''ilham,, apa benar kamu yang telah menghamili adik kamu aurel?!''papa menatap tajam kearah kak Ilham,anak angkat yang kini sudah berusia 28tahyn itu.
kini semua mata tertuju kepada pria yang berkemeja cokelat itu,yang kesehariannya bekerja di kantor papa.raut wajahnya terlihat menegang,apa benar kak Ilham yang telah menghamili ku?aku menanti jawaban dari mulutnya dengan jantung berdebar kencang.
''nah,kan,, akhirnya mengaku juga!''mama bangkit dari tempat duduknya dan memukuli wajah kak Ilham dengan geram.
''demi Allah ma, bukan Ilham yang menghamili aurel tapi Ilham bersedia menikahi Aurel nanti...jika urusan cerainya dengan Aris sudah beres,''jawab kak Ilham yang membuat tuduhan mama luntur seketika.
''jangan bohong kamu! lebih baik kamu mengaku saja!''hardik mama lagi dan mendaratkan pukulan keduanya di wajah kakak angkatku itu.
''maaf,tuan,dan nyonya.ada mas Aris dan kedua orangtuanya diruang tamu...''bik Imah berbicara dengan takut-takut kepada papa.
papa mengangguk dan menyuruh bik Imah untuk pergi.
''aku mau menemui keluarga Adiguna,apa kamu mau ikut keruang tamu atau tetap disini dengan menuduh Ilham atas hal yang tak pernah dia lakukan ?''papa melirik tajam mama lalu melangkah menuju ruang tamu.
mama terlihat menghela nafas panjang,lalu mengekor dibelakang papa.sedangkan aku lebih memilih untuk naik ke kamar ku karena masalah ini takkan diselesaikan jika mama dan papa bertengkar hal yang lainnya.
dengan setengah berlari aku menaiki anak tangga,mas Aris kesini pasti dengan membawa surat cerai.aku telah resmi dicampakkan dimalam pertama pernikahan.takdir ini sungguh gila, ditambah juga dengan kenyataan kehamilan ini.hanya dengan satu cara jalan penyelesaian dari semua yaitu membuat nama Aurel tiada.dari pada hidup dengan menanggung masalah akan kesalahan yang tak pernah kulakukan,lebih baik ku akhiri saja hidupku ini.
dengan cepat,segera kucari pisau cutter dilaci.sebagai alat untuk bisa mengakhiri hidup ini.selamat tinggal semuanya,selamat tinggal masalah dan juga beban hidup.aku lebih memilih mati dari pada terus tersiksa akan semua derita ini.
''jangan dek,''kak Ilham tiba-tiba sudah berada dikamar,dia merebut pisau cutter yang sudah siap kubenamkan kepergelangan tanganku ini.
''kak!''teriakku marah dengan menatap nanar kepadanya,''jangan lakukan ini aurel,jangan mengakhiri hidup mu dengan cara seperti ini !''kak Ilham memelukku.
tangisanku kembali pecah dipelukan kak Ilham sambil memukuli dadanya karna dengan ulahnya yang telah menggagalkan cara menyelesaikan masalahku ini.
''jangan lakukan hal nekat seperti ini lagi ! kak Ilham akan ikutan bunuh diri ku juga kalau kamu mati.masalah ini akan kita selesaikan bersama,kakak siapa akan menikahimu.kita akan selalu bersama sampai kapan pun,''ujarnya yang membuatku melepaskan diri dari pelukannya dan menatapnya dengan tatapan sangat marah.
''kenapa kak Ilham mau menikahi ku ? kita ini kan saudara,dan kita sudah lama sama-sama sejak kecil,''tanyaku menyelidiki.
''karena kakak sayang sama kamu,dek,''jawabnya sambil tersenyum.
''apakah anak yang sedang ku kandung ini...benih kak Ilham ?''tatapan tajam matanya,ini pertanyaan kedua setelah mama tadi.
kak Ilham menggeleng.
''anggap saja...anak yang sedang kamu kandung itu adalah pemberian Tuhan yang harus kita jaga,dan kakak akan siap mendampingi mu,untuk menjaganya.''kak Ilham meraih tangan ku.
''tidak,,aku tak mau seperti itu.aku tak mau anak ini,aku juga tak mau menikah dengan siapa pun lagi!''teriakku dengan menjatuhkan barang-barang dikamar,aku mengamuk.agar sakit hati berlawanan.
''aurel,, sudah ! jangan seperti ini !''kak Ilham kembali memelukku dan berusaha menenangkan amukanku.
tiba-tiba, terdengar derap langkah kaki memasuki kamar dan aku langsung menoleh dan melepaskan diri dari pelukan kak Ilham.
''maaf... lanjut saja, saya hanya mau ambil ponsel dan juga pakaian yang tertinggal.''mas Aris sudah berdiri dikamar ku dan melihat adegan peluk-pelukan kami.
''mas,maafkan aku....''aku kembali mendekat kepadanya.
''jangan meminta maaf lagi,anggap saja tak pernah terjadi apa-apa diantara kita!''jawabnya sambil melangkah menuju nakas dan mengambil ponselnya,lalu menuju lemari dan mengambil koper kecilnya.
aku duduk di tempat,sambil menyeka air mata yang baru saja berjatuhan,semua memang takkan bisa kembali seperti dulu lagi,hubunganku dengan mas Aris benar-benar sudah berakhir dan semua terjadi karna janin gaib yang ada didalam perutku ini.
kupukuli perut yang diagnosa hamil tiga bulan ini,aku benar-benar tak tahu harus berbuat apa.masa depanku hancur sudah,kehidupan bahagia takkan ku temui lagi ini semua karena kehamilan tampa kuketahui siapa pelakunya.dengan cepat ,aku berlari masuk ke kamar mandi,aku harus bisa mengakhiri hidup bagaimana pun caranya.
''aurel,buka pintunya.dek! kamu jangan melakukan hal yang macam-macam!''terdengar teriakan kak Ilham dari depan pintu kamar mandi.
tak kuperdulikan teriakan dan juga pintu yang di gedor olehnya,mataku kini sibuk mencari sesuatu yang bisa kujadikan alat bunuh diri.mata ini langsung menangkap cairan pembersih lantai dan langsung kuraih dengan cepat.
selamat tinggal dunia,aku memilih mati daripada kutersiksa!kubuka tutupan botol ini dengan tergesa-Gasa dan langsung meneguk isinya.tak kuhiraukan bau menyengat,aku terus saja meneguknya hingga akhirnya tubuh ini ambruk kelantai kamar mandi hingga akhirnya aku tak ingat lagi apa yang terjadi setelah itu..
bersambung .....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Jaya Nada
miris skl nasibmu rel kmu harus sabar suatu hari nanti pasti akn mendapatkn kebahagiaanmu
2022-11-08
0