''irfan !''aris menatap geram pria dengan rambut ikal yang kini sudah bergabung bersama mereka,duduk manis dengan gaya sok akrabnya.
''nggak apa-apa 'kan kalau saya gabung sama kalian ,duduk sendirian itu nggak enak,''ujar Irfan dengan senyuman ramah kepada kedua pasangan mantan kekasih itu,walau kini aris menatapnya tajam.
Aurel hanya diam,ia sudah pernah bertemu dengan Irfan walau tak kenal dekat.ia tak keberatan jika teman aris itu ikutan bergabung disini,itu lebih bagus menurutnya daripada harus mendengarkan bujuk rayuan dari mantan suaminya itu,yang masih ngotot untuk memintanya kembali bersama lagi.
''hay,,Aurel apakabar?''irfan mengalurkan tangannya kehadapan Aurel.''masih ingat saya kan?saya dokter Irfan,kita pernah bertemu di klinik,di taman rumah sakit juga saat kamu mau lahiran,''sambungnya.
''hm...baik.''aurel menerima uluran tangan Irfan dan hanya menatapnya sekilas lalu menarik tangannya kembali,ia kurang suka dengan tatapan luar pria berkulit gelap itu,walau wajahnya lumayan manis dan macho.
''fan,apa kamu nggak bisa duduk dimeja lain saja?saya harus membahas hal penting dengan Aurel.''aris menatap sinis Irfan.
''oh begitu,,,? tapi.....saya sudah memesan makanan dan minta diantarkan ke meja sini.kalian bicara saja,saya akan pura-pura nggak dengar kok ''irfan berkata dengan santai,sambil tersenyum memamerkan cekungan kedua pipinya.
''mas,biarin saja dokter Irfan duduk disini,,mejanya juga luas kok,''ujar Aurel tiba-tiba,ada rasa kepuasan dihatinya melihat raut kecewa juga kesal diwajah mantan suaminya itu.
''agghhh......!''aris bercedak kesal,sedangkan Irfan semakin melebarkan senyumnya.
untuk beberapa saat , ketiganya malah diam.aurel jadi bimbang mau pulang cepat-cepat,ia merasa tak nyaman berada bersama kedua pria dihadapannya.sedangkan Ilham tak tahu sama sekali ia kesini,ia mendadak menjadi merasa bersalah.
''ya sudah,,ayo makan,rel !''ajak aris sambil meraih sendok dan garpu dihadapannya.
''hmmm.....mas aris saja yang makan,aku udah makan tadi dirumah,''jawab Aurel berbohong,ia merasa risih memakan hidangan dihadapannya karena takut dikasih benda asing,ia tak mau hamil Tampa suami lagi.ia sangat yakin,kalau kehamilannya dulu dikerjain seseorang saat ia tak sadarkan diri.
''loh.....kok gitu?saya udah pesanin makanan itu untuk kamu loh say_''aris tak berani melakukan kata-katanya karena ia takut Aurel marah lagi atas panggilan itu.
''hmm.... beneran nggak mau rel ?bagaimana kalau untuk saya saja soalnya pesanan saya belum diantar juga ini.....''irfan kembali sok akrab dengan aurel,yang sukses membuat aris dengkul setengah mati.
''iya,buat dokter Irfan saja kalau begitu ''aurel menggeser kan makanan dihadapannya kedepan Irfan.
''terima kasih,,kelihatannya enak sekali ini.''irfan meraih sendok dan garpunya lalu mulai menikmati makanan itu.aurel mengeluarkan ponselnya untuk melihat waktu,ia tak mau Ilham tahu kalau dia menemui aris jadi ia harus kembali sebelum suami ya itu pulang dari kantor.
''mas,aku pamit pulang duluan,ya.lagian sudah ada dokter Irfan yang menemanimu makan,aku udah dichat sama kak Ilham,sebentar lagi dia pulang dari kantor.byeee......''aurel segerah bangkit dan melangkah pergi.
''aurel tinggi dulu,,,biar aku anterin kamu pulang!''aris mengejarnya.
''nggak usah mas,aku bisa naik taxi kok.habiskan lha makananmu,mubajir kalau tak makan,''ujar Aurel dengan menepis tangan aris yang hendak meraih tangannya.
''aurel,kapan kita bisa bertemu lagi?Masi banyak yang harus kita bicarakan......''aris terlihat kesal karena rencananya berantakan akan kehadiran Irfan.
