bab 12 tanda-tanda mau lahiran

kulajukan mobil untuk arah menuju pulang,bertambah satu orang lagi yang aku benci yaitu dr, Irfan hakim,teman dari mas aris,heran juga,para dokter ini koq nggak ada yang benar,yang satunya dokter gila perawan,dan yang satunya lagi gundik mantan suamiku,dan ada pula yang satunya lagi dokter sok kenal yang wajahnya bikin kesal.entah kenapa juga,baru kenal aku langsung benci padanya.pokoknya aku benci dengan semua yang berhubungan dengan mas aris.

''aku benci profesi dokter !''aku berteriak nyaring dengan sambil membelokkan mobil kearah pagar rumah yang pintunya sudah terbuka lebar itu.

dengan hati yang masi kesal,aku keluar dari mobil dan mama langsung menghampiri ku dengan raut wajah yang sangat cemas,bik Imah mengekor dibelakangnya,tak kalah panik pastinya.

'' Aurel,,kamu dari mana saja?''tanyanya dengan sambil merebut Kunci mobil ditanganku.

''dari jalan-jalan ma,,kan aku bosan juga dirumah terus,,jawabku kesal dengan membawa dua kantong cemilan.

''tolong,,bawain bik!''sambungku dengan wajah jengkel,wanita tua ini dengan wajah sepertinya habis menangis,,dia pasti diomelin mama habis-habisan karna dia tak bisa mencegahku untuk pergi tadi.

''aurel,,kamu itu nggak boleh kemana-mana!''mama menarik tanganku menuju teras rumah.

''janhan narik-narik ma,aku bukan anak kecil lagi!''bentakku kesal dan menarik tanganku dari genggamannya.

''dengan keadaanmu yang seperti ini,kamu tak boleh kemana-mana dulu!''omel mama lagi.

''ma,aurel,,apa tidak bisa kalau ributnya didalam rumah saja!''papa berdiri didepan pintu dengan tatapan tajam kearah kami.

dengan bercedak kesal,aku melangkah mendahului mama dan melewati papa di depan pintu.

tak kuhiraukan ocehan papa, lalu duduk didepan televisi dengan selonjoran,tak lama kemudian terdengar suara mobil memasuki pekarangan rumah, itu pasti kak Ilham.

''dek,,kamu dari mana saja?''ini pertanyaan ketiga kalinya dirumah ini,semuanya kok pada kepo sih,aku kan nggak kemana-mana cuman jalan-jalan saja.

tak kuhiraukan pertanyaan kak Ilham,mulai fokus kelayar televisi yang sedang menayangkan film yang lagi rebutan suami,isshh...suami saja pakai diributin,Chanel ini saja filmnya setiap hari.

''bik tolong bawain cemilan ku!''teriakku pada bik Imah.

beberapa menit kemudian,bik Imah susah datang kehadapan ku dengan membawa cemilan yang tadi kubawa,ternyata sudah ia pindahkan kedalam piring beberapa Piring.

''dek,lain kali....kalau mau beli cemilan, telepon kak Ilham saja,biar Kakak beliin atau juga kakak temani belinya,jangan pergi kemana-mana sendiri lagi,yah!''ujarnya membuat Sambil duduk di sebelahku.

''iya kak,''jawabku...

kunci mobil aja sudah mama ambil,pastinya aku takkan bisa jalan-jalan pakai mobilku sendiri lagi tapi Aurel takkan kehabisan akal,taksi sama gojek kan ada,

''beli dimana ini?''kak Ilham kembali bertanya dengan sambil mencomot bakso bakar di piringku,''ya Allah,pedas!''dia melotot dan meraih segelas air untuk diminum,

aku menahan tawa,dasar Cemen!bayi didalam perutku saja tidak kepedasan,masa kak Ilham sudah tua gini malah kepedasan.

''udah,dek,nggak usah dimakan lagi,kasihan princess didalam sana,nanti dia ikutan kepedasan.''kak Ilham meraih piring ditanganku dan meletakkan disampingnya.

''kak,,aku lapar tahu,nggak?''teriakku kesal dengan berusaha untuk mengambil piring disampingnya.

''ini terlalu pedas,buat kak saja,''kak Ilham memasukkan bakso bakar itu kedalam mulutnya dengan cepat,sehingga sepiring itu habis seketika.

aku menghela nafas panjang dan meraih piring cemilan ku yang lainnya lagi,dikiranya hanya bakso bakar itu saja yang pedas,padahal semuanya pedas.

rasain!makanya jangan suka mau jadi pahlawan untuk bayi yang tak berayah ini,biar aku terus menyiksanya,dengan semua makanan pedas ini, syukur -syukur dia lamb mati kepedasan didalam sana,aku semakin bersemangat menghabiskan sepiring cilok di piringku.

