Februari 2006,5 tahun sebelum aku memutuskan menikah.(Arsita)
Aku tergesa-gesa melangkahkan kaki. Menyusuri jalan setapak dari rumahku menuju ke restoran tempatku bekerja. Aku menjadi salah satu yang beruntung. Setelah lulus sekolah menengah atas aku berniat untuk langsung mencari kerja.
Dengan hanya berbekal pengalaman sebagai jasa pengganti pada awalnya. Sekarang aku benar-benar menjadi karyawan resmi direstoran ini.
Dulunya, sebagai jasa pengganti karyawan yang libur mendadak aku sering kali masuk kerja menjadi waitress. Tentu saja aku selalu mengambil shif malam. Karena pada siang harinya aku memiliki kegiatan lain juga sekolah.
"Ar, semalam kata mbak Wiwin ada pesanan untuk besok malam. Aku lupa kagak WA kamu, keburu pulang soalnya udah kagak kuat ngantuk berat aku." Mbak Yayak memberikan sebuah kertas yang berisi orderan pesanan yang harus aku siapkan.
"Tak apa mbak, masih ada waktu kok. Acaranya juga masih besok malam kan?" Ucapku sambil memeriksa kertas orderan yang diberikan mbak Yayak. Dia mengangguk kemudian berlalu meninggalkanku untuk kembali ke depan.
Namanya mbak Inayah dia adalah kasir restoran bersama dengan mbak Wiwin. Kami sudah terbiasa memanggilnya mbak Yayak.
Aku sendiri sekarang bekerja sebagai staf didapur. Tugasku ada dibagian dapur bersih yaitu bagian dapur yang terdepan. Atau bisa dibilang bagian finishing sebelum makanan dihidangkan ke tamu.
Aku juga adalah staf termuda didapur. Oleh karenanya tanggung jawabku pun sedikit besar walaupun aku bukan kepala dapur ataupun chef.
Aku terbiasa menangani bagian stok barang, belanja dan mengorder bahan yang sekiranya harus memesan dari luar daerah atau tempat yang sedikit jauh.
"Ada apa?" Bu Sri kepala dapur dan sekaligus juru masaknya bertanya. Aku tersenyum sebelum menjelaskan tentang apa saja yang harus kami siapkan untuk besok malam.
"Ya sudah, cek barang yang digudang depan. Biar aku sama Tima cek barang di gudang belakang. Jangan lupa pesan gurame, biar besok atau lusa datang barangnya."
"Tapi buat besok malam ada kan bu gurame nya?" Tanyaku khawatir, gurame adalah ikan yang lumayan mahal jika sudah dimasak jadi hidangan. Akan sayang sekali jika menu itu tiba-tiba tidak ada.
"Berapa orang tamunya?" Bukannya menjawab Bu Sri malah balik bertanya.
Kembali ku cek orderan, ku cari tulisan nasi putih yang biasa disingkat NS itu. Ternyata ada dipaling bawah pesanan.
"Ehmm, ini untuk 200 orang Bu. Tapi selain ikan mereka juga pesan banyak menu sih. Ada mie, capjay, koloke. Sepertinya cuma butuh beberapa kilo saja untuk ikannya."
"Sebentar biar ku cek dulu dikolam belakang. Tapi jangan lupa, kamu pesan sekarang biar tidak kosong nanti. Soalnya ini sudah tinggal sedikit."
Bu Sri berjalan ke area belakang dapur kotor. Sementara aku mulai mengecek barang digudang depan. Barang barang digudang depan adalah bahan bahan kering. Telur, tepung, beras, minyak dan teman-temannya ada disana. Termasuk segala macam botol bumbu masakan karena resto ini adalah resto Chinese dan kebetulan juga menjadi satu dengan hotel.
"Ar, sibuk?" Mas Eksan melongok kedalam gudang melalui pintu yang sengaja ku buka lebar. Jujur saja, berada digudang dengan berbagai macam bau bumbu dengan ventilasi yang kurang membuat ku pengap.
"Iya mas sedikit, besok ada pesanan di hall belakang kan?"
Hall belakang adalah bagian didalam hotel. Tempatnya berada disisi belakang sebelum blok kamar anyelir yang berbentuk bungalow kecil.
"Ah iya, sampai lupa aku belum kasih tau anak anak untuk menyiapkannya."
