DCSM bab 4

Acara reservasi selesai dengan sukses. Terbukti dengan habisnya semua hidangan.Itu membuat kami bangga, tim dapur mendapat jatah lebih dari keberhasilan tersebut. Uang lembur pun akan kami terima nanti mengingat waktu penutupan resto molor dari jam 10 ke jam 12 malam.

"Ar, kamu langsung pulang?" Mas Eksan membantuku mengangkat piring kotor. Memang semua adalah tanggung jawab waiter, waitress dan juga room boy yang sedang berjaga. Namun kami selalu baju membahu agar pekerjaan segera selesai.

"Iya mas, udah malam juga." Jawabku sambil menoleh kearahnya untuk sesaat.

"Besok kamu kerja apa?" Kami berjalan beriringan dengan bak berisi piring kotor yang kami angkat bersama.

"Masih shift pagi aku mas, sampai lusa. Baru setelah nya libur.Ada apa sih mas? dari tadi siang kok nanyanya penuh teka teki banget."

Mas Eksan tersenyum. Aku memanyunkan bibirku. Hening tercipta hingga kami sampai ke dapur kotor dan menaruh bak bak berisi piring kotor tersebut bersama bak lain yang sudah sampai lebih dulu.

Sudah menjadi kebiasaan, peralatan yang kotor akan dibiarkan dan dikerjakan mereka yang shift pagi. Jika memang waktu nya sudah melebihi jam tutup resto. Semua akan memaklumi nya karena memang seperti itu aturannya. Dirasa adil dengan upah yang sama.

"Aku pulang nih mas, beneran kagak ada yang perlu dibicarakan?"

Aku mengambil tas kecil yang selalu ku bawa. Berjalan bersama yang lainnya keluar dari resto. Mas Eksan masih bergeming, namun dia tetap mengikutiku.

"Mas, kenapa aneh?" Aku berhenti didepan gapura hotel. Teman-teman yang lain sudah banyak yang pulang karena mereka naik motor atau dijemput. Sementara aku hanya perlu jalan kaki beneranpa ratus meter saja untuk sampai ke rumah.

"Berani pulang sendiri? tengah malam lo ini."

Aku mengernyit bingung dengan perubahan mas Eksan. Sudah sering aku pulang larut malam jika sedang ada reservasi begini. Namun baru kali ini dia menanyakan hal itu.

"Berani sih mas, kan udah biasa."

"Kuanter mau?"

Haaa

Aku mendadak pusing tanpa sebab. Sungguh mas Eksan sangat aneh. Tidak mungkin kan dia suka sama aku? hihihi pertanyaan konyol bukan?

"Kayaknya kagak perlu deh mas. Mas istirahat saja, kita semua sama sama capek kan?"

Kulihat dia menarik nafas dalam dalam. Aku benar-benar bingung dengan tingkahnya hari ini. Ku lirik jam diponsel ku, sudah jam 12 lewat 15 menit. Aku harus bergegas pulang dan mengistirahatkan badan ku.

"Ehmm, mas Ar pulang dulu ya. Mas Eksan balik saja ke mess dan istirahat. Aku dah biasa pulang sendiri, dekat ini pun."

"Ya sudah kalau gitu, aku antar sampai nyebrang ya." Aku mengangguk

Dengan cepat aku berjalan dan menyebrang. Besok adalah shift pagi dan aku tidak mau kurang tidur disaat bekerja. Pekerjaan didapur walau terlihat sederhana namun juga penuh bahaya.

Masalah kecil yang paling sering terjadi adalah ke siram air panas dan keiris pisau. Ahahha lebay sekali. Walau begitu kedua kejadian kecil jika diabaikan bisa bahaya.

Ku langkah kan kakiku masuk kedalam rumah. Seperti biasa, bapak masih terjaga didepan layar TV yang menyalah.

"Sudah pulang?"

"Iya Pak. Sudah sana, bapak istirahat juga. Besok pagi kan juga kerja."

Aku terus melangkah, membuka kamar kedua adikku dan melongok kan kepala hanya sekedar melihat mereka berdua. Seharian ini aku bahkan tidak punya waktu untuk sekedar bertengkar dengan keduanya.

Ku melangkah lagi, kini langkahku berhenti di kamarku sendiri. Kuletakkan tas kecil dan mengambil pakaian ganti.Baju rumahan yang nyaman dipakai tidur. Aku membaringkan badanku, rasanya sangat penat. Akupun tertidur dengan lelap.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***