Malam pertama untuk Attar dan Naura

kini keduanya sedang dalam perjalanan menuju rumah baru mereka, di sepanjang perjalanan Naura hanya tidur sepertinya ia kecapean karna mengurus baju-baju nya tadi yang akan ia bawah ke rumah baru mereka.

tidak membutuhkan waktu yang cukup lama untuk berkendara mereka telah sampai, memang rumah baru mereka tidak terlalu jauh dengan rumah mertuanya ia hendak akan membangun kan istrinya, tapi melihat istrinya yang tidur dengan sangat pulas itu Attar tidak tega untuk membangunkannya, ia lalu menggendong tubuh Naura ala bridal style lalu menuju pintu rumah, ketika hendak membuka pintu Attar kesusahan karna di gendongan nya ada istri nya.

Naura yang merasa dirinya seperti melayang dan goyang-goyang itu membuka matanya. ketika sadar bahwa sedang dalam gendongan Attar Naura mencoba untuk turun.

"kenapa nggak mas bangunin aku" protes Naura yang sudah turun dari gendongan suaminya

"karna tidurmu sangat nyenyak sekali, mas jadi nggak tega untuk bangunkan kamu" jawab Attar, lalu membuka pintu dan melangkah masuk Naura mengikuti Attar dari belakang.

"rumahnya besar sekali mas" Naura begitu kagum dengan rumah yang akan mereka tempati

"Iyah nanti kita akan sewa Art, karena kalau hanya kamu yang akan membersihkan sepertinya akan sangat kelelahan" ucap Attar. Naura hanya ngangguk-ngangguk saja

"dimana kamar utama rumah ini" tanya Naura

"sini" ajak Attar lalu menarik tangan Naura dan menaiki lantai dua dimana kamar utama sekaligus kamar mereka.

"Ini kamar kita mas? astaga bahkan ini lebih besar dari kamarku" tanya Naura dengan ekspresi yang sangat kagum dan matanya sambil menyelusuri seluruh ruangan itu.

"mas itu punya usaha apa sih, gaji dosen kan nggak mungkin bisa sebanyak itu" tanya Naura.

"mas punya usaha lain" jawab attar ia hendak keluar dari kamar.

"mas mau kemana?"

"barang-barang kamu masih di dalam mobil, mas akan turun ambil kamu tunggu disini saja" ucap Attar yang di balas anggukan oleh Naura. barang Naura memang sangat banyak hingga membuat attar sangat kelelahan setelah menaikan ke lantai dua kamar mereka. ia sejenak membaringkan tubuhnya dan membiarkan Naura memasukan semua baju-bajunya ke dalam lemari, sedangkan untuk baju- baju Attar memang sudah sebagian di pindahkan ke sana sebelum mereka menikah. dan Attar malah ketiduran

***

Attar terbangun dari tidurnya, ia melihat jam ternyata sudah hampir menjelang isya dan mereka belum makan malam sama Sekali, ia juga melirik di sampingnya ternyata Naura tidur di dekatnya mungkin karna kecapean setelah membereskan barang-barang nya hingga ia tidak sadar dia sendirilah yang mendekati suaminya dan tidur di sampingnya. melihat pemandangan itu senyum Attar tak lepas dari bibirnya ia lalu beranjak turun dari kasur ia berniat untuk memasak sesuatu untuk mereka makan. tanpa berniat untuk mengganggu tidur sang istri.

Attar membuka kulkas, ia tidak tau akan masak apa malam ini.

"aku belum mengisi kulkas" ucapnya ketika melihat di dalam kulkas hanya ada minuman dan ice cream.

"sebaiknya aku pesan saja makanan nya" ujar Attar lalu merogoh handphone di saku nya.

...

setelah beberapa menit menunggu, pesanan Attar telah sampai setelah ia membayar nya, ia langsung membawa ke dapur dan menyiapkan ke meja makan, dan menuju ke kamar mereka untuk membangunkan sang istri.

Attar membangunkan Naura dengan sangat lembut, ia menepuk-nepuk pipi Naura.