Aku tersenyum, mas Eksan adalah supervisor bagian hotel. Dia juga merangkap sebagai kasir. Tapi tugasnya adalah malam bergantian dengan mas Andi. Sedangkan siangnya dipegang oleh Mbak Ina.
"Ada apa? mau makan?"
Tanyaku mendekat, keluar dari gudang karena kebetulan pekerjaanku pun telah selesai.
"Sibuk aja dulu kalau gitu. Nanti kalau udah kelar kabari ya."
Aku hanya mengangguk. Mas Eksan sudah berkeluarga dan memiliki satu orang putra.
Jangan heran dengan banyaknya orang disini. Karena setiap harinya resto ini akan ada 20 pegawai dan 25 pegawai untuk hotelnya. Dijam jam makan, baik pagi,siang atau malam. Dapur bersih akan terlihat sedikit ramai karena jam istirahat karyawan. Tentu saja semua bergiliran melakukannya.
"Jatah makan siang hari ini apaan Ar, eh iya aku tadi pagi liat Imam di mess. Tumben dia kagak balik, padahal hari ini giliran dia libur."
Mbak Ina berjalan melewati ku. Aku hanya terdiam tak membalas ucapannya. Dengan tangan yang sibuk mengupas wortel dan membentuknya menjadi hiasan untuk digunakan besok, pikiranku berkelana.
Imam tidak pulang? kenapa tidak memberiku kabar? Pertanyaan itu berkecamuk dalam pikiranku. Namun bibir ini masih tetap terkatup rapat. Tanganku juga masih sibuk dengan pekerjaannya.
Imam adalah pacarku, masih baru berjalan 3 bulan hubungan kami. Dan ini hanya diketahui oleh seluruh staf dan karyawan resto dan hotel. Hanya lingkup itu saja, karena hari hari kami memang selalu berada disana.
Resto tidak terlalu ramai dihari hari biasa. Namun di weekend kami harus siap bekerja ekstra. Biasanya tamu akan bertambah dua kali lipat di 3 hari itu setiap minggunya.
"Ar, untuk pesanan besok mereka menambah cocktail sebagai penutupnya. Coba cek, apa kita masih ada stok buah." Mbak Yayak datang dengan memegang bolpoin nya. Aku segera turun dari kursi tinggi yang ku duduki dan melangkah ke chiller( bagian tempat dalam kulkas yang suhunya dibuat sedemikian rupa agar barang didalamnya awet namun tidak membuatnya menjadi beku)
"Ada cukup mbak, masih ada kurang lebih 7 macam buah yang tersisa di chiller."
"Jumlahnya cukup? jangan salah perhitungan lo Ar. Pesanan untuk 200 orang, alangkah baiknya kita membuat lebih. Berjaga jaga siapa tau mereka nambah." Ucapnya mengingatkan ku.
"Siap Mbak, nanti aku catat sekalian apa yang perlu ditambah. Jadi besok pagi bisa langsung belanja."
"Ya sudah, jangan lupa ditambahkan ke kertas orderan yang kemarin ya."
Aku mengangguk dan segera mencatatnya ke kertas orderan yang tertempel di dinding yang memang dibuat tempat khusus menempel orderan agar tidak kelupaan.
...🌸🌸🌸🌸🌸...
NB: Ini menceritakan kembali awal mula sebelum dipertemukan nya Arsita dengan sang mantan. Agar tidak bingung nantinya, saya buat cerita sedetail mungkin..
Mohon sedikit bersabar karena ini kisah nyata jadi saya juga masih memilah mana yang bisa dituangkan dalam cerita dan mana yang harus tetap disimpan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 83 Episodes
Comments
Chika£Hiats
Pasti sibuk nih ada reservasi dadakan.
Ars bisa diandalkan dalam masalah pekerjaan ya, dia gesit dan tanggung jawab.
Ohh Ars udah ada pacar ya. Nah kemana imam, kok ga pulang ya.
2022-11-03
33
⸙ᵍᵏTitian 𝐙⃝🦜pirman🦈
pesenan buat besok 200porsi tapi lumayan dadakan
2022-10-27
0
🥜⃫⃟⃤🍀⃟🦌𝙼𝙰𝙼 ᶠᵉⁿᶦ 𒈒⃟ʟʙ
Asrita termasuk anak yg humble dan cekatan ya...
Hayo cwok mu si imam ngapa ga pulang tu ars...
2022-10-26
0