*
Attar berusaha untuk membujuk Naura agar tidak salah paham, sebenarnya dia tidak berniat untuk memberitahu Naura perihal tentang Anna tapi ia merasa bersalah soal pertemuan nya tadi dengan Anna..
Naura keluar dari kamar menuju lantai bawah, melihat Naura yang keluar Attar mencoba untuk mengikutinya. ternyata Naura menuju kearah dapur dan mencari sesuatu untuk ia makan, ia hanya sengaja ngambek dan hanya mau mengetes seberapa besar usaha Attar untuk membujuknya, menyadari Attar yang mengikutinya dari tadi sebuah senyuman tersungging di bibirnya tapi hanya sebentar setelah itu ia kembali ke mode ngambek lagi.
ternyata bi Siti sebelum balik, ia telah masak makanan untuk malam mereka, Naura mengambil piring dan mulai mengisi piringnya dengan makanan yang bi Siti masak, Attar sejak tadi hanya memperhatikan tingkah Naura.
"Kamu jangan marah ya sayang, mas minta maaf" ucap Attar lalu duduk di depan Naura.
Naura sama sekali tidak melirik kearah Attar, ia hanya fokus dengan makanan nya.
"Mas memberitahu mu perihal Anna yang menemui ku, karena mas merasa bersalah jika tidak memberitahukanmu" ucap Attar lagi.
mendengar ucapan Attar, Naura terlihat mengangkat kepalanya lalu melihat kearah suaminya.
"Naura percaya kok sama mas, hanya saja Naura sekarang lapar, emang mas nggak lapar" tanya Naura sambil tersenyum.
"jadi tadi kamu sengaja ngerjain mas, gitu" tanya Attar.
"nggak kok, Naura emang ngambek ya, istri mana coba yang tidak akan marah bila suaminya menceritakan tentang perempuan lain" ucap Naura lalu memasukkan makanan kedalam mulutnya.
"Iyah, Iyah mas minta maaf ya" bujuk Attar
"Naura udah maafin kok, mas nggak mau makan" tanya Naura
"nggak ah, mas kenyang, mas maunya makan kamu" jawab Attar menggoda Naura.
"Apaan sih mas, dikira aku makanan apa" ucap Naura.
"Oohiya mas tadi di jalan beliin buah untuk kamu, buahnya mas simpan di dalam kulkas" ucap Attar.
Naura hanya mengangguk saja, lalu berdiri ternyata ia sudah menghabiskan makanan nya menuju westafel dan mencuci piringnya, melihat Naura yang berdiri meninggalkan nya Attar mengikutinya dari belakang.
"Mau ngapain" tanya Attar
"Mau nyuci piring mas" jawab Naura lalu mulai membersihkan piringnya, tiba-tiba tangan Attar melingkar di perutnya menelusup kan ke Ceruk leher Naura menghirup aromanya benar-benar membangkitkan gairah nya.
"Mas geli tau" ucap Naura apa lagi Attar sekarang mulai meraba sesuatu yang kembar nya, Attar sama sekali tidak menghiraukan perkataan istrinya ia masih tetap asik memainkan tangannya disana.
"Kalau mas seperti ini, aku nggak bisa nyelesain ini" ucap Naura lagi. mendengar ucapan Naura Attar segera melepaskan tangan nya.
"Cepat kamu selesaikan mas ingin makan" ucap Attar.
"ciihh tadi katanya sudah kenyang" ucap Naura.
"maksudnya mas ingin makan kamu, mas nunggu kamu di kamar ya, jangan lama" ucap Attar membalikan badan Naura lalu melumat bibirnya sebentar lalu melepas dan meninggalkan Naura.
"ishh kebiasaan deh" ucap Naura yang sudah mulai terbiasa dengan sikap Attar yang selalu tiba-tiba menciumnya lalu menyelesaikan pekerjaannya.
**
Keluarga Silvi ternyata ramah, ayah Silvi juga sudah tidak seperti tadi yang marah-marah, selesai makan mereka berkumpul di ruang tamu dan Eza di tanya-tanya tentang kuliahnya. setelah lama mereka berbincang-bincang, malam juga mulai larut Eza berpamitan untuk pulang.
