percuma memejamkan mata dengan kondisi kalut begini, sedetikpun aku takbisa terlelap.setelah letih menangis,netra ini malah tak luput dari jam di dinding,tak sabar menanti datangnya pagi untuk membuktikan tuduhan hamil dari dua dokter itu.
ketika jarum jam sudah mengarah ke angka 06:00,aku bergegas melangkah ke kamar mandi.saat aku buang air kecil,organ pembuangan terasa sangat nyeri.apakah ini bukan tanda keperawanan?aku kembali akan tuduhan mas Aris,tega sekali dia mencampakkan aku seperti ini,air mata langsung terjun dengan bebasnya.
kupejamkan mata ini saat berendam di bak mandi,berusaha menghangatkan tubuh yang semalam membeku dan bermandikan air mata.kisah ini terlalu pilu untuk kulewatu,andai aku memang beneran hamil.agghh....aku tak ingin membayangkan kejadian terburuk itu.
...****************...
''ilham,apa yang kamu lakukan terhadap aurel?aku curiga semua ini ulahmu!''
''maksud mama apa?''
''jangan pura-pura bego kamu?''
''aku sama sekali tidak mengerti maksud mama.''
saat aku hendak melangkah menuju dapur,terdengar percakapan antara mama dan kak ilham.apa yang sedang mereka bicarakan?mama tak menuduh kak Ilham yang menghamili ku'kan?itu tak mungkin.
kak Ilham adalah pahlawan,seorang kakak yang selalu bisa diandalkan.saat itu umurku enam tahun ketika papa pulang dengan membawa kak Ilham,kata papa kak Ilham itu anak temannya yang ditinggal kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan dan tak mempunyai sanak famili.mama macam tak perna menyukai kak Ilham sejak dulu,entah apa permasalahannya.
'' ma!''sapaku pada wanita berkaca mata dengan potongan rambut Bob itu.
''hay sayang,,ayo serapan dulu! setelah itu baru kita kerumah sakit,''sambut mama
aku langsung duduk di samping mama, sedangkan kak Ilham langsung beranjak dari kursinya dengan wajah yang muram.ia berpapasan dengan papa yang baru tiba diruang makan lalu bergabung dengan kami.
pagi ini,kami serapan dengan suasana hening,tak ada celoteh riangku lagi.bercandaan papa dan Omelan mama,masalah yang sedang kami ini sungguh berat.aku hanya memakan sepotong roti Tampa selai sebab selerah makanku benar-benar tidak ada sama sekali.
beberapa saat kemudian."ayo,kita langsung berangkat sekarang,rel!"mama menggandengku masuk kedalam mobil.
didalam mobil pun suasana tetap hening,walaupun kami tetap berangkat berempat.kak Ilham yang mengemudi,sedangkan papa duduk disebelahnya.
tiga puluh menit kemudian,kami sudah tida disebuah rumah sakit bersalin.jantungku mulai berdebar tak karuan,jemari tangan ini pun mendadak dingin."ibu Aurel silahkan masuk!"seorang perawat memanggil namaku untuk masuk kedalam ruangan dokter.
mama beranjak dari tempat duduknya lalu menggandeng tanganku untuk masuk kedalam.papa pun mengekor dibelakang kami,ku kira takkan ikutan masuk.
karena tadi bidan juga sudah mencatat permasalahan yang sedang kuhadapi,maka dokter mengarahkan ku untuk berbaring ditempat tidur periksa guna melakukan pemeriksaan dengan USG.
sang perawan mulai mengoleskan gel keperutku,sang dokter dengan masker yang menutupi wajahnya itu bersiap menekankan alat transduser kehamilan di perutku,kulihat mama dan papa memelototi layar monitor di sampingku.
" bagaimana dokter?apa putri saya memang beneran sedang hamil ?"tanya papa dengan nada yang tak sabar.
"hmmm...iya,,putri bapak memang sedang mengandung.janinnya berusia 12 minggu,janin sehat,"jelas dokter yang membuat tangisanku kembali pecah.
"ini tidak mungkin!!!jeritku histeris dengan menepis tangan sang dokter dari perutku lalu membenarkan pakaianku terbuka dan ditutupin dengan selimut.