*****

''gimana,kak,si aris....sudah di selidiki belum?atau aku yang harus turun tangan untuk menyelidiki sendiri?''tanyaku saat kak Ilham baru keluar dari kamar mandi,dia baru saja habis mandi tapi langsung berpakaian saja.belum perna aku lihat dia pakai handuk,dia selalu memakai pakaiannya di dalam kamar mandi.

''kamu nggak perlu ikut turun tangan,kakak udah menyewa detektif swasta.untuk membuntuti dia kemana-mana dan menyelidiki kasus ini,kamu tenang-tenang saja dirumah!''dia meraih baju kokohnya di lemari dan memakai sarung juga peci.

''kak Ilham mau sholat magrib dulu,kamu nggak mau ikutan sholat magrib juga dek?''dia membentang sajadah menghadap kiblat.

''nggak,titip doa saja,semoga pencuri itu cepat tertangkap!''jawabku sambil meraih ponsel kak Ilham diatas nakas.

kak Ilham melalui sholatnya,sedangkan aku memakai ponselnya sambil main game sebab ponselku lowbet dan di charger,,setelah kak Ilham sholat,,lalu aku pun sholat juga...

''tak lama kemudian, kak Ilham sudah berdiri di dekatku dengan mengalurkan tangannya,iisshh apaan sih kak?ganggu saja aku lagi berdoa....

''dek,,Salim dulu!''ujarnya...

dengan kesal,kuraih tangannya dan Salim kepadanya biar dia puas,

''semoga kalian berdua sehat selalu dan lancar persalinan nanti.''kak Ilham mendaratkan kecupan didahiku, lalu mengusap dan mencium perut buncitku juga.

aku hanya melengos kesal dan mengangkat tangan agak tinggi sebab kepalanya Masi saja menempel diperutku.ya Allah ,,mau bicara sok dengan bayi ini setan ini pastinya dia..

''kak,,sana ah!ganggu aja nanti aku bisa kalah ini,'' Omelanku padanya dengan mendorong kepalanya dari perutku.

''hmmm...si princess Masi minta baju baru ya,dek.besok kita akan pergi beli perlengkapan untuk dia,ya...ujar kak Ilham.

''nggak usah,nggak perlu!!jawabku..

''ya udah,,kak Ilham pergi beli sendiri saja, jawabnya sambil beranjak dari tempat tidur lalu membuka kopiah dan baju kokohnya.

kulirik dia sekilas dan kembali fokus dengan gameku.heran,, aku kok dia sayang banget sama bayi yang belum terlihat wujudnya ini,pakai mau beliin baju segala,nggak perlu kali,dia juga anak setan !kupukul perutku dengan gemas,

''dek,,jangan!''kak Ilham kembali menjadi pahlawan untuk bayi yang tak bertuan ini.

''lama banget si keluarnya bayi ini,,aku sudah capek bawa dia kemana-mana !''ku letak ponsel kak Ilham keatas bantal,hati ini kembali dan air mata pun kembali berjatuhan.

aku mulai menangis sesenggukan,dan seperti biasanya juga kak Ilham akan membujukku dengan segala rayuan dan tingkah konyolnya.hingga air mata ini mengering dan digantikan dengan kejengkelan karna tingkahnya.

****

hari demi hari Masi saja berjalan dengan lambat,,dan bayi didalam perutku ini semakin keenakan saja setiap hari karna Selalunya di gendong kemana-mana.awas saja kalau dia sudah lahir nanti,akan kukasih buat makanan semut dia,biar dikerubutin sampai mati.begitulah pikiranku setiap hari,selalu memikirkan cara untuk menyiksanya.

kak Ilham,dia terlihat makin sayang saja dengan bayi yang didalam perutku ini,aku semakin curiga kalau kehamilanku ini ulahnya.

''dek,,minum susu dulu !seperti biasanya juga,kak Ilham selalunya memberikan susu ibu hamil kepadaku.dia memberiku setiap pagi dan sebelum tidur.

''simpan,,diatas nakas saja,kak,''lirihku.

kak Ilham mengangguk dan berlalu keluar dari kamar.saat dia sudah pergi ,dengan cepat kuraih gelas itu dan membawa dikamar mandi dan membuangnya ke dalam klosek,enak saja bayi setan ini mesti di kasih susu segala,biar saja dia kekurangan gizi di dalam sana,mana setiap hari ku kasi makan cabe.hahah.....rasakan siksaanku!

