bab 7 masa Iddah

'' mas Aris !''gumamku saat melihat pria yang telah menuduhku hamil setelah menggauliku itu.

''siapa dek ?'' kak Ilham menoleh kearah pandanganku.

air mata uang yang sudah mengering tidak mendadak berjatuhan lagi saat melihat mantan suamiku itu bersama wanita lain sedang bersantai dipinggir pantai,walaupun mereka terlihat sedang bertengkar.apa wanita itulah pacar barunya ?aku mendadak pilu dan menyesali tragedi hamil anak setan ini.

''ayo pulang ah !''kak Ilham kembali menggandeng tanganku menuju mobil kami.

''mas Aris sama siapa itu kak ? dan siapa wanita itu bersamanya ?apakah dia sudah menemukan penggantiku ?''air mata semakin deras saja.

''biarkan saja dek,kamu tidak perlu memikirkan dia lagi.ayo kita pulang ?kak Ilham menarik tanganku untuk masuk kedalam mobilnya.

kak Ilham sedang menjalankan mobilnya dengan kecepatan sedang,mas Aris.aku memang tidak perlu memikirkan dia lagi.hidupku akan tetap berjalan tanpa dia .dia,pria yang telah mencampakkan ku,dia tidak menginginkan aku lagi jadi aku tidak perlu mengemis lagi padanya.kutarik napas panjang dan berusaha menguasai diriku sendiri agar bisa berpikir dengan jernih dan melupakan sejenak semua permasalahan yang telah membuat heboh kedua keluarga ini.

''kak,,kayaknya ponselku ketinggalan di pondok tadi deh...''aku Baru teringan akan benda pipih itu.

kak Ilham langsung putar arah ke pondok tadi di tempat kami duduk.

''kamu tunggu disini saja,biar kak Ilham saja yang ambil !''ujarnya saat mobil kami kembali ketempat parkiran yang tadi.

aku mengangguk saja,kak Ilham langsung turun dari mobil dan berlari menuju kafe atas pantai yang menyediakan sepulu pondok dan Masing-masing berjejer lima itu.dimana tempat kami menikmati enaknya bakar kerang dan indahnya pemandangan tadi.

cukup lama aku menunggu,kak Ilham belum kembali juga,kemana dia ?kalau memang ponselnya sudah tidak ada,ya nggak apa-apa juga.nanti bisa beli yang baru lagi kok.

''brakk'

''maaf dek,kak Ilham agak lama sedikit.ini ponselnya,''ujar saat masuk kedalam mobil.kualihat wajahnya agak lebam-lebam,kenapa dia?apa dia duel dulu sama pemilik kafe itu baru dia bisa mengambil ponselku ini.

''kak Ilham kenapa ?tanyaku sambil memegang wajahnya yang lebam,bibir yang berdarah dan ujung mata juga terluka.

''nggak apa-apa kakak cuman jatuh aja tadi dek ?lirihnya.

''masa ? jatuh apa kak berantem sama orang ?tanyaku lagi tak percaya.

''kak Ilham nggak apa-apa dek,kamu tenang aja !besok juga sembuh kok kalau udah dibawa tidur,''jawabnya sambil tersenyum saat dia melihat ekspresi kekhawatiran di wajah ku.

aku melepaskan tanganku dari wajahnya dan menyibukkan diri dengan ponselku sambil bermain game b*n*h*b*n*Han yang baru aku download saat di kafe tadi.aku akan tersenyum puas saat bisa memenangkan pertarungan dan membuat kawanku ma-ti.hah, sebentar lagi juga akan kupraktekkan ke-mati-an itu kepada ba-yi Tampa ayah ini.

hari berjalan begitu lambat, apa lagi setiap malam mataku tak mau terlelap,aku jadi takut untuk tidur,karna takut si pemilik janin ini akan kembali melakukan aksinya lagi.akan ku bu-nuh dia,jika dia berani datang lagi,iya...akan bu-nuh dia,lalu kupo-tong-po-tong dan aku akan membakarnya.iya,dibakar kayaknya enak,lalu ku kasi mama dan papa biar mereka kenyang memakannya.begitu saja pikiranku sepanjang malam, bolak balik hanya itu yang dalam benak ini, berulang dan berulang hingga masuknya cahaya matahari dari celah jendela yang menandakan hari sudah siang.