"Aurel,jangan begini !"mama berusaha menenangkan ku.ini di rumah sakit.jangan membuat kegaduhan di sini.sambungnya dengan wajah merah padam.menahan malu karna amukan ku papa langsung keluar dari ruangan dokter dan meninggalkan kami.
"mohon maaf, dokter,atas kelakuan putri saya,terima kasih dan kami pamit.mama tersenyum tak nyaman lalu menarik tanganku keluar dari ruangan dokter.
aku berusaha melepaskan cengkraman tangan mama di pergelangan tanganku ini,tapi tak bisa,tangan mama lebih kuat dariku.aku ingin berlari dan menjatuhkan diri ini ke jurang saja,biar tak lagi aku merasakan kenyataan yang teramat pahit ini.
"lepasin,Aurel ma,"aku masi berusaha melepaskan tangan mama dari pergelangan ku.
"kamu tak bisa kemana-mana, masalah ini akan kita selesaikan dirumah sebab mama tahu duduk permasalahan dan cara penyelesaiannya,"bisik mama.
mama mendorong ku masuk kedalam mobil,dimana papa dan kak Ilham berada.saudarah angkatku memacu mobil menuju arah pulang.
"aku tak mau hamil !!!!..teriakku dengan sambil memukuli perutku,dengan sambil menangis.
"coba ingat-ingat lagi,barangkali kamu perna melakukan ini tak sengaja,aurel.ujar mama kepadanya ia tak setenang tadi malam lagi
papa tak berkomentar sekarang,ia hanya menatap tajam ke arahku dengan kedua tangan ia lipat kedada.sedangkan kak Ilham,ia terlihat sedih atas musibah,yang telah melimpahku.matanya sesekali mengarah ke kaca spion dan menatapku dengan pilu.
"nggak ada ma,"aku tak pernah berzina dengan siapapun!!!"pekikku lagi,dikira hanya mereka yang terpukul,aku lebih lagi.
mama tak berbicara lagi hanya Isak tangis ku saja terdengar di dalam mobil.
...****************...
kami sudah tiba dirumah dan langsung duduk diruang tengah,papa dan mama pastinya akan kembali mengintrogasi hal yang tak perna aku lakukan ini.
"aku tak pernah melakukan hubungan dengan siapa pun secara sadar,bisa saja ada yang melakukan disaat aku tidak sadar,kalian pikir hanya kalian yang terpukul,aku lebih lagi!!!"aku berdiri dihadapan mama dan papa dengan sambil wajah yang tak di ketahui rupanya yang pastinya banjir air mata
"nikahkan anak angkat mu itu dengan Aurel,pa,sebab aku sangat yakin bahwa yang menghamili putri kita adalah ulah anak angkat yang tak tahu diri ini"mama menunjuk kak Ilham yang kini terlihat begitu terkejut atas tuduhan yang aku pun tak percaya.
"jangan ngelantur kamu,ma,tak mungkin Ilham melakukan itu kepada Aurel,,papa bangkit dari kursi dan menatap mama dengan marah.
"kenapa kamu tak berani menikahkan Ilham dengan aurel,pa?mereka hanya saudara angkat tak sedarah"mama menatap papa,sedangkan aku serasa membeku atas situasi ini.
papa terlihat mengepalkan tangan dengan wajah merah padam,dia sangat marah saat ini atas perkataan mama.
"pa,benar duganku.. kalau Ilham itu anak dari hasil selingkuhan mu.yang kamu bawa pulang kerumah,dengan berdalil anak sahabat mu yang kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan.jujur saja ..Malik !makanya kamu tak berani menikahkan aurel dan Ilham.walau kehamilan putri kita bukan perbuatan ilham.mama menatap papa dengan berapi-api,ia juga sudah sudah menyebut nama asli papa.
aku memegangi kepala,masalah ini semakin merembet saja,bukannya menemui penyelesaian tapi masalah lain malah berdatangan.
bersambung........
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 74 Episodes
Comments
Jaya Nada
abis jatuh tertimpa tangga pula
2022-11-08
0