''tak ada yang perlu kita bicarakan lagi,mas.urusan kita sudah selesai,maaf......aku harus pulang sekarang.''aurel segera meninggalkan aris dan mempercepat langkahnya keluar dari kafe.
melihat aris yang sudah berlari keluar dari kafe,Irfan melambaikan tangan pada pelayan dan membayar bill makanan baru ia makan sedikit itu,ia pun segerah melangkah cepat menuju pintu keluar.
''aurel, please jangan pergi dulu !kita pindah tempat saja,yah.''aris mengejar Aurel dan menarik tangannya.
Aurel segerah menarik tangannya dari aris dan menatapnya sengit.
''jangan terus memaksakan kehendak,mas.aku sudah tak mempunyai perasaan apapun lagi terhadapmu.jangan ganggu aku lagi!''ketus Aurel,inilah saatnya membalas perlakuan aries.
''sayang,jangan begini !kumohon .....maafkan aku kali ini saja.....aku masi sangat mencintaimu.maafkan kekhilafan ku !''aris Masi saja mencoba merayunya.
''aku bisa saja memaafkan mu,tapi untuk bisa kembali bersamamu,kurasa itu hal yang mustahil.aku punya anak yang tampah diketahui siapa ayahnya,apa kamu bisa menerimanya mas,?aku sudah tak perawan,aku tak lagi waras,pikiranku suka aneh dan juga nggak ngerti dengan diriku.aku suka marah-marah tak jelas,kadang pengen bunuh orang dan pengen bunuh diri juga.apa yang kamu harapkan dariku,mas.?ujar Aurel dengan air mata yang tak tertahan lagi,hatinya mendadak kesal ,ia tak mengerti apa yang ia mau saat ini.
aris terdiam,lalu mendadak kearah Aurel dan meraih tangannya.
''semua kesalahanku,rel,dan aku bisa menerima semuanya.aku tak perduli dengan semua kekuranganmu itu,yang aku inginkan hanya memperbaiki semuanya,aku ingin kita bisa rujuk kembali,bercerai lah dengan kak Ilham lalu kembalila bersamaku.
kita akan menikah lagi dan memulainya semua dari awal.masalah anakmu,aku akan menerimanya dan akan menganggapnya seperti seperti anak sendiri dan takkan mempermasalahkannya,''ujar aris dengan kata-kata manis keluar dari mulutnya,walau dalam hati ia takkan bisa menerima anak dari Irfan itu.ia hanya menginginkan Aurel saja,tapi tidak dengan anak hasil perkosaan itu.
Aurel terdiam,ia sedikit terperdaya akan rayuan aris.hatinya kembali bimbang,walau ia sudah memutuskan untuk tak mau kembali.akan tetapi,bayangan wajah tulus ilham membuatnya segera menarik tangannya dari genggaman aris.
''sayang kita baikan yah !aku akan menunggumu berpisah dengan kak Ilham,kita akan hidup bahagia,''ujar aris lagi dengan senyuman mautnya.
''akan kupikirkan dulu semuanya,mas.aku tak bisa mengambil keputusan dengan cepat tenteng masalah hidupku ini.aku tak mau bersikap gegabah seperti kamu,yang dengan kejamnya menjatuhkan talak dimana malam pertama kita ,aku juga juga belum mengetahui siapa menghamiliku,aku takkan bisa hidup tenang dengan siapa pun sebelum mengetahui orangnya.jika kamu ingin merebut hatiku kembali,aku mau kamu menyeret ayah dari bayiku itu kehadapan ku,aku mau dia dipenjarakan dan mendapatkan balasan akan kelakuannya!''ujar Aurel.
aris menelan ludah mendengar permintaan Aurel,ia menggaruk dahi dengan kebingungan,ia takkan berani menyeret pelakunya itu kepenjara sebab tak cukup bernyali akan ancaman Carolina dempo hari.
''aku pergi dulu mas,''aurel melambaikan tangannya pada taxi lalu segera naik untuk pulang.
aris Masi berdiri ditempatnya semula,menatap taxi yang sudah jauh perginya.ia melangkah lunglai menuju mobilnya dan terlihat Irfan yang ternyata mengamatinya dari belakang dengan kedua tangan yang di lipat kedada.
''apa maumu,kenapa kamu mengacaukan semuanya,fan?aris menatap tajam kearah Irfan .
''aku juga menginginkan apa yang kamu mau,dokter aris Wijaya Kusuma,''dengan senyuman.
