ISTRI PRAJURIT,, I'M COMING!

Jendral itu tersenyum kecut, mendengar jawaban Zaky. Seorang pebisnis seperti Zaky bukan hal asing mendapati hal semacam ini. Jendral bintang dua ini melakukan serangan fajar, sebelum petinggi lain meminta Al Fath untuk menjadi menantu keluarga setelah ia membaca selembar fax yang dikirim oleh Brigadir Jendral dari MARKAS BESAR PRAJURIT, mengenai isu para perwira yang akan naik pangkat, di list teratas nama Teuku Al Fath berkibar bebas.

Acara makan malam itu berakhir dengan rengekan Flora yang meminta ayahnya untuk bertindak tegas pada Al Fath, meminta supaya sang perwira mau pedekate'an dengannya untuk saling mengenal lebih dekat satu sama lain.

"Umi pokoknya ngga suka! Liat ngga gayanya, cewek kok kegenitan gitu! Dari dulu umi paling ngga suka kalo orangtua perempuan minta-minta anak lelaki orang buat jadi suami anaknya, kaya ngga punya harga diri! Kodratnya laki-laki itu ya mengejar, bukan dibeli! Anak-anak umi bukan barang tukar, untung ngga umi jambak tuh rambutnya!" sejuta cercaan dan omelan pedas umi Salwa keluar membludak tak terkendali setelah sampai di mes Al Fath. Jika sudah begini Zaky sekalipun tak dapat menghentikkan ocehan semalam suntuk Salwa.

"Iya mi," angguk Al Fath, begitupun Zahra yang mengangguk cepat setuju dengan sang ibu.

"Umi sama abi tidur di kamar saja, dek Ra biar gelar kasur lipat punya abang di karpet, ini sudah kemalaman bi, untuk pulang. Lagipula abi pasti capek seharian nyari universitas buat Zahra," usul Al Fath membuka kemeja, menyisakan kaos putih tipis.

"Sini bi, biar umi lepasin kemejanya. Ganti pake t shirt aja," pinta Salwa.

"Mi, piyama Zahra mana?"

"Di dalem tas,"

"Besok pulang jam berapa, biar Fath antar ke rumah terus ke bandara?" tanya Al Fath.

Salwa dan Zaky saling pandang, "umi pulang setelah pamitan sama Fara, bisa antar ke rumahnya?" Al Fath sempat terkejut mendengarnya, tapi kemudian ia mengangguk, "tau."

...----------------...

"Besok lu kerja jam berapa?" tanya Nyak.

"Minta cuti," jawabnya dari dalam kamar, Fara masih sibuk dengan sederet kertas. Ibunya benar, kesempatan tak datang dua kali, dan hatinya berkata untuk mengambil pekerjaan yang ditawarkan Rio, jujur saja ia belum memiliki perasaan se-menggebu itu untuk dipersunting orang. Fara bahkan sudah menyiapkan pakaian hitam putihnya, yang ia gantung di handle pintu lemari, sudah rapi karena ia menyetrikanya bahkan menyemprotnya dengan perapi pakaian.

Lamaran beserta perintilan fotocopyan ijazah dan persyaratan sudah rapi tersimpan dalam map coklat di atas meja kecil.

Kini gadis itu bersimpuh di atas sajadahnya di sepertiga malam, "yang jodoh dekatkanlah, jika bukan jodoh maka berilah keikhlasan," gumamnya mengusap kedua telapak tangan yang terbalut mukena putih ke wajah.

Fara menggeliat diatas ranjang, gadis cantik ini sebenarnya malas untuk bangun jika tak mengingat ia sudah ada janji dengan seorang staf alias orang dalam kenalan Rio di perusahaan start up disana.

Kelopak matanya terbuka pelan-pelan dan hati-hati, tangan lentiknya memijit kedua alis untuk mempertegas si retina mata.

Perlahan namun pasti kesadarannya ia kumpulkan, diambilnya ponsel di bawah bantal samping dan mulai menyalakannya.

Mata yang masih menyesuaikan dengan cahaya kamar itu membola seketika, "ampunnnn! Fara kesiangan!" ia langsung melompat dari ranjang, hal pertama yang ia kejar adalah nyak.

"Nyak!!!!"