"Om, Tante makasih ya Atas jamuannya, Eza kayanya balik sekarang" ucap Eza
"loh cepat sekali za" ucap ibu Silvi.
"Iyah Tan, soalnya Eza masih ada tugas kuliah yang mau dikerja, Eza pamit ya Om, Tante" jawab Eza lalu menyalami tangan kedua orang tua Silvi.
"Ooh yaudah kamu hati-hati ya, lain kali kalau mau ajak putri Om jalan-jalan jangan lupa izin sama Om" ucap ayah Silvi
"hehe Iyah Om" cengir Eza lalu beralih melihat Silvi.
"Aku balik ya Sil" pamit Eza kepada Silvi, Silvi hanya mengangguk.
"Silvi antar Eza sampai ke depan sana" ucap ibu silvi yang sudah melihat Eza melangka keluar,
Silvi dengan langka yang malas keluar mengikuti Eza, ia ternyata masih bete dengan Eza karena ucapannya yang terlalu jujur, ya meskipun sekarang ayahnya sudah tidak marah tapi ia masih jengkel karna gara-gara Eza ia di marahi tadi, setelah sampai di dekat mobilnya Eza berbalik dan menatap Silvi yang tengah berdiri di dekat pintu rumahnya.
"Maaf ya soal tadi" ucap Eza, Silvi memutar bola matanya malas lalu mengangguk.
"Sudah sana kamu pulang, hati-hati" ucap silvi, lalu Eza masuk ke dalam mobilnya dan melajukan mobilnya meninggalkan rumah Silvi menuju ke rumahnya. di sepanjang jalan senyuman Eza tidak lepas ia merasa sangatlah bahagia sekarang.
"Aku sudah mendapatkan lampu hijau, tinggal membuat Silvi jatuh cinta padaku" ucap Eza senyum-senyum yang memperlihatkan lesung pipinya.
***
setelah Naura menyelesaikan pekerjaannya, ia menaiki anak tangga menuju kamarnya, saat tiba di depan pintu kamar mereka ia tidak berani membuka pintu apa lagi tadi Attar bilang ingin memakannya.
"Astaga apa dia seorang kanibal" ucap Naura yang hanya berdiri di depan pintu.
"Kenapa Naura lama sekali" ucap Attar lalu beranjak untuk kembali ke lantai bawah tapi baru saja ingin membuka pintu kamar, naura sudah muncul duluan.
"Apa sudah selesai" tanya Attar, Naura hanya mengangguk lalu menuju kamar mandi, Attar mengikuti Naura dan masuk ke dalam kamar mandi"
"ee mas mau ngapain" tanya Naura yang merasa gugup karena Attar yang mulai melepaskan pakaian nya dan mendekati nya.
"Mas ingin dimandikan sama kamu" ucap Attar lalu menarik tangan Naura untuk masuk ke dalam bathup
Naura dan Attar sudah selesai mandi, kini mereka sekarang sedang berada di atas tempat tidur, Naura berbaring dengan berbantalkan lengan Attar dan tangannya yang meraba-raba perut kotak-kotak suaminya.
"kamu menggoda mas ya" tanya Attar menatap Naura, Naura hanya senyum dan tangannya tidak berhenti meraba-raba perut kotak-kotak Attar, karena tangan Naura yang tidak mau berhenti kini gairah Attar mulai naik.
"jangan salahkan mas, kamu yang memulainya" ucap Attar lalu mengungkung Naura. Naura hanya diam Saja.
"Mas Naura masih terasa sakit" ucap Naura
"mas akan bermain pelan-pelan saja, kamu berbaring saja biar mas yang melakukan nya" ucap Attar.
padahal di dalam kamar itu di penuhi dengan AC, tapi dua pasangan itu merasa sangat panas dengan permainan yang mereka lakukan hingga sampai mereka mencapai puncak masing-masing, tapi Attar sama sekali belum ingin menyelesaikan permainan mereka berdua, mereka melakukan nya hingga beberapa kali.
"Makasih ya sayang" ucap Attar yang mencium kening Naura lalu memeluk nya. karena permainan yang mereka lakukan beberapa kali membuat Naura langsung tertidur.
keduanya belum ingin membuka mata, padahal jam sudah menunjukkan 8 pagi tapi kedua pasangan itu masih nyaman tidur dengan berpelukan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments