*
di dalam kamar mandi sembari Naura membersihkan diri nya ia terhanyut dengan pikirannya, ia tahu betul apa yang dilakukan oleh pasangan yang baru menikah, karena ia sering membaca novel jadi ia tau apa yang dilakukan pasangan suami istri ketika malam pertama.
"astaga bagaimana bisa aku tidur satu kamar bersama pak Attar malam ini, apa lagi ini adalah malam pertama, apakah pak Attar akan meminta haknya malam ini? Oh.. astaga membayangkan nya saja sudah membuatku merinding" ucap Naura yang melihat bulu-bulu di tangannya ikut berdiri.
karena sibuk memikirkan tentang mulusnya punggung Naura, Attar tidak sadar malah tertidur, sedangkan Naura sama sekali belum beranjak keluar dari kamar mandi ia masih sibuk memikirkan hal-hal yang sebenarnya tidak perlu ia pikirkan.
30 menit berlalu Attar terbangun dari tidurnya, melihat ke sekelilingnya mencari-cari keberadaan Naura yang tidak kelihatan di dalam kamar.
"astaga apa dia kabur" ucap Attar lalu beranjak bangun dan mencari Naura.
"Nauraa... Naura, kamu dimana" panggil Attar, ia menuju ke kamar mandi yang masih tertutup rapat.
"astaga, Naura apa kamu masih belum selesai mandi" tanya Attar yang sudah tau bahwa Naura masih di dalam kamar mandi.
mendengar teriakan Attar, membuat Naura langsung menyudahi mandinya lalu memakai bathrobe dan keluar untuk menemui Attar, sedangkan Attar yang memanggil Naura dari tadi sudah mulai kesal.
"Apakah perempuan mandinya harus selama ini" tanya attar kepada dirinya sendiri, tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka menampilkan Naura yang hanya memakai bathrobe yang menampakan pahanya, Attar tak mengalihkan pandangannya.
"Maaf aku lama ya" tanya Naura sedangkan Attar sama sekali tidak sadar dengan pertanyaan Naura, ia terlalu terpesona dengan pemandangan yang ada di depan matanya sekarang.
"Kamu telah membuat adikku yang di bawah terbangun, kamu harus tanggung jawab" bisik Attar kepada Naura lalu melewati nya masuk ke dalam kamar mandi, Naura hanya bisa menelan salivanya ketika mendengar bisikan Attar.
"Oh tidak, aku belum siap untuk malam ini" Naura membatin, lalu menuju kasur ia sekarang baru tersadar kalau ia tidak membawa baju ganti.
"kalau aku masih terus memakai ini, pasti malam ini aku benar-benar tidak akan terlepas dari mas Attar, bagaimana ini" ucap Naura ia lalu teringat dengan sahabatnya.
"aku harus meminta bantuan kepada Silvi" ucap Naura yang meraih handphone nya dan menghubungi Silvi, tapi hingga dua kali panggilan nya tidak di jawab sama sekali oleh Silvi.
"akhhh aku belum siap, tidak mungkin juga aku minta tolong sama bunda" ucap Naura frustasi,
Attar yang sudah selesai membersihkan dirinya keluar dari kamar mandi lalu mendekati kasur, ia kaget mendapati Naura yang terlihat seperti sedang banyak beban.
"jangan terlalu sering melamun, nanti kamu kemasukan" ucap Attar yang membuat Naura tersadar dan melihat Attar.
"Kenapa kamu masih memakai bathrobe?"
"A-a-aku tidak bawah baju ganti" ucap Naura gugup.
"Ooh ya sudah kalau begitu, untuk malam ini kamu pakai saja itu supaya aku juga tidak terlalu berusaha untuk bekerja keras malam ini" ucap Attar yang sengaja mengucapkan itu, ia hanya ingin melihat bagaimana respon Naura. lalu Attar beranjak naik ke kasur sedangkan Naura tak bergeming ketika Attar mengucapkan kata-kata itu.
"Apa kamu akan tidur sambil duduk disitu" tanya Attar.
"A-a aku, belum siap untuk malam ini" ucap Naura yang to the point, sumpah Attar yang melihat tingkah Naura yang sangat gemmes itu seketika tidak bisa lagi menahan dirinya untuk tertawa. Naura yang melihat Attar tertawa malah membuat dirinya menjadi tambah takut.
"Sini" ajak Attar dengan lembut sambil menepuk-nepuk kasur di sebelahnya, Naura hanya mengikuti ucapan Attar lalu berbaring di sampingnya, dengan berbantalkan lengan suaminya.