"Kenapa ngga bangunin Fara?! Fara ada janji temu sama staf temennya Rio! Ini gimana?!" ia menggaruk-garuk kepala yang mendadak terasa gatal. Bahkan ia tak peduli dengan belek, atau pakaian semrawut khas orang bangun tidurnya. Gadis ini sudah duduk sambil goser-goser di lantai dapur sambil menangis.

"Apa 'nyak kata! Lu pemalesan, rejeki lu dipatok ayam tetangga kan?! Mana 'nyak tau lu ada janji temu, kan lu ngga bilang! Kapok kan sekarang jadi pemalesan?!" bukannya membujuk untuk membuat Fara berhenti menangis yang dilakukan ibu ini adalah mencecar anaknya seakan ingin puas memarahi Fara.

"Terus gimana?" balasnya di sela-sela isakan.

"Masa mau jadi sales presto everlasting?!" cemberutnya.(selamanya)

"Itu lu goser-goser gitu, mau bikin celana lu jadi lap pel apa gimana?" bentaknya memarahi sambil mengacungkan spatula pada sang anak.

Fara sudah mandi, ia sudah makan. Yang dilakukannya sekarang hanya duduk dari pagi sampai siang. Seakan raga kehilangan nyawa, tak berpindah sedikit pun dari posisinya untuk meratapi nasib yang sekamvret ini.

"Ra, bantuin 'nyak benerin antene! Daripada lu cuma diem kaya bebek sawan, mendingan berguna dikit. Nyak mau nonton sinetron favorit, pintu barokah! Buru, ngga usah dipikirin lah. Kalo rejeki mah ngga akan kemana," Fara berdecak sambil menatap ibunya.

"Ck, iya." Tapi tak ayal ia berdiri dan keluar dari rumah.

"Ganti dulu celana lu, Ra. Celana lu pendek itu," pinta ibunya.

"Ngga usah lah 'nyak! Cuma disamping rumah ini! Mana tangganya?" balas Fara.

"Bentar, 'nyak pinjem ke cang Rohim."

Fara duduk menunggu di tembok pembatas sambil memainkan kuku-kuku bersihnya, tak ada kuteks atau nail art disana, hanya kuku bersih nan pendek, bibirnya masih cemberut atas kejadian ini. Sejumlah pesan dari Rio dan pak Jun sang staf kenalan bikin moodnya turun, mereka kompak mengatakan jika posisi itu sudah diisi oleh orang lain karena keterlambatannya. Ia menghembuskan nafas kasar sampai 'nyak menyodorkan tangga dari bambu di depannya.

"Nih!" Fara mengangkat tangga setinggi 6 meter itu dan menempelkannya di tepi genting rumah, lalu dengan pasti ia menapaki anak tangganya satu persatu, tak adanya sosok laki-laki di rumah membentuk seorang Fara yang tangguh dan kuat, tak mungkin ia membiarkan 'nyak melakukan pekerjaan berat ini, salah-salah kecengklak ia juga yang repot.

"Nyak di dalem deh, liatin udah apa belum?!" ibunya mengangguk dan masuk.

"Lama-lama gua boikot juga tuh acara pintu barokah, Fara ganti pake pintu doraemon!" dumelnya.

Fara memutar batang bambu, tiang antena tv, "udah belum?" teriaknya dari atas.

"Belum masih banyak semutnya!" balas 'nyak tak kalah kencang.

"Siram pake air! Biar pada pergi tuh semut! Makanya punya tv jangan dimasukkin gula terus, disemutin kan jadinya!" omelnya pelan.

"Udah belum?" Fara memutarnya lagi.

"Belum!"

"Arghhh, 'nyak! Ganti aja lah tontonannya, ngga usah kaya begituan, ngapain sih liat orang diazab, ngeri tau ngga! Mendingan liatin si spongebob 'nyak spongebob!" teriaknya.

Tanpa sadar jika aksinya ini tengah menjadi tontonan keempat tamu tak diundang.

"Udah Ra! Udah mendingan nih! Bisa lah liat wajah ganteng Habibie!"

Setelah pegal ia memutar-mutar batang bambu di tengah terik sinar matahari seperti sedang menjemur upil, kaki Fara mulai meraba untuk menapaki titian tangga.

"Udah Ra?!" ibunya keluar, tapi sedetik kemudian ia tergelonjak kaget melihat beberapa orang di depan rumahnya.

"Assalamualaikum,"

"Waalaikumsalam, eh..pak tentara?"

"Aduh, awas kamu jatuh," seru Al Fath langsung memegangi tangga yang tengah di pijaki Fara, betapa terkejutnya gadis itu saat melihat ke bawah.

"Ayo turun, saya pegangi. Apa ngga ada lelaki disini?" tanya nya khawatir, gadis itu mengerjap kaget, apalagi saat ia mengedarkan pandangan ke arah lain dimana ada Salwa, Zaky dan Zahra disana.

"Bu Salwa?" gumamnya.

Salwa dan Zahra terkikik melihat gadis di depannya, luar biasa! Multi talenta, selain jadi sales presto ia juga bisa jadi petugas tower.

Wajah Fara sudah memerah malu, ke gap lagi benerin antene sangat meresahkan, ngga ada gitu moment yang lebih absurd lagi, makin jauh saja kata anggun dari pribadinya.

Kini ia hanya duduk terdiam seperti patung setelah mengganti celana hot-nya, hanya sesekali tersenyum ramah seraya menyimak dan menunduk. Tak berani melihat ke arah keempat tamunya selain Salwa.

Hanya teh manis hangat juga kopi sachet berteman malkist cracker dan kue cucur saja yang menjadi hidangan penyambut sederhana di rumah Fara, tak ada makanan mewah apalagi makan siang pake caviar diatas tower.

"Maaf bu, pak..pak tentara...neng.."

"Panggil saja Al Fath, bu."

"Iya Al Fath, cuma makanan ala kadarnya saja yang ada di meja," nyak meringis malu.

"Ngga apa-apa bu, saya senang. Justru kami yang sudah merepotkan tuan rumah," ucap wanita berjilbab nan cantik itu.

Sepanjang obrolan Fara mendadak jadi bisu, karena untuknya topik pembicaraan membuatnya semakin sesak.

"Fara ngga kerja?" tanya Zaky, Fara mendongak, "lagi cuti pak, om, eh..." Salwa dan Zahra kembali tertawa renyah, begitupun Al Fath.

"Apa saja senyaman kamu," jawab Zaky.

"Fara, umi kesini cuma mau memastikan kembali, sebelum umi pulang ke Aceh." Fara kembali mendongak dan menatap lurus hanya pada Salwa sang lawan bicara. Umi? Alisnya bertaut.

"Apa benar, putra umi Al Fath sudah..."

"Melamar?" tanya Fara, Salwa mengangguk, kini tatapan Fara beralih pada Al Fath dan ibunya sebelum menjawab.

"Sudah bu,"

"Jadi? Tempo hari itu umi serius bertanya sama kamu, bagaimana kalau kamu berjodoh dengan tentara? Dan jawaban kamu membuat umi yakin, kalau kamu mau menerima lamaran putra umi? Umi juga tidak bercanda tentang membawa kamu ke rumah kami di Aceh, agar kamu tau tempat dimana Al Fath dilahirkan, jadilah bagian dari keluarga kami,"

Mungkin ini adalah jawaban Tuhan atas do'a Fara semalam, mendekatkan yang jodoh dan mengikhlaskan yang bukan jodohnya.

Fara berkali-kali menghela nafas untuk meraup oksigen sebanyak mungkin, sebisa mungkin ia tenang untuk saat ini.

Disaat kedua tangannya saling mencengkram, 'nyak menggenggam tangan Fara.

"Nyak udah bilang, ngga usah pikiran yang lain. 'Nyak tau Fara pasti mikirin 'nyak disini, insyallah 'nyak ngga apa-apa, Fara anak sholeha-nya 'nyak. Sejak dulu ngga pernah mikirin diri sendiri, untuk saat ini 'nyak cuma mau bilang 'nyak bakalan baik-baik aja. Ada banyak tetangga disini, ada pak mantri yang suka nolong kita, ada cang Romlah, cing Cici."

Al Fath bisa lihat itu semua, jika Fara memang menyayangi ibunya.

"Ada masanya 'nyak harus lepas Fara buat ngikut yang nantinya jadi laki Fara. Dan jika saat itu adalah saat ini, 'nyak bakalan bahagia. 'Nyak bisa bilang sama bapak, kalo 'nyak udah kasih Fara sama lelaki baik-baik." Fara semakin terisak memeluk ibunya. Salwa ikut terharu.

"Fara, jika saya bertugas disini. Saya tidak akan melarang kamu untuk bersama ibu. Kalaupun nantinya saya harus bertugas di luar, sebisa mungkin komunikasi akan tetap terjaga," ucap Al Fath.

Fara mengurai pelukannya, lalu mengusap pipi yang sudah basah, dengan yakin ia mengucap basmallah.

"Oke, Fara terima lamaran bang Fath."

"Alhamdulillah," Salwa mengeluarkan sebuah kotak cincin biru dari dalam tas dan membukanya, cincin nikahnya bersama Zaky yang dulu pernah disematkan di jarinya oleh umi dan abi Zaky, kini ia serahkan pada Al Fath, kelak cincin itu akan turun temurun.

"Umi punya dua cincin duplikat cincin nikah umi sama abi dulu, satu untuk Al Fath dan satu untuk nanti kelak Rayyan meminang perempuan-nya," ujar Salwa tersenyum saat Al Fath memasangkan cincin di jari Fara.

Waktu yang hampir tergelincir ke sore itu dipakai Fara dan Al Fath untuk mengantar Zaky sekeluarga ke bandara.

"Segera ajukan pengajuan pernikahan ke kantor, jangan ditunda-tunda." Ucap Zaky saat mereka masih menunggu di bandara.

"Kak Fara, Zahra titip bang Fath ya." Ucap si bungsu.

"Ngga kebalik?" tanya Fara tertawa.

"Engga kayanya, Zahra yakin kalo kak Fara cewek strong! Lebih strong dari abang," kekehnya.

"Kamu belum ketemu adik Fath yang namanya Rayyan," sahut Salwa.

"Alahh mi, kalo bisa mah jangan lah!" Fara menyimak kebingungan, memangnya siapa dan kenapa dengan Rayyan ini.

"Nanti kalo dia selesai tugas, umi suruh dia temuin kalian! Berharap saja saat nanti kalian menikah, Rayyan hadir, biar ngga mati penasaran karena kepengen tau tentara flamboyannya kita!" jelas Salwa.

"Siap bu, eh...umi. Hati-hati di jalan," Fara dan Salwa saling berpelukan.

"Terimakasih Fara, umi tau menjadi istri tentara tidak mudah. Jalan kalian ke depannya pasti akan berliku, tapi umi yakin kamu adalah orang yang tepat," Fara mengangguk. Fara dan Al Fath melepas kepergian Zaky sekeluarga kembali ke Aceh, menyiapkan segala sesuatu untuk acara pernikahan keduanya.

"Abang minta data diri kamu untuk pengajuan pernikahan ke kantor,"

"Iya, nanti Fara kasiin." Gadia itu memutar-mutar cincin yang kini terpasang di jari manisnya.

"Kehidupan kacang ijo, i'm coming!" benaknya.

.

.

.

Wahhhh! Dunia kemiliteran kedatangan anggota baru yang absurd nih! Bagaimana keseruan Fara menggemparkan dunia kemiliteran?? It's start begin!!!!

Terpopuler

Comments

Hera Puspita Sari

Hera Puspita Sari

kl jodoh tak kan kemana Fara 🤭🤭

2024-05-08

1

Nurhayati Nia

Nurhayati Nia

yang pasti dunia kacang ijo bkl bayar bin geger dengan hadirnya ibu persit faranisa danita si ratu absurd mantu kesayangan ny umi salwa 😀😀

2024-03-04

3

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

umi Salwa sama Fara Cabrak

2024-02-07

0

lihat semua
Episodes
1 AKADEMI PASUKAN KHUSUS
2 PERINTAH DIATAS PERTEMANAN
3 KEHIDUPAN TAK SEINDAH SURGA
4 MEMANGNYA DIA SIAPA?
5 JADI SALES PRESTO, WHAT THE HELL?!
6 LETNAN KOLONEL AL FATH
7 JAJAN ES CENDOL PART 1
8 MATA ADALAH JENDELA HATI
9 KEBENCIAN FARANISA
10 BERGOSIP RIA
11 JADILAH ISTRI SAYA
12 GELISAH, GALAU, MERANA
13 MAKAN MALAM PANAS
14 ISTRI PRAJURIT,, I'M COMING!
15 PERSYARATAN MENUJU HALAL
16 SERANGKAI TES OTEWE ISTRI PRAJURIT
17 HANTARAN KAWIN
18 SELAMAT DATANG DI KELUARGA BESAR KORPS 'Red Baret.
19 KAWIN LARI
20 SAY HAY PADA BIBIR MERAH
21 SEMOGA SAMAWAH
22 FIRST DAY JADI ISTRI
23 LEBIH BAIK PULANG NAMA DARIPADA GAGAL DALAM TUGAS
24 SORE TANPAMU
25 BIDUAN ASAL BOJONG KENYOT
26 MELAMPAUI BATASAN DIRI
27 SAMA-SAMA BERJUANG
28 LUMPUHNYA SANG TUPAI
29 MERINDUKANMU
30 SATU JALAN PIKIRAN
31 BEDA JALUR OTAK
32 KENCAN
33 JANJI KITA
34 AJANG PERPISAHAN
35 MARKAS KOMANDO DIGOYANG
36 MERINDING BULU ROMAKU
37 TANYAKAN PADA UMI
38 EMBER BOCOR TANPA TAMBALAN
39 ISTRI PERWIRA, NO MENYE-MENYE!
40 MISI MEMBAWA FLORA
41 ADA YANG LIAT NGGAK?
42 YANG MABUK SIAPA YANG MUNTAH SIAPA
43 RASA RINDU KEMBALI MEMELUK
44 HARI YANG PANAS
45 HARI KELABU
46 SEE YOU AGAIN
47 CENDRAWASIH ATAU KASUARI
48 MAGIC KAN BANG?!
49 IBU DANYON YANG TAK JAIM
50 SAYA KASIH 100 JUTA
51 AKHIRNYA PERWIRA TANGGUH MERASAKAN JUGA
52 TERASA AKRAB
53 NUTRISI TERPENUHI
54 SETIA, STRONG, LDR, IKHLAS, PENYABAR, TANGGUH
55 DATANGNYA BALADA PANCI
56 COLAK COLEK SAMBALADO
57 TERENDUS
58 TAK ADA KESETIAAN YANG ABADI
59 HATI YANG TEGUH
60 BERTEMAN BELANTARA
61 HUTAN MENCEKAM
62 BISAKAH ABANG DENGAR FARA?
63 SIASAT DENAWA
64 AKSI KEREN ABI-NYA DEDEK
65 DAGELAN RANSUM
66 AYOK BUAT LUBANG!
67 KLAN MAMA-MAMA TANGGUH
68 HORMAT SENJATA
69 MISI RAHASIA
70 SUPPORTER BOLA
71 ULAH BUMIL BIKIN GELENG-GELENG
72 HUKUMAN ABI-NYA DEDEK.
73 KASUARI CANTIK
74 USAHA KERAS
75 KEADILAN YANG HARUS DITEGAKKAN
76 SYUKURAN ALA UMI SALWA
77 TANAH AIR BERDZIKIR
78 OLEH-OLEH
79 MISI KEMANUSIAAN
80 MENURUNKAN EGO
81 JAGOAN KECIL
82 TAMU PENTING
83 DIALAH SI TAMU ISTIMEWA
84 PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK
85 KEHEBOHAN PAGI HARI
86 KEHIDUPAN NORMAL
87 WELCOME BACK
88 KETAKUTAN SEORANG IBU
89 PULANG KE RUMAH NYAK
90 SEMOGA ALLAH MEMBUKAKAN MATA HATI
91 FARA SAMPAIKAN RINDU LEWAT CITA-CITA YANG TELAH DITUNAIKAN
92 PULANG YUK!
93 STRANGER FROM NOWHERE
94 MENJADI WANITA DEWASA
95 PERJUANGAN FARA
96 TEUKU BUMI SAGARA
97 KEBAHAGIAAN TAK TERKIRA
98 Bonus Chapter & Novel Teranyar
99 EXTRA PART & MY LOVELY PRESDIR FROM THE MARS
100 Guys---Guys----
101 MANUVER CINTA ELANG KHATULISTIWA
Episodes