''aku beranjak dari lantai kamar,sebab akhir-akhir ini aku tak suka tidur diranjang,aku benci ranjang,sebab dia ikut menuduhku tak perawan d malam pertamaku bersama mas Aris,andai saja dia membelaku,mungkin aku menjadi seorang istri yang sangat beruntung,membina rumah tangga bersama seorang dokter kandungan yang sangat pintar,yang baru tahu ketak keperawanan dan juga kehamilan ini setelah dia menggauliku.kalau memang dia tahu aku hamil,Masi saja dia meniduri ku,lalu dia menuduh setelah itu,?dasar dokter ko-nyol aku sangat sangat benci sama dia.

aku keluar dari kamar dan melangkah menuju tangga,mengapa aku harus menuruni anak tangga ini satu persatu ?mengapa aku tak melompat saja biar bisa cepat sampai dibawah sana? perutku ini sudah semakin membuncit,aku sudah mulai susah untuk menuruni tangga ini kalau harus melangkahinya satu persatu,satu dua tiga aku akan bermain lompat-lompatan.aku tertawa senang saat sudah mulai lompat tinggi.

''dek,,mau ngapain kamu ?''tiba-tiba tubuhku sudah berada di dalam pelukan kak Ilham.

''eh aku kenapa?aku menatap ke sekeliling,ternyata aku belum sampai dibawah sana.

''ayo..kak bantu turun!''kak Ilham menggandeng tanganku dan membantuku menuruni anak tangga.

kak Ilham Masi saja menggandengku hingga sampai diruang makan,mama dan papa menatap kami dengan tatapan tajam.

''ayo,,duduk makan dulu !ujar mama sambil menyuruhku duduk dikursi yang sudah ia tarikkan untukku.

aku merenggut,,sebab dengan perut buncit ini aku sudah mulai kesusahan untuk duduk,mama mengambilkan makanan untukku dan menyuruh ku untuk makan,dan aku memakannya dengan sangat terpaksa sebab rasanya tak rela harus berbagi makanan dengan bayi yang hidup enak didalam perutku ini.akan aku paksakan dia menjawab siapa bapaknya setelah dia lahir nanti.seenak saja dia menumpang hidup didalam perutku ini dasar be-ne-lu !

''aurel, makanya pelan-pelan nak !''ujar mama.

aku menghentikan aktivitas makan dan menatap nanar wanita nenek sihir ini ,dia selalu memarahi papa dan kak Ilham,kini dia juga mau memarahiku,dasar...

''aurel,,mama cuman bilang makanya pelan-pelan nanti tersedak, bukannya mama menyuruh mu untuk berhenti makan,''ujarnya sok baik,padahal dia tak suka melihatku makan.

''aku sudah kenyang,''jawabku sambil bangkit dari kursi ruang makan lalu menuju ruang tengah,dimana ada tontonan kehidupan yang tak sama gilanya seperti kehidupanku serang yang aku alami ini.

hah film selalu begini setiap hari,suami selingkuh,poligami,pelakor.mengapa tak ada film seperti kisah hidupku?hamil anak setan.

'klik''

televisi yang sedang kutonton tiba-tiba mati begitu saja,apa mati lampu atau orang yang di dalam tv sudah mati semuanya?aku mendengus kesal.

''nak..kita harus membicarakan hal penting hari ini ?''mama tiba-tiba sudah ada d dekatku.

''hmmmm.....''papa juga di sini.

''ada apa.. ? mengapa televisi ini dimatikan ?'' tanyaku dengan kesal..

''aurel,,kita harus membicarakan masalah penting,jadi stop dulu nonton TV nya .''ujar mama dengan mengusap bahuku...

''iya ada apa? katakan saja !''jawabku tak bersemangat dengan menyandarkan punggungku ke sofa.

aduh,,aku sangat tak nyaman dengan perut yang kian membuncit ini.entah makhluk apa saja yang ada di dalamnya.