''dek,,udah minum susunya ?''kak Ilham muncul kembali di kamar dengan menenteng tas yang entah isinya apa.

''udah,''jawabku sambil menunjuk nakas,dimana gelas itu sudah kosong.

''bagus,, biar bunda dan si princess selalu sehat,''dia tersenyum senang sembari mengusap perutku.

aku duduk selonjoran dan duduk di tempat tidur dan tiba-tiba saja pinggangku ini terasa tersengat aliran listrik,agghh...sakit,aku meringis sambil memegangi pinggang, perutku juga mulai terasa nyeri.

''kamu kenapa dek?''kak ilham mendekat sambil duduk di sampingku.

''perutku sakit,kak,bantuin aku kekamar mandi,''jawabku sambil memegangi perut dan juga pinggangku.

''kamu udah mau lahiran kali,dek.kita langsung kerumah sakit saja,''jawabnya sambil memapahku turun dari tempat tidur.

''aku cuman mau buang air,kak,''jawabku sambil melangkah menuju kamar mandi.

aku masuk ke kamar mandi dan membuka dalam.aku meringis ngeri saat melihat sesuatu di dalamanku,apa ini?apa darah perawan yang tertinggal ?

''kak,,aku ngeluarin darah!apa ini darah perawan yang tertinggal?''pekikku saat keluar dari kamar mandi.

''kayaknya kamu udah mau lahiran dek,itu bukan darah perawan tapi itu darah tanda mau lahiran.ayo kita kerumah sakit!''kak Ilham menuntunku ketempat tidur.

''masa sih?''kok aku kasih parno gini yah,,padahal sejak kemarin aku sudah menunggu-nunggu datangnya waktu untu mengeluarkan bayi tampa ayah ini.

''jangan takut,kak Ilham akan selalu menemani kamu.''dia mengusap kepalaku sambil tersenyum.

sumpah,,ngeri juga akan membayangkan akan kelahiran ini.gimana caranya akan mengeluarkan dia?kuhela napas panjang dan berusaha untuk menguatkan diri.lebih cepat lebih bagus,biar aku bisa melihat anak ini benih siapa sebenarnya.

''ambilin dalamanku yang baru kak,kasi pembalut juga!''pintaku kepada kak Ilham,Masi berusaha meredam debaran jantung yang mulai terpacu cepat.

dengan sigap kak Ilham membuka lemari pakaianku,yang sudah lama berpindah ke kamarnya,lalu mengobok-obok isinya.

''ini dek,,kak Ilham mau ngasi tahu mama dan papa dulu,sekalian nyuruh pak Karyo buat nyiapin mobil.''kakakku udah terlihat sangat panik.

aku hanya mengangguk mempersiap memasang dalamanku karena takut darah perawan yang tertinggal ini mengenai seprai.eh maksudnya darah tanda mau lahiran,isshh...hati mendadak kesal.andai ini anak yang kuinginkan dan tahu siapa bapaknya, pasti aku akan sengat senang menanti kelahirannya.laaaah...ini,tahu juga nggak asal usulnya, bagaimana aku nggak kesal,coba?!

''nak,,ayo kita kerumah sakit !''mama masuk ke kamar dan menuntunku turun dari tempat tidur.

sedangkan kak Ilham terlihat menenteng tas yang tadi ia bawa masuk.

''apaan itu kak,, tanyaku..

''perlengkapan untuk princess?''jawabnya dengan sebelah tangan menggandengku.

''kak,, simpan lagi nggak tasnya ? bungkus koran saja nih bayi kalau udah lahir nanti,setelah itu buang ke tong sampah!''jawabku kesal, sementara pinggangku semakin terasa sakit.

''aurel, apa-apa sih kamu?nggak usah ngelantur gitu!''mama melototiku.

sumpah,rasanya tak rela membuat anak setan ini layaknya bayi manusia,tahu juga nggak siapa bapaknya dan kapan dia dibikinnya.

taklama kemudian,kami berempat sudah masuk kedalam mobil.formasi Masi sama seperti pergi.

memeriksakan kehamilanku waktu itu,kak Ilham yang menyetir,papa duduk disebelahnya sedangkan mama sebelahku.

''rumah sakit mana,pa?terdengar kak Ilham bertanya pada papa angkatnya yang kini sekarang sudah menjadi mertuanya itu.

mobil mulai melaju,aduuuuhhh....perutku makin sakit saja, pinggangku juga terasah mau terlepas dari engselnya.