Updated 101 Episodes

1
AKADEMI PASUKAN KHUSUS
2
PERINTAH DIATAS PERTEMANAN
3
KEHIDUPAN TAK SEINDAH SURGA
4
MEMANGNYA DIA SIAPA?
5
JADI SALES PRESTO, WHAT THE HELL?!
6
LETNAN KOLONEL AL FATH
7
JAJAN ES CENDOL PART 1
8
MATA ADALAH JENDELA HATI
9
KEBENCIAN FARANISA
10
BERGOSIP RIA
11
JADILAH ISTRI SAYA
12
GELISAH, GALAU, MERANA
13
MAKAN MALAM PANAS
14
ISTRI PRAJURIT,, I'M COMING!
15
PERSYARATAN MENUJU HALAL
16
SERANGKAI TES OTEWE ISTRI PRAJURIT
17
HANTARAN KAWIN
18
SELAMAT DATANG DI KELUARGA BESAR KORPS 'Red Baret.
19
KAWIN LARI
20
SAY HAY PADA BIBIR MERAH
21
SEMOGA SAMAWAH
22
FIRST DAY JADI ISTRI
23
LEBIH BAIK PULANG NAMA DARIPADA GAGAL DALAM TUGAS
24
SORE TANPAMU
25
BIDUAN ASAL BOJONG KENYOT
26
MELAMPAUI BATASAN DIRI
27
SAMA-SAMA BERJUANG
28
LUMPUHNYA SANG TUPAI
29
MERINDUKANMU
30
SATU JALAN PIKIRAN
31
BEDA JALUR OTAK
32
KENCAN
33
JANJI KITA
34
AJANG PERPISAHAN
35
MARKAS KOMANDO DIGOYANG
36
MERINDING BULU ROMAKU
37
TANYAKAN PADA UMI
38
EMBER BOCOR TANPA TAMBALAN
39
ISTRI PERWIRA, NO MENYE-MENYE!
40
MISI MEMBAWA FLORA
41
ADA YANG LIAT NGGAK?
42
YANG MABUK SIAPA YANG MUNTAH SIAPA
43
RASA RINDU KEMBALI MEMELUK
44
HARI YANG PANAS
45
HARI KELABU
46
SEE YOU AGAIN
47
CENDRAWASIH ATAU KASUARI
48
MAGIC KAN BANG?!
49
IBU DANYON YANG TAK JAIM
50
SAYA KASIH 100 JUTA
51
AKHIRNYA PERWIRA TANGGUH MERASAKAN JUGA
52
TERASA AKRAB
53
NUTRISI TERPENUHI
54
SETIA, STRONG, LDR, IKHLAS, PENYABAR, TANGGUH
55
DATANGNYA BALADA PANCI
56
COLAK COLEK SAMBALADO
57
TERENDUS
58
TAK ADA KESETIAAN YANG ABADI
59
HATI YANG TEGUH
60
BERTEMAN BELANTARA
61
HUTAN MENCEKAM
62
BISAKAH ABANG DENGAR FARA?
63
SIASAT DENAWA
64
AKSI KEREN ABI-NYA DEDEK
65
DAGELAN RANSUM
66
AYOK BUAT LUBANG!
67
KLAN MAMA-MAMA TANGGUH
68
HORMAT SENJATA
69
MISI RAHASIA
70
SUPPORTER BOLA
71
ULAH BUMIL BIKIN GELENG-GELENG
72
HUKUMAN ABI-NYA DEDEK.
73
KASUARI CANTIK
74
USAHA KERAS
75
KEADILAN YANG HARUS DITEGAKKAN
76
SYUKURAN ALA UMI SALWA
77
TANAH AIR BERDZIKIR
78
OLEH-OLEH
79
MISI KEMANUSIAAN
80
MENURUNKAN EGO
81
JAGOAN KECIL
82
TAMU PENTING
83
DIALAH SI TAMU ISTIMEWA
84
PENGALAMAN ADALAH GURU TERBAIK
85
KEHEBOHAN PAGI HARI
86
KEHIDUPAN NORMAL
87
WELCOME BACK
88
KETAKUTAN SEORANG IBU
89
PULANG KE RUMAH NYAK
90
SEMOGA ALLAH MEMBUKAKAN MATA HATI
91
FARA SAMPAIKAN RINDU LEWAT CITA-CITA YANG TELAH DITUNAIKAN
92
PULANG YUK!
93
STRANGER FROM NOWHERE
94
MENJADI WANITA DEWASA
95
PERJUANGAN FARA
96
TEUKU BUMI SAGARA
97
KEBAHAGIAAN TAK TERKIRA
98
Bonus Chapter & Novel Teranyar
99
EXTRA PART & MY LOVELY PRESDIR FROM THE MARS
100
Guys---Guys----
101
MANUVER CINTA ELANG KHATULISTIWA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!