"Bangun sayang" ucap Attar yang masih berusaha untuk membangunkan Naura, Naura hanya menggeliat tanpa berniat untuk bangun. tapi Attar begitu sangat sabar membangunkan istrinya, satu hal lagi yang ia tau dari istrinya ini ternyata sangat susah dibangunkan. usaha Attar untuk membangunkan istrinya tidaklah sia-sia

"Ada apa mas, astagfirullah ini sudah jam berapa?" Naura kaget padahal ia merasa hanya tidur sebentar saja tapi ternyata sudah lewat jam 7 malam.

"kita makan malam dulu, mas sudah siapkan untuk makan malam" ajak Attar

"mas masak" tanya Naura yang mengikuti langkah Attar menuruni anak tangga.

"tadinya mau masak, tapi mas lupa belum mengisi kulkas jadinya mas pesan saja tadi" jawab Attar.

"Tapi emang kalau bahan-bahannya ada, mas bisa masak" tanya Naura lagi.

"Iyah dong bisa" jawab Attar lalu menarik kursi, mereka telah sampai di meja makan tidak ada pembicaraan yang keluar dari mulut mereka, keduanya fokus dengan makanan mereka hanya bunyi sendok yang terdengar di meja makan itu.

***

setelah makan keduanya sedang duduk-duduk di ruang tamu, Attar sibuk dengan laptopnya mengerjakan tugas laporan butiknya, Naura yang sibuk dengan kegiatannya yang tidak berfaedah itu yaitu menscrol-scrol tik-tok, sesekali ia tertawa yang membuat Attar menoleh ke arahnya.

"Asik sekali" tanya Attar yang menoleh sekilas ke arah Naura lalu beralih lagi ke laptopnya

"hahaha, astaga coba lihat ini mas" ucap Naura yang sambil menunjukkan video lucu yang membuatnya ketawa keras.

"kamu tidak punya tugas kuliah" tanya Attar ia sama sekali tidak tertawa melihat video yang Naura tunjukkan, Naura jadi cemberut

"iih nggak asik" jawab Naura yang menarik kembali handphone nya.

"mas kan cuman tanya, dan jangan terlalu sering membuka aplikasi itu, itu sangat tidak berfaedah buat kamu mendingan kamu belajar sana" ucap Attar

"aku lagi nggak ada tugas kuliah, jadi aman" jawab Naura yang fokus dengan handphone nya ia sama sekali tidak melirik Attar yang sedang mengajaknya bicara.

"kamu tidak sopan sekali, kalau ada orang yang mengajak kamu berbicara itu harus di hargai" ucap Attar yang menarik handphone Naura

"mas dari tadi sedang berbicara dengan kamu, tapi sama sekali tidak melirik ke arah ku, apa handphone sangat begitu menarik" tanya Attar

"bukan begitu mas, Iyah aku minta maaf besok malam aku akan belajar" jawab Naura

"Aku akan menuruti ucapan mas, tapi kembalikan dulu handphone ku" jawab Naura lagi sambil berusaha meraih handphone nya yang berada di tangan Attar.

"Silahkan kalau kamu bisa meraihnya" ucap Attar lalu mengangkat tinggi-tinggi handphone Naura.

Naura yang pendeknya hanya sebahu Attar, ia masih tetap berusaha untuk mengambil handphone nya, ia berlompat-lompat ketika ia telah meraih handphone nya Attar menarik pinggangnya

Attar tidak menyia-nyiakan kesempatan saat ini ia langsung mencium bibir Naura dengan lembut sesekali menghisap bibirnya Naura yang awalnya menolak, malah sekarang ia menginginkan lebih ia mulai membalas ciuman Attar meskipun ini adalah kali pertamanya ia hanya mengikuti instingnya saja. Hingga kini keduanya sudah di penuhi dengan gairah.

"boleh" ucap Attar yang meminta persetujuan dari Naura, Naura menatap mata Attar yang sudah dipenuhi dengan kabut gairah dan suaranya yang memberat. ia lalu mengangguk mengiyakan karena ia juga tidak ingin berdosa kepada suaminya.