''aurel, proses perceraian mu dengan Aris sudah lama selesai tapi masa iddah wanita hamil itu sampai dia habis melahirkan tapi papa takkan bisa membiarkan kamu melahirkan Tampa suami.untuk membuat mama kamu puas dan mematahkan tuduhannya yang mengatakan Ilham anak hasil selingkuhan papa,maka besok papa akan menikahkanmu dengan ilham,sebab Ilham pun bersedia menikahkanmu.akan tetapi pernikahan ini hanya untuk menutupi aib keluarga saja.ilham tidak boleh menyentuhmu dulu,jika kamu sudah melahirkan nanti maka kalian harus menikah lagi.walaupun sebenarnya...ini keputusan berat,dengan menikahkan anak kandung dengan anak angkat.yang pastinya nanti akane jadi cibiran masyarakat, apalagi humor kamu hamil dimalam pertama sudah mulai beredar walau tak ada yang membongkarnya,''jelas papa panjang lebar dengan mengusap wajahnya.

aku hanya diam oh....dia malu punya anak yang hamil dimalam pertama ternyata.dikira hanya dia saja yang malu,aku lebih lagi,apalagi semua yang terjadi ini tampa ku kehendaki sama sekali.kutatap tajam mama dan papa yang wajahnya berpura-pura sedih.

''terserah saja,,lakukan apapun yang kalian mau!aku saja bisa hamil Tampa kukehendaki dan Tampa tahu siapa yang membuatku hamil,mengapa kalian tak menikahkan aku dengan setan saja !!!kuedarkan pandangan geram kearah mama dan papa,ingin ku-cekik mereka berdua biar mati sekalian.akan tetapi,kak Ilham langsung duduk di sampingku,dan menggenggam erat tangan ku ini.

''jangan marah-marah terus !tarik nafas dalam -dalam dan hembuskan berlahan!''pa,ma Ilham dan Aurel mau jalan -jalan dulu kebelakang.ujarnya dan menggandeng tanganku pergi dari hadapan manusia labil yang bisanya bertengkar siang dan malam.

bersambung......