''maksudmu apa,hah?kamu sudah membuat pernikahanku dengan Aurel berantakan,lalu mau apa lagi kamu....?''aris mengepalkan tangannya,ia masi berusaha untuk tak memukuli pria yang berada di hadapannya itu.
''aku menginginkan mantan istrimu dan juga anakku,aku mau mereka!jadi takkan kubiarkan kamu memungut kembali wanita yang sudah kamu campakkan itu biarkan aku saja!''ujar Irfan lagi.
''gila kamu!''aris tak dapat lagi menahan dirinya mendengar keinginan Irfan,tinjuan keras langsung ia layangkan ke wajah pria tegap itu.
''aghh.....''irfan memegangi bibirnya yang berdarah itu,namun tak ingin membalasnya ,bukannya ia takut ,tapi tak mau membuat keributan ditempat umum begini.
''jangan coba-coba mengganggu Aurel,kamu akan berhadapan denganku!''aris menunjuk wajah Irfan lalu segera masuk kedalam mobilnya.
hanya terlihat kecut melihat tingkah aris yang menurutnya tempramental.sikapnya tak mencerminkan seorang dokter yang berpendidikan,ia begitu mudah terpancing emosi,juga tak bisa profesional.apalagi saat mengingat skandalnya bersama Carolina,dirinya dan aris sama-sama bajingan menurutnya.mereka sama saja bejadnya.ia bertekad takkan membiarkan Aurel kembali rujuk dengan aris,dan akan berusaha menggagalkannya sebab ia tak ingin membiarkan putrinya memiliki ayah tiri seperti aris.
*******
sesampainya didepan rumah,Aurel segera membayar ongkos taxi lalu melangkah cepat menuju rumah.dihalaman belum terlihat mobil Ilham ,ia menarik napas lega,dengan tergesa-gesa ia masuk lalu menuju kamar untuk segera berganti pakaian.
beberapa saat kemudian, Aurel sudah mengganti pakaiannya dengan daster andalan,lalu keluar dari kamar dan menuju dapur,bik Imah terlihat sedang menggendong cinta diruang tengah,saat melirik wajah sang bayi,ia malah teringat ciri-ciri teman aris yang bernama dokter Irfan itu.
Aurel mengurungkan niatnya untuk kedapur,,ia malah menghampiri bik Imah dan cinta.
''eh non,, Aurel udah pulang,?sambut bik Imah lega melihat bunda dari cinta itu sudah kembali.
''hmmm.....bik,bayinya kak Ilham nggak rewel'kan hari ini?kata kak Ilham dia sibuk banget dikantor,ujar Aurel sedikit gugup saat berdiri didekat bayi yang kini menatapnya sambil tersenyum,dengan mengalurkan tangannya seperti minta digendong olehnya itu.
''iya non,,tadi juga mas Ilham ada nelpon ,'.jawab bik Imah.
''oh ya,,? kapan ?bik Imah nggak bilang dia'kan kalau tadi aku keluar.''aurel jadi bimbang.
''nggak,non,dia cuman memastikan cinta baik-baik saja,''jawab bik Imah dengan melirik Aurel dan bayi digendongnya yang seolah saling tatap saat ini.
Aurel segera memalingkan tatapannya,lalu segera duduk di sofa depan televisi lalu meraih remote.
''eh non,bibi boleh titip bayinya mas Ilham sebentar,yah.bibik kebelet nih.''membaringkan cinta di sofa dekat Aurel lalu berlari menuju dapur.
''eh...bik,,''aurel melongo melihat pembantu paruh baya itu sudah berlari menuju dapur.
''ahhaaaa.......''ocehan cinta dengan mengangkat tangannya dan kakinya keatas,matanya menatap kearah sang bunda yang belum perna sekalipun menyentuhnya itu.
Aurel segerah menoleh kearah bayi didekatnya,yang sedang tertawa kepadanya ,ada rasa aneh yang menelusup dihatinya saat ia menatap sang bayi berambut keriting itu,ia tak lagi benci kepadanya.
''hey..... mengapa kamu tertawa ?apa wajahku ini lucu?''tanya Aurel kaku,ia masi bingung caranya bersikap kepada bayi yang perna ia kandung selama 09 sepulu hari di rahimnya itu.
''ahhaaaa.....''cinta kembali tertawa dengan lucunya.
Aurel tersenyum,ia merasa bayi kakaknya itu lucu juga walau wajahnya tak mirip dirinya dan juga Ilham.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Izal Zikri
lanjut
2022-12-03
0
Heti
lanjutkan
2022-12-03
0