"Kita lanjutkan di kamar saja" ucap Attar yang tidak melepas kan ciumannya dengan Naura ia berjalan menaiki anak tangga sambil Naura berada di gendongan nya, malam itu adalah malam yang sangat indah bagi Attar dan juga Naura.

Episodes
1 Muhammad Attar
2 Membicarakan tentang perjodohan
3 seperti orang yang sedang jatuh cinta
4 Rencana untuk menolak perjodohan
5 Makan malam bersama
6 Penyakit jantung
7 chapter 7
8 Bersama pak Attar
9 Persiapan pernikahan
10 Alhamdulillah "Sah"
11 Berusaha untuk terbiasa
12 Melepas sesuatu yang belum sempat untuk di genggam
13 Tidak ada yang lebih sakit daripada berharap kepada manusia
14 Morning kiss
15 Rumah untuk kita
16 Malam pertama untuk Attar dan Naura
17 Tidak ingin jauh-jauh
18 Menggenggamnya kembali.
19 Naura yang ngambek
20 Permainan yang melelahkan
21 Rencana surprise untuk sang istri
22 Membahagiakan Istri
23 Ingin menunda kehamilan
24 Perubahan Naura
25 Kabar baik
26 Kebahagiaan Dalam rumah tangga
27 Versi terbaik menurut takdir
28 Hari-hari yang akan di lalui
29 jangan takut akan kehilangan, karena menjadi takdirmu Takan pernah melewatimu.
30 Eza dan Silvi
31 Pertemuan dengan Anna
32 Pertengkaran Attar dan Naura
33 Tamu tak diundang
34 kedapatan
35 tidak ada yang lebih nyaman, selain pelukan seorang ayah
36 Lamaran
37 Penampilan baru Naura
38 Sikap profesional Attar
39 39
40 Bertemu calon ayah mertua
41 kemegahan pernikahan Silvi
42 Malam pertama berujung Silvi yang marah
43 Tak ada yang harus di tutup-tutupi lagi
44 Usaha fany
45 Mimpi
46 kabar mengejutkan
47 kepergian orang tua Naura
48 48
Episodes

Updated 48 Episodes

1
Muhammad Attar
2
Membicarakan tentang perjodohan
3
seperti orang yang sedang jatuh cinta
4
Rencana untuk menolak perjodohan
5
Makan malam bersama
6
Penyakit jantung
7
chapter 7
8
Bersama pak Attar
9
Persiapan pernikahan
10
Alhamdulillah "Sah"
11
Berusaha untuk terbiasa
12
Melepas sesuatu yang belum sempat untuk di genggam
13
Tidak ada yang lebih sakit daripada berharap kepada manusia
14
Morning kiss
15
Rumah untuk kita
16
Malam pertama untuk Attar dan Naura
17
Tidak ingin jauh-jauh
18
Menggenggamnya kembali.
19
Naura yang ngambek
20
Permainan yang melelahkan
21
Rencana surprise untuk sang istri
22
Membahagiakan Istri
23
Ingin menunda kehamilan
24
Perubahan Naura
25
Kabar baik
26
Kebahagiaan Dalam rumah tangga
27
Versi terbaik menurut takdir
28
Hari-hari yang akan di lalui
29
jangan takut akan kehilangan, karena menjadi takdirmu Takan pernah melewatimu.
30
Eza dan Silvi
31
Pertemuan dengan Anna
32
Pertengkaran Attar dan Naura
33
Tamu tak diundang
34
kedapatan
35
tidak ada yang lebih nyaman, selain pelukan seorang ayah
36
Lamaran
37
Penampilan baru Naura
38
Sikap profesional Attar
39
39
40
Bertemu calon ayah mertua
41
kemegahan pernikahan Silvi
42
Malam pertama berujung Silvi yang marah
43
Tak ada yang harus di tutup-tutupi lagi
44
Usaha fany
45
Mimpi
46
kabar mengejutkan
47
kepergian orang tua Naura
48
48

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!