''agghh.... sakit !!!''teriakku.kak Ilham menoleh ke belakang,dia terlihat paling bimbang dari pada mama dan papa.

''rumah sakit yang terdekat saja ya ma,pa.kasian Aurel udah kesakitan banget itu....kata kak Ilham.

''hmmm....''papa hanya menjawab deheman.

setengah jam kemudian,kami sudah sampai dirumah sakit terdekat dari rumah.kini aku dan mama sudah berada diruang persalinan.rasanya sakit tak tertahan lagi.kalau tahu rasanya mau lahiran itu sesakit ini,,aku akan tetap menggugurkan janin yang tak punya bapak ini.dasar anak sialan,datang nggak diharapkan dan nggak pernah dibikin juga,kayaknya setan nongol tiba-tiba saja!tinggal di perutku,keluar nggak kamu?!

''agghh...sakit!!! aku menjerit sesuka hatiku,namanya juga sakit,saat seorang bidan memeriksa organ bawaku.

''baru pembukaan satu,''jelas sang bidan pada mama,''jadi Masi lama ya,bu,lahirannya?''tanya mama.

''iya,,sebentar lagi dokternya kesini,untuk melakukan USG guna melihat posisi bayi,saya permisi dulu .''bidan itu keluar dari ruangan ku.

''sakit ma, rengek ku karena ini memang benar-benar sakit.napasku ngos-ngosan karna menahan sakit.

kak Ilham dan papa masuk juga keruanganku dan mama mengatakan kepada mereka kalau aku baru pembukaan satu.

''yang sabar,ya dek,kalau rasanya sakitnya datang lagi,ucapkan istighfar !''kak Ilham mengusap perutku dan juga dahiku.

huh kak Ilham malahan ceramah lagi,,aku kesel deh dengernya.

''sakit.....''air mata berkeluaran juga.

''tahan Aurel,,menangis jangan kencang-kencang !''nenek sihir itu malah mengomeli ku.

''permisi,,mohon yang lainnya keluar dulu,suami atau juga ibunya,hanya boleh satu orang saja,dokter akan memeriksa pasien.''seorang perawat masuk keruanganku.

''aagghh..aku tak mau diperiksa oleh dokter gila perawan itu!!!''jerirku histeria saat melihat kehadiran mas aris diruangan ini.

raut wajah mas aris langsung memerah,ia terlihat maju mundur,apalagi dua perawat yang sedang mendorong alat USG itu kearahnya, sialan,ternyata dirumah sakit ini tempat dia bekerja,yaudah aku tak mau lahiran disini,mau di dukun beranak saja.

''bawa aku pulang ma,pa,kak,aku mau lahiran di tempat dukun beranak saja,tak Sudi aku lahiran dibantu dengan dokter kejam itu...?teriakku dan menghapus air mata diwajah ini.

mas aris langsung membalikkan badan dan keluar dari ruangan ku dan dua perawat itu mengikutinya

juga.

bersambung.....

Episodes
1 tuduhan hamil di malam pertama
2 bab 2 talak
3 bab 3 hasil USG
4 bab 4 bunuh diri
5 bab 5 surat cerai
6 bab 6 ingin membunuhnya
7 bab 7 masa Iddah
8 bab 8 menikah karena aib
9 bab 9 peralihan status
10 bab 10 menduga-duga
11 bab 11 bertemu teman mas aris
12 bab 12 tanda-tanda mau lahiran
13 bab 13 isi hati aris
14 bab 14 bayi berkulit gelap
15 bab 15 flashback 10 bulan silam
16 bab 16 teror
17 bab 17 ancaman Carolina
18 bab 18 permintaan maaf dokter aries
19 bab 19 dilema
20 bab 20 dokter Irfan vs dokter aris
21 bab 21 Mencari ayah anakku
22 bab 22 omong kosong
23 bab 23 mencoba untuk membuka hati
24 bab 24 mereka sangat mirip
25 bab 25 daftar nama korban
26 bab 26 keyakinan aurel
27 bab 27 calon suami
28 bab 28 pengakuan palsu
29 bab 29 kantor polisi
30 bab 30 bercinta sebelum dibekuk
31 bab 31 trending topik
32 bab 32 terkuak
33 bab 33 masih ada orang baik
34 bab 34 masalah bertubi
35 bab 35 i love you
36 bab 36 Alhamdulillah akhirnya sah
37 bab 37 malam pertama bagi Ilham
38 bab 38 hukuman
39 bab 39 ngidam
40 bab 40 sate kepiting
41 bab 41 bebas
42 bab 42 Clara
43 bab 43 tebar pesona
44 bab 44 Clara jadi pelakor
45 bab 45 sama-sama single
46 bab 46 dilamar dua pria
47 bab 47 clara sedang sakit
48 bab 48 Aris putraku sudah meninggal
49 bab 49 bertaubat
50 bab 50 Carolina series 1
51 bab 51 Carolina series 2
52 bab 52 ending Aurel
53 bab 53 malam tahun baru (malam Mala petaka )
54 bab 54 masuk koran
55 bab 55 benih enam pria
56 bab 56 melahirkan
57 bab 57 kado spesial untuk Revan
58 bab 58 POV REVAN 1 [ mayat bayi ]
59 bab 59 POV REVAN 2 [ teror ]
60 bab 60 bertemu dengannya
61 bab 61 dilecehkan enam [ bancis ]
62 bab 62 POV REVAN 3 [perselingkuhan Kiara]
63 bab 63 POV Revan 4 (bertubi-tubi)
64 bab 64 bertemu dua setan
65 bab 65 dilema
66 bab 66 terbangkan Revan
67 bab 67 dihempaskan
68 bab 68 POV Revan 5(video viral)
69 bab 69 POV Revan 6 (malu)
70 bab 70 POV Revan 7(pertemuan mengenaskan)
71 bab 71 tiga tahun kemudian
72 bab 72 permintaan ibu
73 bab 73 POV Denny 1(negosiasi)
74 bab 74 POV Denny 2( berjuang)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
tuduhan hamil di malam pertama
2
bab 2 talak
3
bab 3 hasil USG
4
bab 4 bunuh diri
5
bab 5 surat cerai
6
bab 6 ingin membunuhnya
7
bab 7 masa Iddah
8
bab 8 menikah karena aib
9
bab 9 peralihan status
10
bab 10 menduga-duga
11
bab 11 bertemu teman mas aris
12
bab 12 tanda-tanda mau lahiran
13
bab 13 isi hati aris
14
bab 14 bayi berkulit gelap
15
bab 15 flashback 10 bulan silam
16
bab 16 teror
17
bab 17 ancaman Carolina
18
bab 18 permintaan maaf dokter aries
19
bab 19 dilema
20
bab 20 dokter Irfan vs dokter aris
21
bab 21 Mencari ayah anakku
22
bab 22 omong kosong
23
bab 23 mencoba untuk membuka hati
24
bab 24 mereka sangat mirip
25
bab 25 daftar nama korban
26
bab 26 keyakinan aurel
27
bab 27 calon suami
28
bab 28 pengakuan palsu
29
bab 29 kantor polisi
30
bab 30 bercinta sebelum dibekuk
31
bab 31 trending topik
32
bab 32 terkuak
33
bab 33 masih ada orang baik
34
bab 34 masalah bertubi
35
bab 35 i love you
36
bab 36 Alhamdulillah akhirnya sah
37
bab 37 malam pertama bagi Ilham
38
bab 38 hukuman
39
bab 39 ngidam
40
bab 40 sate kepiting
41
bab 41 bebas
42
bab 42 Clara
43
bab 43 tebar pesona
44
bab 44 Clara jadi pelakor
45
bab 45 sama-sama single
46
bab 46 dilamar dua pria
47
bab 47 clara sedang sakit
48
bab 48 Aris putraku sudah meninggal
49
bab 49 bertaubat
50
bab 50 Carolina series 1
51
bab 51 Carolina series 2
52
bab 52 ending Aurel
53
bab 53 malam tahun baru (malam Mala petaka )
54
bab 54 masuk koran
55
bab 55 benih enam pria
56
bab 56 melahirkan
57
bab 57 kado spesial untuk Revan
58
bab 58 POV REVAN 1 [ mayat bayi ]
59
bab 59 POV REVAN 2 [ teror ]
60
bab 60 bertemu dengannya
61
bab 61 dilecehkan enam [ bancis ]
62
bab 62 POV REVAN 3 [perselingkuhan Kiara]
63
bab 63 POV Revan 4 (bertubi-tubi)
64
bab 64 bertemu dua setan
65
bab 65 dilema
66
bab 66 terbangkan Revan
67
bab 67 dihempaskan
68
bab 68 POV Revan 5(video viral)
69
bab 69 POV Revan 6 (malu)
70
bab 70 POV Revan 7(pertemuan mengenaskan)
71
bab 71 tiga tahun kemudian
72
bab 72 permintaan ibu
73
bab 73 POV Denny 1(negosiasi)
74
bab 74 POV Denny 2( berjuang)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!