di dalam kamar mandi yang dingin bahkan tidak ia rasakan lagi karena sakit hatinya,rasanya hidupnya penuh dengan rasa kebencian orang orang tersayangnya 18 tahun sudah mereka membenci Shania,dan satu tahun ini Shania di siksa habis habisan oleh ketiga pria yang Amat di cintai nya,Shania tidak tau jelas apa kesalahannya yang ia tau hanyalah dia selalu di katakan anak haram bukan bagian dari keluarga Ricardo,Shania juga tau ibunya pergi karena di siksa oleh Papah nya.Shania tidak ingin banyak hanya ingin merasakan disayang oleh ketiga orang itu dan juga bertemu ibu kandung nya hanya itu saja permintaannya pada Tuhan selama ini
Keesokan harinya pukul 06.20
"Cekklek"pintu kamar mandi terbuka
Untuk melihat siapa yang membuka pintu saja Shania tidak sanggup tubuhnya terasa mati beku,rambutnya tampak berantakan dengan bekas bekas tangis di wajahnya
"Keluar sebelum aku bertukar pikiran"Ucap Heri tanpa melihat ke arah Shania yang duduk di sudut dinding dengan memeluk kedua lututnya,lutut yang semalaman ia jadikan batal
Shania menggeliat tapi tidak ada niatan untuk berdiri dari duduknya
"Kakak udah pulang, itu pipi kakak kenapa pipi kakak lembam seperti itu,kakak berkelahi lagi?"tanya Shania dengan nada suara yang bergetar
"kamu gak dengar yh,aku memintamu untuk keluar,jangan sampai aku bertukar pikiran dan mengunci mu lebih lama dari Seen"
"Kunci saja kak Nia takut kak Seen marah kalau Nia keluar"
"Seen yang memintaku untuk mengeluarkan mu dari sini,dia sudah pergi ke kampusnya tidak sempat mengeluarkan mu dari sini"Kata Heri Tampa memandang wajah Shania
"Benarkah"tanya Shania yang di balas anggukan oleh Heri
Shania berusaha mati matian untuk berdiri tubuhnya benar benar lemah letih di tambah semalam Shania belum mengisi perutnya
Heri menatap tubuh Shania yang perlahan hilang dari pandangannya dengan perasaan kasihan dan benci secara bersamaan
Perkataan teman nya yang menyebabkan perkelahian dan meninggalkan luka lembam di pipi nya semalam benar benar menampar hati Heri tapi Heri tetap Heri ego yang utama dan juga sangat keras kepala.
"Jangan sampai lo nyesel Heri anak itu bahkan tidak tau apa apa itu murni kesalahan kedua orang tua nya termasuk nyokap lo tidak ada anak yang haram yang haram itu perbuatan orang tuanya,kalian menyiksa dan menyalahkannya hanya karena kesalahan orang tua nya yang bahkan tidak dirinya ketahui karena dia masih Bayi saat itu kalian membalaskan dendam pada orang yang salah,ingat Heri hidup memang lama tapi mati jauh lebih lama,mau lo nangis darah sekali pun sambil meminta nya kembali kalau dia udah pergi ke pangkuan yang maha kuasa dia gak bakal kembali lagi dia masih punya darah yang sama kayak lo dari nyokap kalian"
Heri menarik nafasnya sambil menggeleng geleng kan kepalanya meng klaim bahwa apa yang telah di lakukannya bersama ayah dan saudaranya memang sudah benar tidak ada yang salah kalau tidak pada Shania pada siapa lagi mereka membalaskan dendam. ibu nya bahkan sudah kabur dan tidak bertanggung jawab atas kesalahannya malah meninggal kan anak anak nya
......................
Shania memasuki kamarnya sambil mencari selimutnya saat ini yang Shania rasakan adalah dingin dia membutuhkan selimut untuk menghangatkan tubuhnya,Setelah merasa hangat Shania memilih mandi bersiap siap untuk pergi ke sekolah walau dengan tubuh yang tidak sewajarnya untuk pergi ke sekolah karena tubuh yang memiliki banyak luka lembam yang tampak jelas terlihat
Shania melangkahkan kakinya pergi ke dapur untuk mengambil makanan karena perutnya terasa sangat lapar,Shania mengambil nasi dan sedikit lauk pauk lalu menaruhnya pada piring yang telah ia ambil terlebih dahulu
Karena takut di marahi Shania memilih makan di balik kulkas agar tidak terlihat siapapun ,Shania takut sewaktu waktu di marahi karena makan sehingga membuatnya memilih untuk bersembunyi dari orang orang yang berada di dalam rumah itu
Shania berhasil memasukkan satu sendok nasi ke dalam mulutnya,Baru saja akan menyuapkan nasi ke dalam mulutnya untuk yang kedua kalinya Tangan Shania langsung di cekal oleh wanita ular,wanita ular yang maksudnya Kartika ibu tirinya
"Kamu gak ingat apa kata Papah mu jika bekerja kamu akan makan tapi kalau tidak mengerjakan apapun jangan harap sebutir nasi pun masuk ke dalam mulutmu,memang nya kamu bekerja apa dari semalam aku bahkan tidak melihatmu melakukan apa apa, kau pikir aku tidak memperhatikannya
"Ibu tapi Shania lapar"
"Emangnya saya peduli,pergi dari sini anak haram"Ucap Kartika dengan ringan kakinya menendang kaki Shania untuk pergi dari hadapannya membuat tubuh Shania hampir jatuh tapi tidak dengan makanan itu yang jatuh dengan sempurna beserta piring kaca yang pecah
Dari pada menimbulkan keributan yang membuatnya di siksa lebih banyak lagi Shania memilih pergi dengan lesu tanpa membawa apapun hanya tas berwarna biru kesayangannya nya yang masih setia bergantung di punggung nya
Shania pergi menuju kamarnya untuk mengambil sepatunya agar segera pergi ke sekolah secepatnya,di sekolah nanti Shania bisa membeli makanan karena masih memiliki uang hasil tabungannya yang hanya ia gunakan ketika dalam keadaan darurat saja seperti saat ini Shania membutuhkan uang itu untuk membeli makanan yang akan menghilangkan lapar di perutnya,selama hidup bersama Oma nya setiap saat,saat Oma nya memberikan uang Shania akan menyimpan uang itu karena dia tau suatu saat dia akan membutuhkannya.
......................
#Jangan lupa untuk ninggalin jejak nya biar otor lebih semangat lagi nulis nya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 49 Episodes
Comments