Episodes
1 tuduhan hamil di malam pertama
2 bab 2 talak
3 bab 3 hasil USG
4 bab 4 bunuh diri
5 bab 5 surat cerai
6 bab 6 ingin membunuhnya
7 bab 7 masa Iddah
8 bab 8 menikah karena aib
9 bab 9 peralihan status
10 bab 10 menduga-duga
11 bab 11 bertemu teman mas aris
12 bab 12 tanda-tanda mau lahiran
13 bab 13 isi hati aris
14 bab 14 bayi berkulit gelap
15 bab 15 flashback 10 bulan silam
16 bab 16 teror
17 bab 17 ancaman Carolina
18 bab 18 permintaan maaf dokter aries
19 bab 19 dilema
20 bab 20 dokter Irfan vs dokter aris
21 bab 21 Mencari ayah anakku
22 bab 22 omong kosong
23 bab 23 mencoba untuk membuka hati
24 bab 24 mereka sangat mirip
25 bab 25 daftar nama korban
26 bab 26 keyakinan aurel
27 bab 27 calon suami
28 bab 28 pengakuan palsu
29 bab 29 kantor polisi
30 bab 30 bercinta sebelum dibekuk
31 bab 31 trending topik
32 bab 32 terkuak
33 bab 33 masih ada orang baik
34 bab 34 masalah bertubi
35 bab 35 i love you
36 bab 36 Alhamdulillah akhirnya sah
37 bab 37 malam pertama bagi Ilham
38 bab 38 hukuman
39 bab 39 ngidam
40 bab 40 sate kepiting
41 bab 41 bebas
42 bab 42 Clara
43 bab 43 tebar pesona
44 bab 44 Clara jadi pelakor
45 bab 45 sama-sama single
46 bab 46 dilamar dua pria
47 bab 47 clara sedang sakit
48 bab 48 Aris putraku sudah meninggal
49 bab 49 bertaubat
50 bab 50 Carolina series 1
51 bab 51 Carolina series 2
52 bab 52 ending Aurel
53 bab 53 malam tahun baru (malam Mala petaka )
54 bab 54 masuk koran
55 bab 55 benih enam pria
56 bab 56 melahirkan
57 bab 57 kado spesial untuk Revan
58 bab 58 POV REVAN 1 [ mayat bayi ]
59 bab 59 POV REVAN 2 [ teror ]
60 bab 60 bertemu dengannya
61 bab 61 dilecehkan enam [ bancis ]
62 bab 62 POV REVAN 3 [perselingkuhan Kiara]
63 bab 63 POV Revan 4 (bertubi-tubi)
64 bab 64 bertemu dua setan
65 bab 65 dilema
66 bab 66 terbangkan Revan
67 bab 67 dihempaskan
68 bab 68 POV Revan 5(video viral)
69 bab 69 POV Revan 6 (malu)
70 bab 70 POV Revan 7(pertemuan mengenaskan)
71 bab 71 tiga tahun kemudian
72 bab 72 permintaan ibu
73 bab 73 POV Denny 1(negosiasi)
74 bab 74 POV Denny 2( berjuang)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
tuduhan hamil di malam pertama
2
bab 2 talak
3
bab 3 hasil USG
4
bab 4 bunuh diri
5
bab 5 surat cerai
6
bab 6 ingin membunuhnya
7
bab 7 masa Iddah
8
bab 8 menikah karena aib
9
bab 9 peralihan status
10
bab 10 menduga-duga
11
bab 11 bertemu teman mas aris
12
bab 12 tanda-tanda mau lahiran
13
bab 13 isi hati aris
14
bab 14 bayi berkulit gelap
15
bab 15 flashback 10 bulan silam
16
bab 16 teror
17
bab 17 ancaman Carolina
18
bab 18 permintaan maaf dokter aries
19
bab 19 dilema
20
bab 20 dokter Irfan vs dokter aris
21
bab 21 Mencari ayah anakku
22
bab 22 omong kosong
23
bab 23 mencoba untuk membuka hati
24
bab 24 mereka sangat mirip
25
bab 25 daftar nama korban
26
bab 26 keyakinan aurel
27
bab 27 calon suami
28
bab 28 pengakuan palsu
29
bab 29 kantor polisi
30
bab 30 bercinta sebelum dibekuk
31
bab 31 trending topik
32
bab 32 terkuak
33
bab 33 masih ada orang baik
34
bab 34 masalah bertubi
35
bab 35 i love you
36
bab 36 Alhamdulillah akhirnya sah
37
bab 37 malam pertama bagi Ilham
38
bab 38 hukuman
39
bab 39 ngidam
40
bab 40 sate kepiting
41
bab 41 bebas
42
bab 42 Clara
43
bab 43 tebar pesona
44
bab 44 Clara jadi pelakor
45
bab 45 sama-sama single
46
bab 46 dilamar dua pria
47
bab 47 clara sedang sakit
48
bab 48 Aris putraku sudah meninggal
49
bab 49 bertaubat
50
bab 50 Carolina series 1
51
bab 51 Carolina series 2
52
bab 52 ending Aurel
53
bab 53 malam tahun baru (malam Mala petaka )
54
bab 54 masuk koran
55
bab 55 benih enam pria
56
bab 56 melahirkan
57
bab 57 kado spesial untuk Revan
58
bab 58 POV REVAN 1 [ mayat bayi ]
59
bab 59 POV REVAN 2 [ teror ]
60
bab 60 bertemu dengannya
61
bab 61 dilecehkan enam [ bancis ]
62
bab 62 POV REVAN 3 [perselingkuhan Kiara]
63
bab 63 POV Revan 4 (bertubi-tubi)
64
bab 64 bertemu dua setan
65
bab 65 dilema
66
bab 66 terbangkan Revan
67
bab 67 dihempaskan
68
bab 68 POV Revan 5(video viral)
69
bab 69 POV Revan 6 (malu)
70
bab 70 POV Revan 7(pertemuan mengenaskan)
71
bab 71 tiga tahun kemudian
72
bab 72 permintaan ibu
73
bab 73 POV Denny 1(negosiasi)
74
bab 74 POV Denny 2( berjuang)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!