"Kamu tidak usah takut, mas tidak akan menyentuh kamu kalau hati kamu belum terbuka untuk aku" ucap Attar, Naura yang mendengar ucapan Attar seketika merasa senang sekaligus juga ia merasa sedih karna belum bisa menjadi istri yang sempurna untuk Attar.
"Maaf ya mas, Naura janji akan berusaha nanti" ucap Naura.
"berusaha apa" goda Attar mencolek hidung Naura yang tidak mancung itu.
"Ee ee berusaha itu" ucap Naura yang gelagapan ia juga tidak tau maksud ucapannya berusaha untuk apa.
"berusaha untuk apa sih" goda Attar lagi.
"Be-berusaha untuk menjadi istri yang baik, iyaa istri yang baik yang bisa melayani suami" ucap Naura sambil membalikan badannya membelakangi Attar.
"Berarti termasuk melayani di atas kasur juga kan" Attar semakin menggoda Naura. (astaga bunda tolong Naura) Naura membatin.
"katanya mau berusaha jadi istri yang baik, tapi ini kenapa malah membelakangi suami sendiri" ucap Attar, Naura membalikan badannya menghadap kembali ke Attar.
"Maaf" ucap Naura menunduk.
"sudah ayo kita tidur, mas tau kamu juga pasti sangat cape" ajak Attar yang di angguki oleh Naura
Attar mulai memejamkan matanya sambil mendekap istrinya, sedangkan Naura yang berada di dekapan Attar merasa sangat susah untuk tertidur, ia gelisah seperti orang kepanasan, Attar yang merasakan gerakan-gerakan Naura membuka kembali matanya.
"tidurlah Nau, jangan sampai aku berubah pikiran untuk memakanmu malam ini" ucap Attar memperingatkan, karena gerakan yang dibuat oleh Naura tadi membangunkan gairahnya.
"Aku tidak bisa tidur mas" jawab Naura
"kalau begitu kita begadang saja malam ini dengan melakukan ini" ucap Attar sambil tangan nya ia rapatkan, Naura yang tau akan kode suaminya itu langsung menutup matanya.
"Ayo kita tidur mas, Naura cape malam ini" ajak Naura yang mengalihkan maksud suaminya itu.
Attar merasa gemmes sekali dengan istrinya ia lalu mencium kening Naura dan berusaha untuk memejamkan kembali matanya sambil mendekap Naura.
**
setelah cape dengan perasaannya yang terasa sangat sakit, nangis sebenarnya adalah cara untuk mengeluarkan semua yang ia rasakan, tetapi Silvi tidak tau rasanya kenapa ia sama sekali tidak bisa menangis. tidak mau terlalu larut dengan perasaan nya yang malam ini sangat ia membenci, Silvi meraih handphone nya ketika ia melihat handphone nya ia kaget dengan panggilan telvon dari Naura hingga dua kali.
"kenapa Naura menelvonku" Silvi berbicara sendiri ia hendak akan menghubungi Naura tapi kembali tersadar kalau ini sudah larut malam ia juga paham bahwa malam ini adalah malam pertama bagi sahabat nya dan dosennya itu
"Astaga paling juga mereka sedang bahagia sekarang, sebaiknya besok saja aku hubungi Naura" ucap silvi lalu beranjak untuk memejamkan matanya walaupun ia susah untuk tertidur ia masih mengingat ucapan Ferdi tadi.
***
Naura membuka matanya, ketika ia terbangun orang pertama yang ia lihat adalah suaminya, ia menatap wajah Attar yang terlihat sangat tampan itu meskipun sedang tidur, Naura tidak bisa menahan tangannya untuk tidak menyentuh wajah suaminya itu, ia tidak tau saja kalau Attar ternyata sudah lama terbangun hanya saja ia berpura-pura untuk tidur. ia hanya ingin melihat seberapa berani istrinya itu, ketika ia merasakan tangan Naura sudah menyentuh wajahnya Attar seketika memegang tangan Naura lalu membuka matanya.
"Eee mas sudah bangun" Naura gelagapan.
"Mas tahu kamu terpesona dengan wajah tampanku ini" rasa percaya diri Attar memang di atas rata-rata.
"percaya diri sekali" ucap Naura lalu segera beranjak dari kasur tapi lagi-lagi Attar menariknya untuk kembali ia dekap, Attar lalu mencium bibir Naura dengan lembut, seketika mata Naura melotot sempurna. setelah Attar melepaskan ciumannya Naura memegang bibirnya.
"Morning kiss" ucap Attar lalu beranjak dari kasur menuju kamar mandi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 48 Episodes
Comments