Menjerat Cinta Malaikat Maut
Seorang wanita cantik dengan memakai kemeja, celana panjang bahan dan juga blazzer tampak duduk di depan komputer dan sedang membaca pengumuman di situs resmi perusahaan Hilmar group tempatnya bekerja mengenai promosi jabatan.
Dia membaca dengan teliti dan menemukan namanya yakni Novi Isnaini ada di daftar kenaikan jabatan.
Dia begitu senang karena bisa menjabat sebagai manager pemasaran ditengah persaingan ketat antar kandidat.
Sebenarnya dia merasa bahwa dirinya unggul dibandingkan yang lain, hanya saja dia tidak memiliki koneksi sehingga dia sedikit pesimis.
Dia memang wanita pekerja keras karena dia tidak ingin hidup dalam kemiskinan seperti masalalunya. Meski dia baru menjabat sebagai manager mulai besok, namun sebenarnya dia sendiri sudah memiliki rumah dan kendaraan atas namanya sendiri, dia juga sudah memiliki tabungan di bank. Dan itu semua karena hasil kerja kerasnya selama sepuluh tahun.
Dia sudah bekerja di perusahaan itu semenjak berusia delapan belas tahun, itupun dimulai dari karyawan magang yang kerjanya hanya disuruh fotocopy ataupun melakukan hal hal remeh namun kerja kerasnya tidak sia sia karena sekarang dia bisa mendapatkan posisi yang selama ini dia impikan.
Tujuan hidupnya hanyalah menjadi orang kaya yang tidak memusingkan urusan uang lalu menikah dan bahagia. Setelah mencapai kesuksesan dan keuangannya sudah terjamin, saat ini tujuan hidupnya tinggal berkencan kemudian menikah.
...----------------...
Malam itu perusahaan sengaja mengadakan jamuan sebagai perpisahan CEO hilmar group.
Mulai besok pak Hilmar yang merupakan CEO saat ini akan memberikan jabatan itu pada putra sulungnya karena beliau ingin pensiun dan menikmati masa tuanya dengan keluarga tanpa memikirkan bisnis.
Jamuan yang di selenggarakan lebih terlihat seperti pesta mewah yang dihadiri para petinggi. Tentu saja di pesta seperti itu beberapa orang memanfaatkannya untuk membuat koneksi agar bisa naik ke jabatan lebih tinggi lagi maupun memperkuat posisinya di perusahaan.
Novi pun datang dengan niat seperti itu, karena dia sendiri tidak ingin jatuh ke dasar lagi dan menjadi miskin seperti kehidupan masalalunya.
Sebelum ke pesta, Novi sengaja ke salon untuk perawatan dan juga pergi ke butik untuk membeli beberapa buah gaun. Sejujurnya selama ini dia hanya sibuk mengumpulkan uang tanpa pernah menikmatinya, itulah sebabnya dia jarang memakai baju mewah karena dia tidak memiliki waktu untuk berbelanja.
Malam itu tubuh Novi dibalut mini dress hitam blink blink dengan rambut yang diurai bebas ke belakang.
Ketika dia memasuki aula pesta suasana yang tadinya ramai tiba tiba menjadi hening, semua mata orang yang hadir langsung menatapnya. Sejujurnya dia tidak pernah mendapat perhatian seperti ini sehingga dia mulai bertanya dalam hatinya apakah ada yang salah dengan dirinya? tentu hal itu juga sedikit membuatnya tidak percaya diri.
Nyaris saja dia berjalan kembali untuk pergi namun tiba tiba tangannya di genggam oleh seorang pria yang dia sendiri tidak tahu.
”Anda mau kemana? pestanya kan belum selesai.” bisik pria itu di telinganya.
Dia sebenarnya risih namun dia sendiri juga tidak mungkin menghancurkan pesta dengan bertengkar disitu.
”Anda siapa? tolong lepaskan tangan saya.” jawab Novi dengan berbisik juga sambil tangannya berusaha melepas genggaman pria itu.
”Saya akan menemani anda masuk agar Anda tidak malu.” bisiknya
”Siapa yang malu, tolong lepaskan tangan saya, saya akan berjalan masuk sendiri.”
”Orang orang memperhatikan kita loh, udah ayo masuk saja.”
Novi melihat sekeliling dan benar ternyata orang orang memperhatikan ke arah dirinya dan pria itu, dengan terpaksa Novi mengikuti pria itu dan masuk.
Saat masuk ke dalam, orang orang langsung mengerumuni mereka dan mencoba mengucapkan salam pada pria itu.
”Selamat datang Tuan Oka. Bagaimana perjalanan anda?” ucap salah seorang yang ikut berkerumun.
Oka? apa dia Oka Sapta Hilmar? CEO baru di perusahaan ini? dia cucu pak Hilmar? Bagaimana ini, baru saja aku bertindak kurang ajar padanya.
”Ah perjalanan saya lancar kok.” jawab Oka dengan santai sambil terus menggenggam tangan Novi.
Novi berusaha kabur dari kerumunan itu karena merasa sesak, namun genggaman tangan Oka tidak mau lepas dari tangannya.
Oka menyadari bahwa Novi merasa tidak nyaman, sehingga dia mengusir orang orang yang berkerumun.
”Tolong jangan berkerumun ya? saya hampir susah bernapas. Kita bisa berkenalan pelan pelan, besok adalah perkenalan resmi saya. Jadi malam ini kalian nikmati saja pesta ini dan jangan perdulikan sopan santun pada saya. Silahkan nikmati pestanya.” usir Oka dengan halus.
Orang orang membubarkan diri sambil meminta maaf karena sudah membuat Oka tidak nyaman.
Oka berjalan menuju meja bundar yang terdapat dua kursi kosong sambil menggenggam tangan Novi. Semua orang memperhatikan mereka dengan wajah bertanya tanya dan para wanita menatap dengan wajah iri.
”Silahkan duduk.” ucap Oka.
”Baik Pak, tapi tolong genggaman tangan bapak lepaskan dulu. Orang orang terus menatap saya.”
”Ah saya lupa kalau masih menggenggam tanganmu, maaf ya?”
”Tidak masalah pak.”
Mereka duduk sambil meminum cocktail yang telah di sediakan.
”Namamu siapa?”
”Saya Novi pak. Saya minta maaf karena tadi bersikap kurang sopan pada bapak. ”
”Gak papa, lagipula saya yang tidak sopan jadi wajar kalau kamu bereaksi seperti itu. Ngomong ngomong kenapa tadi kamu mau pergi begitu saja? apa kamu tidak suka dengan pestanya?”
”Bukan begitu pak, saya hanya tiba tiba merasa tidak percaya diri saat hendak masuk.”
”Kenapa?”
”Sejujurnya baru pertama kali saya berdandan seperti ini. Saya merasa mungkin orang orang terus menatap saya karena saya aneh, itulah sebabnya saya berniat pergi dan mengganti baju saya dengan kemeja dan blazer saja seperti biasanya.”
Oka tertawa karena baginya Novi sangat imut. Bisa bisanya wanita secantik ini tapi tidak percaya diri.
”Bahkan bapak menertawakan saya.”
”Saya tertawa bukan karena penampilan kamu jelek, tapi kamu sangat imut.”
”Apa maksud bapak sih.”
”Ya pokoknya kamu itu cantik makanya orang menatapmu, jadi bukan karena aneh.”
”Benarkah?” tanya Novi dengan mata berbinar karena tidak menyangka ternyata dirinya bisa juga dibilang cantik.
”Tentu saja.”
”Terimakasih pak, kalau begitu saya permisi dulu untuk menyapa rekan rekan kerja saya.”
”Ya silahkan. Inget ya? kamu itu cantik.” ucap Oka.
Setelah Novi pergi, Oka menghampiri kakeknya dan beberapa petinggi perusahaan. Sedangkan Novi langsung berbaur dengan rekan kerjanya dan setelah mengobrol dengan rekan kerjanya ternyata memang benar hari ini Novi cantik sehingga semua menatapnya, beberapa orang juga bertanya ada hubungan apa dia dengan CEO baru namun Novi sudah menjelaskan dengan detail agar tidak ada gosip yang tidak mengenakan.
Malam itu berjalan dengan lancar, Novi pulang ke rumah larut malam. Untunglah dia tidak meminum alkohol segelas pun sehingga dia tidak mabuk dan bisa menyetir mobilnya sendiri.
Novi begitu lelah hingga setibanya di rumah dia langsung menjatuhkan tubuhnya di ranjang tanpa sempat berganti pakaian.
Dia berkedip beberapa kali hingga kemudian tertidur. Dia merasa baru saja memejamkan matanya namun tiba tiba suara pria menyebut namanya.
”Novi Isnaini.”
Novi buru buru membuka matanya setelah mendengar suara pria yang menyebut namanya. Dia langsung bangun dari ranjang dan ternyata seorang pria tampan mengenakan pakaian serba hitam berada tepat di hadapannya.
Melihat ada pria asing yang memasuki rumahnya, reflek Novi berteriak ”Aaaarrrrggghhhh”
”Siapa kamu? bagaimana bisa kamu masuk kesini?” ucap Novi dengan suara terbata bata karena dia takut pria itu adalah psikopat yang saat ini sedang marak dibicarakan.
Novi melempar apapun yang bisa dia jangkau ke arah pria itu, namun semua benda itu dihalau oleh pria itu hanya dengan mengibaskan tangannya.
”Pergi dari sini, kalau tidak aku kan teriak dan warga akan datang kesini.” ancam Novi.
Pria itu hanya berjalan semakin mendekat pada Novi yang ketakutan.
”Aku Malaikat Mautmu.”
...****************...
Beginilah kira kira penampilan Novi waktu datang ke pesta perpisahan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 28 Episodes
Comments